You are on page 1of 10

BAB II

ILUSTRASI KASUS

Nama : Ny. M
Umur : 46 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Anamnesis :
Seorang pasien wanita, umur 46 tahun, masuk KB IGD RS. Dr. M. Djamil Padang
pada tanggal 7 Oktober 2014, kiriman dari RSUD Muara Labuh dengan suspect mola
hidatidosa

Keluhan Utama :
Keluar darah dari kemaluan sejak 3 bulan yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang :
Keluar bercak darah dari kemaluan berulang sejak 3 bulan yang lalu, berwarna merah
gelap.
Keluar jaringan seperti gumpalan daging tidak ada
Keluar gelembung seperti mata ikan tidak ada
Sebelumnya pasien mengalami nyeri pinggang menjalar ke ari-ari
Tidak haid sejak 3,5 bulan yang lalu
HPHT : Juni 2014
Demam tidak ada
Riwayat trauma tidak ada
Riwayat keputihan tidak ada
Riwayat hamil muda : mual ada, muntah ada
BAB dan BAK biasa
Riwayat menstruasi : menstruasi pertama umur 13 tahun, siklus haid tidak teratur,
lamanya 4 6 hari, 2 3 kali ganti duk/hari, nyeri haid tidak ada
Telah dilakukan pemeriksaan USG pada September 2014 di RSUD Muara Labuh
dengan hasil mola hidatidosa

Riwayat Penyakit Dahulu :
Tidak ada riwayat penyakit jantung, paru, hati, ginjal, hipertensi, diabetes melitus, asma
bronchial.

Riwayat Penyakit Keluarga:
Tidak ada keluarga yang menderita penyakit keturunan, menular dan kejiwaan.

Riwayat Pekerjaan, Sosial Ekonomi, dan Perkawinan :
Pasien seorang ibu rumah tangga, pendidikan terakhir SD, menikah 1x tahun 1992

Riwayat kehamilan/abortus/persalinan : 4/0/3
1. 1992, , 3200 gram, cukup bulan, spontan, ditolong bidan, hidup
2. 1999, , 4000 gram, cukup bulan, spontan, ditolong bidan, hidup
3. 2004, , 3000 gram, cukup bulan, spontan,
4. Sekarang

Riwayat kontrasepsi :
Tidak ada

Riwayat kebiasaan:
Merokok tidak ada, alkohol tidak ada, narkoba tidak ada

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Sedang
Kesadaran : Kompos mentis kooperatif
Tek darah : 180/100 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Nafas : 20 x/menit
Suhu : 37
0
C
Tinggi Badan : 150 cm
Berat Badan : 55 kg
Status Gizi : sedang
Mata : Konjuctiva tidak anemis , sklera tak ikterik
Kelenjar getah bening: tidak terdapat pembesaran KGB
Leher : JVP 5-2 cmH
2
O, Kel Tiroid tidak membesar
Toraks : Cor dan pulmo dalam batas normal
Abdomen : Status ginekologis
Genitalia : Status ginekologis
Ekstremitas : edema -/-, RF +/+, RP -/-

STATUS GINEKOLOGIS
Muka : Kloasma gravidarum tidak ada
Mammae : Membesar, a/p hiperpigmentasi
Abdomen :
Inspeksi : Tampak membuncit sesuai kehamilan 6 bulan
Palpasi : Fundus uteri setinggi pusat, nyeri tekan tidak ada, nyeri lepas tidak ada,
defence muscular tidak ada
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising Usus (+) normal, BJA tidak terdengar.

Genitalia :
Inspeksi : Vulva dan uretra tenang, PPV(+)

Inspekulo:
Vagina : laserasi (-), tumor (-), fluksus (+), tampak darah merah kehitaman menumpuk
di forniks posterior
Portio : Multipara, ukuran sebesar jempol tangan dewasa, tumor (-), laserasi (-),
fluksus (+), OUE tertutup,
VT bimanual:
Vagina : tumor (-)
Porsio : Multipara, ukuran sebesar jempol tangan dewasa
Cavum uteri: antefleksi, sebesar kepala bayi
A/D: lemas kiri = kanan
Cavum Douglas: tidak menonjol

Laboratorium
Hb : 11,7 gr%
Leukosit : 10.100/mm
3

Hematokrit : 36 %
Trombosit : 215.000/mm
3

MCH : 28.7 MCV : 88.0 MCHC:32.0
Pemeriksaan USG :

Uterus : Uterus ukuran besar dari normal melebihi layar monitor
Tampak massa vesikuler intracaviter (seperti gambaran honey comb)
Kedua ovarium sulit diidentifikasi
Kesan : Mola hidatidosa
Konsul Interne:
8 Oktober 2014
S/ Demam (-), batuk (+),
Riwayat hipertensi baru diketahui sejak 1 bulan yang lalu, paling tinggi sistolik 200,
jantung berdebar debar (+) sejak 1 bulan yang lalu, keringat banyak (-), gemetar (-),
penurunan berat badan sejak 2 bulan yang lalu, nyeri dada (-), sesak (-)
Riwayat penyakit jantung (-), riwayat asma (-), riwayat makan OAT (-), riwayat DM (-),
alergi (-)
O/ KU : sedang
Kesadaran : CMC
TD : 150/90 mmHg
Nadi: 90
Nafas: 20
T : 37 C
Mata : Konjuctiva tidak anemis , sklera tak ikterik, eksoftalmus (-)
Kelenjar getah bening: tidak terdapat pembesaran KGB
Leher : JVP 5-2 cmH
2
O, Kel Tiroid tidak membesar
Cor : Cardiomegali (+), bising (-)
Pulmo : vesikuler, Rh -/-,Wh -/-
Abdomen : Hepar dan lien tidak teraba, BU (+) N
Edem :-/-
Lab:
Hb : 10.9 Leukosit: 13200 Trombosit : 222000
GDR : 127 Ur:21 Cr: 0.7
Ca: 9.6 Na: 136 K: 3.6
SGOT: 31 SGPT: 18 PT: 9.8 APTT: 32.5
TSH:<0.005 () T4: 17.41 () T3:2.05 ( )
EKG:
Sinus rythim, HR : 100x/i,AF(-)
Ro thorax :
Jantung tampak membesar ke kiri CTR 55%, apeks tertanam, paru dalam batas normal
Kesan :
Hipertiroid subklinis (sekunder)
Mola hidatidosa

DIAGNOSIS
G4P3A0H3 gravid 14-16 minggu + mola hidatidosa + hipertiroid subklinis (sekunder)

TERAPI
Evakuasi mola dengan kuretase

FOLLOW UP
8 Oktober 2014
Dilakukan kuretase dalam narkose, didapatkan jaringan mola dan darah 700 gr
D/ P3A1H3 post kuretase a.i mola hidatidosa
Th/ Lugol 4x 10 tts
PTU 3x 1 tab
Ceftriaxone 2x 1 gr(iv)
Antalgin 500 mg (3x1 tab)
Propanolol 2x10 mg
Transfusi PRC 2 unit
Cek HB post transfusi

9 Oktober 2014
S/ pasien selesai tindakan 1 hari masih dalam terapi post op dengan terapi krisis tiroid,
Berdebar debar (-)
O/ KU: sedang Kesadaran :CMC TD: 180/100 mmHg Nadi:89x/i Nafas: 20x/i Suhu
:afebris
Paru :vesikuler, Rh-/-, Wh-/-
Cor : Bising
Abdomen : hepar dan lien tidak teraba
A/ Hipertiroid subklinis post tindakan
P/
Awasi KU, Vital sign dan PPV
Terapi :
Lugol 4x 10 tts
PTU 3x 1 tab
Ceftriaxone 2x 1 gr(iv)
Antalgin 500 mg (3x1 tab)
Propanolol 2x10 mg
Anjuran: EKG/ hari

10 Oktober 2014
S/ nyeri perut (+), sakit kepala (-), berdebar debar (-), berkeringat bnayak (-)
O/KU: sedang Kesadaran :CMC TD: 170/100 mmHg Nadi:90x/i Nafas: 20x/i Suhu :afebris
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Abdomen :
Inspeksi : tidak membuncit
Palpasi : NT (-), NL (-), DM (-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : BU (+) N
Genitalia :v/u tenang, PPV (-)
Dk: Post kuretase a.i mola hidatidosa+hipertiroid st.II + hipertensi
Th:
Awasi KU, Vital sign dan PPV
Cek Hb
Transfusi jika Hb<10
Diet TKTP
Propanolol 2x10 mg (po)
Antalgin 3x 500 mg (po)
Lugol 4x 10 tetes
PTU 3x 1 tab (po)
Transamin 3x1
Vit K 3x1
Vit C 3x1
Gastrul/ 6 jam
Oksitosin 20 IU dalam RL
Inj Ceftriaxone 2x 1 gr (IV)

11 Oktober 2014
S/ nyeri perut (+), sakit kepala (-), berdebar debar (-), berkeringat bnayak (-)
O/ KU: sedang Kesadaran :CMC TD: 200/80 mmHg Nadi:80x/i Nafas: 20x/i Suhu :afebris
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Abdomen :
Inspeksi : tidak membuncit
Palpasi : NT (-), NL (-), DM (-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : BU (+) N
Genitalia :v/u tenang, PPV (-)
Dk: Post kuretase a.i mola hidatidosa+hipertiroid st.II
Th:
Awasi KU, Vital sign dan PPV
Diet TKTP
Propanolol 2x10 mg (po)
Antalgin 3x 500 mg (po)
Lugol 4x 10 tetes
PTU 3x 1 tab (po)
Inj Ceftriaxone 2x 1 gr (IV)

BAB III
DISKUSI

Seorang pasien wanita berumur 46 tahun masuk IGD RS. Dr. M. Djamil Padang pada
tanggal 7 Oktober 2014, kiriman dari RSUD Muara Labuh. keluhan utama keluar bercak
perdarahan dari kemaluan berulang sejak 3 bulan yang lalu. Diagnosis ditegakkan dari
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Dari anamnesis, keluhan utama pasien adalah keluar bercak perdarahan sejak 3 bulan
yang lalu, berwarna merah gelap. Hal ini sesuai dengan gejala klinis Mola Hidatidosa yang
paling utama, yaitu perdarahan intermitten dan sedikit-sedikit, serta berlangsung lama. Hal ini
bisa menyebabkan pasien menjadi anemia, syok bahkan menyebabkan kematian. Anamnesis
juga dikatakan bahwa pasien mengalami tanda-tanda kehamilan amenorrhea sejak 3.5 bulan
yang lalu, serta mual dan muntah. Selain itu, dari usia pasien 46 tahun dan multipara juga
mempunyai faktor risiko terjadinya Mola Hidatidosa.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan tinggi fundus uteri setinggi pusat, dimana
kehamilan pasien adalah 14-16 minggu. Hal ini sesuai dengan pemeriksaan fundus uteri pada
mola hidatidosa yaitu pembesaran uterus tidak sesuai dengan umur kehamilan. Pada
pemeriksaan USG ditemukan, pada uterus tampak massa dengan gambaran multiple kista
intracaviter. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan gambaran USG pada mola
hidatidosa adalah gambaran vesikel atau gelembung gelembung multiple kistik seperti
gambaran sarang lebah atau badai salju (snow flake patern).
Pada pasien ini dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan rongent thoraks, T
3
, T
4
, dan
TSH. Sebagai pemeriksaan penunjang lain yang dibutuhkan adalah B HCG, yang memiliki
poin diagnostik untuk terapi dan deteksi keganasan. Pada pemeriksaan rontgen thoraks
didapatkan kardiomegali dan paru dalam batas normal. Hasil pemeriksaan kadar TSH
menurun, T3 dan T4 meningkat. Hal ini menandakan adanya hipertiroid subklinis. Pada
pasien ini B HCG tidak bisa diperiksa karena masalah biaya.

Penatalaksanaan pada pasien ini adalah dilakukan pemantauan terhadap keadaan
umum ibu, vital sign serta perdarahan pervaginam. Kuretase vakum dilakukan untuk
mengevakuasi mola san mengurangi keluhan perdarahan pada pasien. Jaringan hasil kuretase
dapat dilakukan pemeriksaan Patologi Anatomi untuk melihat adanya tanda tanda
keganasan.
Setelah dilakukan kuretase, pasien harus tetap diawasi untuk melihat apakah ada
kecenderungan untuk mejadi keganasan. Oleh sebab itu, pengawasan dilakukan selama 1-2
tahun, dimana selama pengawasan, pasien dianjurkan untuk tidak hamil dengan memakai
kontrasepsi kondom, pil kombinasi atau diafragma. Pemeriksaan kadar beta HCG juga harus
dilakukan setiap minggu sampai ditemukan kadarnya yang normal 3 kali berturut-turut.
Bila telah terjadi remisi spontan (kadar beta HCG, pemeriksaan fisik, dan foto toraks
semuanya normal) setelah 1 tahun maka pasien tersebut dapat berhenti menggunakan
kontrasepsi dan dapat hamil kembali. Sedangkan bila selama masa observasi kadar beta HCG
tetap atau meningkat dan pada pemeriksaan foto toraks ditemukan adanya tanda-tanda
metastasis maka pasien harus dievaluasi dan dimulai pemberian kemoterapi

You might also like