Pengertian Anomali adalah suatu wujud yang mudah berubah atau tidak Normal sehingga dalam sistem basis data bila ditemukan data yang Anomali harus dilakukan Normalisasi. Anomali DNA adalah ktidaknormalan wujud atau letak suatu DNA sehingga menyebabkan gangguan pada fungsi DNA tersebut. .
Pengertian Anomali adalah suatu wujud yang mudah berubah atau tidak Normal sehingga dalam sistem basis data bila ditemukan data yang Anomali harus dilakukan Normalisasi. Anomali DNA adalah ktidaknormalan wujud atau letak suatu DNA sehingga menyebabkan gangguan pada fungsi DNA tersebut. .
Pengertian Anomali adalah suatu wujud yang mudah berubah atau tidak Normal sehingga dalam sistem basis data bila ditemukan data yang Anomali harus dilakukan Normalisasi. Anomali DNA adalah ktidaknormalan wujud atau letak suatu DNA sehingga menyebabkan gangguan pada fungsi DNA tersebut. .
Asam nukleat merupakan salah satu makromolekul yang memegang peranan
sangat penting dalam kehidupan organisme karena di dalamnya tersimpan informasi
genetik. Asam nukleat sering dinamakan juga polinukleotida karena tersusun dari sejumlah molekul nukleotida sebagai monomernya. Tiap nukleotida mempunyai struktur yang terdiri atas gugus fosfat, gula pentosa, dan basa nitrogen atau basa nukleotida (basa N). Ada dua macam asam nukleat, yaitu asam deoksiribonukleat atau deoxyribonucleic acid (DNA) dan asam ribonukleat atau ribonucleic acid (RNA). Dilihat dari strukturnya, perbedaan di antara kedua macam asam nukleat ini terutama terletak pada komponen gula pentosanya. Pada RNA gula pentosanya adalah ribosa, sedangkan pada DNA gula pentosanya mengalami kehilangan satu atom O pada posisi C nomor 2 sehingga dinamakan gula 2-deoksiribosa. Perbedaan struktur lainnya antara DNA dan RNA adalah pada basa N-nya. Basa N, baik pada DNA maupun pada RNA, mempunyai struktur berupa cincin aromatik heterosiklik (mengandung C dan N) dan dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu purin dan pirimidin. Basa purin mempunyai dua buah cincin (bisiklik), sedangkan basa pirimidin hanya mempunyai satu cincin (monosiklik). Pada DNA, dan juga RNA, purin terdiri atas adenin (A) dan guanin (G). Akan tetapi, untuk pirimidin ada perbedaan antara DNA dan RNA. Kalau pada DNA basa pirimidin terdiri atas sitosin (C) dan timin (T), pada RNA tidak ada timin dan sebagai gantinya terdapat urasil (U). Timin berbeda dengan urasil hanya karena adanya gugus metil pada posisi nomor 5 sehingga timin dapat juga dikatakan sebagai 5-metilurasil.
Struktur Tangga Berpilin (Double Helix) DNA
Dua orang ilmuwan, J.D.Watson dan F.H.C.Crick, mengajukan model struktur molekul DNA yang hingga kini sangat diyakini kebenarannya dan dijadikan dasar dalam berbagai teknik yang berkaitan dengan manipulasi DNA. Model tersebut dikenal sebagai tangga berplilin (double helix). Secara alami DNA pada umumnya mempunyai struktur molekul tangga berpilin ini. Model tangga berpilin menggambarkan struktur molekul DNA sebagai dua rantai polinukleotida yang saling memilin membentuk spiral dengan arah pilinan ke kanan. Fosfat dan gula pada masing-masing rantai menghadap ke arah luar sumbu pilinan, sedangkan basa N menghadap ke arah dalam sumbu pilinan dengan susunan yang sangat khas sebagai pasangan - pasangan basa antara kedua rantai. Dalam hal ini, basa A pada satu rantai akan berpasangan dengan basa T pada rantai lainnya, sedangkan basa G berpasangan dengan basa C. Pasangan-pasangan basa ini dihubungkan oleh ikatan hidrogen yang lemah (nonkovalen). Basa A dan T dihubungkan oleh ikatan hidrogen rangkap dua, sedangkan basa G dan C dihubungkan oleh ikatan hidrogen rangkap tiga. Adanya ikatan hidrogen tersebut menjadikan kedua rantai polinukleotida terikat satu sama lain dan saling komplementer. Artinya, begitu sekuens basa pada salah satu rantai diketahui, maka sekuens pada rantai yang lainnya dapat ditentukan.
Oleh karena basa bisiklik selalu berpasangan dengan basa monosiklik, maka jarak antara kedua rantai polinukleotida di sepanjang molekul DNA akan selalu tetap. Dengan perkataan lain, kedua rantai tersebut sejajar. Akan tetapi, jika rantai yang satu dibaca dari arah 5 ke 3, maka rantai pasangannya dibaca dari arah 3 ke 5. Jadi, kedua rantai tersebut sejajar tetapi berlawanan arah (antiparalel).
3 5
5 3 Gambar. Model struktur tangga berpilin DNA P = fosfat S =gula A = adenin, G = guanin, C = sitosin, T =timin Jarak antara dua pasangan basa yang berurutan adalah 0,34 nm. Sementara itu, di dalam setiap putaran spiral terdapat 10 pasangan basa sehingga jarak antara dua basa yang tegak lurus di dalam masing-masing rantai menjadi 3,4 nm. Namun, kondisi semacam ini hanya dijumpai apabila DNA berada dalam medium larutan fisiologis dengan kadar garam rendah seperti halnya yang terdapat di dalam protoplasma sel hidup. DNA semacam ini dikatakan berada dalam bentuk B atau bentuk yang sesuai dengan model asli Watson-Crick. Bentuk yang lain, misalnya bentuk A, akan dijumpai jika DNA berada dalam medium dengan kadar garam tinggi. Pada bentuk A terdapat 11 pasangan basa dalam setiap putaran spiral. Selain itu, ada pula bentuk Z, yaitu bentuk molekul DNA yang mempunyai arah pilinan spiral ke kiri. Bermacam-macam bentuk DNA ini sifatnya fleksibel, artinya dapat berubah dari yang satu ke yang lain bergantung kepada kondisi lingkungannya. Anomali Dna Pengertian Anomali adalah suatu wujud yang mudah berubah atau tidak Normal sehingga dalam sistem basis data bila ditemukan data yang Anomali harus dilakukan Normalisasi. Anomali DNA adalah ktidaknormalan wujud atau letak suatu DNA sehingga menyebabkan gangguan pada fungsi DNA tersebut. Contoh Anomali DNA adalah : 1. Anomali Kongenital Anomali kongenital adalah defek struktural yang ditentukan sejak lahir. Anomali kongenital major (yang tidak dapat bertahan hidup atau memerlukan pembedahan major) terjadi pada 2 3 % kelahiran hidup dan 5% dari bayi yang lahir mengalami malformasi minor. 30 40% anomali kongenital disebabkan oleh : o abnormalitas kromosom (0.5% lahir hidup) , o defek genetik tunggal (1% seluruh kelahiran) , o gangguan multifaktor dan o paparan terhadap bahan teratogenik 60 70% tidak diketahui sebabnya
2. Klasifikasi Abnormalitas Kromosom Trisomi 21 (sindroma DOWN) : merupakan gangguan autosom yang paling sering ditemukan. Angka kejdian 1 : 800 kelahiran hidup dan terkait erat dengan usia ibu Trisomi 18 (sindroma EDWARD) angka kejadian 1 : 3500 kelahiran. Sindroma ini ditandai dengan : IUGR Arteri umbilikalis tunggal Jari-jari mencengkeram kuat dan saling menumpuk Kaki datar (rocker bottom) Kurang dari 1% bayi seperti ini yang bertahan hidup sampai usia 1 tahun Trisomi 13 (sindroma PATAU) angka kejadian 1 : 5000 kelahiran. Sindroma ini ditandai dengan : IUGR Bibir sumbing Anomali mata Polidaktili Kurang dari 3% yang bertahan hidup sampai usia 3 tahun 3. Anomali Karena Mutasi Gen Mutasi meliputi kehilangan atau perubahan fungsional dari gen karena perubahan DNA. Mutasi gen dapat naik jumlahnya karena radiasi. Jarang dari kelainan kromosom numerik dan structural. Kebanyakan gen mutan tidak menyebabkan CA untuk mengekspresikan tergantung pada gen dominan atau resesif. Contoh : dominan : achondroplasia dan polydactyly resesif : hiperplasia adrenal bawaan, mikrosefali, dan imperfekta dentinogenesis Achondroplasia, karena ada mutasi neuclotide 1138 dari cDNA di Fibroblast Growth Factor Reseptor 3 (FGFR3) dimana terjadi transisi antara G (guanine) ke A. Mutasi adalah Perubahan materi genetik( DNA) yang dapat diwariskan secara genetis pada keturunannya. 3.1.1. Mutasi pergantian basa ( Subtitusi) Peristiwa pergantian pasangan basa nitrogen pada suatu rantai polinukleotida yang berdampak juga pada perubahan kodon. peristiwa mutasi pergantian basa disebut juga subtitusi. Contoh anomali akibat terjadi mutasi pergantiann basa adalah Sickle cell anemia (sel darah merah yang berbentuk bulan sabit). 3.1.2. Mutasi penyisipan dan pengurangan basa nitrogen Merupakan peristiwa menyisipnya suatu basa nitrogen ke dalam suatu DNA atau peristiwa hilangnya satu atau beberapa basa nitrogen dalam DNA. Mutasi ini dapat terjadi melalui insersi dan delesi.