You are on page 1of 19

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Negeri 5 Surabaya


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Puisi
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (2 pertemuan)

A. Kompetensi Inti
1. KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
3. KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
4. KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan


B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.3 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan
menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam mengolah, menalar,
dan menyajikan informasi lisan dan tulis melalui teks cerita pendek,
pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, danfilm/drama
2.3 Menunjukkan perilaku jujur, tanggung jawab, dan disiplin dalam
menggunakan bahasa Indonesia untuk menceritakan kembali kecelakaan
lalu lintas, narkoba, dan kriminal (terorisme)
3.1 Memahami struktur dan kaidah teks cerita pendek, pantun, cerita ulang,
eksplanasi kompleks, dan film/drama baik melalui lisan maupun tulisan
Indikator Pengetahuan:
3.1.1 Menjelaskan struktur dan kaidah puisi
3.1.2 Mengklasifikasi struktur puisi menggunakan contoh
3.1.3 Menguraikan struktur dan kaidah puisi menggunakan contoh
4.1 Menginterpretasi makna teks cerita pendek, pantun, cerita ulang,
eksplanasi kompleks, dan film/drama baik secara lisan maupun tulisan
Indikator Keterampilan:
4.5.1 Menemukan makna kias puisi
4.5.2 Menafsirkan makna puisi
4.5.3 Menjelaskan makna isi puisi

A. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Pengetahuan
a. Setelah membaca dari beberapa literasi dan mencermati contoh puisi,
peserta didik dapat menjelaskan struktur dan kaidah puisi dengan minimal
menyebutkan struktur pembangun puisi dan syarat puisi.
b. Setelah menjelaskan struktur dan kaidah puisi, peserta didik dapat
mengklasifikasi struktur puisi berdasarkan contoh dengan tepat
c. Setelah mengklasifikasi struktur puisi berdasarkan contoh, peserta didik
dapat menyimpulkan hasil analisisnya dengan penjelasan singkat baik lisan
ataupun tulis
2. Tujuan Keterampilan
a. Setelah membaca teks drama, peserta didik mampu menemukan kesalahan-
kesalahan dalam teks drama dengan menyebutkan kesalahan strukturnya
maupun kaidahnya
b. Setelah menemukan kesalahan dalam teks drama, peserta didik dapat
menjelaskan makna isi puisi sesuia dengan struktur dan kaidah puisi.

B. Materi Pembelajaran (Rincian Materi Pokok)
1. Fakta : Puisi
2. Konsep
a. Struktur puisi
b. Kaidah puisi
3. Prinsip
a. Unsur-unsur pembangun puisi
b. Kaidah puisi

C. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)
Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode saintifik dengan sintaks
sebagai berikut.
1. Mengamati:
a. Mencermati contoh puisi dari segi bentuk.
b. Membaca contoh puisi
2. Mempertanyakan:
a. Bertanyajawab tentang struktur dan kaidah puisi berdasarkan contoh
b. Bertanya jawab mengenai makna kias dan gaya bahasa berdasarkan contoh
c. Bertanya jawab mengenai cara menginterpretasi puisi berdasarkan struktur
dan kaidah puisi
3. Mengeksplorasi :
a. Menggali pengetahuan mengenai struktur dan kaidah puisi dengan mengacu
pada contoh puisi
b. Memecahkan masalah struktur puisi dengan mengacu pada contoh
c. Memecahkan masalah tentang kaidah puisi dengan mengacu pada contoh
d. Mendiskusikan makna puisi
4. Mengasosiasikan:
a. Memutuskan struktur pembangun dan kaidah puisi dengan cara berdiskusi
kelompok.
b. Menyimpulkan struktur dan kaidah puisi dengan cara diskusi kelompok
c. Menyimpulkan makna puisi
5. Mengomunikasikan
a. Menuliskan laporan kerja kelompok tentang struktur dan kaidah puisi
b. Menuliskan hasil interpretasi makna puisi
c. Membacakan hasil kerja kelompok di depan kelas
d. Mengumpulkan tugasnya

D. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media :
a. Media pigora puisi
b. tampilan power point mengenai cara interpretasi puisi.
2. Alat
a. LCD dan proyektor
b. Laptop
3. Sumber Pembelajaran
a. Bahasa Indonesia: Ekspresi Diri dan Akademik. 2013. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
b. Kokasih, Engkos. 2013. Cerdas Berbahasa Indonesia: Untuk SMA/MA Kelas
XI. Jakarta: Erlangga.

E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan pertama
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran.
b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari
dan terkait dengan meteri yang akan dipelajari.
c. Mengantarkan peserta didik pada permasalahan atau tugas yang akan
dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan
pembelajaran atau KD yang akan dicapai.
d. Menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan
yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau
tugas.
2. Kegiatan Inti (25 menit)
a. Mengamati:
1) Peserta didik mencermati contoh puisi dari segi bentuk.
2) Peserta didik membaca puisi
b. Mempertanyakan:
1) Peserta didik bertanya tentang struktur puisi berdasarkan contoh
2) Peserta didik bertanya tentang kaidah puisi berdasarkan contoh
c. Mengeksplorasi :
1) Peserta didik menggali pengetahuan mengenai struktur dan kaidah puisi
dengan mengacu pada contoh puisi
2) Peserta didik memecahkan masalah struktur puisi dengan mengacu pada
contoh
3) Peserta didik memecahkan masalah tentang kaidah puisi dengan
mengacu pada contoh
d. Mengasosiasikan:
1) Peserta didik memutuskan struktur pembangun dan kaidah puisi dengan
cara berdiskusi kelompok.
2) Peserta didik menyimpulkan struktur dan kaidah puisi dengan cara
diskusi kelompok
e. Mengomunikasikan
1) Peserta didik menuliskan laporan kerja kelompok tentang struktur dan
kaidah puisi
2) Peserta didik membacakan hasil kerja kelompok di depan kelas
3) Peserta didik yang lain memberikan tanggapan.
4) Peserta didik mengumpulkan tugasnya

3. Penutup (10 menit)
a. Guru bersama-peserta didik peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
b. Guru melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
c. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
d. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk program
pengayaan, layanan konseling, dan memberikan tugas, baik tugas
individual, maupun kelompok; yaitu membaca contoh-contoh teks negosiasi
di rumah.
e. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berkutnya.

Pertemuan kedua
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran.
b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari
dan terkait dengan meteri yang akan dipelajari.
c. Mengantarkan peserta didik pada permasalahan atau tugas yang akan
dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan
pembelajaran atau KD yang akan dicapai.
d. Menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan
yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau
tugas.
2. Kegiatan Inti (25 menit)
a. Mengamati:
1) Peserta didik mencermati contoh puisi
2) Peserta didik membaca puisi
b. Mempertanyakan:
1) Peserta didik bertanya tentang makna kias, majas dan gaya bahasa dalam
puisi berdasarkan contoh yang telah dibaca
2) Peserta didik bertanya tentang pemaknaan puisi puisi berdasarkan contoh
c. Mengeksplorasi :
1) Peserta didik menjawab pertanyaan yang diajukan oleh teman sendiri dan
guru
2) Peserta didik menggali pengetahuan mengenai pemaknaan puisi dengan
mengacu pada contoh puisi
3) Peserta didik memecahkan masalah berkaitan dengan penafsiran makna
puisi
d. Mengasosiasikan:
1) Peserta didik merumuskan makna puisi dengan cara berdiskusi
kelompok.
2) Peserta didik menyimpulkan makna puisi dengan cara diskusi kelompok
f. Mengomunikasikan
1) Peserta didik menuliskan laporan kerja kelompok tentang penafsiran
makna puisi
2) Peserta didik membacakan hasil kerja kelompok di depan kelas
3) Peserta didik yang lain memberikan tanggapan.
4) Peserta didik mengumpulkan tugasnya

3. Penutup (10 menit)
4. Guru bersama-peserta didik peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
5. Guru melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
6. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
7. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk program
pengayaan, layanan konseling, dan memberikan tugas, baik tugas
individual, maupun kelompok; yaitu membaca contoh-contoh teks
negosiasi di rumah.
8. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berkutnya.

F. Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian
a. Kompetensi Sikap:
1) Observasi
2) Penilaian diri
b. Kompetensi Pengetahuan:
1) Tes tertulis
2) Tes lisan (berbentuk kuis)
c. Kompetensi Keterampilan: Tes praktik menginterpretasi puisi



Rubrik Instrumen
a. Penilaian Sikap
Contoh Format Lembar Pengamatan Sikap Siswa
No.
Nama
Siswa
Aspek Sikap yang dinilai (skor 15)
Jujur Disiplin Peduli
Tanggung
Jawab
Santun Responsif
dan
proaktif




Keterangan:
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d 4.
1 = tidak terlihat
2 = kurang terlihat
3 = cukup terlihat
4 = terlihat
5 = sering terlihat dan teratur
Lembar Observasi


LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : XI
Kompetensi : menganalisis teks drama
Materi : struktur dan isi teks drama

No.
Nama
siswa
Aspek yang dinilai
(skor 15)
Aktif
berta-
nya
Aktif
menja-
wab
Mengomuni
kasikan
hasil
pemikiran
Tepat waktu
mengerja-
kan dan
mengumpul-
kan tugas
Aktif dalam
kelompok

















Keterangan pengisian skor
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = cukup baik
4 = baik
5 = sangat baik

b. Penilaian Pengetahuan: Tes Subjektif
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Penilaian
Instrumen
Menjelaskan struktur dan
kaidah puisi
Tes
tertulis
Uraian P3.1
Mengklasifikasi struktur puisi
menggunakan contoh
Tes
tertulis
Uraian P3.2
Menguraikan struktur dan
kaidah puisi menggunakan
contoh
Tes
tertulis
Uraian P3.3

c. Penilaian Keterampilan
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Penilaian
Instrumen
Menemukan makna kias puisi Penilaian
produk
Uraian K4.1
Menafsirkan makna puisi Penilaian
kinerja
Uraian K4.2
Menjelaskan makna isi puisi Penilaian
produk
Uraian K4.3


P3.1
1. Pada dasarnya struktur puisi dibagi menjadi dua, sebutkan dan jelaskan
menggunakan bahasamu sendiri!
2. Sebutkan unsur-unsur pembangun puisi!
3. Jelaskan unsur-unsur yang ada dalam puisi yang telah kamu sebutkan!
4. Unsur apa yang terdapat di dalam puisi yang tidak terdapat di dalam karya sastra
yang lain?
5. Syarat apa yang harus dipenuhi agar suatu karya itu dapat dikatakan puisi?

P3.2
1. Bacalah puisi yang berjudul Belajar Bersepeda lalu jelaskan tipografi puisi
tersebut!
2. Bagaimana gaya bahasa dalam puisi tersebut?
3. Jelaskan unsur-unsur puisi menggunakan contoh puisi Belajar Bersepeda!

P3.3
1. Buatlah kelompok yang terdiri atas 34 orang. Buatlah peta konsep mengenai
struktur dan kaidah puisi!
2. Jelaskan struktur dan kaidah puisi menggunakan puisi Punggung Si Gajah
dengan kelompokmu!

K3.1
1. Diskusikan makna sepeda pada puisi yang berjudul Bagaimana aku bisa Tak
Percaya!
2. Apa maksud bulan pun sudah tak lagi bundar dan seperti sekepal jantung yang
segar pada puisi yang berjudul Bagaimana aku bisa Tak Percaya?
3. Temukan bahasa kias yang terdapat dalam puisi Bagaimana aku bisa Tak
Percaya lalu diskusikan dengan teman sekelompokmu!

K3.2
1. Berilah makna pada puisi yang berjudul Bagaimana aku bisa Tak Percaya
paragraf ketiga dengan berdiskusi dengan teman sekelompokmu!
2. Tafsirkan makna puisi Bagaimana aku bisa Tak Percaya pada masing-masing
baitnya!

K3.3
1. Bentuklah kelompok lalu kerjakan soal berikut!
2. Apa isi puisi yang berjudul Bagaimana aku bisa Tak Percaya?
3. Jelaskan penafsiranmu mengenai puisi tersebut!
4. Berilah komentar mengenai makna puisi berdasarkan hasil interpretasimu

Pedoman Penskoran penilaian pengetahuan
1. Soal nomor 1
Aspek Tingkat Skor
Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik AB 4
Siswa menjawab benar dan baik B 3
Siswa menjawab benar dan sedang S 2
Siswa menjawab kurang benar K 1
SKOR MAKSIMAL 4
2. Soal B1.2
Aspek Tingkat Skor
Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik AB 4
Siswa menjawab benar dan baik B 3
Siswa menjawab benar dan sedang S 2
Siswa menjawab kurang benar K 1
SKOR MAKSIMAL 4


3. Soal B1.3
Aspek Tingkat Skor
Siswa menjawab dengan benar dan
sangat baik
AB 4
Siswa menjawab benar dan baik B 3
Siswa menjawab benar dan sedang S 2
Siswa menjawab kurang benar K 1
SKOR MAKSIMAL 4



Surabaya, 20 April 2014
Mengetahui,
Kepala Sekolah


Dra. Soimah, M.Si.
NIP 19600314 198703 2 005
Guru Mata Pelajaran



Debbing Kumalasari
NIM 112074035


Lampiran Materi
PUISI
Yang dimaksud dengan teks puisi ialah teks-teks monolog yang isinya tidak
pertama-tama merupakan sebuah alur. Teks ini bercirikan penyajian tipografik
tertentu. Ciri puisi yang paling mencolok ialah penampilan tipografik. Unsur-unsur
struktur puisi antara lain: musikalitas, korespondensi, dan gaya bahasa. Musikalitas
adalah unsure bunyi, irama, atau musik dari sebuah puisi. Korespondensi yaitu
hubungan antara satu larik dengan larik berikutnya. Satu kata dengan kata yang lain,
frasa satu dengan frasa yang lain, satu bait dengan bait lainnya. Gaya bahasa
membuat larik menjadi padat dengan arti imajinasi serta member emosi terhadap
pembacanya.
Puisi sebagai karya seni puitis mengandung nilai keindahan yang khusus.
Kepuitisan tersebut dapat dicapai dengan beragam cara, misalnya dengan bentuk
visual, tipografi, susunan bait; dan dengan bunyi; dan dengan pemilihan kata. Irama
yang ada dalam puisi juga akan menambah keindahan puisi. Irama dalam bahasa
adalah pergantian turun naik, panjang pendek, keras lembut, ucapan bunyi bahasa
dengan teratur. Irama dapat dibagi menjadi dua macam, metrum dan ritme. Dalam
puisi, timbulnya irama itu karena perulangan bunyi berturut-turutdan bervariasi.
Irama, metrum, dan melodi bekerja sama dalam sajak hingga menghasilkan kesatuan
yang indah dan padu. Metrum ialah irama yang tetap sedangkan melodi dapat timbul
karena pergantian nada kata-katanya, tinggi rendah bunyi yang bberturut-turut.
Dalam deklarasi, irama puisi dapat tercipta dengan tekanan-tekanan dan jeda. Ada
tiga jenis tekanan, yaitu: tekanan dinamik, nada, dan tempo.
Adapun secara lebih detail, unsur-unsur puisi bisa dibedakan menjadi dua
struktur, yaitu struktur batin dan struktur fisik. Struktur batin puisi, atau sering pula
disebut sebagai hakikat puisi, meliputi hal-hal sebagai berikut.
(1) Tema/makna (sense); media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah
hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik makna tiap kata,
baris, bait, maupun makna keseluruhan.
(2) Rasa (feeling), yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat
dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang
sosial dan psikologi penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis
kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan
psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam
menyikapi suatu masalah tidak bergantung pada kemampuan penyairmemilih kata-
kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak bergantung pada
wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian yang terbentuk oleh latar
belakang sosiologis dan psikologisnya.
(3) Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan
dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui,
mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan
masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan
rendah pembaca, dll.
(4) Amanat/tujuan/maksud (itention); sadar maupun tidak, ada tujuan yang
mendorong penyair menciptakan puisi. Tujuan tersebut bisa dicari sebelum penyair
menciptakan puisi, maupun dapat ditemui dalam puisinya.
Sedangkan struktur fisik puisi adalah sarana-sarana yang digunakan oleh
penyair untuk mengungkapkan hakikat puisi. Struktur fisik puisi meliputi hal-hal
sebagai berikut.
(1) Perwajahan puisi (tipografi), yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak
dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang
tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal
tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi.
(2) Diksi, yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya.
Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata dapat mengungkapkan
banyak hal, maka kata-katanya harus dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-kata
dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.
Sebuah kata memiliki dua aspek, yaitu denotasi dan konotasi. Dalam puisi
tidak hanya mengandung aspek denotasi saja, melainkan ada arti tambahan yang
ditimbulkan oleh asosiasi-asosiasi yang keluar dari denotasi.
(3) Imaji, yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan
pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji dapat
dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji
raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakan-akan
melihat, mendengar, dan merasakan seperti apa yang dialami penyair.
(4) Kata kongkret, yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang
memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau
lambang. Misal kata kongkret salju: melambangkan kebekuan cinta, kehampaan
hidup, dll, sedangkan kata kongkret rawa-rawa dapat melambangkan tempat kotor,
tempat hidup, bumi, kehidupan, dll.
(5) Bahasa figuratif, yaitu bahasa berkias yang dapat menghidupkan/meningkatkan
efek dan menimbulkan konotasi tertentu Bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi
prismatis, artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna. Bahasa
figuratif disebut juga majas. Secara umum terdapat majas perbandingan, majas
penegasan, majas sindiran dan majas pertentangan. Personifikasi, metafora, asosiasi,
metonimia, simbolik, tropen, litoses, eufenisme, hiperbola, sinekdote, alusio dan
perifrasis tergolong majas perbandingan. Sedangkan pleonasme, repetisi, tautologi,
paralelisme, simetri, klimaks, antiklimaks, inverse, retoris dan eksklamasio termasuk
majas penegasan. Yang dikategorikan majas sindiran adalah ironi, sinisme dan
sarkasme. Sedangkan yang tergolong majas pertentangan ialah paradoks,
kontradiksio interminis dan antitesis.
(6) Versifikasi, yaitu menyangkut rima, ritme, dan metrum. Rima adalah persamaan
bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi. Rima mencakup (1)
onomatope (tiruan terhadap bunyi, misal /ng/ yang memberikan efek magis pada
puisi Sutadji C.B.), (2) bentuk intern pola bunyi (aliterasi, asonansi, persamaan akhir,
persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi [kata],
dan sebagainya [Waluyo, 187:92]), dan (3) pengulangan kata/ungkapan. Ritma
adalah tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Ritma sangat menonjol
dalam pembacaan puisi.
(7) Citraan adalah gambar-gambar dalam pikiran dan bahasa yang menggambarkan
setiap gambar pikiran disebut citra atau imaji. Citraan yang timbul oleh penglihatan
disebut citra pendengaran. Citra penglihatan merupakan jenis yang paling sering
digunakan oleh penyair dibandingkan citraan yang lain. Selain itu, ada pula citraan
gerak. Citraan ini membuat hidup dan gambaranjadi dinamis. Sajak-sajak yang tidak
menunjukkan kesatuan citraan menyebabkan gelap, seperti ada hubungan antarkata
atau hubungan antarkalimat.

You might also like