1. Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 5 Surabaya membahas tentang materi puisi.
2. Pembelajaran dilaksanakan dalam dua pertemuan dengan metode saintifik, membahas tentang struktur, kaidah, dan makna puisi.
3. Siswa diajak mengamati, bertanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan tentang puisi untuk mencapai tujuan pembelajaran pengetahuan dan
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 5 Surabaya membahas tentang materi puisi.
2. Pembelajaran dilaksanakan dalam dua pertemuan dengan metode saintifik, membahas tentang struktur, kaidah, dan makna puisi.
3. Siswa diajak mengamati, bertanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan tentang puisi untuk mencapai tujuan pembelajaran pengetahuan dan
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 5 Surabaya membahas tentang materi puisi.
2. Pembelajaran dilaksanakan dalam dua pertemuan dengan metode saintifik, membahas tentang struktur, kaidah, dan makna puisi.
3. Siswa diajak mengamati, bertanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan tentang puisi untuk mencapai tujuan pembelajaran pengetahuan dan
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : X/1 Materi Pokok : Puisi Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (2 pertemuan)
A. Kompetensi Inti 1. KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 3. KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4. KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator 1.3 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam mengolah, menalar, dan menyajikan informasi lisan dan tulis melalui teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, danfilm/drama 2.3 Menunjukkan perilaku jujur, tanggung jawab, dan disiplin dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk menceritakan kembali kecelakaan lalu lintas, narkoba, dan kriminal (terorisme) 3.1 Memahami struktur dan kaidah teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan film/drama baik melalui lisan maupun tulisan Indikator Pengetahuan: 3.1.1 Menjelaskan struktur dan kaidah puisi 3.1.2 Mengklasifikasi struktur puisi menggunakan contoh 3.1.3 Menguraikan struktur dan kaidah puisi menggunakan contoh 4.1 Menginterpretasi makna teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan film/drama baik secara lisan maupun tulisan Indikator Keterampilan: 4.5.1 Menemukan makna kias puisi 4.5.2 Menafsirkan makna puisi 4.5.3 Menjelaskan makna isi puisi
A. Tujuan Pembelajaran 1. Tujuan Pengetahuan a. Setelah membaca dari beberapa literasi dan mencermati contoh puisi, peserta didik dapat menjelaskan struktur dan kaidah puisi dengan minimal menyebutkan struktur pembangun puisi dan syarat puisi. b. Setelah menjelaskan struktur dan kaidah puisi, peserta didik dapat mengklasifikasi struktur puisi berdasarkan contoh dengan tepat c. Setelah mengklasifikasi struktur puisi berdasarkan contoh, peserta didik dapat menyimpulkan hasil analisisnya dengan penjelasan singkat baik lisan ataupun tulis 2. Tujuan Keterampilan a. Setelah membaca teks drama, peserta didik mampu menemukan kesalahan- kesalahan dalam teks drama dengan menyebutkan kesalahan strukturnya maupun kaidahnya b. Setelah menemukan kesalahan dalam teks drama, peserta didik dapat menjelaskan makna isi puisi sesuia dengan struktur dan kaidah puisi.
B. Materi Pembelajaran (Rincian Materi Pokok) 1. Fakta : Puisi 2. Konsep a. Struktur puisi b. Kaidah puisi 3. Prinsip a. Unsur-unsur pembangun puisi b. Kaidah puisi
C. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran) Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode saintifik dengan sintaks sebagai berikut. 1. Mengamati: a. Mencermati contoh puisi dari segi bentuk. b. Membaca contoh puisi 2. Mempertanyakan: a. Bertanyajawab tentang struktur dan kaidah puisi berdasarkan contoh b. Bertanya jawab mengenai makna kias dan gaya bahasa berdasarkan contoh c. Bertanya jawab mengenai cara menginterpretasi puisi berdasarkan struktur dan kaidah puisi 3. Mengeksplorasi : a. Menggali pengetahuan mengenai struktur dan kaidah puisi dengan mengacu pada contoh puisi b. Memecahkan masalah struktur puisi dengan mengacu pada contoh c. Memecahkan masalah tentang kaidah puisi dengan mengacu pada contoh d. Mendiskusikan makna puisi 4. Mengasosiasikan: a. Memutuskan struktur pembangun dan kaidah puisi dengan cara berdiskusi kelompok. b. Menyimpulkan struktur dan kaidah puisi dengan cara diskusi kelompok c. Menyimpulkan makna puisi 5. Mengomunikasikan a. Menuliskan laporan kerja kelompok tentang struktur dan kaidah puisi b. Menuliskan hasil interpretasi makna puisi c. Membacakan hasil kerja kelompok di depan kelas d. Mengumpulkan tugasnya
D. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Media : a. Media pigora puisi b. tampilan power point mengenai cara interpretasi puisi. 2. Alat a. LCD dan proyektor b. Laptop 3. Sumber Pembelajaran a. Bahasa Indonesia: Ekspresi Diri dan Akademik. 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. b. Kokasih, Engkos. 2013. Cerdas Berbahasa Indonesia: Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan pertama 1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit) a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan terkait dengan meteri yang akan dipelajari. c. Mengantarkan peserta didik pada permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai. d. Menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas. 2. Kegiatan Inti (25 menit) a. Mengamati: 1) Peserta didik mencermati contoh puisi dari segi bentuk. 2) Peserta didik membaca puisi b. Mempertanyakan: 1) Peserta didik bertanya tentang struktur puisi berdasarkan contoh 2) Peserta didik bertanya tentang kaidah puisi berdasarkan contoh c. Mengeksplorasi : 1) Peserta didik menggali pengetahuan mengenai struktur dan kaidah puisi dengan mengacu pada contoh puisi 2) Peserta didik memecahkan masalah struktur puisi dengan mengacu pada contoh 3) Peserta didik memecahkan masalah tentang kaidah puisi dengan mengacu pada contoh d. Mengasosiasikan: 1) Peserta didik memutuskan struktur pembangun dan kaidah puisi dengan cara berdiskusi kelompok. 2) Peserta didik menyimpulkan struktur dan kaidah puisi dengan cara diskusi kelompok e. Mengomunikasikan 1) Peserta didik menuliskan laporan kerja kelompok tentang struktur dan kaidah puisi 2) Peserta didik membacakan hasil kerja kelompok di depan kelas 3) Peserta didik yang lain memberikan tanggapan. 4) Peserta didik mengumpulkan tugasnya
3. Penutup (10 menit) a. Guru bersama-peserta didik peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran; b. Guru melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram; c. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; d. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk program pengayaan, layanan konseling, dan memberikan tugas, baik tugas individual, maupun kelompok; yaitu membaca contoh-contoh teks negosiasi di rumah. e. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berkutnya.
Pertemuan kedua 1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit) a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan terkait dengan meteri yang akan dipelajari. c. Mengantarkan peserta didik pada permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai. d. Menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas. 2. Kegiatan Inti (25 menit) a. Mengamati: 1) Peserta didik mencermati contoh puisi 2) Peserta didik membaca puisi b. Mempertanyakan: 1) Peserta didik bertanya tentang makna kias, majas dan gaya bahasa dalam puisi berdasarkan contoh yang telah dibaca 2) Peserta didik bertanya tentang pemaknaan puisi puisi berdasarkan contoh c. Mengeksplorasi : 1) Peserta didik menjawab pertanyaan yang diajukan oleh teman sendiri dan guru 2) Peserta didik menggali pengetahuan mengenai pemaknaan puisi dengan mengacu pada contoh puisi 3) Peserta didik memecahkan masalah berkaitan dengan penafsiran makna puisi d. Mengasosiasikan: 1) Peserta didik merumuskan makna puisi dengan cara berdiskusi kelompok. 2) Peserta didik menyimpulkan makna puisi dengan cara diskusi kelompok f. Mengomunikasikan 1) Peserta didik menuliskan laporan kerja kelompok tentang penafsiran makna puisi 2) Peserta didik membacakan hasil kerja kelompok di depan kelas 3) Peserta didik yang lain memberikan tanggapan. 4) Peserta didik mengumpulkan tugasnya
3. Penutup (10 menit) 4. Guru bersama-peserta didik peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran; 5. Guru melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram; 6. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; 7. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk program pengayaan, layanan konseling, dan memberikan tugas, baik tugas individual, maupun kelompok; yaitu membaca contoh-contoh teks negosiasi di rumah. 8. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berkutnya.
F. Penilaian 1. Jenis/teknik penilaian a. Kompetensi Sikap: 1) Observasi 2) Penilaian diri b. Kompetensi Pengetahuan: 1) Tes tertulis 2) Tes lisan (berbentuk kuis) c. Kompetensi Keterampilan: Tes praktik menginterpretasi puisi
Rubrik Instrumen a. Penilaian Sikap Contoh Format Lembar Pengamatan Sikap Siswa No. Nama Siswa Aspek Sikap yang dinilai (skor 15) Jujur Disiplin Peduli Tanggung Jawab Santun Responsif dan proaktif
Keterangan: Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d 4. 1 = tidak terlihat 2 = kurang terlihat 3 = cukup terlihat 4 = terlihat 5 = sering terlihat dan teratur Lembar Observasi
LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas : XI Kompetensi : menganalisis teks drama Materi : struktur dan isi teks drama
No. Nama siswa Aspek yang dinilai (skor 15) Aktif berta- nya Aktif menja- wab Mengomuni kasikan hasil pemikiran Tepat waktu mengerja- kan dan mengumpul- kan tugas Aktif dalam kelompok
Keterangan pengisian skor 1 = sangat kurang 2 = kurang 3 = cukup baik 4 = baik 5 = sangat baik
b. Penilaian Pengetahuan: Tes Subjektif Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Instrumen Menjelaskan struktur dan kaidah puisi Tes tertulis Uraian P3.1 Mengklasifikasi struktur puisi menggunakan contoh Tes tertulis Uraian P3.2 Menguraikan struktur dan kaidah puisi menggunakan contoh Tes tertulis Uraian P3.3
c. Penilaian Keterampilan Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Instrumen Menemukan makna kias puisi Penilaian produk Uraian K4.1 Menafsirkan makna puisi Penilaian kinerja Uraian K4.2 Menjelaskan makna isi puisi Penilaian produk Uraian K4.3
P3.1 1. Pada dasarnya struktur puisi dibagi menjadi dua, sebutkan dan jelaskan menggunakan bahasamu sendiri! 2. Sebutkan unsur-unsur pembangun puisi! 3. Jelaskan unsur-unsur yang ada dalam puisi yang telah kamu sebutkan! 4. Unsur apa yang terdapat di dalam puisi yang tidak terdapat di dalam karya sastra yang lain? 5. Syarat apa yang harus dipenuhi agar suatu karya itu dapat dikatakan puisi?
P3.2 1. Bacalah puisi yang berjudul Belajar Bersepeda lalu jelaskan tipografi puisi tersebut! 2. Bagaimana gaya bahasa dalam puisi tersebut? 3. Jelaskan unsur-unsur puisi menggunakan contoh puisi Belajar Bersepeda!
P3.3 1. Buatlah kelompok yang terdiri atas 34 orang. Buatlah peta konsep mengenai struktur dan kaidah puisi! 2. Jelaskan struktur dan kaidah puisi menggunakan puisi Punggung Si Gajah dengan kelompokmu!
K3.1 1. Diskusikan makna sepeda pada puisi yang berjudul Bagaimana aku bisa Tak Percaya! 2. Apa maksud bulan pun sudah tak lagi bundar dan seperti sekepal jantung yang segar pada puisi yang berjudul Bagaimana aku bisa Tak Percaya? 3. Temukan bahasa kias yang terdapat dalam puisi Bagaimana aku bisa Tak Percaya lalu diskusikan dengan teman sekelompokmu!
K3.2 1. Berilah makna pada puisi yang berjudul Bagaimana aku bisa Tak Percaya paragraf ketiga dengan berdiskusi dengan teman sekelompokmu! 2. Tafsirkan makna puisi Bagaimana aku bisa Tak Percaya pada masing-masing baitnya!
K3.3 1. Bentuklah kelompok lalu kerjakan soal berikut! 2. Apa isi puisi yang berjudul Bagaimana aku bisa Tak Percaya? 3. Jelaskan penafsiranmu mengenai puisi tersebut! 4. Berilah komentar mengenai makna puisi berdasarkan hasil interpretasimu
Pedoman Penskoran penilaian pengetahuan 1. Soal nomor 1 Aspek Tingkat Skor Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik AB 4 Siswa menjawab benar dan baik B 3 Siswa menjawab benar dan sedang S 2 Siswa menjawab kurang benar K 1 SKOR MAKSIMAL 4 2. Soal B1.2 Aspek Tingkat Skor Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik AB 4 Siswa menjawab benar dan baik B 3 Siswa menjawab benar dan sedang S 2 Siswa menjawab kurang benar K 1 SKOR MAKSIMAL 4
3. Soal B1.3 Aspek Tingkat Skor Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik AB 4 Siswa menjawab benar dan baik B 3 Siswa menjawab benar dan sedang S 2 Siswa menjawab kurang benar K 1 SKOR MAKSIMAL 4
Surabaya, 20 April 2014 Mengetahui, Kepala Sekolah
Dra. Soimah, M.Si. NIP 19600314 198703 2 005 Guru Mata Pelajaran
Debbing Kumalasari NIM 112074035
Lampiran Materi PUISI Yang dimaksud dengan teks puisi ialah teks-teks monolog yang isinya tidak pertama-tama merupakan sebuah alur. Teks ini bercirikan penyajian tipografik tertentu. Ciri puisi yang paling mencolok ialah penampilan tipografik. Unsur-unsur struktur puisi antara lain: musikalitas, korespondensi, dan gaya bahasa. Musikalitas adalah unsure bunyi, irama, atau musik dari sebuah puisi. Korespondensi yaitu hubungan antara satu larik dengan larik berikutnya. Satu kata dengan kata yang lain, frasa satu dengan frasa yang lain, satu bait dengan bait lainnya. Gaya bahasa membuat larik menjadi padat dengan arti imajinasi serta member emosi terhadap pembacanya. Puisi sebagai karya seni puitis mengandung nilai keindahan yang khusus. Kepuitisan tersebut dapat dicapai dengan beragam cara, misalnya dengan bentuk visual, tipografi, susunan bait; dan dengan bunyi; dan dengan pemilihan kata. Irama yang ada dalam puisi juga akan menambah keindahan puisi. Irama dalam bahasa adalah pergantian turun naik, panjang pendek, keras lembut, ucapan bunyi bahasa dengan teratur. Irama dapat dibagi menjadi dua macam, metrum dan ritme. Dalam puisi, timbulnya irama itu karena perulangan bunyi berturut-turutdan bervariasi. Irama, metrum, dan melodi bekerja sama dalam sajak hingga menghasilkan kesatuan yang indah dan padu. Metrum ialah irama yang tetap sedangkan melodi dapat timbul karena pergantian nada kata-katanya, tinggi rendah bunyi yang bberturut-turut. Dalam deklarasi, irama puisi dapat tercipta dengan tekanan-tekanan dan jeda. Ada tiga jenis tekanan, yaitu: tekanan dinamik, nada, dan tempo. Adapun secara lebih detail, unsur-unsur puisi bisa dibedakan menjadi dua struktur, yaitu struktur batin dan struktur fisik. Struktur batin puisi, atau sering pula disebut sebagai hakikat puisi, meliputi hal-hal sebagai berikut. (1) Tema/makna (sense); media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan. (2) Rasa (feeling), yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam menyikapi suatu masalah tidak bergantung pada kemampuan penyairmemilih kata- kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak bergantung pada wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan psikologisnya. (3) Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll. (4) Amanat/tujuan/maksud (itention); sadar maupun tidak, ada tujuan yang mendorong penyair menciptakan puisi. Tujuan tersebut bisa dicari sebelum penyair menciptakan puisi, maupun dapat ditemui dalam puisinya. Sedangkan struktur fisik puisi adalah sarana-sarana yang digunakan oleh penyair untuk mengungkapkan hakikat puisi. Struktur fisik puisi meliputi hal-hal sebagai berikut. (1) Perwajahan puisi (tipografi), yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi. (2) Diksi, yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata dapat mengungkapkan banyak hal, maka kata-katanya harus dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata. Sebuah kata memiliki dua aspek, yaitu denotasi dan konotasi. Dalam puisi tidak hanya mengandung aspek denotasi saja, melainkan ada arti tambahan yang ditimbulkan oleh asosiasi-asosiasi yang keluar dari denotasi. (3) Imaji, yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, mendengar, dan merasakan seperti apa yang dialami penyair. (4) Kata kongkret, yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang. Misal kata kongkret salju: melambangkan kebekuan cinta, kehampaan hidup, dll, sedangkan kata kongkret rawa-rawa dapat melambangkan tempat kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan, dll. (5) Bahasa figuratif, yaitu bahasa berkias yang dapat menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu Bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatis, artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna. Bahasa figuratif disebut juga majas. Secara umum terdapat majas perbandingan, majas penegasan, majas sindiran dan majas pertentangan. Personifikasi, metafora, asosiasi, metonimia, simbolik, tropen, litoses, eufenisme, hiperbola, sinekdote, alusio dan perifrasis tergolong majas perbandingan. Sedangkan pleonasme, repetisi, tautologi, paralelisme, simetri, klimaks, antiklimaks, inverse, retoris dan eksklamasio termasuk majas penegasan. Yang dikategorikan majas sindiran adalah ironi, sinisme dan sarkasme. Sedangkan yang tergolong majas pertentangan ialah paradoks, kontradiksio interminis dan antitesis. (6) Versifikasi, yaitu menyangkut rima, ritme, dan metrum. Rima adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi. Rima mencakup (1) onomatope (tiruan terhadap bunyi, misal /ng/ yang memberikan efek magis pada puisi Sutadji C.B.), (2) bentuk intern pola bunyi (aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi [kata], dan sebagainya [Waluyo, 187:92]), dan (3) pengulangan kata/ungkapan. Ritma adalah tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Ritma sangat menonjol dalam pembacaan puisi. (7) Citraan adalah gambar-gambar dalam pikiran dan bahasa yang menggambarkan setiap gambar pikiran disebut citra atau imaji. Citraan yang timbul oleh penglihatan disebut citra pendengaran. Citra penglihatan merupakan jenis yang paling sering digunakan oleh penyair dibandingkan citraan yang lain. Selain itu, ada pula citraan gerak. Citraan ini membuat hidup dan gambaranjadi dinamis. Sajak-sajak yang tidak menunjukkan kesatuan citraan menyebabkan gelap, seperti ada hubungan antarkata atau hubungan antarkalimat.