You are on page 1of 15

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA IBU POSTPARTUM


DENGAN POSTPARTUM
BLUES
SEDANGKAN PENGKAJIAN DASAR DATA KLIEN
MENURUT MARILYN E. DOENGES (2001)
MELIPUTI :

1. AKTI VI TAS/ I STI RAHAT I NSOMNI A
MUNGKI N TERAMATI .
2. SI RKULASI
3. I NTEGRI TAS EGO
4. ELI MI NASI
5. MAKANAN/ CAI RAN
6. NYERI / KETI DAKNYAMANAN
7. SEKSUALI TAS
PENGKAJIAN
PENGKAJ I AN PADA PASI EN POST PART UM BL UES
MENURUT BOBAK ( 2 0 0 4 ) DAPAT DI L AKUKAN PADA
PASI EN DAL AM BERADAPTASI MENJ ADI ORANG T UA
BARU. PENGKAJ I ANNYA MEL I PUT I :
1 . I DENT I TAS KL I EN
2 . KEL UHAN UTAMA
3 . RI WAYAT KESEHATAN
4 . RI WAYAT PERSAL I NAN
5 . CI T RA DI RI I BU
6 . I NT ERAKSI ORANG T UA - BAYI
7 . PERI L AKU ADAPT I F DAN PERI L AKU MAL ADAPT I F
8 . ST RUKT UR DAN F UNGSI KEL UARGA
9 . PERUBAHAN MOOD
1 0 . PEMERI KSAAN F I SI K
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan pola tidur berhubungan dengan perubahan hormonal
(Estrogen turun) dan psikologis (gangguan mood) yang ditandai
dengan gelisah dan sulit tidur.
Ketegangan peran pemberi asuhan berhubungan dengan
ketidakstabilan koping yang ditandai dengan mudah tersinggung,
pelupa - emosi labil dan kurang sabar, sakit kepala.
Penurunan koping keluarga berhubungan dengan kurang dukungan
keluarga yang ditandai dengan kurangnya perhatian keluarga terhadap
pasien.
Gangguan menyusui berhubungan dengan tingkat pengetahuan,
pengalaman
sebelumnya, usia gestasi bayi, tingkat dukungan, struktur/karakteristik
fisik payudara ibu.
Risiko tinggi terhadap perubahan peran menjadi orang tua
berhubungan dengan pengaruh komplikasi fisik dan emosional.
Resiko tinggi ketidakefektifan koping individu berkaitan perubahan
emosional yang tidak stabil pada ibu.
Kurang pengetahuan mengenai perawatan diri dan perawatan bayi
berhubungan dengan kurang pemajanan/mengingat, kesalahan
interpretasi, tidak mengenal sumber sumber
PERENCANAAN
1. DIAGNOSA I : GANGGUAN POLA TIDUR
BERHUBUNGAN DENGAN PERUBAHAN HORMONAL
(ESTROGEN TURUN) DAN PSIKOLOGIS (GANGGUAN
MOOD) YANG DITANDAI DENGAN GELISAH DAN
SULIT TIDUR.

TUJUAN : SETELAH DILAKUKAN TINDAKAN
KEPERAWATAN SELAMA 1 X 24 JAM DIHARAPKAN
PASIEN DAPAT ISTIRAHAT TIDUR DENGAN OPTIMAL.

KRITERIA HASIL :
PASIEN TIDAK MENUNJUKAN PERILAKU GELISAH
WAJAH PASIEN TIDAK TERLIHAT PUCAT
No Intervensi Rasional
1
2

3

4
5

6
Kaji pola tidur.
Kaji faktor yang menyebabkan
gangguan tidur seperti stress
Catat tindakan kemampuan untuk
mengurangi kegelisahan.
Ciptakan suasana nyaman
Anjurkan atau berikan perawatan
pada petang hari (mis; personal
hygiene, linen dan baju tidur
yang bersih).
Ajarkan teknik relaksasi
1. Untuk mengetahui kemudahan
dalam tidur.
2. Untuk mengidentifikasi penyebab
aktual dari gangguan tidur.
3. Untuk memantau seberapa jauh
dapat bersikap tenang dan rileks.
4. Untuk membantu relaksasi saat
tidur.
5. Kenyaman dalam tubuh pasien
terkait kebersihan diri dan
pakaian.
6. Untuk menenangkan pikiran dari
kegelisahan dan mengurangi
ketegangan otot
2. DIAGNOSA II : KETEGANGAN PERAN PEMBERI ASUHAN
BERHUBUNGAN DENGAN KETIDAKSTABILAN KOPING YANG
DITANDAI DENGAN MUDAH TERSINGGUNG, PELUPA- EMOSI
LABIL DAN KURANG SABAR, SAKIT KEPALA

TUJUAN : SETELAH DILAKUKAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SELAMA 1 X 24 JAM DIHARAPKAN PASIEN MENYATAKAN
KESIAPAN DALAM MEMBERIKAN ASUHAN.

KRITERIA HASIL :
PASIEN SIAP MEMBERIKAN ASUHAN
PASIEN MAMPU MENAMPILKAN PERANNYA SEBAGAI IBU
No Intervensi Rasional
1

2



3

4

Kaji tanda peningkatan ketegangan
peran seperti depresi, emosi.
Bantu pasien untuk mengidentifikasi
aktivitas yang memerlukan bantuan
dalam pengasuhan bayinya
Ajarkan ibu untuk merawat bayinya
Diskusikan dengan keluarga
pentingnya dukungan emosional
dalam pemberi asuhan kepada bayi
yang baru lahir
Kolaborasi dengan psikolog untuk
mendapatkan konseling.
1. Untuk mengetahui kondisi
penyebab ketegangan peran.
2. Untuk mengatasi permasalahan
pasien dalam pemenuhan aktivitas
pengasuhan bayi.
3. Untuk memberi keterampilan dalam
perawatan bayi.
4. Untuk memberi pengetahuan
bahwa dukungan keluarga sangat
penting bagi pasien dalam
memberikan asuhan kepada
bayinya.
5. Untuk membantu penyelesaian
permasalahan pasien.
DIAGNOSA III : PENURUNAN KOPING KELUARGA
BERHUBUNGAN DENGAN KURANG DUKUNGAN
KELUARGA YANG DITANDAI DENGAN
KURANGNYA PERHATIAN KELUARGA TERHADAP
PASIEN.

TUJUAN : SETELAH DILAKUKAN TINDAKAN
KEPERAWATAN SELAMA 1 X 24 JAM DIHARAPKAN
ANGGOTA KELUARGA AKAN MENYADARI
KEBUTUHAN PASIEN.

KRITERIA HASIL :
KELUARGA MAMPU MENUNJUKKAN DUKUNGAN
YANG EFEKTIF KEPADA PASIEN
No Intervensi Rasional
1



2


3




4


5
Kaji kemampuan keluarga dan kesiapan
anggota keluarga dalam memberikan
dukungan kepada pasien.
Beri dorongan kepada keluarga untuk
menyadari perubahan perannya.
Diskusikan bersama keluarga tentang
perubahan keadaan pasien yang menjadi
ibu baru misalnya dalam hal
ketergantungan dalam aktivitasnya.
Bantu keluarga dalam mengambil
keputusan dan memecahkan masalah.
Ajarkan kepada keluarga tentang
keterampilan yang dibutuhkan untuk
merawat pasien.
Berikan umpan balik untuk keluarga
tentang koping mereka dalam penyelesaian
masalah.
1. Untuk mengetahui kemampuan keluarga
dan kesiapan anggota keluarga dalam
memberikan dukungan kepada pasien.
2. Untuk menguatkan dan menyadarkan
keluarga akan perubahan perannya.
3. Untuk memberikan pengetahuan dan
jalan keluar dalam mengatasi
permasalahan perubahan peran.
4. Untuk memfasilitasi dan mengarahkan
keluarga dalam pemecahan masalah
serta pengambilan keputusan.
5. Memberikan pengetahuan dan
keterampilan keluarga dalam pemberian
perawatan pada pasien.
6. Untuk memberikan penilaian bahwa
keluarga mampu mengatasi masalahnya.
IMPLEMENTASI
EVALUASI
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

You might also like