You are on page 1of 54

PENGAWASAN

MUTU
MATERI
Pemastian Mutu Pengawasan Mutu
Prinsip Pengawasan Mutu
Cara Berlaboratorium Pengawasan Mutu Yang Baik
Dokumentasi
Pengambilan Sampel
Pengujian
Pemantauan Lingkungan dan Pengolahan Ulang
1
2
3
4
5
6
7
QA QC
HUBUNGAN QA QC
Sistim
Mutu
QA
CPOB
QC
Pemastian Mutu (QA)
suatu konsep luas yang
mencakup semua hal baik
secara tersendiri maupun
secara kolektif, yang akan
memengaruhi mutu dari
obat yang dihasilkan
QA mencakup CPOB dan
regulasi/sistim lain terkait
Pengawasan Mutu (QC)
bagian CPOB dengan fokus
memeriksa material,
produk, lingkungan,
fasilitas sesuai spesifikasi
yang berlaku
Bab 1 Manajemen Mutu
HUBUNGAN QA QC
Pemastian Mutu (QA)
suatu konsep luas yang
mencakup semua hal baik
secara tersendiri maupun
secara kolektif, yang akan
memengaruhi mutu dari
obat yang dihasilkan
QA mencakup CPOB dan
regulasi/sistim lain terkait
Pengawasan Mutu (QC)
bagian CPOB dengan fokus
memeriksa material,
produk, lingkungan,
fasilitas sesuai spesifikasi
yang berlaku



PROCESS
ORIENTED




PRODUCT
ORIENTED
PRINSIP PENGAWASAN MUTU
PRINSIP
Pengawasan Mutu adalah bagian dari CPOB memberikan
kepastian bahwa produk secara konsisten mempunyai mutu
yang sesuai dengan tujuan pemakaiannya
Industri Farmasi yang berIZIN HARUS mempunyai bagian
Pengawasan Mutu
Independen terhadap bagian PRODUKSI dan departemen lain.
Dipimpin oleh APOTEKER yang berpengalaman dan
terkualifikasi, yang membawahi satu atau beberapa
laboratorium.
Bila tak mempunyai fasilitas lengkap, dapat menunjuk external
QC laboratory setelah melalui evaluasi sesuai aspek CPOB
PEMBUATAN DAN ANALISIS BERDASARKAN KONTRAK

PRINSIP
Cakupan :
pengambilan sampel,
pengujian,
dokumentasi
prosedur pelulusan yang memastikan bahwa semua pengujian telah
dilakukan, dan bahan tidak diluluskan untuk dipakai atau produk
diluluskan untuk dijual, sampai mutunya telah dibuktikan memenuhi
persyaratan
Terlibat dalam semua keputusan yang terkait dengan
mutu produk
membuat, memvalidasi dan menerapkan semua prosedur pengawasan
mutu,
menyimpan sampel pembanding dari bahan dan produk,
memastikan pelabelan yang benar pada wadah bahan dan produk,
memastikan pelaksanaan peman- tauan stabilitas dari produk,
ikut serta pada investigasi dari keluhan yang terkait dengan mutu produk


CARA BERLABORATORIUM PENGAWASAN
MUTU YANG BAIK
CARA BERLABORATORIUM PENGAWASAN MUTU YANG
BAIK

FASILITAS
DAN
BANGUNAN
PERALATAN PERSONIL
PEREAKSI
DAN MEDIA
PERBENIHAN
BAKU
PEMBANDING
Fasilitas dan Bangunan
Bangunan dengan rancangan, perlengkapan, pemeliharaan yang
menunjang operasional laboratorium.
Laboratorium fisika/kimia terpisah dari laboratorium mikrobiologi.
DAN terpisah secara fisik dari PRODUKSI persetujuan RIP
Ketentuan lab. mikrobiologi sesuai material yang diperiksa
Ruang terpisah untuk timbangan dan instrumen, agar terhindar dari
vibrasi dan kelembaban.
Ada fasilitas locker, area administrasi, penyimpanan
dokumen/penyimpanan pereaksi/penerimaan sampel/retention
sample/ stability sample.
Ada fasilitas penunjang (air, gas, steam)
Ada fasilitas keselamatan kerja (emergency shower, emergency exit,
APAR, lemari asam)
Kebersihan laboratorium harus terjaga
Memenuhi ketentuan BANGUNAN dan FASILITAS

Peralatan
Mempunyai peralatan/instrumen sesuai dengan
prosedur pengujian yang diperlukan (termasuk peralatan
gelas).
Peralatan yang berkaitan dengan mutu pengujian telah
dikualifikasi (DQ, IQ, OQ, PQ)
Alat ukur yang berkaitan dengan kualitas analisis harus
dikalibrasi secara berkala.
Tiap peralatan mempunyai PROTAP penggunaan,
kalibrasi, pembersihan dan diletakkan di dekat alat
Penggunaan alat dicatat dalam log-book alat
bersangkutan.
Tersedia safety device di area kerja
Memenuhi ketentuan CPOB : PERALATAN


Personil
Sesuai ketentuan PERMEN 1799/MENKES/PER/XII/2010
Mempunyai organisasi, dipimpin oleh Apoteker sebagai Kepala
Pengawasan Mutu dibantu oleh supervisor, analis dan tenaga
pembantu lainnya.
Mempunyai deskripsi tugas jelas
Sehat jasmani, rohani, pendidikan sesuai dengan tugasnya
Memakai APD yang sesuai dengan kegiatan
Tiap personal mendapat pelatihan CPOB dan K3L khusus
laboratorium serta prosedur yang berkaitan dengan tugasnya
Memenuhi ketentuan PERSONALIA
Personil
Organisasi
Unit Mutu
Pengawasan
Mutu
Pengujian Kimia
Pengujian
Bahan Kemasan
Pengujian
Mikrobiologi
Pemastian
Mutu
Dokumentasi
Quality
Compliance
Validasi-
Kualifikasi
PEREAKSI dan MEDIA
PERBENIHAN
JENIS : Pereaksi kimia/mikrobiologi, pelarut, larutan baku,
media, larutan buffer, fasa gerak
Mempunyai identifikasi yang lengkap dan waktu daluarsa
(label).
Pembuatan pereaksi merujuk kepada INSTRUKSI Internal,
Kompendia
Dicatat di log book.
Setiap pelaksana (analis) hendaknya mengetahui tentang sifat
pereaksi yang digunakan (dengan merujuk kepada Material
Safety Data Sheet)
PEREAKSI dan MEDIA
PERBENIHAN
Perlu kontrol terhadap media untuk memastikan kesesuaian
media perbenihan
Positip
Pembuktian kemampuan nutrient dalam media untuk
menumbuhkan mikroorganisme spesifik yang ditunjukkan dalam
bentuk, warna, kekeruhan
Negatif
Pembuktian hasil sterilisasi dan dipakai sebagai kontrol media pada
saat growth promotion test, maupun pengujian. Media ini tidak
ditambahkan mikroorganisme

BAKU PEMBANDING
Baku pembanding primer, Baku pembanding sekunder
diperoleh dari komisi farmakope yang diakui spt. USP, BP, EU
atau PPOMN.
Baku kerja, diperoleh dengan menstandarisasi bahan awal
terhadap baku pembanding primer atau sekunder
(traceability)
Baku pembanding disimpan dan ditangani dengan benar
Identitas mencakup : nama, no lot, kadar, tanggal daluwarsa

BAKU PEMBANDING
Kadar, LOD dan by-product diperhitungkan untuk penentuan
kadar
Assigned value =
100 (water content % + organic impurities % + residual solvent
%)
atau
100 (loss on drying % + organic impurities %)

DOKUMENTASI
SPESIFIKASI
Menurut ICH Q6A
A specification is defined as a list of tests, references to
analytical procedures, and appropriate acceptance criteria,
which are numerical limits, ranges, or other criteria for the
tests described
Atribut yang tercakup :
Physical
Chemical
Microbiological (terkait dengan CPOB : lingkungan)
Biological
Functionality

20
SPESIFIKASI MUTU & METODA
ANALISA
SPESIFIKASI MUTU
Terdiri dari pemerian mutu dan limit penerimaan
Rujukan :
Farmakope resmi edisi terakhir Industri Farmasi hendaknya
selalu memperbaharui edisi farmakope beserta suplemennya
Internal standar
Macam spesifikasi
Spesifikasi bahan awal
Spesifikasi bahan kemasan
Spesifikasi obat antara/ruahan
Spesifikasi obat jadi (pelulusan dan stabilita)
PEMASOK YANG DISETUJUI, dapat diterakan dalam spesifikasi
bahan awal dan bahan pengemas

21
SPESIFIKASI MUTU & METODE
ANALISIS
METODE ANALISIS (MA)
Merupakan bagian
Terpisah dari Spesifikasi terkait atau
Tidak terpisah dari Spesifikasi terkait STANDAR PENGUJIAN
Spesifkasi Mutu terletak di halaman depan
Merupakan petunjuk pelaksanaan (prosedur) analisa
dari tiap parameter yang tercantum dalam SPESIFIKASI
PROSEDUR merujuk :
Farmakope edisi terakhir: USP/NF, EU, FI, DAB, JP
Prosedur yang dikembangkan sendiri= Standar Pengujian
Internal)
METODE ANALISIS tervalidasi atau terverifikasi
22
SPESIFIKASI MUTU & METODE
ANALISIS
SPESIFIKASI MUTU & METODE
ANALISIS
DASAR PEMBUATAN
Bahan awal Farmakope resmi
Data tehnis dari pabrik pembuat (mis :
ukuran partikel, kadar air dll)
Bahan kemasan primer Data tehnis dari pabrik pembuat
berdasarkan uji stabilita pada saat
pengembangan
Bahan kemasan sekunder Data fisik dan tehnis dari pabrik pembuat ,
berdasarkan regulasi, kekuatan , keamanan
obat serta kepentingan komersial
Produk jadi (termasuk
ruahan/antara)
Farmakope resmi
Hasil percobaan selama pengembangan
produk (mis : pemerian dan ketentuan non
kimiawi)
Berbeda limit untuk release dan stabilita
(untuk beberapa parameter
23
Versi dokumen yang dipakai rutin dan terdaftar HARUS sama
Dokumentasi
Tersedia protap
Pengambilan sampel
Pengujian dan Pelulusan
Dll yang terkait pengawasan mutu
Data :
Hasil uji berupa lembar kerja analisis dan/atau buku catatan
laboratorium
Pengelolaan data mentah
Ketertelusuran data
Pengambilan contoh
Monitoring lingkungan dan operating material
Dokumen yang berkaitan dengan mutu obat
disimpan 1 tahun dari waktu kadaluwarsa

PENANGANAN DATA
Berlaku Good Documentation Practices untuk data mentah
DATA MENTAH
Definisi : Berasal dari hasil analisis, pengamatan, yang akan
dievaluasi untuk menjadi suatu kesimpulan atau hasil akhir dari
pelaporan.
Data mentah dapat berupa tulisan tangan, photo, kromatogram,
printout dari sistem/instrument.
Bila data mentah bisa hilang/tidak terbaca dengan berjalannya
waktu (thermal paper) maka copy data mentah telah diparaf &
bertanggal, dapat menggantikan (back-up data)
Pencatatan harus menggunakan ballpoint bertinta biru untuk
menjamin orisinalitas, pensil tidak diperkenankan.
Koreksi data : data salah dicoret dgn 1 garis, ganti data yang
benar, diparaf oleh korektor & bertanggal



25
Ketertelusuran Data
Nama Bahan
Kode
BN/ED
SAMPEL
Nama Alat
Nomor Alat
Status kalibrasi
Peralatan
Nama Pereaksi
BN/ED atau no seri
Jumlah
Pereaksi/ Kolom
Nomor metoda
Pengujian
Metoda
Pengujian
Nama, BN/ED,
potensi
Baku
Pembanding
Siapa (paraf)
Kapan (dd/mm/yy)
Pelaksana
Apa, urutan injeksi,
kapan
Khromatogram
Seluruh berkas ditata
berurutan dan
berhalaman
Diparaf/tgl oleh
pelaksana &
pemeriksa
Kelengkapan
data
PENGAMBILAN SAMPEL
Pengambilan Sampel
DEFINISI
Sample (CONTOH) adalah perwakilan populasi dari suatu
material, maka pengadaan contoh harus benar.
PENGAMBILAN SAMPEL
Sampling booth setara kelas kebersihan produksi untuk bahan
awal dan bahan kemasan primer
Bahan kemas sekunder dapat dilakukan di gudang atau di tempat
Alat sampling
Sampling plan
Form sampling, APD, Jumlah sample diterakan dalam form

Pengambilan Sampel
Sampling plan.
Pola sampling merujuk ke CPOB dan WHO TRS yang terkait
dengan sampling bahan awal, bahan kemasan, produk antara,
produk ruahan, obat jadi
Identitas bahan awal diambil dari tiap wadah dan dilakukan uji
identitas terhadap tiap sampel. Jumlah sampel dapat direduksi
bila telah tervalidasi
Proses Sampling
Pengambilan secara acak, untuk tujuan
Pengujian
Contoh Pertinggal (cukup untuk 2 x pemeriksaan)


Sampling Plan (Bahan Awal)
Sampling plan untuk bahan awaldapat merujuk :
n plan , formula n = 1+N, untuk pemasok yang terkualifikasi
p plan, formula p = 0.4 N, untuk pemasok yang terkualifikasi untuk
maksud identifikasi saja
r plan, r = 1.5N , untuk pemasok baru
30
Referensi : Quality assurance of pharmaceuticals A compendium of guidelines and related materials
Volume 2: Good manufacturing practices and inspection, Geneva, World Health Organization, Updated edition, 2004
Sampling Plan
Contoh untuk 40 wadah bahan baku
n Plan : ambil contoh dari 7 wadah. Test identitas dari tiap
wadah, bila hasil m.s., buat 1 mixed sample dari 7 sample untuk
analisa lengkap
p Plan : sample diambil dari 40 wadah, pemerian dan identitas
diperiksa; bila hasil m.s buat 3 mixed sample reseved sample (full
testing bila perlu)
r Plan : sample diambil dari 40 wadah, pemerian dan identitas
diperiksa, bila hasil m.s buat 10 mixed sample untuk analisa
lengkap


31
Sampling Plan (Bahan Kemas)
SESUAI DIN ISO 2859
32
Major Minor Kosmetik
33
Sampling plan (obat jadi)
34
TAHAPAN PROSES TUJUAN JUMLAH Sifat sample
Mixing liquid
Pemerian
pH,BJ, Index bias,
Identifikasi, Kadar,
Mikroba
Sesuai yang tercantum
di Metoda Analisa
Destructive
Mixing semisolid
Pemerian
pH, BJ,
Penetrasi,Identifikasi,
Kadar, Mikroba
Sesuai yang tercantum
di Metoda Analisa
Destructive
Filling
Volume/Berat dan test
kebocoran sebagai
starting permission



IPC volume/berat.
Test kebocoran tiap
30 menit
Sejumlah nozzle
pengisian (sebagai
hasil individu)
Uji kebocoran (random
sample > 3 pcs).
Berlaku untuk liquid)
Non Destructive


Destructive
Secondary Packaging IPC tiap 30 menit Sesuai bentuknya Non destructive
Obat Jadi Reseved sample
Cukup untuk 3 kali
pemeriksaan
Non destructive
Pelaksanaan Sampling
BAHAN AWAL
Pengambilan dilakukan di sampling booth, sampling room
atau ruangan lain yang sesuai.
Cara pengambilan sedemikian rupa, sehingga tidak
menimbulkan kontaminasi silang
Wadah bahan awal harus ditutup kembali dengan benar.
Bila terdapat ketidak-sesuaian outer container (robek),
sample dari container tsb harus diambil.
Sample yang telah diambil tidak boleh dikembalikan pada
wadah aslinya.
Sample container harus berlabel yang menggambarkan
identitas sample (Nama bahan, BN/ED/MFD, jumlah,
sampler)

35
Alur Sample di lab. Pengawasan
Mutu
1. Penerimaan & Pencatatan
Sample diserahkan kepada QC spv untuk didata pada log
book sample (data diambil dari FORM sampling & label
sample)
Nama bahan, BN/ED. Lot no supplier, nama supplier, tgl sampling
2. Penyimpanan Sementara
Sample dapat disimpan sementara pada tempat khusus
hindarkan mix-up dan security serta kondisi penyimpanan
3. Penunjukan pelaksana
Nama Analis dan tgl mulai analisa dicatat di log book
36
Alur Sample di lab. Pengawasan
Mutu
4. Pengujian
Kelengkapan dokumen : Metoda Uji, Work sheet untuk data
Persiapan peralatan, reagensia
Pelaksanaan sesuai Metoda Uji dan pendokumentasian hasil
analisa
5. Pelaporan hasil
Laporan hasil selesai diberikan ke QC spv. untuk :
Dicatat di log book : tgl selesai dan catatan yang diperlukan
(release/reject/HULS)


37
Penyimpanan Sampel Pertinggal
Bahan Awal
2 tahun setelah produk diluluskan
Bahan Pengemas
Selama masa edar produk yang terkait
Produk Jadi
1 tahun setelah tanggal daluarsa
PENGUJIAN
Alur Pengujian
Subjek
Pengawasan
Pengambilan
sample
Pengujian fisika,
kimia, mikrobiologi
Penentuan status
Subjek Pengawasan
Bahan Awal, Bahan Kemasan, Obat
Monitoring Lingkungan
Kegiatan validasi
Pemastian karena masalah mutu
Pengambilan sampel
Sesuai prosedur



Pengujian
Sesuai prosedur
Sesuai CARA BERLABORATORIUM
PENGAWASAN MUTU YANG BAIK

Penentuan Status
Evaluasi hasil
Sesuai Spesifikasi
MS / TMS


Pengujian
Cakupan pengujian
Bahan awal
Bahan pengemas
Produk antara, ruahan/produk jadi
Monitoring operating material
Pemantauan lingkungan
Kegiatan validasi
Pemastian karena masalah mutu
Menggunakan metoda analisis tervalidasi
Hasil uji dan pengamatan dicatat dengan prinsip
ketertelusuran data yang baik
Penanganan HULS dengan benar

PEMANTAUAN LINGKUNGAN DAN
PENGOLAHAN ULANG
Pemantauan Lingkungan
Air untuk Produksi (Air Murni dan Air untuk Injeksi)
Sesuai spesifikasi yang berlaku
Pengujian fisika, kimia, mikrobiologi
Sampling point : ditentukan dan tertera pada SPA
Periode pengujian : mingguan, bulanan
Lingkungan Produksi (kelas kebersihan A E)
Partikel non-viabel
Partikel viabel
Sesuai Protap : pengujian dan periode
Pemantauan : dibuat laporan (periode tahunan) serta tren
43
Pengolahan Ulang
Pengolahan ulang produk jadi
PENYIMPANGAN
RISIKO terhadap MUTU produk
Perlu
Uji tambahan :
Sesuai parameter spesifikasi untuk pelulusan
Jumlah sample lebih banyak
Sampel dari tahap pengolahan ulang dilakukan sesuai tahap kritis
proses validasi
Sesuai parameter spesifikasi untuk stabilita
Hasil uji stabilita diperlukan untuk pemastian mutu pada saat pelulusan
obat jadi
Follow-up stability

44
STABILITAS PASCA PEMASARAN
D
i
k
l
a
t

I
n
s
p
e
k
t
u
r

C
P
O
B

B
a
l
a
i

PROGRAM STABILITA
PASCAPEMASARAN (1)
PROGRAM STABILITA PASCA PEMASARAN
memantau produk selama masa edar dan
menjamin bahwa produk tetap memenuhi spesifikasi pada
kondisi penyimpanan sesuai yang tercantum pada label (butir
7.47 CPOB 2012)
Stabilitas produk jadi hendaklah dipantau sesuai program yang
berkesinambungan agar dapat mendeteksi setiap masalah stabilitas
(mis: perubahan tingkat impuritas atau profil disolusi) yang berkaitan
dengan formulasi dalam kemasan yang dipasarkan (butir 7.46 CPOB
2012)


PROGRAM STABILITA
PASCAPEMASARAN (2)
Dalam kemasan yang dipasarkan
Bentuk produk ruahan, bila disimpan untuk waktu lama
sebelum dikemas dan/atau dikirimkan ke pabrik lain untuk
dikemas, pada kondisi ambient.
Produk antara yang disimpan dan digunakan untuk waktu
lama
Studi yang dilakukan oleh pihak ketiga KONTRAK


UJI STABILITAS (1)
Minimal 1 bets dalam 1 tahun, asalkan didukung data
Pengkajian Mutu Produk.
Penyimpanan sesuai dengan uji stabilitas jangka panjang yakni
suhu 302
o
C/ RH 75% 5%
Periode pemeriksaan: sesuai dengan stabilitas jangka panjang
: 0, 3, 6, 12, 18, 24, 36 atau sampai masa daluarsanya tercapai.
Parameter pengujian sesuai spesifikasi produk jadi


DOKUMENTASI (1)
PROGRAM
PROTOKOL
LAPORAN
DOKUMENTASI (2)
PROGRAM
Dibuat dan dikelola oleh PENGAWASAN MUTU
Dapat menggunakan desain bracketing dan matrixing
Termasuk produk dengan PERUBAHAN yang signifikan dan
PENGOLAHAN ULANG
Pengelolaan sampel sesuai PROGRAM
Jumlah
Waktu mulai SIMPAN
Waktu Pengujian


DOKUMENTASI (2)
PROTOKOL
jumlah bets dan ukuran bets yang berbeda, jika ada;
metode uji fisika, kimia, dan mikrobiologi;
kriteria penerimaan;
referensi ke metode pengujian;
sistem tutup-wadah kemasan primer ;
interval waktu pengujian;
uraian kondisi penyimpanan;
parameter lain yang spesifik untuk obat tradisional

DOKUMENTASI (3)
LAPORAN
Bila perlu dibuat laporan ad interim
Tersedia untuk Regulator
HULS yang terkonfirmasi, atau tren negatif yang signifikan
Dilaporkan kepada Badan POM. Kemungkinan dampak terhadap
bets yang dipasarkan hendaklah dipertimbangkan
Perbaikan internal terhadap mutu dan tipe/bahan pengemas
primer

STABILITA PASCA
PEMASARAN
Bets kemungkinan berisiko Follow-up stability test
Karena pengolahan ulang, pergantian spesifikasi kemasan primer,
pergantian material , pergantian mesin
Dilakukan sesuai dengan uji jangka panjang (hingga daluarsa) dan
dipercepat
MRM diberlakukan untuk menentukan statusnya (lulus/reject)

Sebagai pemastian mutu produk ruahan selama :
Masa simpan sebelum dikemas
Masa simpan dan pengiriman ke packaging site
Diperlukan protokol studi
Hasil berupa Masa Simpan (Holding Time)
Holding time diterakan dalam Catatan Bets Pengolahan
produk terkait.
STABILITAS PRODUK RUAHAN

You might also like