You are on page 1of 24

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perilaku menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi
dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Rawlins, 1993, hal.
336). Teradin!a menarik diri dipengaruhi oleh "aktor predisposisi dan stressor
presipitasi. #aktor perkembangan dan sosial buda!a merupakan "aktor
predisposisi teradin!a perilaku menarik diri. $egagalan perkembangan dapat
mengakibatkan indi%idu tak perca!a diri, tidak perca!a orang lain, ragu, takut
salah, pesimis, pustus asa terhadap hubungan dengan orang lain, menghindar dari
orang lain, tidak mampu merumuskan keinginan dan merasa tertekan. $eadaan
ini dapat menimbulkan perilaku tidak ingin berkomunikasi dengan orang lain,
menghindar dari orang lain, lebih men!ukai berdiam diri sendiri, kegiatan sehari&
hari hampir terabaikan.
'elihat hal tersebut di atas, penulis mencoba menguraikan dan membahas
secara mendalam tentang gangguan hubungan sosial ini dan mencoba menerapkan
kiat keperawatan untuk meminimalkan atau menanggulangi masalah menarik diri
tersebut.
B. Tujuan Penulisan
a. 'endapatkan gambaran tentang pentingn!a pemberian askep pada pasien
dengan gangguan berhubungan sosial ( menarik diri.
b. 'endapatkan gambaran tentang klien dengan gangguan menarik diri. )an
cara untuk memperbaiki status kesehatan klien.
Askep pada klien dengan : Menarik Diri 1
C. Metode Penulisan
'etode !ang digunakan dalam pen!usunan makalah ini adalah tinauan
pustaka, !aitu dengan mencari sumber&sumber atau buku&buku dari perpustakaan.
D. Sistematika Penulisan
*dapun sistematika penulisan makalah ini !aitu sebagai berikut (
$*T* P+,-*,T*R
)*#T*R ./.
0ab . ( Pendahuluan
*. 1atar 0elakang
0. Tuuan Penulisan
2. 'etode Penulisan
). /istematika Penulisan
0ab .. ( Tinauan Teoritis
-angguan 0erhubungan /osial ( 'enarik )iri
*. Pengertian
0. #aktor !ang mempengaruhi gangguan berhubungan dengan
orang lain
2. Perkembangan hubungan dengan orang lain
). Rentang Respon /osial
+. 'ani"estasi Prilaku $lien
0ab ... ( T.,3*4*, $*/4/ ( '+,*R.$ ).R.
0ab .5 ( P+,4T4P
$esimpulan
)*#T*R P4/T*$*
Askep pada klien dengan : Menarik Diri 2
BAB II
TINAUAN TE!"ITIS
#AN##UAN BE"HUBUN#AN S!SIAL $
MENA"I% DI"I
A. Pengertian
menarik diri adalah suatu keadaan dimana klien mengalami
ketidakmampuan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain atau
lingkungann!a secara waar, dan klien hidup dalam kha!alan sendiri !ang tidak
realistik dan menunukkan geala men!endiri atau isolasi diri. $emampuan
berkomunikasi %erbal dan non %erbal menurun, ketegangan iwa bertambah
sehingga klien tidak memiliki semangat lagi, respon terhadap orang lain kurang,
hal ini mengakibatkan kegagalan dalam membina hubungan dengan oranng lain,
sehingga teradi gangguan dalam berkomunikasi %erbal maupun non%erbal.
Pengertian perilaku menarik diri menurut beberapa ahli sebagai berikut (
1. 'enurut /tuart and /undeen (1967 hal 816)
'erupakan suatu keadaan dimana indi%idu akan menarik diri dari orang lain
bila dengan dirin!a sendiri, orang lain bila mereka tidak dapat
mempertahankan keberadaan mereka di tengah&tengah mas!arakat.
9. 'enurut /chut and )ark (1966. hal 993)
Perilaku menarik diri adalah gangguan berhubungan termasuk hubungan klien
dengan dirin!a sendiri, orang lain dan lingkungan dimana deraat gangguan
dapat teradi sepanang rentang dari !ang ringan sampai !ang berat, dimana
indi%idu ini mula&mula rendah diri dan tidak berharga, tidakberguna, sehingga
merasa tidak aman dalam menalin hubungan dengan orang lain. :al ini
ban!ak teradi pada indi%idu !ang berasal dari keluarga !ang penuh dengan
permasalahan.
$eadaan ini dapat menadi menetap seperti pada menarik !ang total, !ang
ditandai dengan suatu postur tubuh tertentu, membisu, immobilisasi "isik serta
Askep pada klien dengan : Menarik Diri 3
menolak makan dan minum. Tanpa pengobatan keadaan ini dapat
mengakibatkan kematian.
B. &aktor 'ang mem(engaru)i gangguan *er)u*ungan dengan orang lain
+. &aktor Predis(osisi
a. #aktor Tumbang ( setiap "ase perkembangan harus dilalui dengan sukses,
bila ada hambatan akan mempengaruhi tahap selanutn!a.
b. #aktor komunikasi dalam keluarga (
& komunikasi !ang tidak elas
& komunikasi !ang saling bertentangan
& +kspresi emosi !ang tinggi
& 'embatasi hubungan dengan dunia luar;lingkungan mengganggu
dalam hubungan sosial.
c. #aktor sosial buda!a (
& 'engasingkan diri dari lingkungan
& ,orma&norma !ang dianut oleh keluarga ialah anggota keluarga
!ang tidak produkti" (orang !ang sudah tua), cacat, pen!akit kronis
diasingkan.
& :arapan !ang tidak realistik
d. #aktor 0iologis
& #aktor herediter;keturunan
& /truktur otak !ang abnormal (atropi, perubahan ukuran sel lembik
pada schi<o phenia)
Askep pada klien dengan : Menarik Diri 4
,. &aktor Presi(itasi
/tressor presipitasi dapat ditimbulkan oleh "aktor eksternal dan internal.
a. /tressor sosial buda!a
& keluarga !ang labil
& berpisah dengan orang !ang terdekat
b. #aktor hormonal
-angguan dari "ungsi kelenar bawah otak men!ebabkan turunn!a hormon
#/: dan 1: /chi<ophenia
c. :ipotesa %irus
5irus :.5 dapat men!ebabkan prilaku psikotik.
d. 'odel 0iologikal lingkungan sosial
Tubuh akan mengembangkan ambang toleransi terhadap stress, pada saat
teradin!a interaksi dengan stresor di lingkungan sosial.
e. /tressor psikologikal
& adan!a kecemasan !ang berkepanangan
& $eterbatasan indi%idu men!elesaikan masalah gangguan
berhubungan dengan orang lain.
C. Perkem*angan )u*ungan dengan orang lain
$emampuan hubungan dengan orang lain berkembang sesuai dengan
proses tumbang indi%idu mulai dari ba!i sampai dewasa lanut. /etiap tugas
perkembangan harus dilalui dengan sukses.
+. Masa *a'i
0a!i menggunakan komunikasi sederhana menangis untuk semua
kebutuhan.
Respon ibu atau pengasuh;lingkungan menanamkan rasa perca!a diri
pada anak sampai dewasa.
Askep pada klien dengan : Menarik Diri 5
$egagalan pada "ase ini mengakibatkan anak (tidak terpenuhi kebutuhan
ba!i) mempun!ai rasa tidak perca!a diri sendiri dan orang lain serta
menarik diri.
,. Masa Prasekola)
& *nak prasekolah memperluas hubungan sosial di luar keluargan!a.
& 'embantu dukungan keluarga !aitu pengakuan (=) terhadap prilaku
adapti".
& 'erupakan dasar rasa otonomi untuk mengembangkan kemampuan
hubungan interdependen.
$egagalan masa prasekolah ( (respon keluarga negati") berakibat (
& *nak tidak dapat mengontrol diri
& Tidak mandiri, ragu&ragu
& 'enarik diri dari lingkungan
& $urang perca!a diri
& Psimis, takut perilakun!a salah.
-. Anak sekola)
& *nak mengenal lingkungan sekolah
& *nak mulai mengenal kerasama, kompetisi, kompromi.
& $on"lik sering teradi dengan orang tua karena pembatasan dan dukungan
!ang tidak konsisten.
& Teman dewasa di luar orang tua merupakan sumber pendukung !ang
penting.
Askep pada klien dengan : Menarik Diri 6
$egagalan dalam masa sekolah misaln!a (
& $urangn!a dukungan guru
& Pembatasan serta dukungan !ang tidak konsisten dari orang tua
mengakibatkan anak "rustasi terhadap kemampuann!a, putus asa, merasa
tidak mampu, dan menarik diri dari lingkungan.
.. "emaja /+,0+1 ta)un2
& 'engembangkan hubungan intim dengan teman seba!a dan seenis.
& 'empun!ai sahabat karib.
& :ubungan dengan teman sangat tergantung
& :ubungan dengan orang tua mulai independen.
$egagalan perkembangan masa ini (dukungan orang tua negati" dan teman
seba!a negati")
& 'engakibatkan keraguan identitas
& 'engakibatkan ketidakmampuan mengidentiikasi karir.
& 'engakibatkan rasa perca!a diri kurang.
3. De4asa Muda /+10,3 ta)un2
& Pada masa ini berhubungan dengan orang tua dan teman interdependen.
& 'engambil keputusan dengan memperhatikan saran&saran dan pendapat
orang lain, misal ( memilih pekeraan, karir, pernikahan.
$egagalan masa ini (tidak melanutkan sekolah, pekeraan dan
pernikahan)
& akan mengakibatkan indi%idu menghindari hubungan intim
& menauhi orang lain, putus asa masalah karir.
Askep pada klien dengan : Menarik Diri 7
5. De4asa Tenga) /,30.6 ta)un2
& .ndi%idu umumn!a telah pisah tempat tinggal dengan orang tua.
& .ndi%idu umumn!a sudah menikah
& /udah menadi orang tua (dari anak&anakn!a)
& 'empun!ai hubungan antar orang dewasa.
& 'erupakan tempat mengui kemampuan hubungan interdependen.
& .ndi%idu dengan perkembangan !ang baik dapat mengembangkan
hubungan dan dukungan !ang selalu baru.
$egagalan dalam masa ini misal (
& Tidak sanggup pisah dengan orang tua
& $etidakmampuan membina hubungan !ang baru
& Tidak mendapat dukungan dari keluarga maupun lingkungan
mengakibatkan (
& Perhatian tertuu pada diri sendiri
& Produkti%itas dan kreati"itas berkurang
& Perhatian pada orang lain berkurang.
7. De4asa Lanjut /.60562
& .ndi%idu mulai merasa kehilangan ("ungsi "isik, kegiatan, pekeraan, teman
hidup, orang tua)
& .ndi%idu memerlukan hubungan !ang memuaskan
& .ndi%idu !ang mempun!ai perkembangan !ang baik dapat menerima
kehilangan dan mengakui dukungan !ang lain akan membantu.
$egagalan !ang teradi sepanang daur kehidupan dapat mengakibatkan
prilaku menarik diri.
Askep pada klien dengan : Menarik Diri 8
D. "entang "es(on Sosial
Respon *dapti" 'al *dapti"
& 'en!endiri
& >tonomi
& 0ekera sama
& .nterdependen
'erasa sedih
'anipulasi
Tergantung
2uriga
'erasa sun!i
Pemerasan (eksploitasi)
'enarik diri
Paranoia
$eterangan (
+. "es(on Ada(ti8
a. 'en!endiri ( respon indi%idu untuk merenung, menge%aluasi diri
untuk menentukan langkah&langkah berikutn!a.
b. >tonomi ( kemampuan indi%idu untuk menentukan dan
men!ampaikan keputusan, pikiran dan perasaan
dalam hubungan sosial.
c. 0ekera sama ( kondisi dalam hubungan interpersonal dimana
indi%idu tersebut mampu untuk saling memberi dan
menerima.
d. .nterdependen ( adalah saling ketergantungan antar indi%idu dalam
membina hubungan interpersonal.
,. "es(on Mal Ada(ti8
a. 'enarik diri ( indi%idu mengalami kesulitan dalam membina
hubungan !ang terbuka dengan orang lain.
b. Tergantung ( dependen indi%idu gagal mengembangkan rasa
perca!a diri.
c. 'anipulasi ( menganggap orang lain sebagai ob!ek indi%idu tidak
dapat membina hubungan sosial secara mendalam.
Askep pada klien dengan : Menarik Diri 9
d. 2uriga ( teradi bila indi%idu gagal mengembangkan rasa
perca!a (basic trasi) dengan orang lain.
E. Mani8estasi Prilaku %lien
Tingkah laku !ang spesi"ik pada klien dengan gangguan berhubungan
dengan orang lain (
1. Tingkah laku !ang berhubungan dengan rasa curiga (
Tidak mampu memperca!ai orang lain
0ermusuhan (hospitalisasi)
'engisolasi diri dari lingkungan sosial
Paranoia
9. Tingkah laku berhubungan dengan manipulasi (
+kpresi perasaan tidak langsung dengan tuuan
$urang oserti"
'engisolasi diri dalam hubungan sosial
:arga diri !ang rendah
/angat tergantung dengan orang lain
3. Tingkah laku !ang berhubungan dengan menarik diri (
$urang sopan
*patis, ekspresi kurang berseri
Tidak merawat diri sendiri;kebutuhan diri
$omunikasi %erbal kurang;menurun
.solasi sosial
.ntake makan;minum terganggu
Retensi urine dan "eces
*kti"itas menurun
$urang bertenaga
Askep pada klien dengan : Menarik Diri 10
:arga diri menurun
/ikap tidur "oetus.
BAB III
TINAUAN %ASUS
A. Pengkajian
+. Identitas %lien
,ama $lien ( ,!. /
4mur ( 93 tahun
3enis $elamin ( Perempuan
Pendidikan ( &
*gama ( $risten Protestan
Pekeraan ( &
/uku 0angsa ( /unda
/tatus perkawinan ( belum kawin
Penanggung awab ( Tn. :
*lamat ( 3l. Ra!a Pulo ,iaga ... ,o. 83 3ak&/el
Pekeraan ( $arwa!an PT. $a!u 'anis
Tgl. 'asuk ( 19&?3&9??3
Tgl. Pengkaian ( 1@&?3&9??3
)A. 'edis ( -angguan 0erhubungan /osial ( 'enarik )iri
,. "i4a'at %ese)atan %lien
a. $esehatan 'asa 1alu
/eak kecil klien dianggap mengalami gangguan iwa, dianggap
bodoh, sehingga klien tidak disekolahkan. )i rumah selalu dikucilkan dan
tidak pernah diaak berkomunikasi, tidak mempun!ai teman dekat, tidak
ada anggota keluarga !ang dianggap teman dekat klien. *kibatn!a klien
Askep pada klien dengan : Menarik Diri 11
sering men!endiri, melamun dan mengatakan bahwa ada suara !ang
men!uruh pergi. $arena klien tidak mau pergi, sebagai gantin!a klien
disuruh merobek&robek baun!a keluarga merasa tidak mampu untuk
merawat dan akhirn!a membawa klien ke R/3 dengan alasan mau diaak
nonton "ilm BTusuk 3alangkungC.
*. %ese)atan Sekarang
1) $eluhan 4tama
$lien sering merobek&robek baun!a, telanang, dan ingin lari dari
rumah.
9) $eluhan waktu didata
$lien datang ke R/3 dibawa oleh kakak kandungn!a. )ia diamankan
oleh petugas karena klien merontah&rontah menolak dibawa ke tempat
tersebut, ibu tiri klien tidak pernah menenguk dan sekali&kali kakak
kandung klien datang ke R/3 untuk membawa pakaian serta
memba!ar obat&obatan.
3) :asil obser%asi didapatkan (
Rambut kotor dan bau, ban!ak kutu, waah lusuh, tatapan mata
kosong, gigi kuning, ban!ak kotoran, tercium bau !ang tidak enak,
telinga kotor, kulit kotor ban!ak daki, kuku panang dan kotor, tidak
memakai alas kaki, awaban singkat sewaktu ditan!a, klien sering
duduk sendiri dan ban!ak tidur.
-. "i4a'at %ese)atan %eluarga
)i keluargan!a tidak ada !ang pernah mengalami gangguan iwa seperti
!ang teradi pada klien tersebut.
Askep pada klien dengan : Menarik Diri 12
.. Struktur keluarga
$eterangan (
( 1aki&laki D ( 'eninggal
( Perempuan ( garis perkawinan
( $lien ( garis hubungan keluarga
3. Data Biologis
a. Pola makan dan minum
)i rumah
'enurut keluargan!a, klien makan 3A sehari dengan nasi dan lauk
pauk dengan porsi habis. $lien uga suka minum air putih 8&6 gelas
sehari, klien tidak pernah meminum minuman keras uga kopi pun
tidak.
Askep pada klien dengan : Menarik Diri 13
%
%
)i R/
$lien makan 3A sehari dengan porsi tidak habis. $lien susah makan,
karena klien beranggapan bahwa perawatn!a akan mencoba
membunuhn!a dengan cara memberi racun pada makanan;
minumann!a.
*. Pola Eliminasi
)i Rumah
$lien 0*0 1A;hari dan 0*$ 3&@ kali;hari, tidak ada hambatan.
)i R/
$lien 0*0 1A dalam 9 hari, dan 0*$ 9&3A sehari.
9. Pola Istira)at dan Tidur
)i Rumah
'enurut keluargan!a, klien biasa tidur 7 am;hari dari am 99.??&
?8.??. klien tidak pernah tidur siang.
)i R/
$lien tidur tidak menentu. $lien uga sering tidur siang.
d. Pola ke*ersi)an
)i Rumah
$lien di rumah mandi 9A;hari, gosok gigi setiap kali mandi, dan arang
keramas.
)i R/
$lien susah dimandikann!a, kadang sering berontak, dan keramas 1
kali dalam 9 hari.
Askep pada klien dengan : Menarik Diri 14
e. Pola Akti8itas
)i Rumah
$lien tidak mempun!ai akti%itas tertentu di rumahn!a, klien sering
mengurung diri di kamar. $lien han!a keluar kamar ika klien lapar
dan ingin mandi saa.
)i R/
$lien sering mengamuk kalau sedang diberikan perawatan, misal (
dimandikan, atau diberi makan. $lien uga sering tertawa dan
menangis sendirian.
B. Po)on Masala)
$ekerasan, resiko tinggi

Perubahan sensori perseptual (


pendengaran

.nteraksi sosial ( kerusakan


'asalah 4tama

:arga )iri rendah kronis

$oping indi%idu tak e"ekti" (


)e"ensi"

$etidakmampuan keluarga dalam


merawat klien di rumah
( akibat
-angguan kebutuhan
nutrisi
( pen!ebab
EEE Pohon masalah dari kerusakan berhubungan sosial: menarik diri EEE
Askep pada klien dengan : Menarik Diri 15
C. Diagnosa %e(era4atan
1. Perubahan sensori perseptual b;d menarik diri
9. Resiko tinggi melakukan kekerasan;kerusakan b;d koping de"ensi"
3. -angguan harga diri rendah b;d perasaan ditolak oleh orang terdekat
@. -angguan keb. ,utrisi ( kurang dari kebutuhan b;d intoleransi akti"itas
D. Analisa Data
DP DATA MASALAH PEN:EBAB
1 )> (
F $lien sering duduk sendirian
F $lien lebih ban!ak tidur
F :an!a berbicara bila ditan!a,
awaban singkat.
)/ (
F B+nggak mau, males ah..GC kata
klien saat diaak berkenalan dengan
perawat lain.
F B$a!akn!aHnggak ada lagi !ang
mau diomongin. /ekarang sa!a
nggak mikir apa&apa lagi.C $ata
klien saat ditan!a tentang
perasaann!a.
F B)i rumah tidak pernah cerita sama
siapaH siapa, sa!a senang
sendirianC. $ata klien ketika ditan!a
apakah di rumah suka cerita sama
.bu.
F B+ngak apa&apa, males aa, enak
duduk sendiri..C $ata klien ketika
ditan!a apa sebabn!a tidak duduk
Perubahan sensori
perceptual ( halusinasi
pendengaran
'enarik diri
Askep pada klien dengan : Menarik Diri 16
bersama teman&temann!a.
F $lien mendengar bahwa ada suara
!ang men!uruh pergi.
9 )> (
F +kepresi waah klien ( tegang, muka
merah, tangan diremas&remas
sewaktu menceritakan kekesalan
terhadap keluargan!a.
F $lien suka mengamuk dan marah&
marah
)/ (
F $lien mengatakan tidak puas bila
tidak memecahkan barang kalau
sedang kesal, ingin membanting
pintu dan melempar apa saa !ang
ada di dekatn!a, semua barang
tersebut tidak ada hargan!a.
Resiko tinggi
melakukan kerusakan
$oping
de"ensi"
3 )> (
F $lien sering sendirian dan tidak mau
berinteraksi dengan pasien lainn!a
F $lien tidak pernah duduk dibangku
sekolah.
F $lien tidak mau menatap perawat
sewaktu diaak bicara.
)/ (
F $lien mengatakan kalau di rumahn!a
selalu dikucilkan dan diasingkan
F $lien mengatakan di rumahn!a ia
tidak pernah dianggap sebagai
anggota keluarga.
F $lien mengatakan bahwa dirin!a
-angguan harga diri (
harga diri rendah
Perasaan
ditolak oleh
orang terdekat.
Askep pada klien dengan : Menarik Diri 17
tidak bisa menulis dan membaca.
@ )> (
F $lien tidak makan sesuai adwal.
F Porsi makan klien !ang diberikan
tidak habis.
F $lien lebih suka men!endiri sewaktu
makan.
F $lien melempar makanan !ang
diberikan.
F 00 saat masuk ( @8 kg
00 sekarang ( @3 kg.
)/ (
F $lien mengatakan malas makan
F $lien selalu bilang bahwa dia sudah
makan, sewaktu perawat
memberin!a makan.
F $lien mengatakan bahwa dia tidak
mau makan karena takut mau
diracuni oleh perawat.
-angguan kebuhan
nutrisi ( kurang dari
kebutuhan
-angguan
interaksi sosial
( menarik diri
Askep pada klien dengan : Menarik Diri 18
E. PE"ENCANAAN %EPE"A;ATAN
,ama $lien ( ,!. / ,o. Register ( @939&19
4mur ( 93 th Ruangan;kamar ( Perkutut ..
N!
DIA#N!SA
%EPE"A;ATAN
TUUAN INTE"<ENSI "ASI!NALISASI IMPLEMENTASI E<ALUASI
1 Perubahan sensori
perceptual (
halusinasi
pendengaran b;d
menarik diri
Tupan ( klien dapat
mengendalikan
halusinasi
Tupen (
1) $lien dapat
membina hub.
/aling perca!a
dengan perawat
9) $lien dapat
mengenal
perasaan !ang
men!ebabkan
perilaku menarik
diri dari lingk.
/osial.
3) $lien dapat
berhub. /osial
dgn orang lain
secara bertahap
F 0ina hub. /aling
perca!a dengan
menggunakan prinsip
hub. teraupetik
F 0eri kesempatan pd.
$lien untuk
mengungkapkan
perasaan pen!ebab
klien tidak mau
bergaul.
F 0eri puian terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaann!a.
F )iskusikan bersama
klien tentang perilaku
menarik diri
F )iskusikan tentang
keuntungan dan
kerugian dari perilaku
menarik diri.
& )engan adan!a suatu
keperca!aan, klien
akan bebas untuk
mengungkapkan
masalahn!a.
& )engan
mengungkapkan
perasaann!a, kita
akan lebih mudah
untuk ikut membantu
memecahkan
masalahn!a.
& 'endorong klien
untuk lebih terbuka
pada perawat.
& 'eminimalkan
prilaku pasien
tersebut tidak
diulangin!a lagi.
& )engan
mendisuksikan hal ini
diharapkan klien
sadar akan status
pen!akitn!a ini.
& 'embina hubungan
saling perca!a
& 'emberi
kesempatan pada
klien untuk
mengupkapkan
perasaann!a.
& 'emberi puian
& 0erdiskusi bersama
klien
& 'endorong;
memoti%asi klien
untuk berhubungan
dengan orang lain
/ ( klien masih
sering mendengar
suara !ang
men!uruh pergi.
> (
& $lien tampak
menarik diri
& $lien belum
kooperati".
* ( masalah
belum teratasi
P ( lanutkan dan
tingkatkan
inter%ensi.
Askep pada klien dengan : Menarik Diri 19
F )orong dan bantu klien
u; berhubungan
dengan orang lain.
F 'oti%asi klien untuk
mengikuti kegiatan di
ruangan.
& 'emungkinkan klien
akan lebih terbuka
dan tidak merasa
kesepian lagi.
& )iharapkan klien
mampu berinteraksi
dengan orang lain.
& 'endorong klien
untuk mengikuti
kegiatan
9 Prilaku melakukan
kekerasan b;d koping
de"ensi"
T4 (
$lien tidak
melakukan kekerasan
T$ (
1) $lien dapat
membina hub.
saling perca!a
9) $lien mampu
mengenali
perasaan
marahn!a.
3) $lien mampu
menilai e"ek
prilaku agresi"
terhadap diri
sendiri dan orang
lain
& 3aga hubungan saling
perca!a
& 0antu klien untuk
identi"ikasi tanda&tanda
marah
& -unakan pertan!aan
terbuka saat
menan!akan masalah
klien.
& 0antu klien untuk
mengetahui situasi atau
hal !ang dapat
men!ebabkan marahn!a
timbul.
& 'emungkinkan klien
akan mengurangi
kekerasann!a ika
sudah tercipta
hubungan saling
perca!a tersebut.
& )engan
mengidenti"ikasi
marahn!a diharapkan
klien bisa men!adari
kerugian dari
marahn!a.
& )iharapkan klien bisa
lebih bebas dan
terbuka dalam
menawab pertan!aan
dari perawat.
& )iharapkan klien bisa
lebih hati&hati dan
mampu
mengendalikan diri
& 'enaga hubungan
saling perca!a
& 'embantu klien
untuk identi"ikasi
tanda&tanda marah
& 'enggunakan
pertan!aan terbuka
saat menan!akan
masalah klien.
& 'embantu klien
untuk mengetahui
situasi atau hal !ang
dapat men!ebabkan
marahn!a timbul.
/ (
$lien
mengatakan
kalau tidak puas
sebelum
merobek&robek
baun!a dan
marah&marah
> (
& $lien tampak
merobek
baun!a
& $lien marah&
marah

* ( masalah
belum
teratasi
P ( lanutkan
inter%ensi
Askep pada klien dengan : Menarik Diri 20
@) $lien dapat
memilih cara
!ang sehat untuk
men!alurkan
energi saat
marah.
& Tan!akan e"ek perilaku
agresi" terhadap dirin!a
dan orang lain.
& 0antu klien untuk
mengungkapkan
respon;prilakun!a pada
situasi !ang
men!ebabkan marah.
& )orong klien untuk
menentukan sendiri cara
sehat untuk
men!alurkan marahn!a.
& $lien akan lebih
mengerti akan e"ek
!ang akan
ditimbulkan dari
perasaan marahn!a.
& 'emungkinkan
perhatian marah klien
bisa dikurangi.
& )iharapkan klien bisa
meredakan marahn!a
setelah melakukan
akti"itas "isik.
& 'enan!akan e"ek
perilaku agresi"
terhadap dirin!a dan
orang lain.
& 'embantu klien
untuk
mengungkapkan
respon;prilakun!a
pada situasi !ang
men!ebabkan marah.
& 'endorong klien
untuk menentukan
sendiri cara sehat
untuk men!alurkan
marahn!a.
3 -angguan harga diri
rendah b;d perasaan
ditolak oleh orang
terdekat
Tupan (
Pasien akan mencapai
tingkat aktualisasi
!ang maksimal untuk
mengetahui potensi
dirin!a.
Tupen (
1) 'embina
hubungan
teraupetik
dengan perawat.
9) Pasien mampu
mengidenti"ikas
i tentang koping
adapti"
1) 0erikan dukungan
untuk mengurangi
tingkat ansietas
panik.
9) Pergunakan pelatihan
peran, contoh peran
dan %isualisasi untuk
mempraktekkan
perilaku baru.
& $ebersamaan
diperlukan bagi pas.
4ntuk bertanggung
awab terhadap
perilakun!a.
& )iharapkan klien bisa
menetapkan si"at
perubahan dan
strategi baru dalam
hal perilaku !ang
memungkinkan.
& 'emberikan
dukungan untuk
mengurangi tingkat
ansietas panik.
& 'enggunakan
pelatihan peran,
contoh peran dan
%isualisasi untuk
mempraktekkan
perilaku baru.
/ ( $lien
mengatakan
bahwa dirin!a
tidak berharga.
> (
& $lien tampak
menunduk
sewaktu diaak
bicara
& $lien tidak mau
bergaul dengan
orang lain.
* ( masalah
belum teratasi
P ( lanutkan
inter%ensi
Askep pada klien dengan : Menarik Diri 21
3) Pas. *kan
mengekpresikan
perasaan,
perilaku I
pikiran
3) 0antu pasien
mengidenti"ikasi
kekuatan diri dan
kelemahann!a, ideal
diri, serta kritik diri.
& Pemahaman diri
diperlukan untuk
berubah.
& 'embantu pasien
mengidenti"ikasi
kekuatan diri dan
kelemahann!a

@ -angguan nutrisi (
kurang dari
kebutuhan b;d
menarik diri
Tupan (
Pasien akan
memulihkan pola
!ang sehat dan
menormalkan keb.
,utrisin!a.
Tupen (
1) $eadaan
nutrisi pasien
akan stabil
dalam target
waktu !ang
ditentukan.
9) Pasien akan
mampu
menguraikan diit
!ang seimbang.
3) Pasien mampu
makan sesuai
porsi dan adwal
!ang sudah
ditentukan.
F Pantau status "isiologik
terhadap tanda&tanda
perlemahan status
nutrisi
F 0erikan obat dan terapi
somatik untuk
mengatasi geala
F 1engkapi pengkaian
tentang nutrisi termasuk
prilaku !ang
berhubungan dengan
makan dan
kesukaann!a.
F 0eri penelasan dan
pendekatan pada klien
tentang pentingn!a
makan untuk
kesehatann!a.
& /tabilisasi 00 harus
menadi sentral dan
tuuan awal
pemulihan keadaan
nutrisi pasien.
& Pengobatan bisa
membantu pusat
pengaturan na"su
makan dan respon
neurokimia terhadap
makan.
& Pengatahuan tentang
nutrisi !ang sehat
adalah penting untuk
mempertahankan
respon makan !ang
adapti".
& )engan memberikan
penelasan diharapkan
klien dapat makan
sesuai program.
& 'emantau status
"isiologik terhadap
tanda&tanda
perlemahan status
nutrisi.
& 'emerikan obat dan
terapi somatik untuk
mengatasi geala.
& 'elengkapi
pengkaian tentang
nutrisi termasuk
prilaku !ang
berhubungan
dengan makan dan
kesukaann!a.
& 'emberi penelasan
dan pendekatan
pada klien tentang
pentingn!a makan
untuk kesehatann!a.
/ ( $lien
mengatakan
malas makan
bersama&sama
> (
& $lien
menolak
menu makan
!ang
diberikan.
* ( 'asalah
belum
teratasi
P ( lanutkan
inter%ensi
Askep pada klien dengan : Menarik Diri 22
BAB I<
PENUTUP
Perilaku menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi
dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Rawlins, 1993, hal.
336). Teradin!a menarik diri dipengaruhi oleh "aktor predisposisi dan stressor
presipitasi.
Perilaku menarik diri adalah suatu keadaan dimana klien mengalami
ketidakmampuan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain atau lingkungann!a
secara waar, dan klien hidup dalam kha!alan sendiri !ang tidak realistik dan
menunukkan geala men!endiri atau isolasi diri.
'enarik diri 'erupakan suatu keadaan dimana indi%idu akan menarik diri
dari orang lain bila dengan dirin!a sendiri, orang lain bila mereka tidak dapat
mempertahankan keberadaan mereka di tengah&tengah mas!arakat. (/tuart and
/undeen, 1967 hal 816).
Perilaku menarik diri adalah gangguan berhubungan termasuk hubungan klien
dengan dirin!a sendiri, orang lain dan lingkungan dimana deraat gangguan dapat
teradi sepanang rentang dari !ang ringan sampai !ang berat, dimana indi%idu ini
mula&mula rendah diri dan tidak berharga, tidakberguna, sehingga merasa tidak aman
dalam menalin hubungan dengan orang lain. :al ini ban!ak teradi pada indi%idu
!ang berasal dari keluarga !ang penuh dengan permasalahan. (/chut and )ark, 1966.
hal 993).
Askep pada klien dengan : Menarik Diri 23
DA&TA" PUSTA%A
-ail Jiscar< /tuart and /andra 3, Buku Saku Keperawatan Jiwa, Penerbit 0uku
$edokteran +-2, 3akarta, 1996.
Townsend, 'ar! 2., Diagnosa Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri, Penerbit
0uku $edokteran +-2, 3akarta, 1996.
Askep pada klien dengan : Menarik Diri 24

You might also like