Laporan hasil praktik keperawatan komunitas oleh kelompok III prodi S1 keperawatan Reguler STIKES Muhammadiyah Pontianak pada RT 03/RW 23 Kecamatan Pontianak Utara mengenai masalah kesehatan yang ada di lingkungan tersebut dan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pendekatan promotif dan preventif.
Laporan hasil praktik keperawatan komunitas oleh kelompok III prodi S1 keperawatan Reguler STIKES Muhammadiyah Pontianak pada RT 03/RW 23 Kecamatan Pontianak Utara mengenai masalah kesehatan yang ada di lingkungan tersebut dan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pendekatan promotif dan preventif.
Laporan hasil praktik keperawatan komunitas oleh kelompok III prodi S1 keperawatan Reguler STIKES Muhammadiyah Pontianak pada RT 03/RW 23 Kecamatan Pontianak Utara mengenai masalah kesehatan yang ada di lingkungan tersebut dan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pendekatan promotif dan preventif.
RT 03/ RW 23 Gg. TERPADU KECAMATAN PONTIANAK UTARA KELURAHAN SIANTAN HULU PONTIANAK
28 MARET 2013
OLEH : KELOMPOK III PRODI S1 KEPERAWATAN REGULER
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADYAH PONTIANAK TAHUN 2012/ 2013
LAPORAN HASIL PRAKTIK PRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS RT 03/ RW 23 Gg. TERPADU KECAMATAN PONTIANAK UTARA KELURAHAN SIANTAN HULU KABUPATEN PONTIANAK 28 MARET 2013
Disusun dalam rangka memenuhi tugas praktek keperawatan komunitas III OLEH : KELOMPOK III 1. NONI WULANDARI 2. NOVARIANI YUSAN 3. NURHIDAYATI 4. NURUL FAJRI 5. NURUL KAMILATI 6. PRIMAWATI 7. PUJI RESTY NOVIANTI 8. PUTRI RAHAYU 9. RAISYA WAULYSCA 10. RAJIS MAULANA MALIK 11. RIDWAN 12. RINALDHI 13. RINI AGUSPYANI 14. RIKA APRIANTI 15. SARIATI 16. SITI HALWA
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADYAH PONTIANAK TAHUN 2012/2013
KATA PENGANTAR
Alhamdullillahhirobbil alamin, segalah puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segalah rahmat dan hidayahnya tercurahkan kepada kita yang tak terhingga ini, sholawat serta salam kita panjatkan kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW dan keluarganya, sahabatnya, beserta pengikutnya sampai akhir zaman amin ya robal alamin. Karena anugerah dan bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang merupakan salah satu tugas dari mata kuliah KEPERAWATAN KOMUNITAS III Itepat waktu. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak sekali terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kami khususnya dan kepada para pembaca umumnya.
Pontianak, MARET 2012
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata ditentukan oleh hasil kerja keras sektor kesehatan, tetapi sangat dipengaruhi oleh hasil kerja keras serta konstribusi positif pelbagai sektor pembangunan lainnya. Untuk optimalisasi hasil serta kontribusi positif tersebut, harus dapat diupayakan masuknya wawasan kesehatan sebagai asas pokok program pembangunan nasional. Dengan perkataan lain untuk dapat terwujudnya INDONESIA SEHAT 2010, para penanggungjawab program pembangunan harus memasukkan pertimbanganpertimbangan kesehatan dalam semua kebijakan pembangunannya. Program pembangunan yang tidak berkontribusi positif terhadap kesehatan, apalagi yang berdampak negatif terhadap kesehatan, seyogyanya tidak diselenggarakan. Untuk dapat terlaksananya pembangunan nasional yang berkontribusi positif terhadap kesehatan seperti dimaksud diatas, maka seluruh elemen dari Sistem Kesehatan Nasional harus berperan sebagai penggerak utama pembangunan nasional berwawasan kesehatan. Kesehatan adalah tanggung jawab bersama dari setiap individu, masyarakat, pemerintah dan swasta. Apapun peran yang dimainkan oleh pemerintah, tanpa kesadaran individu dan masyarakat untuk secara mandiri menjaga kesehatan mereka, hanya sedikit yang akan dapat dicapai. Perilaku yang sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu sangat menentukan keberhasilan pembangunan kesehatan. Oleh karena itu, salah satu upaya kesehatan pokok atau misi sektor kesehatan adalah mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
2. MASALAH Adapun masalah yang kami angkat dalam makalah ini adalah mengenai masalah kesehatan yang terdapat di lngkungan RT 03/ RW 23 gg. Terpadu kecamatan pontianak utara kelurahan siantan hulu pontianak
3. TUJUAN Setelah melaksanakan kegiatan praktik keperawatan komunitas III mahasiswa dapat menerapkan proses asuhan keperawatan komunitas melalui upaya promotif, dan upaya preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif dengan melakukan kerjasama lintas program dan lintas sektoral menggunakan manajemen masalah kesehatan yang ada di lingkungan masyarakat.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
KONSEP KEPERAWATN KOMUNITAS 1. PENGERTIAN Komunitas adalah kelompok sosial yg ditentukan oleh batas-batas wilayah, nilai- nilai keyakinan & minat yg sama serta adanya saling mengenal & berinteraksi antara anggota masy yg satu dgn yg lainnya. (WHO, 1974) Komunitas adalah sebagai tempat / kumpulan orang-orang / sistem sosial. (Sounders, 1991). Komunitas adalah sebagai sekumpulan orang yang saling bertukar pengalaman penting dlm hidupnya. (Spradley, 1985) Keperawatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yg ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompk resiko tinggi , dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit & peningkatan kesehatan dengen menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan & melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan. (Spradley, 1985; Logan & Dawklin, 1987, dikutip dari Sahar, J, 1999) Keperawatan komunitas adalah kesatuan yang unik dari praktek keperawatan & kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada pengembangan & peningkatan kemampuan kesehatan baik diri sendiri sebagai perorangan maupun secara kolektif sebagai keluarga, kelompok khusus / masyarakat & pelayanan tersebut mencakup spectrum pelayanan kesehatan untuk masyarakat. (Freeman, 1981) Keperawatan komunitas adalah suatu sintesa dari praktek keperawatan dan praktek kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk meningkatkan & memelihara kesehatan penduduk. (ANA, 1973) Proses kepr komunitas dipakai untuk membantu perawat dalam melakukan praktik askep secara sistematis dalam memecahkan masalah keperawatan yang berkaitan dengan masalah kesehatan masyarakat. 2. TUJUAN & SASARAN KEPERAWATAN KOMUNITAS Tujuan keperawatan komunitas adalah pencegahan & peningkatan kesehatan masyarakat melalui : a. Pelayanan keperawatan langsung terhadap individu, keluarga, dan kelompok dalam konteks komunitas. b. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat & mempertimbangkan masalah kesehatan masyarakat yang mempengaruhi individu, keluarga dan masyarakat. Sasaran keperawatan komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk individu, keluarga dan kelompok beresiko tinggi ( keluarga / penduduk di daerah kumuh, daerah terisolasi, daerah yang tidak terjangkau termasuk kelompok bayi, balita dan ibu hamil). Menurut Anderson (1988) sasaran kepr komunitas terdiri dari tiga tingkat, yaitu : a. Tingkat individu Perawat memberikan askep kepada individu yang mempunyai masalah kesehatan tentang masalah yang dijumpai dipoliklinik, puskesmas dengan sasaran & pusat perhatian pada masalah kesehatan & pemecahan masalah kesehatan individu. b. Tingkat keluarga Sasaran kegiatan adalah keluarga dengan anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehtaan yang dirawat sebagai bagian dari keluarga dengan mengukur sejauh mana terpenuhinya tugas kesehatan keluarga sebagai berikut : mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan, memberi perawatan kepada anggota keluarga, menciptakan lingkungan yang sehat, memanfaatkan sumber daya dalam masyarakat untuk meningkatkan kesehatan keluarga.
c. Tingkat Komunitas Pelayanan asuhan keperawatan berorientasi pada individu, keluarga dilihat sebagai suatu kesatuan dalam komunitas. Asuhan ini diberikan untuk kelompok berisiko atau masyarakat wilayah binaan dengan memandang komunitas sebagai klien.
3. PRINSIP KEPERAWATAN KOMUNITAS a. Kemanfaatan Intervensi yang dilakukan harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi komunitas artinya ada keseimbangan antara manfaat & kerugian. b. Autonom Diberikan kebebasan untuk melakukan / memilih alternative yang terbaik yang disediakan untuk komunitas. c. Keadilan Melakukan upaya / tindakan sesuai dengan kemampuan / kapasitas komunitas.
4. FALSAFAH KEPERAWATAN KOMUNITAS Keperawatan komunitas merupakan pelayanan yang memberikan perhatian terhadap pengaruh lingkungan baik : biologi, psikologis, sosial, cultural dan spiritual terhadap kesehatan komunitas. Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas mengacu pada falsafah atau paradigma keperawatan secara umum yaitu manusia yang merupakan titik sentral dari setiap upaya pembangunan kesehatan yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan & bertolak dari pandangan ini disusunlah paradigma keperawatan komunitas yang terdiri 4 komponen dasar, yaitu :manusia, kesehatan, lingkungan, keperawatan.
5. PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Asuhan keperawatan komunitas merupakan suatu proses yang komplek , menggunakan suatu pendekatan yang sistemik, mempunyai prinsip penyelesaian masalah dengan memberikan berbagai alternatif pemecahan masalah dengan pelibatan peran serta aktif masyarakat secara totalitas guna meningkatkan derajat kesehatan secara optimal.
5 Tahapan Proses Keperawatan Teori Newman mengatakan bahwa kelompok / komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu komunitas yang merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan yang terdiri dari lima tahapan : A. PENGKAJIAN Pengkajian komunitas merupakan suatu proses, merupakan upaya untuk dapat mengenal masyarakat. Tujuan keperawatan dalam mengkaji komunitas adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor (baik positif maupun negatif) yang mempengaruhi kesehatan warga masyarakat agar dapat mengembangkan strategi promosi keshehatan. Perawat mencari, mengambil, mengidentifikasi informasi secara terus menerus terhadap semua komponen yang ada pada suatu komunitas. Metode yg dpt digunakan dlm rangka pengumpulan data di komunitas : a) Interview b) Observasi partisipasi c) Analisa data sekunder d) Windshield survey e) Survey terstruktur f) Angket
Jenis data : Data Subjektif adalah data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan oleh individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang diungkapkan secara langsung melalui lisan. Data Obyektif adalah Data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan pengukuran.
Pengkajian meliputi : a) Pengkajian data dasar 1) riwayat kesehatan yang ada ( bagaimana terjadinya resiko penyakit, jenis penyakit yang sering ada, mengenai siapa saja, berapa lama, didaerah mana, bagaimana upaya masyarakat, bagaimana program yang ada), 2) konsep diri ( bagaimana persepsi anggota terhadap kelompok / masyarakat itu sendiri, bagaimana koping masyarakat terhadap suatu masalah yang sedang dihadapi) 3) Kultur yaitu bagaimana perkembangan masyarakat itu sendiri, bagaimana nilai/keyakinan masyarakat, adakah tradisi khusus, bagaimana mengartikan sehat- sakit. 4) Support yaitu adakah dukungan dari profesi, masyarakat, bagaimana bentuk dukungan yg ada 5) Statistik yaitu distribusi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, penghasilan, pekerjaan, suku, mortalitas, morbiditas, dll 6) Data lingkungan fisik (masyarakat maupun lingkungan) yaitu melakukan pemeriksaan pada masyarakat dengan berkeliling wilayah melakukan observasi sekilas (windshield survey). Pengkajian data masyarakat yaitu interaksi 8 sub sistem , meliputi : 1) Lingkungan fisik yaitu bagaimana bentuk rumah, kondisinya, halaman, pembuangan sampah, MCK, sumber air, Map/denah daerah, batas wilayah, bgm lingk sekitarnya, kondisinya, geografisnya, kepadatan (luas daerah/jmh penduduk), bgm kualitas udara-tumbuh-tumbuhan-binatang peliharaan, keindahan alam, kondisi air, 2) Pelayanan kesehatan / social adalah apakah ada pusat pelayanan umum, jenisnya, bagaimana karakteristik pemakainya, statistiknya, adekuatkah, dapat dicapai, diterima, bgm tingkat kepercayaan pengguna jasa. 3) Ekonomi adalah bagaimana tingkat perekonomiannya, sejauhmana mempengaruhi tingkat kesehatan, berapa jumlah pengangguran, prosentase masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan, pendapatan perbulan, kemampuan daya beli masy terutama kesh, apakah terdpt tmpt industri, pertokoan, lapangan kerja, kemana warga berbelanja. 4) Keamanan & transportasi yaitu bagaiamana keadaan keamanan masyarakat, pelayanan keamanan, tingkat kriminalitas, jenis transportasi yang ada, bagaimana situasi jalannya, apakah dekat dengan pelayanan kesehatan bagaimana mencapainya. 5) Politik dan pemerintahan yaitu bagaimana struktur organisasi dimasyarakat, aktif tidak, formal/non formal, jenis keyakinan/nilai terhadap politik kelompok tentang, apakah ada peran serta partai politik dlm yankesh, adakah distribusi power di masy, toma, toga , tempat berkumpul. 6) Komunikasi yaitu bagaimana masyarakat memperoleh informasi, apakah ada papan informasi, jenis perkumpulan /pertemuan yang ada, alat komunikasi, 7) Pendidikan adalah Prosentase masyarakat yang sekolah, apa saja pendidikan yang tersedia di masyarakat, apakah masyarakat memerlukan pengetahuan khusus, tersedia sarana pendidikan khusus, siapakah pengguna, bagaimana karakteristiknya. 8) Rekreasi adalah bagaimana persepsi masyarakat tentang rekreasi, tempat yang sering digunakan, fasilitas rekreasi yang ada, apakah terjangkau oleh komunitas, dimana anak-anak bermain
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS Diagnosa keperawatan komunitas merupakan respon masyarakat terhadap masalah kesehatan (aktual/resiko) yang dapat diantisipasi perawat, menggambarkan masalah, respon, kondisi, mengidentifikasi faktor etiologi serta karakteristik tanda dan gejala (ANA). Menurut Mueke (1984) : rumusan diagnosa keperawatan komunitas terdiri dari masalah (aktual/resiko), karakteristik populasi serta karakteristik lingkungan. Contoh diagnosa Resiko terjadinya penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi pada anak di desa Muktiharjo Kidul Semarang b.d belum diterimanya program imunisasi scr baik oleh masy yg dimanifestasikan dgn : - cakupan imunisasi DPT II baru 20%, angka DO imunisasi 20%. - lebih dari 50% anak belum terimunisasi lengkap. - Hanya ada 1 posyandu di desa yg jadwalnya selalu berubah-ubah. - jml balita 500 orang - Kurangnya tenaga kader, hanya 2 orang yg aktif - 75% dari ortu yg anaknya tdk diimunisasi mengatakan tdk tahu manfaat imunisasi & tdk mau membawa anaknya ke posyandu - 20% ortu yg mpy anak yg tdk diimunisasi mpy pengalaman jelek saat diimunisasi (panas)
C. PERENCANAAN Langkah awal dari perencanaan adalah pemrioritasan diagnosa keperawatan, merumuskan tujuan jangka panjang, merumuskan tujuan jangka pendek, menetapkan rencana intervensi dan rencana evaluasi. Penapisan masalah adalah untuk menetapkan prioritas masalah keperawatan dilakukan penapisan dengan menggunakan beberapa kriteria sbb : 1) Kesesuaian dengan peran perawat kesehatan masyarakat yaitu sejauhmana peran perawat CHN dalam membantu mengatasi masalah tersebut. 2) Resiko terjadi yaitu bagaimana masalah tersebut beresiko untuk menjadi masalah lain yang lebih besar, dilihat dari host, agent dan environment. 3) Resiko parayaitu bagaimana masalah tersebut bisa menjadi lebih parah, bagaimana dengan dampak yang ditimbulkan, severity, kompleksitasnya masalah tersebut bila tidak diatasi 4) Kemungkinan untuk dilakukan penkes yaitu sejauhmana potensi untuk dilakukan pendidikan kesehatan dalam upaya mengatasi masalah tersebut. 5) Minat masyarakat yaitu apakah masyarakat berminat untuk menyelesaikan masalah tsb. 6) Kesesuaian dengan program pemerintah yaitu apakah ada andil dari pemerintah dalam mengatasi masalah tsb, adakah program yang sama untuk puskesmas dalam mengatasi masalah yang sama. 7) Kemungkinan untuk diselesaikan / diatasi yaitu bagaimana cara masyarakat / petugas kesehatan mengatasi masalah tersebut, bagaimana kemungkinannya untuk dapat diatasi. 8) Ketersediaan sumber : Tempat 9) Ketersediaan sumber : Dana 10) Ketersediaan sumber : Waktu 11) Ketersediaan sumber : Fasilitas 12) Ketersediaan sumber : Petugas yaitu adakah petugas untuk mengatasi masalah tsb, bgm kemampuannya dan kesiapan petugas dlm mengatasi masalah tersebut.
D. IMPLEMENTASI Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan semua rencana yang telah disusun. Dalam melaksanakan rencana yang sudah dibuat perlu diperhatikan : a. Keterlibatan petugas kesh non kepr, masy dalam rangka alih peran. b. Keterpaduan sumber sumber yg ada (kekuatan, tenaga, biaya, waktu, lokasi, sarana) dgn pelayanan kesh maupun sektor lain. c. Terselenggaranya rujukan (medis maupun kesehatan) Pada dasarnya implementasi keperawatan komunitas bertujuan : meningkatkan, mempertahankan, memperbaiki kesehatan, mencegah penyakit dan rehabilitasi Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah direncanakan yang meliputi : a. Bantuan utk mengatasi mslh krg nutrisi, mempertahankan kondisi seimbang / sehat & meningkatkan kesehatan. b. Mendidik komunitas tentang perilaku sehat c. Sebagai advokat komunitas, untuk sekaligus memfasilitasi terpenuhinya kebutuhan komunitas. Prinsip umum dalam implementasi pada keperawatan komunitas : a. Inovatif b. Integrated yaitu mampu bekerjasama dengan sesama profesi, tim kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok & masyarakat berdasarkan azas kemitraan. c. Rasional d. Mampu & mandiri e. Ugem yaitu harus yakin & percaya atas kemampuannya & bertindak dengan sikap optimis
Prinsip yang lain a. Berdasarkan respon masyarakat b. Disesuaikan dengan sumber daya yang tersedia pada masyarakat. c. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pemeliharaan diri sendiri serta lingkungannya. d. Menekankan pada aspek peningkatan kesehatan & pencegahan penyakit e. Mempertimbangkan kebutuhan kesehatan & perawatan masyarakat secara essential E. EVALUASI Evaluasi memuat keberhasilan proses & keberhasilan tindakan keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses dengan pedoman atau rencana proses tersebut. Keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan membandingkan antara tingkat kemandirian masyarakat dalam perilaku kehidupan sehari-hari & tingkat kemajuan kesehatan masyarakat komunitas dengan tujuan yang telah ditetapkan atau dirumuskan sebelumnya.
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI RT 03/ RW 23 Gg. TERPADU KECAMATAN PONTIANAK UTARA KELURAHAN SIANTAN HULU KABUPATEN PONTIANAK
1. GAMBARAN LOKASI RT 03 / RW 23 Gg. Terpadu, terletak di kecamatan Pontianak utara kelurahan Siantan Hulu kabupaten Pontianak Utara. Terdapat kurang lebih 26 kepala keluarga di wilayah tersebut. Lokasi berdekatan dengan Lapangan Golf, dan kampus Poltekes Kemenkes Pontianak. Pusat pelayanan kesehatan terdekat diwilayah tersebut adalah Puskesmas Telaga Biru.
2. PENGKAJIAN Pada tahap pengkajian kelompok mengumpulkan data dengan menggunakan : a. Menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan 9 subsistem yang diajukan kepada masyarakat yang harus dijawab sesuai dengan kondisi yang ada. b. Melakukan wawancara langsung dengan ketua RT dan Ketua Posyandu di RT 03/RW 23 Gg.Terpadu Kecamatan Pontianak Utara Kelurahan Siantan Hulu Kabupaten Pontianak. c. Winshield Survey yaitu melakukan observasi secara umum terhadap keadaan kesehatan lingkungan yang ada di wilayah RT 03/RW 23 Gg.Terpadu Kecamatan Pontianak Utara Kelurahan Siantan Hulu Kabupaten Pontianak.
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN Berdasarkan data yang dukumpulkan di rt 03/ rw 23 gg. Terpadu kecamatan pontianak utara kelurahan siantan hulu kabupaten pontianak, maka didapatkan masalah keperawatan yaitu : 1. Resiko tinggi terjadinya peningkatan kejadian ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas ) di Kelurahan Siantan Hulu 2. Resiko tinggi terjadinya peningkatan kejadian DBD (Demam Berdarah ) di keluarahan Siantan Hulu
B. SARAN Dengan disusunnya makalah ini diharapakan dapat menambah pengetahuan pembaca mengenani asuhan keperawatan komunitas. Apabila ada kekurangan dalam isi makalh ini, kami sarankan agar pembaca mencari referensi tambahan untuk menambah pengetahuan pembaca.