You are on page 1of 10

ANALISIS CERPEN SENJA-SENJA YANG LAMPAU

A. Analisis Unsur Intrinsik


Analisis unsur-unsur intrinsik
dalam cerpen Senja-Senja Yang
Lampau !ari kumpulan "erpen
Germis Senja !i Se#ua$ %esa &
'ar(a Ara)at Nur.
a. *ema
Tema dalam cerpen Senja Senja yang Lampau di atas bertemakan tentang
kerinduan. Seperti halnya dapat diketahui dari kalimat Matahari senja
menyemburatkan warna jingganya. Deburan mbak seperti berdeburan dalam
dadaku. Semilir angina mendesirkan daun-daun ketapang. Melahirkan puisi-puisi
alam! sangat menyentuh perasaan. "egitu syahdu terdengar ! membangkitkan
kerinduan yang lama terpendam#.
#. Pl+t,Alur
Alur yang dipakai dalam cerpen ini adalah alur gabungan.
Alur maju
$enulis merindukan desa yang sudah sepuluh tahun ditinggalkannya. %amun tak ada
perubahan dari desa itu.
Sesudah sepuluh tahun ku tinggalkan, tidak banyak yang berubah dari desa ini.
Semua itu dapat ku saksikan dari tumpangan ojek di sepanjang jalan menuju
rumahku. Tentu saja, dapat ku mengerti desa pantai ini termasuk desa yang paling
terpelosok. Desa terpencil yang tak tercantum dalam peta. Keadaan iitu
mengesankan kehidupan di sini terpisah dari dunia luar.
Alur mundur
$enulis mengenang masa kanak-kanak ketika ia masih pls dan lugu. &etika ia
masih bersama 'anti sahabat kecilnya.
( $ermulaan ) $ersahabatan antara penulis dan 'anti sejak mereka masih
kecil.
( $erumitan ) $enulis dan 'anti terpisah sejak penulis memutuskan
pergi ke kta
( $ertikaian kn*lik ) $enulis memberikan cincin kepada 'anti ! kemudian
penulis mencium pipinya dengan plsnya.
( &limaks ) Sebulan yang lalu 'anti datang bersama anak-anaknya! ia
menitipkan cincin yang pernah diberikan leh $enulis saat
dia masih kanak-kanak.
( Akhir ) $enulis memutuskan pergi ke kta untuk membuka usaha.
Alur maju
Matahari nyaris tenggelam! penulis pun memutuskan untuk pulang ke rumah.
Dalam kamar aku hanya termenung. Termenung memandangi bintang-bintang dari
balik jendela yang sengaja ku buka. Alangkah indahnya bila 'anti ada di sisiku! juga
menatap bintang-bintang itu. Tapi! yang ku rasakan saat ini adalah perihnya luka yang
begitu dalam menusuk nusuk ke jantungku#.
". Latar
Latar tempat
Di pantai ) "egitulah nyaris di setiap senja kami bermain di pantai walau rang tua
kami sudah melarang berkali-kali#.
Di kamar ) Di dalam kamar aku hanya termenung memandangi bintang-bintang
dari balik jendela yang sengaja ku buka#.
Latar waktu
Senja ) Matahari senja menyumbaratkan warna jingganya. Deburan mbak
seperti berdeburan dalam dadaku#.
!. Pen+k+$an
$enulis ) - tkh sentral yang menggambarkan seserang yang merindukan
pedesaan dengan wanita yang ia cintai.
Aku menarik napas kembali! menahan kerinduan yang begitu sesak#
- tkh ini pula bersi*at rmantis! pls! dan peduli.
Aku pun mencium pipinya#. +rmantis,
Aku pun mencium pipinya tanpa mengerti tanpa perasaan apa-apa atau mungkin ada
perasaan yang belum sanggup ku cerna#. +pls,
"egitu pula kalau 'anti sakit! aku merasa sedih#. +peduli,
'anti ) - tkh sentral yang bersi*at penakut dan manja.
-nggak mau. Airnya dalam#. +penakut,
Ajari aku berenang di sini saja ! &ang.# +manja,
- tkh ini bersi*at rmantis!dan perhatian.
&ita tunangan!# kata 'anti tiba-tiba#.+rmantis,
&alau aku sakit! 'anti kelihatan sedih#. +perhatian,
-mak ) -tkh pembantu yang bersi*at perhatian
-mak agak mengkhawatirkanmu#.+perhatian,
e. Ga(a Penulisan
/aya penulisan Ara*at %ur menggunakan gaya penulisan yang sederhana dan juga
mudah dicerna. $enulis mengajak para pembaca ikut berandai-andai melalui gaya
bahasa yang dimiliki penulis. $esan yang ingin disampaikan penulis dapat diterima
dengan baik leh pembaca.
). Ga(a -a$asa , Majas
"erikut adalah gaya bahasa yang ada dalam cerpen )
0. Matahari senja menyumburatkan warna jingganya#. +simile,
1. Demburan bak seperti berdeburan dalam dadaku#. +simile,
2. Semilir angin mendesirkan daun-daun ketapang! melahirkan puisi-puisi alam#.
+persni*ikasi,
3. Angin menerpa wajahku! membuyarkan semua itu#. +persni*ikasi,
4. Aku menarik napas panjang dan menghembuskan kesesakkan yang menindih
dadaku#.+hiperbla,
5. 6ahaya buram menyumburati langit#.+persni*ikasi,
7. Aku merasa seperti pengembara yang berjalan sendiri #. +simile,
8. Seperti pengembara yang berjalan sunyi #. +simile,
9. $erihnya luka yang begitu dalam menusuk-nusuk jantungku #. +hiperbla,
0:. Terasa kerinduan itu semakin mendera! jiwaku mernta#. +hiperbla,
00. Aku berlari-lari ke laut seperti rang kesetanan! lalu menceburkan diri ke
dalamnya #. +simile,
g. Su!ut Pan!ang
Disini penulis menggunakan sudut pandang rang pertama yaitu aku. Dapat dilihat
dari awal kalimat paragra* pertama! Sesudah sepuluh tahun ku tinggalkan, tidak
banyak yang berubah dari desa ini. Semua itu dapat ku saksikan dari tumpangan
ojek di sepanjang jalan menuju rumahku. Tentu saja, dapat ku mengerti desa pantai
ini termasuk desa yang paling terpelosok. Desa terpencil yang tak tercantum dalam
peta. Keadaan iitu mengesankan kehidupan di sini terpisah dari dunia luar.
$. Amanat
Ara*at %ur mengungkapkan amanatnya yang mungkin tidak terlau dimengerti
bagi pembaca. Amanat dari cerpen ini merupakan amanat yang tersirat. Amanat yang
terkandung dalam cerpen senja-senja yang lampau adalah bahwa cinta itu tidak harus
memiliki tetapi cukup dengan hati dan cara seserang mencintai. Mencintai bukan
berarti harus berupa sebuah ikatan melainkan timbul rasa kasih sayang yang selalu
ada di dalam diri masing-masing baik dimanapun! kapanpun dan untuk siapapun.
Selain itu dari cerpen ini juga memiliki amanat yaitu jangan sesali apa yang telah
terjadi! baik atau buruk yang kita terima! semua sudah diatur leh Tuhan. 'akinlah
bahwa Tuhan telah memberikan yang terbaik untuk kita.
-. Analisis Unsur Ekstrinsik Cerpen
; Ara*at nur lahir di Lubuk $akam! Sumatra
<tara! 11 Desember 0973. Mulai serius mendalami
bidang sastra terutama puisi dan cerita pendek
sekitar tahun 0997! tapi sebelumnya sudah mulai
menulis berupa puisi dan cerpen anak-anak.
Menyelesaikan pendidikan Seklah Dasar di
$eureulak dan SLT$ di =di >ayeuk. &elas tiga SLT$
pindah ke Meureudu dan menamatkan SMA di
Meureudu. $ernah jadi tenaga pengajar di Dayah
"abussalam +0991-0999, dan menjadi pegawai
hnrer SM< Meureudu-Aceh $idie +0993-0999,.
Lalu pindah ke Lhkseumawe bekerja sebagai jurnalis. Dia dipercaya sebagai &etua
De?isi Sastra pada 'ayasan >anub Aceh +&>A,. Menulis puisi! cerpen dan artikel di
berbagai media massa.
=a pernah mengikuti pertemuan sastrawan sesumatra yang diselenggarakan
D&A@Lempa di "anda Aceh +0999,. $ernah mendapatkan penghargaan terbaik lmba
penulisan cerpen Taman "udaya Aceh +0999,! harapan = lmba cerpen telkm nline
dalam rangka menyambut hari &artini +1::4,! juara === %asinal lmba penulisan n?el
Arum Lingkar $ena +1::4,. $uisinya ikut dalam antlgi Keranda-Keranda +D&"!
1:::,! Aceh Dalam uisi +Assy-syaamil! 1::2,! !ahaduka Aceh +$DS B". Cassin!
1::4,! "agu Kelu +ASA-Capan Aceh %et! 1::4,. Sedangkan karyanya dalam bentuk
cerpen dimuat dalam antlgi #emuk +D&"! 1:::,. %?elnya yang sudah terbit adalah
!eutia "on Sayang +dar. MiDan! 1::4,! $inta !ahasunyi +dar. MiDan! 1::4, dan
ercikan Darah di %unga +Eikrul Bakim! 1::4,.
Apa (ang melatar#elakangi Ara)at Nur mener#itkan kumpulan "erpen Gerimis
Senja !i Se#ua$ %esa .
Lingkungan ssial menjadi tempat yang luas bagi timbulnya berbagai masalah!
baik masalah kecil! sederhana! dan masalah yang besar. Selalu saja ada yang menarik
untuk diamati! dibahas atau sekedar menjadi bahan pembicaraan. Maka warung-warung
minuman di Aceh hidup dengan tradisi ngerumpi.
Saya selaku rang yang tinggal di lingkungan ssial masyarakat juga tidak bisa
melepaskan berbagai hal yang terjadi dalam masyarakat. "aik yang menyangkut masalah
besar! ataupun masalah-masalah yang si*atnya lebih pribadi yang dialami seserang#.
Sebagaimana halnya buku kumpulan cerpen &erimis Senja di Sebuah Desa juga
berangkat dari masalah-masalah yang sering terjadi dalam kehidupan masyarakat yang
biasa. Ada pula beberapa cerpen yang belatarkan perang! yang masalahnya tidak
sesederhana terjadi pada suatu lingkungan ssila biasa#.
"uku ini memiliki beragam tema! dan permasalahan yang beraneka rupa pula!
yang cerita-ceritanya pula berangkat dari ketimpangan yang terjadi dalam masyarakat.
Masyarakat yang hanya menampakkan sisi kulit yang relejius! tapi dalamnya kerps.
Malah kemaksiatan berlangsung begitu saja! dengan bandelnya! sehingga si tkh ini
berbicara sendiri! menangis sendiri! dan tertawa sendiri! dan rang mengatakan dia gila.
Lingkungan seperti itu memang akan membuat gila rang yang waras.
Senja-Senja Yang Lampau! dan 'ang !elintas di Senja adalah sederetan kisah
cinta yang tak luput dari harapan-harapan dan kekecewaan. 6inta yang kuat serta
pengrbanan tanpa pamrih tidak selamanya berakhir kebahagiaan. "egitulah dinamika
kehidupan! membuka banyak peluang yang kadang melampau batas kesadaran. &ecuali
cerita Taman $inta (ijau yang berakhir pada makna cinta yang lain.
"egitulah berbagai dinamika hidup yang terekam dalam kumpulan cerita ini yang
cukup mewaliki dinamika prblematika persalan yang sedang berkembang di dalam
masyarakat kita! dari masalah agama! ssial! hingga perang. &iranya bisa memberi
mam*aat bagi kita semua.
Senja-senja yang lampau merupakan sebuah cerpen yang mengisahkan kisah
cinta. &isah cinta yang berawal dari persahabatan tetapi akhirnya terpisah karena waktu.
'anti dan penulis terpisah sejak penulis
memutuskan untuk merantau ke kta. Sepuluh
tahun kemudian penulis kembali lagi ke desa dan
merasakan kerinduan yang amat dalam pada desa
dan rang yang dicintainya. Tetapi penulis
mendapatkan kabar yang mengejutkan dari emak !
kalau 'anti sudah menikah dan memiliki dua anak.
Dari sinilah dapat kita simpulkan bahwasannya
jika kita mencintai seserang! tak selamanya kita
memiliki seserang tersebut secara utuh. Dari cerpen ini pula kita dapat meniru si*at yang
dimiliki penulis dan 'anti yaitu saling bersahabat dan saling melengkapi satu sama lain.
Sin+psis
Sesudah sepuluh tahun ku tinggalkan desa ini tetapi tak banyak yang berubah.
Terlihat dari tumpangan jek di sepanjang jalan menuju rumahku.
Aku datang dan disambut dengan bahagia leh keluargaku. &ucium tangan emak
dan bapak! lalu kami berpeluk-pelukan. Dan kami larut dalam suasana keakraban.
%amun! aku tidak bisa merasakan kebahagiaan seutuhnya. &u rasakan kerinduan yang
telah lama terpendam.
Aku mulai menikmati semua ini. Terutama waktu aku dan 'anti masih kanak-
kanak. 'anti adalah sahabat kecilku! kami sering bermain di pantai sambil
mengumpulkan kulit kerang. &ulit kerang itu biasanya kami berikan kepada kak =na
untuk membuat kerajinan. Aku dan yanti sahabat dekat . &emana mana kami selalu
berdua . $ergi ke seklah! ke langgar! bahkan pergi ke pasar ketika membeli baju baru.
Aku rindu dengan semua kebiasaan yang ku lakukan bersama 'anti sewaktu di
pantai. Aku menyiprati diriku sendiri dengan air asin. "erenang seperti rang gila. Aku
tak akan peduli jikapun ada rang yang melihatnya. Setelah lelah aku munuju batang
kayu! aku duduk sambil tak henti menatap laut.aku mengingat kembali peristiwa itu.
$eristiwa di mana 'anti mengajakku tunangan. 'anti memperlihatkan cincin pemberian
emak di jari manisku. Dulu! waktu &ak =na tunangan! abang iparku memakaikan cincin
di jari kakakku!# lanjutnya pls.
$erlahan-lahan ku pakaikan cincin itu ke jari manisnya. Lalu aku menciumnya
dengan pls dan lugu. Aku tak mengerti apa yang terjadi denganku saat itu. Aku selalu
ingin bersamanya. %amun! kini semuanya telah berlalu. Semua itu jadi keperihan.
&eperihan yang telah menggres palung hatiku.
Aku memutuskan pulang ke rumah ketika matahari hampir tenggelam. Tiba
dirumah! kutemui emak sedang menantiku. -mak adalah salah satu rang yang ingin
menahanku ketika aku ingin pergi ke kta. %amun! aku tetap bersikeras untuk pergi! dan
juga gadis yang bernama 'anti &umala Sariyang banyak menumpahkan air mata saat itu.
#Sebulan yang lalu 'anti kemari bersama anak-anaknya. Dia menitipkan cincin
ini untukmu. &atanya sudah tak muat lagi! &ata -mak#. Aku mengambil cincin itu dari
tangan emakku! yang tak lain adalah cincin yang pernah kuberikan pada nya dulu. Aku
menatap wajah emak. Dia pura-pura tidak memperhatikanku. Lalu aku bangkit menuju ke
kamar.
Dalam kamar aku hanya termenung memandangi bintang-bintang dari balik
jendela. Alangkah indahnya jika ada 'anti disisiku. "ila 'anti juga ikut memandang
indahnya malam. Tapi! yang ku rasa saat ini adalah perihnya luka yang menusuk-nusuk
jantungku. Luka itu sakit ! tapi aku yakin luka itu pasti sembuh dan hilang dengan
sendirinya.

You might also like