DERAJAT KEBEBASAN Ketidaktentun suatu struktur tergantung pada yang ditinjau (aksi atau perpindahan). Ketidaktentuan menunjukkan kelebihan aksi yang tidak diketahui terhadap jumlah persamaan keseimbangan statis. Jika persamaan keseimbangan cukup untuk menentukan aksi maka struktur bersifat statis tertentu. Sebaliknya, bila tidak dapat diselesaikan dengan persamaan keseimbangan maka struktur mempunyai sifat statis tak tentu. Dalam cara Flexibilitas struktur digolongkan kedalam 2 jenis yaitu struktur statis tertentu dan statis tidak tertentu.
Struktur disebut statis tak tertentu bila respons gayanya tak dapat dihitung hanya dengan syarat-syarat keseimbangan, yaitu: Fx = 0 (jumlah komponen gaya-gaya arah X = 0) Fy = 0 (jumlah komponen gaya- gaya arah Y = 0) M = 0 (jumlah momen terhadap suatu titik = 0)
Derajat ketidaktentuan statis adalah jumlah gaya yang kelebihan dari suatu struktur.
Bila gava merupakan bilangan utama yang tidak diketahui dalam analisis, maka harus diperhitungkan derajat ketidak-tentuan statis (static indeterminancy). Dalam hal ini, struktur tak tentu dibuat menjadi statis tertentu (agar dapat diselesaikan hanya dengan persamaan kesetimbangan), kemudian banyaknya gaya-gaya kelebihan(redundants) yang ada merupakan derajat ketidaktentuan statis dari struktur tersebut. Sebagai contoh, struktur pada gambar (a) derajat ketidaktentuan statis = 1, sedangkan struktur pada gambar (b) derajat ketidaktentuan statis = 2. CONTOH : B P MA RA A RB P MA RA A MB Derajat Ketidaktentuan Statis 1 Derajat Ketidaktentuan Statis 2 CONTOH (pada Rangka Batang Rata) : m (member) = 6 j (joint) = 4 r (reaksi) = 3 i = (6+3) - 2x4 = 1 Jumlah persamaan keseimbangan yang dapat dibuat = 2j jumlah respons gaya = m + r jumlah gaya kelebihan = m + r 2j Jadi Derajat ketidaktentuan statis = i = m + r 2j m = 2j 3 6 = 2 x 4 3 6 > 5 i = 1 CONTOH (pada Rangka Bidang Kaku) : m (member) = 3 j (joint) = 4 r (reaksi) = 4 i = (3x3) + 4 - 3x4 = 1 Portal Bidang (= rigid plane frame) Jumlah persamaan keseimbangan di titik kumpul = 3j jumlah respons gaya = 3m + r jumlah gaya kelebihan = 3m + r 3j Jadi Derajat ketidaktentuan statis = 3m = - 4 + 3j 9 = - 4 + (3x4) 9 > 8 i = 1 Derajat Ketidaktentuan Kinematis adalah besaran yang menyatakan jumlah komponen bebas atau peralihan yang mungkin terjadi yang berhubungan dengan diberikan suatu pembebanan pada struktur.
CONTOH : B A Joint A : tak ada displacement. Joint B : 2 peralihan, yaitu peralihan horisontal dan rotasi.
Jadi derajat ketidaktentuan kinematis =2. Bila deformasi axial pada batang AB diabaikan maka titik B tidak beralih horisontal. Derajat Ketidaktentuan Kinematis = 1 Joint A : tak ada displacement Joint B : tak ada displacement
Jadi derajat ketidaktentuan kinematis = 0 disebut kinematis tertentu. Joint A, B, D, E : Masing-masing 2 peralihan, yaitu arah X dan arah Y. Joint F : 1 peralihan, yaitu arah Y. Joint C : tak ada peralihan. Peralihan rotasi tiap-tiap joint tidak mempengaruhi gaya-gaya batang karena joint dianggap sendi, sehingga tidak diperhitungkan. jA = 2; jB =2; jD = 2; jE = 2; jC = 0; jF = 1. Jadi derajat ketidaktentuan kinematis = 2 + 2 + 2 + 2 + 1= 9 B A B F C E D A Jadi, Bila displacement merupakan bilangan utama yang tidak diketahui dalam analisis, maka yang harus diperhatikan adalah derajat ketidaktentuan kinematisnya (kinematic indeterminancy). Dalam hal ini, banyaknya displacements (translasi atau rotasi) di ujung-ujung batang yang belum diketahui besamya, merupakan derajat ketidaktentuan kinematis struktur tersebut. Sebagai contoh strtuktur pada gambar (a) derajat ketidaktentuan kinematis = 1, sedangkan struktur pada gambar (b) derajat ketidak tentuan kinematis = 0 (kinematically determinate). Pada gambar (a) terjadi sama halnya dengan contoh pada slide 9 Pada gambar (b) tidak terjadi peralihan sama sekali