You are on page 1of 6

1

FILOSOFI KEWIRAUSAHAAN


Filosofi merupakan pola berfikir manusia, prinsip hidup, ataupun cara berfikir
manusia yang timbul karena peristiwa fenomena-fenomena kehidupan yang telah
mereka alami. Bagi sebagian orang, filosofi digunakan sebagai panutan hidup
ataupun prinsip. Filosofi merupakan teori yang mendasari suatu pemikiran atau
perbuatan. Dalam berbisnis kita perlu berpegang pada filosofi-filosofi bisnis yang
baik dan benar agar bisnis kita juga berjalan denganmotif-motif yang baik dan benar.
Setiap bidang kehidupan memiliki filosofinya masing-masing. Tak terkecuali
dalam bidang wirausaha, yaitu bahwa orang bisa hidup hanya dengan menjual.
Apapun harus bisa dijual untuk menghasilkan uang, baik yang bersifat barang
ataupun jasa. Singkat kata, jika orang memiliki niat untuk berwirausaha maka harus
punya sesuatu untuk dijual.Artinya bahwa sesuatu yang kita miliki adalah sesuatu
yang dibutuhkan atau yang diinginkan oleh orang lain. Jadi pada prinsipnya kita
harus tahu tentang apa yang dibutuhkan atau diinginkan orang lain. Sesuatu yang
dibutuhkan atau yang dinginkan orang lain bisa bersifat alamiah yang muncul
berdasarkan naluri dasar manusia, tapi bisa juga bersifat artifisial atau
buatan.Artinya bahwa kebutuhan dan keinginan manusia bisa muncul karena kita
yang menciptakan. Disinilah sesungguhnya apa yang perlu dimiliki seorang
wirausahawan, yaitu kemampuan menciptakan kebutuhan dan keinginan.

2


Percaya bahwa setiap manusia pasti punya potensi walau sekecil apapun,
persoalannya mampukah ia mengembangkan potensi yang dimiliki sehingga
mempunyai nilai jual. Perlu diketahui bahwa yang disebut potensi tidak berarti hanya
apa yang menjadi kelebihan seseorang, tapi bisa juga justru terletak pada
kekurangan yang dimilikinya. Contohnya orang yang bertubuh kerdil, meski secara
fisik bisa disebut sebagai kekurangan, tapi dibalik kekurangan tersebut justru
tersimpan potensi yang luar biasa yang memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Sebut
saja Adul atau Ucok Baba yang berhasil menjadi terkenal dan sukses dengan
memanfaatkan kekurangan fisiknya. Juga Tukul Arwana, mukanya yang jelek justru
menjadi modal untuk memperoleh sukses sebagai seorang host fenomenal yang
tidak ada tandingnya. Dengan kata lain bahwa setiap orang sesungguhnya memilki
potensi untuk menjadi wirausahawan asal saja mau berusaha dan punya rasa
percaya diri.Maka sekali lagi disimpulkan bahwa yang menjadi landasan filosofi
wirauasaha yaitu : HIDUP adalah MENJUAL
Sehubungan dengan tuntutan perubahan yang cepat dalam paradigma
pertumbuhan alami (pertumbuhan ekuitas pergeseran paradigma) dan mengubah
arah globalisasi (globalisasi pergeseran paradigma ") yang mengharuskan adanya
keunggulan, ekuitas, elastisitas, dan persaingan, saat ini ada adalah paradigma
pendidikan (pergeseran paradigma) studi Kewirausahaan telah diajarkan sebagai
disiplin ilmu mandiri ("suatu disiplin akademik mandiri"). Untuk studi kewirausahaan
diajarkan sebagai suatu disiplin ilmu memiliki independen sendiri oleh Soeharto
Prawirokusumo (1997:4) karena :

3

Kewirausahaan berisi "body of knowledge" yang utuh dan nyata (berbeda),
bahwa ada teori, konsep, dan metode ilmiah yang lengkap.
Kewirausahaan memiliki dua konsep, yaitu posisi "venture start-up" dan
"venture-pertumbuhan", hal ini jelas tidak termasuk dalam "kerangka kerja
kursus manajemen umum", yang memisahkan antara manajemen dan
"kepemilikan usaha" .
Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri, yaitu
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (kemampuan
untuk
membuat baru dan berbeda).

Kewirausahaan merupakan sarana untuk menyebarkan distribusi pendapatan
(kekayaan proses penciptaan malam Endeavor kewirausahaan Teluk sendiri,
prospenty bangsa, kemandirian individu) atau kesejahteraan rakyat yang adil dan
makmur.

Sebagai manajemen, pada awal yang berkembang di bidang industri,
kemudian dikembangkan dan diterapkan dalam berbagai bidang lainnya, sehingga
disiplin kewirausahaan dalam pembangunan mengalami evolusi yang cepat, yang
tumbuh tidak hanya di dunia bisnis, tetapi juga di berbagai bidang seperti industri,
perdagangan, pendidikan, kesehatan, dan lembaga-lembaga lainnya, seperti
birokrasi pemerintah, universitas, dan lain-lain. Pada awalnya, pengembangan
kewirausahaan adalah di bidang perdagangan. Di daerah tertentu, kewirausahaan
telah menjadi kompetensi inti (core competency) dalam menciptakan perubahan,
pembaharuan, dan kemajuan. Kewirausahaan tidak hanya digunakan sebagai
4

jangka pendek tips, tetapi juga sebagai tips kehidupan umum bahwa jangka panjang
untuk menciptakan peluang. Dalam bidang bisnis misalnya, banyak perusahaan
yang sukses dan memperoleh banyak peluang karena memiliki kreativitas dan
inovasi. Melalui kreativitas dan proses inovatif, pengusaha menciptakan nilai tambah
barang dan jasa. Nilai tambah barang dan jasa yang diciptakan melalui proses
kreatif dan inovatif menciptakan banyak keuntungan, termasuk keunggulan
kompetitif.

Dengan demikian, dalam pendidikan, kesehatan dan pemerintahan, kemajuan
tertentu dapat dibuat oleh orang-orang yang memiliki semangat, dan semangat
kreatif dan inovatif. Dalam bidang pemerintahan, misalnya, David Osborne dan Ted
Gaebler (1992) dalam bukunya "Reinventing Government" berpendapat bahwa
perkembangan dunia saat ini menuntut pemerintah berpola / semangat
kewirausahaan (entrepreneurial pemerintah). Dengan memiliki jiwa atau pola
kewirausahaan, birokrasi dan institusi akan memiliki motivasi, optimisme, dan lomba
untuk menciptakan cara-cara baru yang lebih efisien, efektif, fleksibel dan adaptif.

Filosofi seorang wirausaha antara lain :
a. Jangan takut gagal.
Merupakan hal penting untuk berwirausaha, tidak ada gunanaya berteori
kalau tidak terjun langsung, sehingga mengalami langsung dan
mendapatkan pengalaman.



5

b. Penuh semangat
Selalu dalam melaksanakan kewirausahaan harus lah selalu semangat dan
pantang dengan kata menyerah juga tidak bertele tele dalam
mengerjakan suatu pekerjaan sebagai wirausaha untuk mencapai tujuan
yang di tentukan.

c. Kreativ dan Inovativ.
Kreativitas dan Inovasi adalah modal bagi seorang pengusaha. Seorang
wirausaha tidak boleh berhenti dalam berkreativitan dan berinovasi dalam
segala hal.

d. Bertindak dengan penuh perhitungan dalam mengambil resiko.
Resiko selalu ada dimanapun kita berada.Yang harus diperhitungkan
adalah perhitugkan dengan baik-baik sebelum memutuskan sesuatu,
terutama yang tingkat resikonya tinggi.

e. Sabar, ulet dan tekun.
Sabar dan tekun meskipun harus menghadapi berbagai bentuk
permasalahan, percobaan, dan kendala bahkan diremehkan oleh orang
lain.

f. Harus optimis.
Optimis adalah modal usaha yang cukup penting bagi usahawan, sebab
kata optimis merupakan sebuah prinsip yang dapat memotivasi kesadaran
6

kita sehingga apapun usaha yang kita lakukan harus penuh optimis bahwa
usaha yang kita laksanakan akan sukses.

g. Ambisius.
Seorang wirausahawan harus berambisi, apapun jenis usaha yang akan
dilakukannya untuk mencapai tujuan yang terbaik untuk pekerjaannya
tentunya dengan cara yang positif.

h. Peka terhadap pasar atau dapat baca peluang pasar.
Harus tau dan cepat respon dalam melihat peluang baik pada pasar
ditingkat lokal, regional, maupun internasional. Peluang pasar sekecil
apapun harus di identifikasi dengan baik, sehingga dapat mengambil
peluang pasar tersebut dengan baik.

i. Jujur.
Jujur kepada pemasok dan pelanggan atau kepada seluh pemangku
kepentingan perusahaan adalah prinsip dasar yang harus dinomorsatukan
dalam berusaha sebagai wirausaha.

You might also like