You are on page 1of 9

MATA KULIAH : SISTEM KOMUNITAS 1

TERAPI KOMPLEMENTER MUROTTAL



Dosen Pembimbing: Ns. Siti Rahima Harahap, S.Kep













DISUSUN OLEH :

ADRIATI (I31112007)
IRFAN HIDAYAT (I31112008)
DWI NANDAYANI (I31112031)
SURYA ANDIKA (1311120)


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2014/2015

BAB I
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar, serta tepat
pada waktunya. Dalam makalah mata kuliah Sistem Komunitas 1 ini, kami membahas mengenai
Terapi Komplementer Murottal.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memahami lebih jauh tentang Terapi
Komplementer Murottal, dan merupakan tugas terstruktur kelompok.
Makalah ini telah dibuat dengan berbagai sumber buku, jurnal, dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan
makalah ini.
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut membantu, memberikan bimbingan, serta memberikan motivasi kepada kami
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, maka pada kesempatan ini dengan rasa
hormat kami menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ns. Siti Rahima Harahap, S.Kep selaku dosen pembimbing Mata Kuliah Sistem
Komunitas 1 yang telah memberikan masukan-masukan dan membimbing kami,
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
2. Teman-teman setia.
Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi yang telah membaca makalah ini agar
makalah ini menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat menjadi sarana belajar dan
bermanfaat bagi kita sebagai mahasiswa, dan khususnya bagi pembaca sekalian.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Pontianak, 12 febuari 2014

Penulis
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Terapi Murottal
Al-Quran adalah kalam Allah SWT yang merupakan mujizat yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW. Al-Quran adalah kitab suci yang diyakini kebenarannya,
dan dijadikan salah satu syarat keimanan bagi setiap muslim. Sejarah turunnya Al-Quran
Ayat suci Al-Quran diturunkan dikota makkah dan dikota Madinah Munawarah (Asti,
2009).
Murottal adalah rekaman suara Al-Quran yang dilagukan oleh seorang qori
(pembaca Al-Quran), (Purna, 2006). Lantunan Al-Quran secara fisik mengandung unsur
suara manusia, sedangkan suara manusia merupakan instrumen penyembuhan yang
menakjubkan dan alat yang paling mudah dijangkau. Suara dapat menurunkan hormon-
hormon stres, mengaktifkan hormon endorfin alami, meningkatkan perasaan rileks, dan
mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimia
tubuh sehingga menurunkan tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak
jantung, denyut nadi, dan aktivitas gelombang otak. Laju pernafasan yang lebih dalam
atau lebih lambat tersebut sangat baik menimbulkan ketenangan, kendali emosi,
pemikiran yang lebih dalam dan metabolisme yang lebih baik (Heru, 2008).
Terapi murottal memiliki aspek yang sangat diperlukan dalam mengatasi
kecemasan, yakni kemampuannya membentuk koping baru untuk mengatasi kecemasan.
Terapi murottal memiliki dua poin penting, yaitu memiliki irama yang indah dan juga
secara psikologis dapat memotivasi dan memberikan dorongan semangat dalam
menghadapi masalah yang sedang dihadapi (Faradisi, 2012).
Menurut Purna (2006) dikutip dalam siswantinah (2011), Murottal adalah
lantunan ayat-ayat suci Al-Quran yang dilagukan oleh seorang qori direkam serta di
perdengarkan dengan tempo yang lambat serta harmonis. Bacaan Al-Quran secara
murottal mempunyai irama yang konstan, teratur, dan tidak ada perubahan yang
mendadak. Tempo murottal Al-Quran juga berada antara 60/70 menit, serta nadanya
rendah sehingga mempunyai efek relaksasi dan dapat menurunkan kecemasan (widayarti,
2011).


B. Indikasi
1. Untuk mengatasi kecemasan pasien serta membentuk koping yang positif.
2. Untuk memberikan motivasi serta dorongan semangat dalam menghadapi masalah
yang sedang dihadapi pasien.
3. Memberikan ketenangan rohani (jiwa) dan meningkatkan gairah hidup.



C. Prosedur
Prosedur Pelaksanaan terapi audio adalah dengan melakukan:
Persiapan terapi (mp3 recorder murottal, earphone bila perlu),
pengkondisian pasien dan
pemutaran murottal (lama tindakan disesuaikan kebutuhan klien).
Terapi audio dengan murottal Al-Quran dapat diterapkan dirumah sakit jiwa
dengan dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak.
Menurut Oriordan (2002) dalam Faradisi (2012) terapi murotal memberikan
dampak psikologis kearah positif, hal ini dikarenakan ketika murotal diperdengarkan dan
sampai ke otak, maka murotal ini akan diterjemahkan oleh otak. Persepsi kita ditentukan
oleh semua yang telah terakumulasi, keinginan, hasrat, kebutuhan dan pra anggapan.
Menurut Krishna (2001) dalam Faradisi (2012) keinginan dan harapan terbesar pasien
yang akan menjalani operasi adalah agar operasi dapat berjalan lancar dan pasien dapat
pulih seperti semula. Maka kebutuhan terbesar adalah kekuatan penyokong, yaitu realitas
kesadaran terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa.
Menurut MacGrego (2001) dalam Faradisi (2012) dengan terapi murotal maka
kualitas kesadaran seseorang terhadap Tuhan akan meningkat, baik orang tersebut tahu
arti Al- Quran atau tidak. Kesadaran ini akan menyebabkan totalitas kepasrahan kepada
Allah SWT, dalam keadaan ini otak berada pada gelombang alpha, merupakan
gelombang otak pada frekuensi 7-14Hz. Ini merupakan keadaan energi otak yang optimal
dan dapat menyingkirkan stres dan menurunkan. Dalam keadaan tenang, otak dapat
berpikir dengan jernih dan dapat melakukan perenungan tentang adanya Tuhan, akan
terbentuk koping, atau harapan positif pada pasien.

















Tabel.1. Mekanisme Jalannya Ayat Murottal Memberikan Relaksasi



Daun Telinga
hipotalamus
Telinga
tengah
Koklea
Talamus
Amigdala
Area auditorik
primer
Area
weraicke
Hipokampus Endorfin
Area
prefrontal
Area auditorik
sekunder

D. Tujuan
Murottal bekerja pada otak dimana ketika didorong oleh rangsangan dari Terapi
Murottal, maka otak akan memproduksi zat kimia yang disebut zat neuropeoptide.
Molekul ini akan menyangkutkan kedalam reseptor-reseptor dan memberikan umpan
balik berupa kenikmatan dan kenyamanan (Abdurrochman, 2008).
Murottal mampu memacu sistem saraf parasimpatis yang mempunyai efek
berlawanan dengan sistem saraf simpatis. Sehingga terjadi keseimbangan pada kedua
sistem saraf autonom tersebut. Hal inilah yang menjadi prinsip dasar dari timbulnya
respon relaksasi, yakni terjadi keseimbangan antara sistem saraf simpatis dan sistem saraf
parasimpatis (Asti, 2009).
Kondisi yang rileks akan mencegah vasospasme pembuluh darah akibat
perangsangan simpatis pada kondisi stres sehingga dapat meningkatkan perfusi darah
(Upoyo,Ropi, dan Sitorus 2012). Stimulan Al-Quran rata-rata didominasi oleh
gelombang delta. Adanya gelombang delta ini mengindikasikan bahwa kondisi naracoba
sebenarnya berada dalam keadaan sangat rileks. Stimulan terapi ini sering memunculkan
gelombang delta di daerah frontal dan central baik sebelah kanan dan kiri otak. Adapun
fungsi dari daerah frontal yaitu sebagai pusat intelektual umum dan pengontrol emosi,
sedangkan fungsi dari daerah central yaitu sebagai pusat pengontrol gerakan-gerakan
yang dilakukan. Sehingga, stimulan al-Quran ini dapat memberikan ketenangan,
ketentraman dan kenyamanan naracoba (Abdurrochman, 2008).
Mendengarkan ayat-ayat suci Al Quran, seorang Muslim, baik mereka yang
berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar.
Secara umum mereka merasakan adanya penurunan depresi, kesedihan, dan ketenangan
jiwa (Siswantinah, 2011).
Mendengarkan murottal Al Quran terdapat juga faktor keyakinan, yaitu agama
Islam. Umat Islam mempercayai bahwa Al-Quran adalah kitab suci yang mengandung
firman-firman-Nya dan merupakan pedoman hidup manusia. Sehingga dengan
mendengarkannya akan membawa subjek merasa lebih dekat dengan Tuhan serta
menuntun subjek untuk mengingat dan menyerahkan segala permasalahan yang dimiliki
kepada Tuhan, hal ini akan menambah keadaan relaks. Faktor keyakinan yang dimiliki
seseorang mampu membawa pada keadaan yang sehat dan sejahtera, teori ini
dikemukakan oleh Benson. Menurut Benson seseorang yang mempunyai keyakinan
mendalam terhadap sesuatu akan lebih mudah mendapatkan respon relaksasi. Respon
relaksasi ini dapat timbul karena terdapat suatu hubungan antara pikiran dengan tubuh
(mindbody conection). Sehingga mendengar bacaan Al Quran dapat disebut juga sebagai
suatu relaksasi religious (Faradisi, 2009).

E. Kontraindikasi
1. Orang yang mempunyai gangguan dalam pendengaran.





BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari tulisan ini dapat disimpulkan bahwa mendengarkan Murottal Al-Quran dapat
menjadi terapi untuk menghilangkan kecemasan, memberikan ketenangan batin dan dapat
meningkatkan semangat dalam menghadapi masalah. Dalam pelaksanaannya bisa dilakukan oleh
umat Muslim maupun umat Non-Muslim, mulai dari bayi hingga orang yang sudah lanjut usia.
Dengan mendengarkan ayat-ayat Al-quran, khususnya seorang muslim dapat lebih meningkatkan
kedekatan terhadap Allah SWT.
B. Saran
Untuk kedepannya mungkin dapat diadakan penelitian lebih lanjut untuk membahas efek
Quran terhadap kecemasan seseorang, bahkan bisa jadi dapat diterapkan untuk alternative
maksimalisasi fungsi otak dalam belajar. Karena, Al-quran merupakan obat berbagai macam
penyakit.




DAFTAR PUSTAKA
Faradisi, Firman. 2012. Efektivitas Terapi Murottal dan Terapi Musik Klasik Terhadap
Penurunan Tingkat Kecemasan Pasien Pra Operasi di Pekalongan.
http://www.journal.stikesmuh-pkj.ac.id Diunduh 20 Oktober 2014
Intervensi Terapi Audio Dengan Murottal Surah Ar-Rahman Terhadap Perilaku Anak
Autis. Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 8,
No.2, Juli 2013, di unduh tanggal 19 Oktober 2014
Siswantinah. 2011. Pengaruh Terapi Murottal Terhadap Kecemasan Pasien Gagal
Ginjal Kronik Yang Dilakukan Tindakan Hemodialisa Di RSUD Kraton Kabupaten
Pekalongan.
http://www.jtptunismus_gdl_siswantinah Diunduh 20 Oktober 2014.

You might also like