You are on page 1of 13

Asuhan Keperawatan Gout

GOUT
A. Anatomi Fisiologi


Sebagian besar sendi kita adalah sendi sinovial. Permukaan tulang yang bersendi
diselubungi oleh tulang rawan yang lunak dan licin. Keseluruhan daerah sendi dikelilingi
sejenis kantong, terbentuk dari jaringan berserat yang disebut kapsul. Jaringan ini dilapisi
membran sinovial yang menghasilkan cairan sinovial untuk meminyaki sendi. Bagian luar
kapsul diperkuat oleh ligamen berserat yang melekat pada tulang, menahannya kuat-kuat di
tempatnya dan membatasi gerakan yang dapat dilakukan.
Rawan sendi yang melapisi ujung-ujung tulang mempunyai mempunyai fungsi ganda yaitu
untuk melindungi ujung tulang agar tidak aus dan memungkinkan pergerakan sendi
menjadi mulus/licin, serta sebagai penahan beban dan peredam benturan. Agar rawan
berfungsi baik, maka diperlukan matriks rawan yang baik pula.
Matriks terdiri dari 2 tipe makromolekul, yaitu :
Proteoglikan : yang meliputi 10% berat kering rawan sendi, mengandung 70-80% air, hal
inilah yang menyebabkan tahan terhadap tekanan dan memungkinkan rawan sendi elastis.
Kolagen : komponen ini meliputi 50% berat kering rawan sendi, sangat tahan terhadap
tarikan. Makin kearah ujung rawan sendi makin tebal, sehingga rawan sendi yang tebal
kolagennya akan tahan terhadap tarikan.
Disamping itu matriks juga mengandung mineral, air, dan zat organik lain seperti enzim
B. Pengertian
Artritis pirai (Gout) adalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena deposisi kristal asam
urat pada jaringan sekitar sendi. Gout terjadi sebagai akibat dari hyperuricemia yang
berlangsung lama (asam urat serum meningkat) disebabkan karena penumpukan purin
atau eksresi asam urat yang kurang dari ginjal.
Artritis gout adalah suatu sindrom klinis yang mempunyai gambaran khusus, yaitu artritis
akut. Artritis akut disebabkan karena reaksi inflamasi jaringan terhadap pembentukan
kristal monosodium urat monohidrat.
Pirai atau gout adalah suatu penyakit yang ditandai dengan serangan mendadak dan
berulang dari artritis yang terasa sangat nyeri karena adanya endapan kristal monosodium
urat, yang terkumpul di dalam sendi sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat di dalam
darah (hiperurisemia).
Asam urat normal : pria berkisar 3,5-7 mg/dl dan pada perempuan 2,6-6 mg/dl. Bila
berlebih (> 7,0 mg/dl dan 6,0 mg/dl): hiperurisemia (IPD FK UI).
Seseorang dikatakan menderita asam urat (gout) jika kondisinya memenuhi beberapa
syarat dan biasanya perjalanan penyakitnya klasik sekali, seperti mempunyai gejala yang
khas penyakit gout, mempunyai perjalanan penyakit yang khas penyakit gout, ditemukan
asam urat dalam kadar tinggi dalam darahnya, dan hasil pemeriksaan mikroskopik dari
cairan sendi atau tofus (benjolan asam urat) ditemukan kristal asam urat yang berbentuk
jarum.

C. Klasifikasi menurut factor penyebab
Penyakit asam urat digolongkan menjadi penyakit gout primer dan penyakit gout sekunder.
1. Pada penyakit gout primer : 99 persen penyebabnya belum diketahui (idiopatik). Diduga
berkaitan dengan kombinasi faktor genetik dan faktor hormonal yang menyebabkan
gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat atau
bisa juga diakibatkan karena berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.
2. Penyakit gout sekunder (faktor resiko) : disebabkan antara lain karena meningkatnya
produksi asam urat karena nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan dengan kadar purin yang
tinggi. Purin adalah salah satu senyawa basa organic yang menyusun asam nukleat (asam
inti dari sel) dan termasuk dalam kelompok asam amino, unsur pembentuk protein.
Produksi asam urat meningkat juga bisa karena :
penyakit darah (penyakit sumsum tulang, polisitemia)
obat-obatan (alkohol, obat-obat kanker, vitamin B12).
obesitas (kegemukan).
penyakit kulit (psoriasis).
kadar trigliserida yang tinggi.
Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol dengan baik biasanya terdapat kadar benda-
benda keton (hasil buangan metabolisme lemak) yang meninggi. Benda-benda keton yang
meninggi akan menyebabkan asam urat juga ikut meninggi.
D. Faktor resiko
1. Jenis kelamin
persentasenya kecil dan baru muncul setelah menopause. Ini karena
perempuan Umumnya yang terserang asam urat adalah para pria, sedangkan
pada perempuan mempunyai hormon estrogen yang ikut membantu
pembuangan asam urat lewat urine. Sementara pada pria, asam uratnya
cenderung lebih tinggi daripada perempuan karena tidak memiliki hormon
estrogen tersebut. Jadi selama seorang perempuan mempunyai hormon
estrogen, maka pembuangan asam uratnya ikut terkontrol. Ketika sudah tidak
mempunyai estrogen, seperti saat menopause, barulah perempuan terkena
asam urat.
2. Usia
Kadar asam urat kaum pria cenderung meningkat sejalan dengan peningkatan
usia. Pada wanita, peningkatan itu dimulai sejak masa menopause.


3. Suku bangsa
Di dunia, suku bangsa yang paling tinggi prevalensinya pada orang Maori di Australia.
Prevalensi orang Maori terserang penyakit asam urat tinggi sekali, sedangkan di Indonesia
prevalensi tertinggi pada penduduk pantai dan yang paling tinggi di daerah Manado-
Minahasa karena kebiasaan atau pola makan ikan dan mengonsumsi alkohol.
















E. Patofisiologi
Pendahuluan
Di masyarakat kini beredar mitos bahwa ngilu sendi berarti asam urat. Pengertian ini perlu diluruskan
karena tidak semua keluhan dari nyeri sendi disebabkan oleh asam urat. Pengertian yang salah ini
diperparah oleh iklan jamu/obat tradisional.
Penyakit rematik banyak jenisnya. Tidak semua keluhan nyeri sendi atau sendi yang bengkak itu berarti
asam urat. Untuk memastikannya perlu pemeriksaan laboratorium.
asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin
(bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel
tubuh. Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel
hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan) atau pun hewan (daging, jeroan,
aikan sarden).
asam urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh, yang kadarnya tidak boleh berlebih. Setiap
orang memiliki asam urat di dalam tubuh, karena pada setiap metabolisme normal dihasilkan asam urat.
Sedangkan pemicunya adalah makanan dan senyawa lain yang banyak mengandung purin. Sebetulnya,
tubuh menyediakan 85 persen senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan
purin dari makanan hanya sekitar 15 persen.
Sayangnya, fakta ini masih belum diketahui secara luas oleh masyarakat. Akibatnya banyak orang suka
menyamaratakan semua makanan. Orang menyantap apa saja yang dia inginkan, tanpa
mempertimbangkan kandungan di dalamnya. Makanan sumber dari produk hewani biasanya
mengandung purin sangat tinggi.Produk makanan mengandung purin tinggi kurang baik bagi orang-orang
tertentu, yang punya bakat mengalami gangguan asam urat. Jika mengonsumsi makanan ini tanpa
perhitungan, jumlah purin dalam tubuhnya dapat melewati ambang batas normal.
jenis makanan dan minuman yang diketahui bisa meningkatkan kadar asam urat adalah alkohol, ikan
hearing, telur, dan jeroan. Ikan hearing atau sejenisnya (sarden), dan jeroan merupakan sumber
senyawa sangat potensial. Yang tergolong jeroan bukan saja usus melainkan semua bagian lain yang
terdapat dalam perut hewan seperti hati, jantung, babat, dan limfa.
KONSUMSI jeroan memperberat kerja enzim hipoksantin untuk mengolah purin. Akibatnya banyak sisa
asam urat di dalam darahnya, yang berbentuk butiran dan mengumpul di sekitar sendi sehingga
menimbulkan rasa sangat sakit. Jeroan memang merupakan salah satu hidangan menggiurkan, di
antaranya soto babat, sambal hati, sate jantung, dan kerupuk limfa. Tetapi salah satu dampaknya, jika
tubuh kelebihan senyawa purin maka si empunya diri mengalami sakit pada persendian.

Penyebab
Penyakit asam urat digolongkan menjadi penyakit gout primer dan penyakit gout sekunder.
Pada penyakit gout primer, 99 persen penyebabnya belum diketahui (idiopatik). Diduga berkaitan dengan
kombinasi faktor genetic dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat
mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat atau bisa juga diakibatkan karena berkurangnya
pengeluaran asam urat dari tubuh.
Penyakit gout sekunder disebabkan antara lain karena meningkatnya produksi asam urat karena nutrisi,
yaitu mengonsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi. Purin adalah salah satu senyawa basa
organic yang menyusun asam nukleat (asam inti dari sel) dan termasuk dalam kelompok asam amino,
unsur pembentuk protein.
Produksi asam urat meningkat juga bisa karena penyakit darah (penyakit sumsum tulang, polisitemia),
obat-obatan (alkohol, obat-obat kanker, vitamin B12). Penyebab lainnya adalah obesitas (kegemukan),
penyakit kulit (psoriasis), kadar trigliserida yang tinggi. Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol
dengan baik biasanya terdapat kadar benda-benda keton (hasil buangan metabolisme lemak) yang
meninggi. Benda-benda keton yang meninggi akan menyebabkan asam urat juga ikut meninggi.
Setiap orang dapat terkena penyakit asam urat. Karena itu, kita perlu mewaspadai gejala-gejalanya.
Penyakit radang sendi akibat peningkatan kadar asam urat darah disebut dengan artritis
gout atauartritis pirai. Artritis gout yang akut disebabkan oleh reaksi radang jaringan terhadap
pembentukan kristal urat. Pada sebagian besar kasus gout riwayat penyakit dan gambaran klinis bersifat
khusus, sehingga kadang-kadang diagnosis dapat langsung ditegakkan.
Seseorang dikatakan menderita asam urat (gout) jika kondisinya memenuhi beberapa syarat dan
biasanya perjalanan penyakitnya klasik sekali, seperti mempunyai gejala yang khas penyakit gout,
mempunyai perjalanan penyakit yang khas penyakit gout, ditemukan asam urat dalam kadar tinggi dalam
darahnya, dan hasil pemeriksaan mikroskopik dari cairan sendi atau tofus (benjolan asam urat)
ditemukan kristal asam urat yang berbentuk jarum.
Lebih banyak pria
Umumnya yang terserang asam urat adalah para pria, sedangkan pada perempuan persentasenya kecil
dan baru muncul setelah menopause.
Kadar asam urat kaum pria cenderung meningkat sejalan dengan peningkatan usia. Pada wanita,
peningkatan itu dimulai sejak masa menopause.
Mengapa asam urat cenderung dialami pria? Ini karena perempuan mempunyai hormon estrogen
yang ikut membantu pembuangan asam urat lewat urine. Sementara pada pria, asam uratnya cenderung
lebih tinggi daripada perempuan karena tidak memiliki hormon estrogen tersbut.
Jadi selama seorang perempuan mempunyai hormon estrogen, maka pembuangan asam uratnya ikut
terkontrol. Ketika sudah tidak mempunyai estrogen, seperti saat menopause, barulah perempuan terkena
asam urat.
Kalau peningkatan asam urat ini melewati ambang batas yang bisa ditolerir, persoalan akan timbul
pertama pada ginjal, sendi, dan saluran kemih

Kadar Normal
Pemeriksaan asam urat di laboratorium dilakukan dengan dua cara, Enzimatik dan Teknik Biasa. Kadar
asam urat normal menurut tes Enzimatik maksimum 7 mg/dl. Sedangkan pada Teknik Biasa, nilai
normalnya maksimum 8 mg/dl. Bila hasil pemeriksaan menunjukkan kadar asam urat melampaui standar
normal itu, penderita dimungkinkan mengalami hiperurisemia.
Kadar asam urat normal pada pria dan perempuan berbeda. Kadar asam urat normal pada pria berkisar
3,5 7 mg/dl dan pada perempuan 2,6 6 mg/dl. Kadar asam urat diatas normal disebut hiperurisemia.
Perjalanan penyakit yang klasik biasanya dimulai dengan suatu serangan atau seseorang memiliki
riwayat pernah cek asam uratnya tinggi di atas 7 mg/dl, dan makin lama makin tinggi.
Jika demikian, kemungkinannya untuk menjadi penyakit gout itu makin besar. Biasanya 25% orang yang
asam uratnya tinggi akan menjadi penyakit gout. Bila kadar asam urat tinggi tapi tidak ada gejala
serangan sendi ini disebut stadium awal. Pada setiap orang berbeda-beda. Ada yang bertahun-tahun
sama sekali tidak muncul gejalanya, tetapi ada yang muncul gejalanya di usia 20 tahun, 30 tahun, atau
40 tahun.
Gambaran Klinis
Artritis gout muncul sebagai serangan keradangan sendi yang timbul berulang-ulang.
Gejala khas dari serangan artritis gout adalah serangan akut biasanya bersifat monoartikular (menyerang
satu sendi saja) dengan gejala pembengkakan, kemerahan, nyeri hebat, panas dan gangguan gerak dari
sendi yang terserang yang terjadi mendadak (akut) yang mencapai puncaknya kurang dari 24 jam. Lokasi
yang paling sering pada serangan pertama adalah sendi pangkal ibu jari kaki. Hampir pada semua kasus,
lokasi artritis terutama pada sendi perifer dan jarang pada
sendi sentral.
Serangan yang terjadi mendadak maksudnya tiba-tiba. Karena itu bisa saja terjadi, siang hari sampai
menjelang tidur tidak ada keluhan, tetapi pada tengah malam penderita mendadak terbangun karena
rasa sakit yang amat sangat. Kalau serangan ini datang, penderita akan merasakan sangat kesakitan
walau tubuhnya hanya terkena selimut atau bahkan hembusan angin.
Perjalanan penyakit gout sangat khas dan mempunyai 3 tahapan. Tahap pertama disebut tahap
artritis gout akut. Pada tahap ini penderita akan mengalami serangan artritis yang khas dan
serangan tersebut akan menghilang tanpa pengobatan dalam waktu 5 7 hari. Karena cepat
menghilang, maka sering penderita menduga kakinya keseleo atau kena infeksi sehingga tidak
menduga terkena penyakit gout dan tidak melakukan pemeriksaan lanjutan.
Bahkan, dokter yang mengobati kadang-kadang tidak menduga penderita terserang penyakit gout.
Karena serangan pertama kali ini singkat waktunya dan sembuh sendiri, sering penderita berobat
ke tukang urut dan waktu sembuh menyangka hal itu disebabkan hasil urutan/pijatan. Padahal,
tanpa diobati atau diurut pun serangan pertama kali ini akan hilang sendiri.
Setelah serangan pertama, penderita akan masuk pada gout interkritikal. Pada keadaan ini
penderita dalam keadaan sehat selama jangka waktu tertentu. Jangka waktu antara seseorang dan
orang lainnya berbeda. Ada yang hanya satu tahun, ada pula yang sampai 10 tahun, tetapi rata-
rata berkisar 1 2 tahun. Panjangnya jangka waktu tahap ini menyebabkan seseorang lupa bahwa
ia pernah menderita serangan artritis gout atau menyangka serangan pertama kali dahulu tak ada
hubungannya dengan penyakit gout.
Tahap kedua disebut sebagai tahap artritis gout akut intermiten. Setelah melewati masa gout
interkritikal selama bertahun-tahun tanpa gejala, penderita akan memasuki tahap ini, ditandai
dengan serangan artritis yang khas. Selanjutnya penderita akan sering mendapat serangan
(kambuh) yang jarak antara serangan yang satu dan serangan berikutnya makin lama makin rapat
dan lama, serangan makin lama makin panjang, serta jumlah sendi yang terserang makin banyak.
Tahap ketiga disebut sebagai tahap artritis gout kronik bertofus. Tahap ini
terjadi bila penderita telah menderita sakit selama 10 tahun atau lebih. Pada
tahap ini akan terjadi benjolan-benjolan di sekitar sendi yang sering meradang
yang disebut sebagai tofus. Tofus ini berupa benjolan keras yang berisi serbuk
seperti kapur yang merupakan deposit dari kristal monosodium urat. Tofus ini
akan mengakibatkan kerusakan pada sendi dan tulang di sekitarnya. Tofus pada
kaki bila ukurannya besar dan banyak akan mengakibatkan penderita tidak
dapat menggunakan sepatu lagi.
Faktor Risiko
Faktor risiko yang menyebabkan orang terserang penyakit asam urat adalah pola makan, kegemukan,
dan suku bangsa.
Di dunia, suku bangsa yang paling tinggi prevalensinya pada orang Maori di Australia. Prevalensi orang
Maori terserang penyakit asam urat tinggi sekali, sedangkan di Indonesia prevalensi tertinggi pada
penduduk pantai dan yang paling tinggi di daerah Manado-Minahasa karena kebiasaan atau pola makan
ikan dan mengonsumsi alkohol.
Alkohol menyebabkan pembuangan asam urat lewat urine itu ikut berkurang sehingga asam uratnya
tetap bertahan di dalam darah. Konsumsi ikan laut yang tinggi juga mengakibatkan asam urat.
Asupan yang masuk ke tubuh juga memengaruhi kadar asam urat dalam darah. Makanan yang
mengandung zat purin yang tinggi akan diubah menjadi asam urat. Purin yang tinggi terutama terdapat
dalam jeroan, sea food: udang, cumi, kerang, kepiting, ikan teri.
KALAU menurut hasil pemeriksaan laboratorium kadar asam urat terlalu tinggi, kita perlu memperhatikan
masalah makanan. Makanan dan minuman yang selalu dikonsumsi apakah merupakan pemicu asam
urat. Pada orang gemuk, asam urat biasanya naik sedangkan pengeluarannya sedikit. Maka untuk
keamanan, orang biasanya dianjurkan menurunkan berat badan.
Yang paling penting untuk diketahui adalah kalau asam urat tinggi dalam darah, tanpa kita sadari akan
merusak organ-organ tubuh, terutama ginjal, karena saringannya akan tersumbat. Tersumbatnya
saringan ginjal akan berdampak munculnya batu ginjal, atau akhirnya bisa mengakibatkan gagal ginjal.
Asam urat pun merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung koroner. Diduga kristal asam urat akan
merusak endotel (lapisan bagian dalam pembuluh darah) koroner. Karena itu, siapapun yang kadar asam
uratnya tinggi harus berupaya untuk menurunkannya agar kerusakan tidak merembet ke organ-organ
tubuh yang lain.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan artritis gout:
Meredakan radang sendi (dengan obat-obatan dan istirahat sendi yang terkena).
Pengaturan asam urat tubuh (dengan pengaturan diet dan obat-obatan).
Tujuan utama pengobatan artritis gout adalah:
Mengobati serangan akut secara baik dan benar
Mencegah serangan ulangan artritis gout akut
Mencegah kelainan sendi yang berat akibat penimbunan kristal urat
Mencegah komplikasi yang dapat terjadi akibat peningkatan asam urat pada jantung, ginjal dan
pembuluh darah.
Mencegah pembentukan batu pada saluran kemih.
Makin cepat seseorang mendapat pengobatan sejak serangan akut, makin cepat pula penyembuhannya.
Pengobatan dapat diberikan obat anti inflamasi nonsteroid (antirematik) dan obat penurun kadar asam
urat (obat yang mempercepat/meningkatkan pengeluaran asam urat lewat kemih (probenecid) atau obat
yang menurunkan produksi asam urat (allopurinol)).

Pengaturan diet
Selain jeroan, makanan kaya protein dan lemak merupakan sumber purin. Padahal walau tinggi
kolesterol dan purin, makanan tersebut sangat berguna bagi tubuh, terutama bagi anak-anak pada usia
pertumbuhan. Kolesterol penting bagi prekusor vitamin D, bahan pembentuk otak, jaringan saraf, hormon
steroid, garam-garaman empendu dan membran sel.Orang yang kesehatannya baik hendaknya tidak
makan berlebihan. Sedangkan bagi yang telah menderita gangguan asam urat, sebaiknya membatasi diri
terhadap hal-hal yang bisa memperburuk keadaan. Misalnya, membatasi makanan tinggi purin dan
memilih yang rendah purin.
Makanan yang sebaiknya dihindari adalah makanan yang banyak mengandung purin tinggi.
Penggolongan makanan berdasarkan kandungan purin:
Golongan A: Makanan yang mengandung purin tinggi (150-800 mg/100 gram makanan) adalah
hati, ginjal, otak, jantung, paru, lain-lain jeroan, udang, remis, kerang, sardin, herring, ekstrak
daging (abon, dendeng), ragi (tape), alkohol serta makanan dalam kaleng.
Golongan B: Makanan yang mengandung purin sedang (50-150 mg/100 gram makanan) adalah
ikan yang tidak termasuk golongan A, daging sapi, kerang-kerangan, kacang-kacangan kering,
kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur, daun singkong, daun pepaya, kangkung.
Golongan C: Makanan yang mengandung purin lebih ringan (0-50 mg/100 gram makanan)
adalah keju, susu, telur, sayuran lain, buah-buahan.
Pengaturan diet sebaiknya segera dilakukan bila kadar asam urat melebihi 7 mg/dl dengan tidak
mengonsumsi bahan makanan golongan A dan membatasi diri untuk mengonsmsi bahan makanan
golongan B. Juga membatasi diri mengonsumsi lemak serta disarankan untuk banyak minum air putih.
Apabila dengan pengaturan diet masih terdapat gejala-gejala peninggian asam urat darah, sebaiknya
berkonsultasi dengan dokter terdekat untuk penanganan lebih lanjut.
Sumber : http://gaol.blogdetik.com/2009/06/01/seputar-asam-urat/
Hal yang juga perlu diperhatikan, jangan bekerja terlalu berat, cepat tanggap dan rutin memeriksakan diri
ke dokter. Karena sekali menderita, biasanya gangguan asam urat akan terus berlanjut.
http://suryo-wibowo.blogspot.com/


Faktor risiko
Anda akan mengalami gout ketika terdapat asam urat dengan kadar yang tinggi di dalam tubuh
anda. Beberapa faktor yang meningkatkan kadar asam urat di dalam tubuh antara lain:
Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan risiko gout.
Kondisi medis tertentu seperti tekanan darah tinggi atau diabetes dapat meningkatkan
peluang anda terkena gout.
Obat tertentu dapat meningkatkan kadar asam urat seperti aspirin atau thiazide diuretics.
Faktor keturunan.
Lelaki berumur antara 40 dan 50 tahun lebih banyak terkena gout daripada wanita. Tetapi
setelah menopause wanita akan rentan terkena gout.
Pencegahan

http://patofisiologi.wordpress.com/2010/12/24/gout/








Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleo protein. Hasil metabolisme purin adalah asam urat.
Peningkatan kadar asam urat yang berlebihan dalam darah, dapat menyebabkan penimbunan asam urat pada sendi-
sendi tangan atau kaki, sehingga menyebabkan rasa sakit. Dapat juga menumpuk pada ginjal, menyebabkan batu
ginjal.
http://gizimu.com/tag/diet-rendah-purin/





















































F. Tanda dan gejala
1. Fase akut
Biasanya timbul tiba-tiba, tanda-tanda awitan serangan gout adalah rasa sakit yang hebat
dan peradangan lokal. Kulit diatasnya mengkilat dengan reaksi sistemik berupa demam,
menggigil, malaise dan sakit kepala. Yang paling sering terserang mula-mula adalah ibu jari
kaki (sendi metatarsofalangeal) tapi sendi lainnya juga dapat terserang. Serangan ini
cenderung sembuh spontan dalam waktu 10-14 hari meskipun tanpa terapi.
2. Fase kronis
Timbul dalam jangka waktu beberapa tahun dan ditandai dengan rasa nyeri, kaku, dan
pegal. Akidat adanya kristal-kristal urat maka terjadi peradangan kronik. Sendi yang
bengkak akibai gout kronik sering besar dan berbentuk noduler. Tanda yang mungkin
muncul :
a. Tampak deformitas dan tofus subkutan.
b. Terjadi pemimbunan kristal urat pada sendi-sendi dan juga pada ginjal.
c. Terjadi uremi akibat penimbunan urat pada ginjal
d. Mikroskofik tanpak kristal-kristal urat disekitar daerah nekrosisi.

F. Tes Diagnostik
a. Pemeriksaan asam urat
Kadar normal pada perempuan: 2,4-6 mg/dl
Kadar normal pada pria : 3,0-7 mg/dl
Kadar normal pada anak-anak: 2,5-5,5 mg/dl
Kadar normal pada lansia: 3,5-8,5 mg/dl.
Kadar asam urat pada urin Dewasa 250-750 mg/24jam.
b. Pemeriksaan kreatinin darah
Kadar normal pada orang dewasa : 0,6-1,3 mg/dl
Kadar normal pada anak anak: 0,4-1,2 mg/dl
Kadar normal pada bayi baru lahir: 0,8-1,4 mg/dl
c. Pemeriksaan BUN (Blood Ureum Nitrogen)
Pada orang dewasa : 8,0-20 mg/dl.
Pada anak-anak : 5,0-20 mg/dl
Pada bayi: 5,0-15 mg/dl
d. Pemeriksaan radiologis : untuk mengetahui adanya erosi tulang pada
sendi.

G. Komplikasi
a. Batu ginjal
b. Gagal ginjal
c. Penyakit jantung koroner
Kristal asam urat merusak endotel (lapisan bagian dalam pembuluh darah)
sehingga mengakibatkan koroner.

H. Pencegahan
a. Makanan pantangan bagi penderita gout misalnya : jeroan, hati, ginjal,
limpa, paru, usus dan otak.
b. Makanan instant berkemasan kaleng seperti : kornet, sarden, daging, telur, dan
kaldu dengan kuah daging yang kental.
c. Minuman fermentasi dan makanan yang mengandung alcohol seperti : bir,
wiski, anggur, tape maupun tuak.
d. Makanan olahan jenis kacang-kacangan dan kedelai seperti : tempe, susu
kedelai, kacang tanah, kacang hijau, toge, melinjo dan emping.
e. Kelompok sayuran : seperti daun bayam, daun singkong, kembang kol, buncis
dan kangkung.
f. Kelompok buah-buahan : durian, alpokat, nanas dan air kelapa.
g. Olahraga


I. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan medis
a. pemberian obat yang menurunkan asam urat adalah :
1) allopurinol, adalah : suatu inhibitor oksidase poten, bekerja mencegah
konfersi hipoxantin menjadi xantin dan konfersi xantin menjadi asam urat.
2) probenesid, adalah : obat yang berfungsi menurunkan asam urat dalam
serum
3) sulfinpirazon, adalah : dirivat pirazolon dosis 200-400 mg/hari
4) azapropazon. Adalah : diberikan dengan dosis 4x 300 mg/ hari.
b. preparat cokhicine (oral/parenteral/ NSAID) seperti indometasin digunakan untuk
meredakan serangan-serangan akut.
2. Penatalaksanaan non medis
a. Diit rendah purin
Hindarkan alcohol dan makanan tinggi purin (hati, ginjal. Ikan, sarden dan
daging kambing)
b. Asupan energi sesuai dengan kebutuhan.
Jumlah asupan energi harus disesuaikan dengan kebutuhan tubuh
berdasarkan tinggi badan dan berat badan.
c. Mengkonsumsi lebih banyak karbohidrat.
Karena dapat menuingkatkan pengeluaran asam urat melalui urin.
d. Mengkonsumsi banyak cairan.
Mengkonsumsi cairan minimum 2,5 liter atau 10 gelas sehari.
e. Mengkonsumsi cukup vitamin dan mineral.
Mengkonsumsi cukup vitamin dan mineral yang cukup dapat
mempertahankan kondisi kesehatan yang baik.
f. Rendah lemak
Menghambat ekskresi asam urat melalui urin.
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Tanyakan keluhan nyeri yang terjadi, biasanya pada ibu jari kaki atau pada sendi-sendi
lain. Bagaimana gejala awalnya dan bagaimana klien menanggulanginya, adakah riwayat
gout dalam keluarga. Obat-obatan yang diperoleh
2. Tentukan apakah ada nyeri saat digerakkan, bengkak, dan kemerahan, demam subfebris,
periksa adanya nodul diatas sendi.
3. Kaji adanya kecemasan dan ketakutan dalam melakukan aktivitas dan masalah-masalah
yang terkait dengan psikososialnya.
4. Pemeriksaan diagnostik
o Asam urat meningkat
o Sel darah putih dan sedimentasi eritrosit meningkat (selama fase akut)
o Pada aspirasi sendi ditemukan aam urat
o Pemeriksaan urin
o Rontgen
5. Aktivitas/istirahat
Gejala:Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk dengan stress pada sendi :
kekakuan pada pagi hari. Keletihan.
Tanda: malaise, keterbatasan rentang gerak ; atrofi otot, kulit : kontraktur
atau kelainan pada sendi dan otot
6. Kardiovaskuler
Gejala : Jantung cepat, tekanan darah menurun.
7. Integritas ego
Gejala: Faktor-faktor stress akut atau kronis : Misalnya finansial, pekerjaan,
ketidakmampuan, faktor-faktor hubungan, keputusasaan dan ketidak berdayakan, ancaman
pada konsep diri, citra tubuh, identitas pribadi misalnya ketergantungan pada orang lain


8. Makanan atau cairan
Gejala: Ketidakmampuan untuk menghasilkan/ mengkonsumsi makanan/ cairan adekuat :
mual, anoreksia, Kesulitan untuk mengunyah.
Tanda: Penurunan berat badan, kekeringan pada membran mukosa.
9. Hygiene
Gejala: Berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas pribadi, ketergantungan pada
orang lain.
10. Neurosensori
Gejala: kebas/kesemutan pada tangan dan kaki, hilangnya sensasi pada jari tangan
Tanda: Pembengkakan sendi
11. Nyeri / kenyamanan
Gejala: fase akut dari nyeri, terasa nyeri kronis dan kekakuan
12. Keamanan
Gejala: Kesulitan dalam menangani tugas/pemeliharaan rumah tangga, kekeringan pada
mata dan membran mukosa
13. Interaksi social
Gejala: kerusakan interaksi dan keluarga/orang lain : perubahan peran: isolasi

DIAGNOSA KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri kronis berhubungan dengan proses penyakit
2. Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi
3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri persendian

DAFTAR PUSTAKA

http://askep-kesehatan.blogspot.com/2009/01/asam-urat_2950.html
Archives of Internal Medicine 2009, Volume 169, Issue 5, Pages 502-507
Vitamin C Intake and the Risk of Gout in Men: A Prospective Study
Authors: H.K. Choi, X. Gao, G. Curhan
http//hizaspers.blogspot.com
Corwin, Elizabeth.J.2009.Buku saku patofisiologis. EGC : Jakarta.
Doenges, Marilynn.E.1999. Rencana Asuhan Keperawatan-Pedoman untuk Perencanaan
Asuhan Perawatan Pasien. EGC : Jakarta
http://www.health.com/
http://www.dechacare.com/
http://medicastore.com/
http://www.jakartalantern.com/
Diposkan oleh penick di 10:19

You might also like