HUTAN KEMASYARAKATAN KELOMPOK V: 1.Akhmad yani .Syam!"ddin #.P"$a hi%!an M. &.Syam!"' hidaya( ).*+.An,,-%a-ni P.S. ../ini '-!(a%i 0.1-%dinan M. 2.Ha!an a3ha%i 4.N"%i!ka5adi 16.A%dian!yah UNIVERSITAS MATARAM 1AKULTAS PERTANIAN #662 Ka(a P-n,an(a% Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam yang telah memberikan ilham dan hidayahnya kepada kami untuk menyelesaikan makalah yang berjudul Hutan Kemasyarakatan ini. Salam dan salawat kepada junjungan Nabi Besar kita asulullah !uhammad SA",ujung t#mbak pelita kehidupan. $alam makalah ini se%ara umum membahas tentang hutan kemasyarakatan di &nd#nesia. Keterbatasan yang dimiliki pemerintah telah menyebabkan pemerintah mengalami kesulitan mengel#la sendiri hutan, sehingga. mun%ul kesadaran bahwa. pembangunan kehutanan harus melibatkan semua pihak dan bertumpu kepada. masyarakat, khususnya masyarakat adat'l#kal yang selama ini berinteraksi langsung dan menggantungkan hidupnya dari hutan dan menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama. pengel#laan sumber daya. hutan. Tulisan ini merupakan hasil telaah dari berbagai pustaka yang berkaitan dengan pengel#laan hutan dan kegiatan Hutan Kemasyarakatan. !elalui kegiatan Hutan Kemasyarakatan, kelestarian hutan dapat terjaga karena. lahan yang semula terbuka, bisa tertutup kembali #leh Tanaman Serba. (una )!ulti *urp#se Trees Spesies+ dan kayu kayuan. Kerusakan hutan juga. dapat di%egah dan ditanggulangi melalui peningkatan partisipasi masyarakat dalam kebijakan dan pengel#laan sumberdaya hutan karena masyarakat dapat memper#leh tambahan penghasilan dari hasil Tanaman Serba (una, dan tanaman palawija di areal kerja Hutan. $emikian makalah ini kami sajikan,penulis berharap makalah ini dapat dijadikan sumber ilmu, bahan pertimbangan pemikiran bagi para pemba%a. Kritik dan saran para pemba%a masih sangat diharapkan keberadaannya khususnya tentang makalah kami ini. Terima kasih. Tim penyusun, 7i8 /a9(a% I!i Kata *engantar........................................................................................)i+ $a,tar isi------------------------.)ii+ *embahasan-........................................................................................... Hutan kemasyarakatan--................................................................. ..*endahuluan tentang hutan kemasyarakatan-------.... /.Tujuan dan asas penyelenggaraan hutan kemasyarakatan-....../ 0.K#nsep pengembangan hutan kemasyarakatan-......................./ 1.*rinsip pelaksanaan hutan kemasyarakatan................................1 2.*embangunan 3 pengel#laan hutan kemasyarakatan saat ini....2 4.Hutan kemasyarakatan khusus di NTB.......................................5 5.!an,aat hutan kemasyarakatan...................................................6 *enutup.....................................................................................................7 Kesimpulan..........................................................................................7 7ii8 P-m:aha!an Hutan kemasyarakatan .. *endahuluan Tentang Hutan Kemasyarakatan Kebijakan pembangunan kehutanan yang selama ini bersi,at sentralistik dianggap #leh beberapa pihak tidak begitu e,ekti, menjaga kawasan hutan. $engan sistem ini, masyarakat adat'l#kal kurang dilibatkan dalam pengel#laan hutan yang sesungguhnya merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan sama sekali dari kehidupan mereka, dan kadangkala mereka justru dirugikan akibat kebijakan yang telah diambil pemerintah se%ara sepihak. Keterlibatam yang dimiliki pemerintah seperti kurangnya tenaga lapangan, sarana dan prasarana dan dana, telah menyebabkan pemerintah mengalami kesulitan mengel#la sendiri hutan yang sangat luas tersebut. Telah memberikan kesadaran bahwa pembangunan kehutanan harus bertumpu kepada masyarakat khususnya masyarakat adat'l#kal yang selama ini berinteraksi langsung dan menggantungkan hidupnya dari hutan. Seiring dengan pelaksanaan 8t#n#mi $aerah yang digagas dalam 9ndang undang N#m#r. // tahun .777, telah memberikan semangat desentralisasi yang memberikan kewenangan lebih banyak bagi pemerintah daerah untuk mengel#la wilayahnya serta kesadaran *emerintah akan pentingnya keterlibatan masyarakat adat'l#kal dalain pengel#laan hutan, maka paradigma pengel#laan dan pembangunan kehutanan yang dulu ber#rientasi pada hutan sebagai penghasil kayu menjadi lebih menempatkan masyarakat adapt'l#kal sebagai pelaku utama pengel#laan sumber daya hutan. *engalaman di berbagai negara menunjukkan bahwa pengel#laan hutan akan lebih baik dan e,ekti, bila melibatkan masyarakat se%ara sungguh sunggguh.*emerintah &nd#nesia sendiri telah melakukan beberapa kebijakan dalam melibatkan masyarakat dalam pengel#laan hutan bersama masyarakat, yang salah satunya adalah pr#gram Hutan Kemasyarakatan )HKm+. *r#gram Hutan Kemasyarakatan ini dilaksanakan dengan %ara meman,aatkan hutan lindung yang terlanjur dibuka #leh masyarakat setempat melalui penanaman Tanaman Serba (una )!ulti *urp#se Trees Spestes+ dan kawasan hutan pr#duksi yang dapat ditanam dengan. tanaman kayu kayuan yang dapat diambil hasilnya dengan berpijak pada peraturan yang telah ditetapkan. !elalui pr#gram ini lahan yang semula terbuka bisa tertutup kembali #leh Tanaman Serba (una )!ulti *urp#se Trees Spesies+ dan masyarakat dapat mengambil man,aat dari hasil Tanaman Serba (una )!ulti *wp#se Trees Spesies+ tersebut. Kerusakan hutan yang selama ini selalu dikaitkan kepada masyarakat perambah hutan dan peladang liar dapat di%egah dan ditanggulangi melalui peningkatan partisipasi masyarakat dalarn kebijakan dan pengel#laan sumberdaya hutan melalui kegiatan Hutan Kemasyarakatan ini 1 2 . Tujuan dan Asas Penyelenggaraan Hutan Kemasyarakatan Hutan Kemasyarakatan menurut Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 2007 adalah hutan negara yang utamanya ditujukan untuk memberdayakan masyarakat setempat yang berada di dalam dan sekitar kaasan hutan. Kebijakan dimaksud ditujukan untuk memperoleh man!aat optimal dari hutan untuk kesejahteraan seluruh masyarakat dalam peman!aatan kaasan" peman!aatan jasa lingkungan" peman!aatan hasil hutan kayu dan bukan kayu serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu. Hutan Kemasyarakatan diselenggarakan bera#askan keles$tarian !ungsi hutan dari aspek ekosistem" kesejahteraan masya$rakat yang berkelanjutan" pengelolaan sumberdaya alam yang demokratis" keadilan sosial" akuntabilitas publik serta kepastian hukum. %. Konsep Pengembangan Hutan Kemasyarakatan Hutan Kemasyarakatan )HK!+ adalah sebuah pr#ses perubahan yang mengarah kepada keterlibatan masyarakat yang lebih luas dalam pengel#laan hutan. Sebagai sebuah pr#ses, maka k#nsep HK! ini juga tidak memiliki sebuah sistem atau de,inisi yang baku, tetapi berkembang sesuai dengan kebutuhan, k#ndisi masyarakat dan sistem s#sial ek#n#mi, serta kesepakatan:kesepakatan diantara pihak:pihak yang terlibat. 8leh sebab itu, adalah sah:sah saja terjadi perbedaan dalam p#la pelaksanaannya di berbagai daerah sesuai dengan e;#lusi sistem s#sial, ek#n#mi dan p#litik setempat. # "alaupun demikian, para peserta l#kakarya sepakat bahwa ada beberapa tahapan yang harus dilalui untuk menuju sebuah sistem pelaksanaan HK! yang ideal. Tahapan ini dijelaskan #leh *r#,. S.B. #y dari Indian Institute of Bio-Social Research & Development. *r#,es#r #y mengatakan bahwa salah satu kelemahan dari k#nsep HK! selama ini adalah ketergesaan pelaksana kegiatan yang langsung menuju kepada pemenuhan aspek ek#n#mi dengan melupakan tahapan pengembangan institusi dan ek#l#gi. Se%ara lebih terperin%i *r#,. #y menggambarkan tahapan:tahapan ini yang disebutnya sebagai Bilateral Matching Institution seperti tergambar pada diagram berikut<
Institution Ecology Economy
$iagram yang diperlihatkan di atas memberikan perbedaan yang sangat kentara antara aspek &nstitusi, ek#l#gi dan ek#n#mi. Aspek institusi harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum masuk ke aspek ek#l#gi dan ek#n#mi. Sebagai salah se#rang peserta, penulis memberikan tanggapan bahwa adalah benar setiap pr#gram HK! harus menyelesaikan aspek institusi terlebih dahulu, tetapi setelah itu aspek ek#l#gi dan ek#n#mi harus datang se%ara berbarengan. Ketika melakukan pilihan ek#l#gi, maka aspek ek#n#mi harus juga dijadikan pertimbangan sehingga ada kesimbangan antara aspek k#nser;asi disatu pihak dan keuntungan ek#n#mi dipihak lain. "alaupun demikian, k#ndisi setempat sangat berpengaruh terhadap pilihan yang dilakukan. *ada areal yang sangat sensiti, se%ara ek#l#gi, maka tidak ada pilihan selain memberikan penekanan yang besar kepada pemenuhan aspek ek#l#gi. ) 2. *embangunan dan *engel#laan Hutan Kemasyarakatan Saat &ni *aradigma pembangunan kehutanan di &nd#nesia saat ini telah mengalami perubahan dalam memandang masyarakat di sekitar hutan maupun yang berada di dalam kawasan, seperti termaktub dalam *eraturan !enteri Kehutanan N#. 05 tahun /==5 tentang Hutan Kemasyarakatan )HKm+ yang menjelaskan bahwa< Penyelenggaraan hutan kemasyarakatan dimaksudkan untuk pengembangan kapasitas dan pemberian akses terhadap masyarakat setempat dalam mengelola hutan secara lestari guna menjamin ketersediaan lapangan kerja bagi masyarakat setempat untuk memecahkan persoalan ekonomi dan sosial yang terjadi di masyarakat (Pasal 3) Hutan kemasyarakatan bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat melalui pemanfaatan sumberdaya hutan secara optimal, adil dan berkelanjutan dengan tetap menjaga kelestarian fungsi hutan dan lingkungan hidup (Pasal 4). *engel#ban Hutan Selarna lebih dari tiga dekade, hutan &nd#nesia telah memberikan k#ntribusi yang besar dalam perek#n#mian nasi#nal. Namun k#ndisi hutan &nd#nesia saat ini begitu memprihatinkan dan sangat berbeda dengan awal peman,aatannya pada tahun .75= an. K#ndisinya telah memburuk baik se%ara, kualitas maupun kuantitas sehingga tidak lagi menjadi pen#pang perek#n#mian nasi#nal yang kuat. Selama ini, pengel#laan hutan dirasakan belum #ptimal. Keterbatasan yang dimiliki pemerintah seperti kurangnya tenaga lapangan, sarana, prasarana dan dana, telah menyebabkan pemerintah mengalami kesulitan mengel#la sendiri hutan yang sangat luas tersebut dan pemerintah juga kurang menempkan pengel#laan kawasan se%ara partisipati, dan kurang transparan, serta rendahnya aspek akuntabilitas pengel#laan. *engel#laan hutan seringkali bersinggungan dengan berbagai kepentingan diantaranya adalah kepentingan masyarakat adat'l#kal. Banyak kebijakan yang diambil pemerintah dirasakan kurang berpihak kepada masyarakat khususnya masyarakat di sekitar kawasan hutan dan masyarakat yang telah lama menetap di dalam kawasan hutan tersebut. Hal di atas menyebabkan k#n,lik tidak terelakkan ketika kepentingan antara pemerintah yang berusaha untuk selalu menjaga ,tmgsi k#nser;asi hutan dengan masyarakat yang selama ini menggantungkan hidupnya dari hutan bersinggungan. Kegagalan pengel#laan hutan karena kebijakan yang timpang tindih satu dengan lainnya dan masyarakat l#kal yang kurang dan tidak dilibatkan dalam pengel#laan, belum ada kesepakatan %ara mengel#la hutan dan ketidakjelasan kewenangan ditingkat lapangan. 4 *engel#laan hutan yang sentralistik juga diyakini kurang e,ekti, sehingga harus diubah menjadi desentralistik dengan menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama. $an untuk mewujudkan rasa keadilan s#sial dan dem#krasi dalam pengel#laan hutan dan menyelesaikan k#n,lik maka pengel#laan k#lab#rati, merupakan s#lusi yang diambil $epartemen Kehutanan. Sejalan dengan kebijakan $epartemen Kehutanan, maka telah dilakukan berbagai pendekatan dalam pengel#laan kawasan hutan. *engel#laan berbasis multi pihak merupakan sebuah pendekatan yang e,ekti, dalarn pengel#laan sumber daya alam. Salah satu pr#gram pemerintah yang pada prinsipnya menerapkan pendekatan berbasis multi pihak tersebut adalah kegiatan Hutan Kemasyarakatan )HKm+. *r#gram ini mulai ditetapkan melalui Keputusan !enteri Kehutanan dan *erkebunan N#m#r. 4//'Kpts &&'.772 tentang Hutan Kemasyarakatan yang kemudian disempumakan lebih lanjut melalui *eraturan !enteri Kehutanan N#m#r< *.05'!enhut !885.
1. *rinsip *elaksanaan Hutan Kemasyarakatan
Hutan Kemasyarakatan )HKm+ adalah hutan negara yang peman,aatan utamanya, ditujukan untuk memberdayakan masyarakat setempat )meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat setempat untuk mendapatkan man,aat sumberdaya hutan se%ara #ptimal.*enyelenggaraan Hutan Kemasyarakatan )HKm+ dimaksudkan untuk pengembangan kapasitas dan pernberian akses terhadap masyarakat setempat dalam mengel#la hutan se%ara, lestari serta meme%ahkan pers#alan ek#n#rni dan s#sial yang terjadi di masyarakat $alam An#nim )/==5+ disebutkan bahwa penyelenggaraan Hutan Kernasyarakatan bera>askan kepada< )a+ man,aat dan lestari se%ara ek#l#gi, ek#n#mi, s#sial dan budaya, )b+ musyawarah mu,akat, )%+ keadilan. 8leh sebab itu, untuk melaksanakannya digunakan prinsip< )a+ tidak mengubah status dan ,ungsi kawasan hutan, )b+ peman,aatan hasil hutan kayu hanya dilakukan dari kegiatan penanaman, )%+ mempertimbangkan keanekaragaman hayati dan keanekaragaman budaya, )d+ menumbuhkembangkan keanekaragaman k#m#ditas dan jasa, )e+ meningkatkan kesejahtaraan masyarakat yang berkelanjutan, ),+ memerankan masyarakat sebagai pelaku utama, )g+ adanya kepastian hukum, )h+ transparansi dan akuntabilitas publik )i+ partisipati, dalam pengambilan keputusan. 0 4. Hutan Kemasyarakatan Khusus di NTB Ada dua kegiatan HK! yang berjalan se%ara simultan di NTB.Satu merupakan swadana dan swakel#la #leh masyarakat dengan bantuan teknis dan kelembagaan dari $inas Kehutanan.Kedua yaitu dengan bantuan dana dari $epartemen Kehutanan. *ada tahun pertama pelaksanaan HK!, pr#gram HK! swadana tertinggal jauh bila dibandingkan dengan pr#gram yang didanai #leh $ep. Kehutanan. Hanya sekitar 0= ? l#kasi HK! swadana yang tertanami dibandingkan dengan hampir .== ? pada l#kasi yang didanai #leh $ep. Kehutanan. Tetapi pada tahun ketiga, keadaan menjadi terbalik. *r#yek yang didanai #leh $ep. Kehutanan tidak terawat dengan baik sementara kegiatan HK! swadana menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan dimana l#kasi HK! telah berubah kembali menjadi hutan dan mendapat perawatan yang terus:menerus dari masyarakat.
Kun%i kesuksesan HK! swadana adalah adanya keinginan #leh masyarakat sendiri untuk terlibat dalam pengel#laan hutan dan tentu saja rasa memiliki terhadap pr#gram yang mereka laksanakan ditambah dengan bantuan teknis dari $inas Kehutanan setempat. Hal ini telah memi%u semangat untuk berhasil, karena masyarakat telah mengin;estasikan dana dan tenaga untuk mengembangkan HK! tersebut. Sebaliknya pr#gram yang didanai #leh $ep. Kehutanan mengalami kegagalan karena rendahnya k#mitmen masyarakat dan belum tertata dengan rapinya aspek kelembagaan HK!. !asyarakat berpartisipasi karena ada harapan mendapat keuntungan ,inansial tertentu, sementara pr#gram menjadi g#yah karena tidak ada perekat kelembagaan yang bisa mengikat untuk menyukseskan pr#gram se%ara berkelanjutan. & 5. !an,aat Hutan Kemasyarakatan )HKm+ Ada beberapa man,aat yang dapat diper#leh bagi masyarakat, pemerintah dan terhadap ,ungsi hutan yaitu< .. Bagi !asyarakat, HKm dapat< )a+ memberikan kepastian akses untuk turut mengel#la kawasan hutan, )b+ menjadi sumber mata pen%arian, )%+ ketersediaan air yang dapat diman,aatkan untuk rumahtangga dan pertanian terjaga, )d+ hubungan yang baik antara pemerintah dan pihak terkait lainnya. /. Bagi pemerintah, HKm dapat< )a+ sumbangan tidak langsung #leh masyarakat melalui rehabilitasi yang dilakukan se%ara swadaya dan swadana, dan )b+ kegiatan HKm berdampak kepada pengamatan hutan. 0. Bagi ,ungsi butan dan rest#rasi habitat )a+ terbentuknya keaneka ragaman tanaman, )b+ terjaganya ,ungsi ek#l#gis dan hidr# #r#l#gis, melalui p#la tanam %ampuran dan teknis k#nser;asi lahan yang diterapkan, )%+ menjaga kekayaan alam ,l#ra dan ,auna yang telah ada sebelumnya. . P-n"("; Kesimpulan Sebagai sebuah pr#ses, kegiatan HK! bersi,at dinamis dan terus berkembang sesuai dengan tuntutan keadaan. Banyak pr#gram HK! yang gagal disebabkan pelaksana kegiatan kurang menaruh perhatian pada aspek pembenahan institusi. @ang terjadi adalah bagaimana pr#gram tersebut bisa diselesaikan sesuai dengan target tanpa melewati tahapan:tahapan yang ideal sebagaimana disampaikan #leh *r#,. #y di atas. 9ntuk lebih idealnya, pelaksanaan hutan kemasyarakatan ini diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat di mana pihak yang bertindak sebagai ,asilitat#r adalah pemerintah atau dinas kehutanan setempat. Tanpa mengurangi nilai ek#l#gis dan ek#n#misnya, dengan pengel#laan hutan kemasyarakatan #leh masyarakat itu sendiri maka dengan sendirinya hutan tersebut mampu memberikan k#ntribusi kepada semua pihak yang ada di sekelilingnya. 2