RSUD MARGONO SOEKARJO PPD UNSOED PURWOKERTO Kelainan Jantung Anak Penyakit Jantung Bawaan. Penyakit Jantung Didapat. Penyakit jantung bawaan adalah penyakit struktural jantung dan pembuluh darah besar yang sudah terdapat sejak lahir. Angka kejadian PJB berkisar antara 6-10 per 1.000 kelahiran hidup. Frekuensi Relatif PJB Defek septum ventrikel 29,8 % Defek septum atrium 16,0 % Patent Ductus Arteriosus 13,8 % Tetralogi Fallot 12,8 % Stenosis Pulmonal 6,8 % Transposisi arteri besar 3,0% Anomali Ebstein 0,7 % Atresia Trikuspid 0,5 % Stenosis Aorta 0,3% Koarktasio Aorta 0,1 % Lain-lain < 1 % Penyebab PJB Genetik : Trisomy 18, Trisomy 21, Sindrom Marfan, Sindrom Turner, Sindrom Klinefelter, dsb. Lingkungan : Rubella, Talidomid, radiasi, hipoksia, dsb. Endogen saja (8%), eksogen saja (2%), Faktor endogen + eksogen (90%) Pembagian PJB Sianotik : Tetralogi Fallot, Transposisi Arteri besar, Total anomaly Pulmonale drainage.
Asianotik : Ventricel Septal Defect, Atrial Septal Defect, Patent Ductus Arteriosus, Coarctatio aorta, Pulmonal stenosis. Defek Septum Atrium 1. Atrial Septal Defect I /AVSD (dekat/pada bantalan endokardial). 2. Atrial Septal Defect II (di tengah). 3. Defek sinus venosus (dekat v. cava sup.). Aliran darah dari atrium kiri ke atrium kanan. Termasuk dalam PJB dengan beban volume jantung kanan.
(lanjutan) Gejala : dispneu, ISPA. Palpasi : aktifitas V. kanan hiperaktif. Auskultasi : Split Bunyi Jantung II. EKG : Hipertrofi Ventrikel kanan. Operasi bedah : penutupan defek. Prognosis : rata-rata meninggal 40 tahun. Defek Septum Ventrikel Termasuk dalam PJB dengan beban volume jantung kiri. Aliran darah dari ventrikel kiri ke ventrikel kanan. Terdiri dari : VSD kecil 1-5 mm, VSD sedang 5-10 mm. VSD besar > 10 mm. Kelainan dapat di sub arterial, perimembran, atau muskular. VSD kecil dan sedang Gejala : cepat lelah, dispneu, ISPA. Palpasi : impuls ventrikel kiri jelas. Auskultasi : PM di SIC III, IV, V LPS kiri. Bising sistolik der II-VI. Operasi bedah penutupan defek. 15 % menutup spontan. Pengobatan medis : antibiotik untuk ISPA. Prognosis : rata-rata hidup normal. VSD besar (> 10 mm) Gejala : nafas pendek, lekas lelah, BB minimal, ISPA, dispneu, diameter dada bertambah, pucat berkeringat. Palpasi : impuls jantung hiperdinamik di SIC III LPS kiri, teraba hati tumpul. Auskultasi : Bising holosistolik derajat III VI, PM di SIC IV. (lanjutan) EKG sering ditemukan hipertrofi biventrikuler. Foto toraks : kardiomegali. Pelebaran ventrikel kiri dan kanan, pelebaran atrium kiri dan kanan. Corakan paru meningkat. Operasi bedah : penutupan defek. Prognosis : meninggal usia muda. Patent Ductus Arteriosus Gejala : ISPA, cepat lelah, gagal jantung. Inspeksi : apeks hiperdinamik. Palpasi : Aktifitas V kiri meningkat, water hammer pulse. Auskultasi : Bising sistolik kresendo, bising diastolik dekresendo. PM di SIC II kiri. EKG hipertrofi ventrikel kiri, mungkin juga pembesaran atrium kiri.
(lanjutan) Aliran darah dari aorta ke arteri pulmonal. PDA termasuk dalam PJB dengan beban volume jantung kiri. Terapi bedah pemotongan atau pengikatan duktus. Prognosis : rata-rata meninggal usia 40 tahun. Stenosis Pulmonal Termasuk dalam PJB dengan beban tekanan jantung kanan. Klinis : lekas lelah, dispneu, gagal jantung, sianosis. Palpasi : aktifitas V kanan di prekordium, getaran bising di SIC II kiri. Auskultasi : Bising sistolik ejeksi, PM di SIC II LPS kiri.
(lanjutan) Foto toraks : Apeks yang terangkat menunjukkan hipertrofi ventrikel kanan tanpa hipertrofi ventrikel kiri. EKG : HVka serta deviasi sumbu ke kanan. Operasi bedah : valvulotomy atau balon valvuloplasty. Prognosis : rata-rata meninggal usia 30 tahun. Stenosis Aorta Termasuk dalam PJB dengan beban tekanan jantung kiri. Gejala : nyeri dada, pusing, toleransi aktifitas kurang. Palpasi : peningkatan aktifitas V kiri di prekordium. Auskultasi : Bising sistolik kresendo-dekresendo, PM di SIC III IV tengah dada /kiri sternum, menjalar ke SIC II kanan,
(lanjutan) Bunyi Jantung II split waktu ekspirasi. EKG hipertrofi ventrikel kiri. Kelainan dapat terjadi jenis valvular, supravalvular, subvalvular, dan stenosis sub aortik hipertrofik idiopatik. Operasi bedah : Protese katup. Prognosis : umur pendek. Coarctatio Aorta Termasuk PJB dengan beban tekanan jantung kiri. Klinis : gagal jantung, nyeri kepala hebat, epistaksis. Palpasi : pulse a. radialis > a. femoralis. Getaran fossa suprasternalis. Auskultasi : bising sistolik der II-III di prosesus spinosus setinggi obstruksi. (Lanjutan) Radiologi : hipertrofi ventrikel kiri. EKG : Co Aorta praduktal : HV kanan, pasca duktal : HV kiri. Berdasarkan letaknya dibedakan : Co A praduktal, duktus, pasca duktal. Operasi bedah : reseksi coarctatio aorta. Prognosis : rata-rata usia 35 tahun.
Tetralogi Fallot Termasuk PJB dengan beban tekanan dan volume. Kelainan : VSD, Pulmonal Stenosis, overiding aorta, hipertrofi ventrikel kanan. Gejala : sianosis, pingsan, squatting, gingiva hipertrofi, skoliosis. Palpasi : impuls ventrikel kanan jelas, teraba bising di LPS kiri. (lanjutan) Auskultasi : Bunyi Jantung I keras, BJ II lemah. Bising sistolik ejeksi PM di SIC III IV LPS kiri. Operasi bedah : koreksi total, Pintasan Aorta- a.pulmonalis, a. subclavia-a. pulmonalis. Konservatif : pada serangan anoksia, knee chest position, morfin, O2, propanolol. Prognosis : rata-rata usia 15 tahun. Transposisi Arteri Besar Termasuk PJB dengan beban tekanan dan volume. Jenis kelainan : 1. TAB dengen foramen ovale persisten atau DSA. 2. TAB dengan Defek Septum Ventrikel. 3. TAB dengan duktus arteriosus persisten. 4. TAB dengan stenosis pulmonal. 5. TAB dengan atresia trikuspid. Transposisi Arteri Besar Klinis : gagal jantung, bayi sianosis sejak lahir, takipneu. Palpasi : hiperdinamik prekordium. Auskultasi : BJ II keras, PM di SIC II LPS kiri, dengan VSD : bising sistolik. Operasi : pembuatan ASD (septostomy). Prognosis : meninggal bulan I.