You are on page 1of 7

INSTRUKSI KERJA

METODE







ANALISA GLUKOSA

URAIAN JABATAN
TANDA
TANGAN
Disiapkan Oleh AMIN TRI SARJANA
Dikaji Ulang Oleh NURI ALFINO QURANA
Disahkan Oleh EMANUELA SARASMIA S

1. Tujuan
Metode pengujian ini dimaksudkan mampu menganalisa kadar glukosa pada
sampel.
2. Ruang lingkup
Ruang lingkup pengujian meliputi ;
1. Kadar glukosa sebelum inversi
2. Kadar gula setelah inversi
3. Acuan
1. sumber: standar industri Indonesia, Departemen
Perindustrian Republik Indonesia.
4. pelaksanaan

Analisa kadar Gula Sebelum Inversi

a. Peralatan

1. Neraca Analitik










INSTRUKSI KERJA
METODE








2. Beaker Glass
3. Pipet Tetes
4. Corong Glass
5. Kertas Saring
6. Labu Ukur 100 ml
7. Pipet Volumetri 20 ml & 25 ml
8. Erlenmeyer
9. Refluks
10. Hot Plate
11. Gelas Ukur
Bahan:
1. Sampel Uji Bahan/Produk Hasil Pertanian
2. Aquades
3. Timbal Asetat Basis
4. Na3PO4 10%
5. Na2HPO4 10%
6. Pereaksi Luff Schoorl
7. Batu Didih
8. H2SO4 26,5% / 25%
9. KI (Kalium Iodat) 15%
10. Na2S2O3 0,1N
11. Indikator Amylum 1%













INSTRUKSI KERJA
METODE






Prosedur Kerja :

1. Menimbang 2-3 gram sampel uji di dalam beaker glass
2. Menambahkan 50 ml aquades
3. Menambahkan Timbal Asetat Basis tetes demi tetes hingga endapan tidak
terjadi lagi saat ditetesi dengan Timbal Asetat Basis tersebut
4. Menambahkan 6-7 tetes Na3PO4 10% agar air menjadi jernih
5. Menambahkan 3-4 tetes Na2HPO4 10%
6. Menyaring larutan dari beaker glass ke dalam labu ukur 100 ml dan
menambahkan aquades hingga tanda tera
7. Menghomogenkan di dalam beaker glass (Larutan L1), dan mengambil 25 ml L1
menggunakan pipet volumetri
8. Memasukkan dalam Erlenmeyer dan menambahkan Pereaksi Luff Schoorl
9. Menambahkan batu didih ke dalamnya untuk mempercepat pemanasan
10. Memanaskan menggunakan hot plate dan refluks selama kurang lebih 10 menit
11. Mendinginkan secara mendadak menggunakan air mengalir
12. Menambahkan H2SO4 26,5% / 25% sebanyak 25 ml dan harus dilewatkan pada
dinding erlenmeyer secara hati-hati
13. Menambahkan KI 15% sebanyak 20 ml menggunakan Pipet Volumetri
14. Mentitrasi menggunakan Na2S2O3 0,1 N hingga saat ditetesi menggunakan
Indikator Amylum 1 %, tetesan indikator tidak berwarna biru tua
15. Mencatat volume titrasi (A ml)
16. Membuat blanko pengujian yaitu dengan mengganti L1 dengan Aquades
sebanyak 25 ml, dan mengulangi prosedur No.8 s/d 15.
17. Mencatat volume titrasi blanko pengujian (B ml)

Menghitung Kadar Gula Sebelum Inversi menggunakan rumus :
Angka Tabel (AT) = (B ml A ml) x (Normalitas Na2S2O3 terstandardisasi / 0,1)
% Gula Sebelum Inversi = (AT x Faktor Pengenceran) / (Bobot Sampel (mg)) x 100%









INSTRUKSI KERJA
METODE









Analisa kadar Gula Setelah Inversi

Alat :
1. Beaker Glass
2. Pipet Tetes
3. Corong Glass
4. Labu Ukur 100 ml
5. Pipet Volumetri 10 ml, 20 ml & 25 ml
6. Erlenmeyer
7. Refluks
8. Hot Plate
9. Gelas Ukur
10. Buret
11. Water Bath
12. Kertas Lakmus Biru
Bahan :
1. Larutan L1 dari Pengujian Gula Sebelum Inversi
2. Aquades
3. HCl 30%
4. NaOH 20%
5. Pereaksi Luff Schoorl
6. Batu Didih
7. H2SO4 26,5% / 25%
8. KI (Kalium Iodat) 15%
9. Na2S2O3 0,1N
10. Indikator Amylum 1%








INSTRUKSI KERJA
METODE









Prosedur kerja:
1. Mengambil larutan L1 dari Analisa Gula Sebelum Inversi sebanyak 25 ml dan
memasukkan ke dalam beaker glass
2. Menambahkan 10 ml HCL 30%
3. Memanaskan di dalam Water bath selama kurang lebih 10 menit
4. Menetralisasi menggunakan NaOH 20% tetes demi tetes, mengecek kenetralan
larutan menggunakan kertas lakmus biru
5. Memasukkan ke dalam labu ukur 100 ml dan menambahkan aquades hingga
tanda tera (Larutan L2)
6. Menuangkan ke dalam beaker glass untuk menghomogenisasi larutan
7. Mengambil 25 ml Larutan L2 dan memasukkan ke dalam Erlenmeyer 250 ml
8. Menambahkan 25 ml Pereaksi Luff Schoorl dan beberapa batu didih untuk
mempercepat pemanasan menggunakan Refluks dan Hot Plate
9. Melakukan pemanasan menggunakan Refluks dan Hot Plate selama kurang lebih
10 menit
10. Mendinginkan menggunakan air mengalir secara mendadak
11. Menambahkan 25 ml H2SO4 26,5% / 25% dengan melewatkannya pada dinding
Erlenmeyer secara hati-hati
12. Menambahkan 20 ml KI 15%
13. Mentitrasi menggunakan Na-2S2O3 0,1 N hingga saat ditetesi menggunakan
Indikator Amylum 1% sudah tidak terjadi perubahan warna (Coklat menjadi Biru
Tua)
14. Mencatat volume titrasi (A ml)
15. Membuat blanko pengujian dengan mengulangi prosedur No.7 s/d 13, tetapi
dengan mengganti 25 ml Larutan L2 dengan 25 ml Aquades
16. Mencatat volume titrasi blanko pengujian (B ml)








INSTRUKSI KERJA
METODE









Menghitung Kadar Gula Setelah Inversi dengan rumus :
Angka Tabel (AT) = (B ml A ml) x (Normalitas Na2S2O3 terstandardisasi / 0,1)
% Gula Setelah Inversi = (AT x Faktor Pengenceran) / (Bobot Sampel Uji (mg)) x 100%
Dari kedua hasil analisa tersebut (Analisa Gula Sebelum Inversi dan Analisa Gula Setelah
Inversi), dapat dihitung pula Kadar Sakarosa sampel uji tersebut dengan menggunakan
rumus :
Kadar Sakarosa = (% Gula Setelah Inversi % Gula Sebelum Inversi) x 0,95

5. Laporan

Catat pada formulir hasil uji yang memuat hal-hal sebagai berikut :
1) Parameter yang diuji :
2) Paraf penguji/penaggungjawab pengujian :
3) Tanggal pengujian :
4) Nomor laboratorium :
5) Nomor contoh uji :
6) Lokasi pengambilan contoh uji :
7) Waktu pengambilan contoh uji :
8) Hasil pengujian :

6 . Jaminan Mutu & Pengendalian
6.1 Jaminan Mutu (Quality Assurance, QA)
1) Dilaksanakan oleh personel yang kompeten
) Menggunakan peralatan yang terkalibrasi
3) Menggunakan peralatan yang tertelusur (traceable)
4) Menggunakan bahan reagen yang berkualitas
5) Dianalisis sebelum batas waktu penyimpanan maksimum
6) Merekam data dengan baik dan benar.







INSTRUKSI KERJA
METODE









6.2 Pengendalian Mutu (Quality Control, QC)
1) Melakukan kontrol kualitas
2) Melakukan kontrol sterilitas.

7. Dokumentasi
Instruksi Kerja ini disimpan dalam bentuk berkas dan/atau file dalam komputer
dengan status legalitas yang sama. Adapun formulir terkait yang digunakan
dalam instruksi kerja ini adalah :
1) Buku catatan primer (data primer)
2) Woork Book Analis
3) Laporan Hasil Uji Kualitas

8. Catatan Amandemen

PERUBAHAN

MENCABUT MEMASUKKAN
ALASAN
PERUBAHAN
No. TGL No. Dok HAL REVISI No. Dok. HAL REVISI










1) Tuliskan setiap perubahan pada kolom yang disediakan.
2) Keluarkan dan musnahkan dokumen yang diamandemen.
3) Masukkan dokumen baru.
4) Tuliskan alasan perubahan pada kolom yang disediakan.

You might also like