You are on page 1of 5

ASUHAN PADA PERSALINAN

Posted by irmitasari on April 10, 2011 Leave a Comment


Sebab-Sebab yang Menimbulkan Persalinan
1. Teori penurunan hormon
2. Teori plasenta menjadi tua
3. Teori distensi rahim
4. Teori iritasi mekanik
5. nduksi partus

Faktor yang Berperan dalam Persalinan
1. !ekuatan mendoron" janin keluar # po$er % &
' (is
' !ontraksi otot dindin" perut
' !ontraksi dia)ra"ma
' *i"amentous a+tion, terutama li".rotundum
2. ,aktor janin
3. ,aktor jalan lahir

Tanda-Tanda Permulaan Persalinan
1. *i"htenin" atau droppin", yaitu kepala turun memasuki pintu atas pan""ul
2. Perut lebih melebar, )undus uteri turun
3. -erin" .A! atau sulit .A! karena kandun" kemih tertekan ba"ian terba$ah janin
4. -akit di perut atau pin""an" karena kontraksi lemah uterus
5. -er/iks lembek, mulai mendatar dan sekresi bertambah, bisa ber+ampur darah

Tanda-Tanda In-Partu
1. 0asa sakit karena his lebih kuat, serin", dan teratur
2. !eluar lendir ber+ampur darah
3. !etuban pe+ah
4. Pemeriksaan dalam & ser/iks mendatar dan telah ada pembukaan

Fase-Fase Persalinan Normal
Terdiri atas 4 kala &
Kala I ( Kala Pembukaan)
Pembukaan ser/iks sampai pembukaan len"kap, ditandai den"an keluarnya lendir ber+ampur darah. 1iba"i menjadi
2 )ase &
' ,ase laten & sampai pembukaan 3 +m, berlan"sun" lambat #2'3jam%
' ,ase akti) & periode akselerasi #pembukaan menjadi 4 +m,4 jam%, periode dilatasi maksimal #pembukaan
menjadi 5 +m, 2 jam%, periode deselerasi #pembukaan len"kap, 2 jam%
Kala II ( Kala Pengeluaran Janin )
(is menjadi terkoordinir, kuat, +epat, lebih lama. !epala janin memberi tekanan pada otot'otot dasar pan""ul
sehin""a menimbulkan rasa men"edan. -aat his, kepala janin mulai kelihatan, /ul/a membuka, dan perineum
mere"an".
Primi & 1,5'2 jam6 7ulti 0,5'1 jam
Kala III ( Kala Pengeluaran Uri )
Timbul his lalu seluruh plasenta terlepas
Kala IV
Adalah kala pen"a$asan selama 1 jam setelah bayi lahir untuk obser/asi bahaya perdarahan postpartum.

Mekanisme Persalinan
' 8n"a"ement
' 1es+ent
' ,leksi
' ,leksi maksimal
' 0otasi 9 Putaran Paksi 1alam
' 1e)leksi
' Putaran Paksi *uar
' 8kspulsi Total

Pimpinan Persalinan
Kala I
' Pekerjaan penolon" men"a$asi $anita in'partu
' Periksa dalam hanya boleh jika ada indikasi
' bu berbarin" sesuai sisi dimana pun""un" berada
' 1ilaran" men"edan
Kala II
' !epala janin telah masuk dalam ruan" pan""ul
' Pe+ah ketuban jika ketuban belum pe+ah
' (is datan" lebih serin" dan lebih kuat
' 2 +ara ibu men"edan & a% berbarin" meran"kul kedua paha den"an kedua len"an sampai siku, kepala dian"kat,
da"u men"enai dada,mulut terkatup6 b% sikap sama, tapi badan mirin" ke arah pun""un" janin, hanya satu kaki
diran"kul, yaitu yan" sebelah atas
' Penolon" menahan perineum den"an tan"an kanan beralas kain kasa supaya tidak terjadi robekan
' Pada primi"ra/ida, lakukan episiotomi
' -etelah bayi lahir, koson"kan kandun" kemih
Kala III
' 7en"a$asi perdarahan
' .ila sudah ada tanda lepasnya uri, lahirkan plasenta den"an menyuruh ibu men"edan dan memberi tekanan
pada )undus uteri
Kala IV
' :umlah perdarahan normal 250 ++
' Periksa ulan" kontraksi rahim, perdarahan, kandun" ken+in", luka'luka, uri dan selaput ketuban harus
len"kap, keadaan umum ibu, dan kondisi bayi dalam keadaan baik

P801A0A(A; 1A*A7 P80-A*;A;

0<PT<0 <T80
0uptur <teri !omplit & keadaan robekan pada rahim dimana telah terjadi hubun"an lan"sun" antara ron""a amnion
dan ron""a peritoneum, janin berada dalam ka/um peritonei atau ron""a abdomen.
0uptur <teri nkomplit & (ubun"an kedua ron""a masih dibatasi peritoneum /is+erale.
1ehisens perdarahan minimal, atau tidak berdarah, sedan"kan pada ruptur uteri perdarahan banyak yan" berasal
dari pin""ir parut atau robekan baru yan" meluas. (al ini untuk membedakan dehisens dan ruptur uteri.
Etiologi
Pasien resiko tin""i & persalinan den"an distosia, "randemultipara, pen""unaan oksitosin atau prosta"landin, ri$ayat
bedah sesar atau operasi rahim lain, histerora)i, pelaksanaan trial of labour, dll.
Gambaran Klinik
' perdarahan yan" dapat dipantau den"an (. dan tekanan darah yan" turun, nadi +epat, anemis, hipo/olemia
' pernapasan sulit karena robekan peritoneum /is+erale meran"san" syara) sensoris
' nyeri abdomen sehin""a ibu "elisah
' palpasi & nyeri dan ba"ian tubuh janin mudah diraba
' kekuatan his menurun seolah hilan"
' nyeri dada karena ran"san"an hemoperitoneum pada dia)ra"ma
' auskultasi & tidak ada 1::
' =T> & deselerasi patolo"ik pada janin hidup
' <-> dapat membantu
' ?T & ba"ian terba$ah janin berpindah atau naik kembali keluar pintu atas pan""ul, dan jari pemeriksa dapat
menemui robekan ron""a peritoneum atau meraba usus
Penanganan
' Atasi syok
' .eri in)us +airan kristaloid dan trans)usi darah
' Antibiotika spektrum luas
' (isterektomi, baik total atau sub total

AT@;A <T80

Adalah keadaan lemahnya tonus 9 kontraksi rahim yan" menyebabkan uterus tidak mampu menutup perdarahan
terbuka dari tempat implantasi plasenta setelah bayi dan plasenta lahir.
Diagnosis
1ia"nosis dite"akkan jika setelah bayi dan plasenta lahir, masih banyak perdarahn dan pada palpasi, )undus uteri
masih setin""i pusat atau lebih den"an kontraksi lembek.
Penanganan
' Trendelenbur", memasan" /enous line dan oksi"en
' 7eran"san" kontraksi uterus den"an masase )undus uteri dan putin" susu, oksitosin, deri/at prosta"landin,
misoprostol,kompresi bimanual, kompresi aorta abdominalis, pemasan"an tampon kondom
' :ika "a"al, laparotomi den"an bedah konser/ati) atau histerektomi

;?80- <T80<-

Adalah keadaan dimana lapisan endometrium turun dan keluar melalui ostium uteri eksternum, baik komplit
maupun inkomplit.
Etiologi
Atonia uteri, ser/iks yan" masih terbuka lebar, manual plasenta, kekuatan yan" menarik )undus ke ba$ah # plasenta
akreta, inkreta, perkreta, tali pusat ditarik keras% atau tekanan pada )undus uteri dari atas # manue/er =rede% atau
tekanan intra abdominal tiba'tiba #bersin, batuk%
Tanda-Tanda
' syok karena kesakitan
' perdarahan banyak dan ber"umpal
' pada /ul/a tampak endometrium terbalik den"an atau tanpa plasenta
Tindakan
' Pasan" in)us untuk +airan9 trans)usi darah
' 7"-@4 9 tokolitik untuk melemaskan uterus sebelum dilakukan reposisi manual
' 1i dalam uterus, plasenta dilepaskan se+ara manual sambil memberi uterotonika
' :ika manu/er tidak dapat dilakukan, lakukan laparatomi untuk reposisi dan histerektomi bila uterus sudah
nekrosis atau men"alami in)eksi

08T8;-@ P*A-8;TA

Adalah keadaan dimana plasenta tetap tertin""al dalam uterus seten"ah jam setelah anak lahir. (al ini bisa
disebabkan oleh adhesi yan" kuat antara plasenta dan uterus, yaitu plasenta akreta, inkreta, atau perkreta. ,aktor
predisposisi adhesi ini yaitu kuret berulan", plasenta pre/ia, bekas seksio sesarea, dan multiparitas.
Diagnosa
-isa plasenta bisa didu"a jika kala uri berlan"sun" tidak lan+ar, adanya kotiledon yan" tidak len"kap saat
pemeriksaan plasenta, atau masih ada perdarahan pada saat kontraksi rahim sudah baik dan robekan jalan lahir
sudah terjahit
Tata aksana
' Plasenta manual9 di"ital atau kuretase dan pemberian uterotonika
' Trans)usi darah jika ada anemia

!8*A;A; PA1A P80-A*;A;
1-T@-A
Adalah kesulitan dalam jalannya persalinan
1. 1-T@-A !A08;A !8*A;A; (- # P@A80%
Adalah his yan" tidak normal, baik kekuatan maupun si)atnya sehin""a men"hambat kelan+aran persalinan,
dibedakan menjadi hipotonik dan hipertonik.
a. nersia <teri
Adalah his yan" si)atnya lebih lemah, irre"uler atau lebih jaran" dan lebih sin"kat dari his normal. Palin" serin"
terjadi pada primi"ra/ida pada persalinan )ase akti) yan" disebabkan oleh distensi uterus berlebihan, atau sedasi
berlebihan.
Penan"anan den"an oksitosin memberikan hasil baik, setelah memastikan tidak ada malpresentasi dan disproporsi
kepala pan""ul. 7anajemen akti) dapat menurunkan an"ka kematian perinatal dan seksio sesarea.
b. (is Terlalu !uat 9 n+oordinate <terine A+tion
Adalah his yan" terlampau kuat atau terlalu serin" sehin""a tidak ada relaksasi rahim, ju"a tidak ada sinkronisasi
ba"ian'ba"ian uterus. Penyebabnya yaitu disproporsi kepala pan""ul, malpresentasi janin, dan )ase laten persalinan.
Penan"anan & tokolitik, penurunan in)us oksitosin, obat penenan", dan seksio sesarea pada disproporsi kepala
pan""ul, malpresentasi atau kelainan denyut jantun" janin.
2. 1-T@-A !A08;A !8*A;A; :A*A; *A(0 # PA--A>8 %
1apat disebabkan bentuk dan kelainan pan""ul #terutama kelainan tulan"%, kelainan jalan lahir lunak, neoplasia, dan
pan""ul sempit.
Pel/imetri klinis diperlukan untuk memperkirakan luas bidan" pan""ul, baik pintu atas pan""ul #konju"ata obstetrik,
konju"ata dia"onalis%, pintu ten"ah #distantia interspinarum, kelen"kun"an sakrum% maupun pintu ba$ah pan""ul
# distantia tuberum dan palpasi arkus pubis%.
3. 1-T@-A !A08;A !8*A;A; :A;; # PA--8;>80 %
a. !elainan *etak !epala
' @++iput Posterior Persisten
Penan"anan & drip oksitosin, lalu )or+eps jika tidak terdapat disproporsi kepala pan""ul dan makrosomia
' @++iput Trans/ersal
Penan"anan sama den"an o++iput anterior, namun jika terjadi deep transverse arrest, perlu dipertimban"kan seksio
sesarea
b. Presentasi 7uka
Penan"anan &
' posisi mentum posterior & seksio sesarea
' posisi mentum anterior & beri oksitosin jika tidak ada disproporsi kepala pan""ul, persalinan per/a"inam atau seksio
sesarea
+. Presentasi 1ahi
Penan"anan &
-erin"kali se+ara spontan berubah menjadi presentasi /erteB. @ksitosin tidak boleh di"unakan karena berhubun"an
den"an kontraksi pel/is yan" tidak baik. Persalinan den"an seksio sesarea
d. *etak *intan"
Penin"katan an"ka kematian perinatal berhubun"an den"an manipulasi persalinan per/a"inam, prematuritas
dan cord prolapse. :ika ketuban telah pe+ah dan pembukaan len"kap, lakukan seksio sesarea.
e. *etak -un"san"
Persalinan per/a"inam boleh dilakukan, namun dari hasil penelitian terbaru, seksio sesarea dapat menurunkan
an"ka morbiditas janin. Piper )or+eps dapat di"unakan pada aftercoming head.

You might also like