Professional Documents
Culture Documents
STRUKTUR BETON 1 1
BAB II
PEMODELAN STRUKTUR GEDUNG
2.1. Inisialisasi Pemodelan Structure
Sebelum penggambaran struktur gedung, dilakukan pembuatan grid untuk
membantu penggambaran struktur. Grid dibuat berdasarkan arah x y dan arah z.
Gambar 2.1. Grid
Gambar 2.2. Grid arah x y
HESTI NILA PUSPITA SUKARNA | 2411101039
STRUKTUR BETON 1 2
Gambar 2.3. Grid arah z
2.2. Data Material dan Elemen-Elemen Struktur Gedung
a. Data Material
Data material didikan sesuai dengan preliminary desain yang dilakukan
pada bab sebelumnya.
Gambar 2.4. define material
b. Elemen-Elemen Struktur Gedung
Elemen Kolom
Elemen kolom didefinisikan sesuai dengan preliminary desain
yang telah dilakukan pada bab sebelumnya.
HESTI NILA PUSPITA SUKARNA | 2411101039
STRUKTUR BETON 1 3
Gambar 2.5. kolom
Elemen balok induk
Elemen balok induk didefinisikan sesuai dengan preliminary
desain yang telah dilakukan pada bab sebelumnya.
Gambar 2.6. balok induk
HESTI NILA PUSPITA SUKARNA | 2411101039
STRUKTUR BETON 1 4
Elemen balok anak
Elemen balok anak didefinisikan sesuai dengan preliminary
desain yang telah dilakukan pada bab sebelumnya.
Gambar 2.7. balok anak
Elemen Pelat
Elemen pelat didefinisikan sesuai dengan preliminary desain
yang telah dilakukan pada bab sebelumnya.
HESTI NILA PUSPITA SUKARNA | 2411101039
STRUKTUR BETON 1 5
Gambar 2.8. pelat
2.3. Pemodelan Elemen Kolom
Gambar 2.9. Pemodelan Elemen Kolom
HESTI NILA PUSPITA SUKARNA | 2411101039
STRUKTUR BETON 1 6
2.4. Pemodelan Elemen Balok Induk Dan Balok Anak
Gambar 2.10. Pemodelan Elemen balok induk dan balok anak
2.5. Pemodelan Elemen Pelat
Gambar 2.11. Pemodelan Elemen pelat
2.6. Pemodelan Pembebanan pada Struktur
a. Pembebanan Gravitasi
Berat sendiri struktur dihitung secara otomatis oleh program etabs,
dalam studi kasus ini, kasus beban (load case) untuk pembebanan
HESTI NILA PUSPITA SUKARNA | 2411101039
STRUKTUR BETON 1 7
gravitasi dibagi menjadi beban mati berat sendiri (dead load), beban
mati tambhan (super impose dead load).
Gambar 2.12. Static Load Case
Pembebanan di aplikasikan pada struktur. Dan pembebanan super
imposed dead load diaplikasikan pada lantai.
2.7. Langkah-langkah tambahan dalam pemodelan struktur gedung
a. Messing elemen shell
Karena elemen yang digunakan untuk elemen ppelat adalah elemen
shell maka untuk memperoleh hasil yang lebih akurat perlu
dilakukan messing pada elemen pelat.
HESTI NILA PUSPITA SUKARNA | 2411101039
STRUKTUR BETON 1 8
Gambar 2.13. messing area
b. perletakan
perletakan struktur gedung menggunakan perletaka jepit.
Gambar 2.14. perletakan
c. preferences design
peraturan yang digunakan aalah peraturan SNI-2847-2013
yangmenganut kepada ACI 318-08.
HESTI NILA PUSPITA SUKARNA | 2411101039
STRUKTUR BETON 1 9
Gambar 2.15. preferences design
Sperti yang tercantum dalam SNI-2847-2013, berikut adalah
screenshot dari SNI-2847-2013 :