Motivasi merupakan salah satu topik yang paling sering diteliti dalam PO.
salah satu alasan
kepopulerannya baru-baru ini diungkap dalam gallup poll,yang menemukan bahwa mayoritas karyawan AS-55 persen tepatnya tidak berantusias terhadap pekerjaan mereka.
DEFENISI MOTIVASI Kita tahu bahwa motivasi merupakan hasil interaksi antara individu dengan situasi,definisi motivasi sendiri sebagai proses yang menjelaskan intensitas,arah,dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya.sementara motivasi umum berkaitan dengan usaha mencapai tujuan apa pun,kita akan mempersempit fokus tersebut menjadi tujuan-tujuan organisasional untuk mencerminkan minat kita terhadap perilaku yang berhubungan dengan pekerjaan. Tiga elemen utama dalam definisi kita adalah intensitas,arah,dan ketekunan.elemen terpenting adalah intensitas berhubungan dengan seberapa giat seseorang berusaha.ini adalah elemen yang paling banyak mendapat perhatian ketika kita membicarakan tentang motivasi.Namun intensitas yang tinggi sepertinya tidak akan menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi. TEORI TEORI MOTIVASI PADA ZAMAN DAHULU Tahun 1950 an merupakan periode subur perkembangan konsep-konsep motivasi.tiga teori khusus dirumuskan selama periode ini,yang meskipun diserang habis-habisan dan sekarang diragukan validitasnya,mungkin masih merupakan penjelasa penjelasan mengenai motivasi karyawan yang paling terkenal.teori-teori tersebut adalah hierarki teori kebutuhan.teori X dan Y,dan teori dua faktor. HIERARKI TEORI KEBUTUHAN Hierarki kebutuhan milik abraham maslow.Dia membuat hipetosis bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hierarki bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan.kebutuhan- kebutuhan tersebut adalah: 1. fisiologis:meliputi rasa lapar,haus,berlindung,seksual,dan kebutuhan fisik lainnya 2. Rasa aman meliputi rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional 3. Sosial: meliputi rasa kasih sayang,kepemilikan,penerimaan,dan persahabatan 4. Penghargaan:meliputi faktor-faktor penghargaan internal seperti hormat diri,otonomi,dan pencapaian dan faktor-faktor penghargaan eksternal seperti status,pengakuan,dan perhatian 5. Aktualisasi diri: dorongan untuk menjadi seseorang sesuai kecakapannya, meliputi pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang,dan pemenuhan diri sendiri. Dari sudut motivasi,teori tersebut mengatakan bahwa meskipun tidak ada kebutuhan yang benar-benar dipenuhi sebuah kebutuhan yang pada dasarnya telah dipenuhi tidak lagi memotivasi. Maslow memisahkan lima kebutuhan ke dalam urutan-urutan yang lebih tinggi dan lebih rendah.Kebutuhan fisiologis dan rasa aman dideskripsikan sebahai kebutuhan tingkat bawah,kebutuhan sosial,penghargaan,dan aktualisasi diri sebagai kebutuhan tingkat atas.Perbedaan antara kedua tingkatan tersebut didasarkan pada pemikiran bahwa kebutuhan tingkat atas dipenuhi secara internal(didalam diri seseorang),sementara kebutuhan tingkat rendah secara dominan dipenuhi secara eksternal(oleh hal-hal seperti imbalan kerja,kontrak serikat kerja,dan masa jabatan). Clayton alderfer berusaha mengolah hierarki kebutuhan maslow agar semakin dekat dengn penelitian emiris.Hierarki kebutuhannya yang telah ditelaah ulang disebut dengan teori ERG(ERG theory).alderfer berpendapat bahwa terdapat tiga kelompok kebutuhan inti-kehidupan(sama dengan kebutuhan fisiologis dan keamanan milik maslow),hubungan (sama dengan kebutuhan sosial dan status milik maslow),dan pertumbuhan(sama dengan kebutuhan penghargaan dan aktualisasi diri milik maslow). Teori-teori lama,terutama yang logis secara intuitif tampaknya sukar sekali berubah.Meskipun teori hierarki kebutuhan dan terminologinya dikenal dengan sangat baik oleh para manajer pelaksana. TEORI X DAN TEORI Y Douglas McGregior mengemukakan dua pandangan nyata mengenai manusia:pandangan pertama pada dasarnya negatif,disebut teori X dan yang kedua pada dasarnya positif disebut teori Y. Menurut teori X,empat asumsi yang dimiliki oleh manajer adalah: 1. Karyawan pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan dan sebisa mungkin berusaha untuk menghindarinya 2. Karena karyawan tidak menyukai pekerjaan,mereka harus dipaksa,dikendalikan,atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan-tujuan. 3. Karyawan akan menghindari tanggung jawab dan mencari perintah formal bila mungkin. 4. Sebagaian karyawan menempatkan keamanan diatas semua faktor lain terkait pekerjaan dan menunjukan sedikit ambisi. McGregor menyebutkan empat asumsi positif yang disebutnya sebagai teori Y: 1. Karyawan menganggap kerja sebagai hal yang menyenangkan,seperti halnya istirahat atau bermain. 2. Karyawn akan berlatih mengendalikan diri dan emosi untuk mencapai berbagai tujuan. 3. Karyawan bersedia beajar untuk menerima,bahkan mencarimtanggung jawab. 4. Karyawan mampu membuay berbagai keputusan inovatif yang diedarkan keseluruh populasi,dan bukan hanya bagi mereka yang menduduki posisi manajemen. TEORI DUA FAKTOR Teori dua faktor(two-factor theory) juga disebut teori motivasi higiene(motivation-hygiene theory) dikemukakan oleh seorang psikolog bernama frederick herzberg.Dengan keyakinan bahwa hubungan seorang individu dengan pekerjaan adalah mendasar dan bahwa sikap seseorang terhadap pekerjaan bisa dengan sangat baik menentukan keberhasilan atau kegagalan.Herzberg menyimpulkan bahwa jawaban-jawaban yang diberi oleh individu ketika mereka merasa baik dengan pekerjaan-pekerjaan mereka berbeda secara signifika dari jawaban-jawaban yang diberikan ketika mereka merasa buruk.Faktor-faktor intrinsik, seperti kemajuan, pengakua, tanggung jawab dan pencapaian tampaknya berhubungan dengan kepuasan kerja. Menurut hertzberg,faktor faktor yang menghasilkan kepuasan kerja terpisah dan berbeda dari faktor- faktor yang menimbulkan ketidakpuasan kerja.oleh karena itu,manajer yang berusaha menghilangkan faktor-faktor yang menimbulkan ketidakpuasan kerja mungkin menghadirkan kenyamanan,namun belum tentu motivasi. Teori dua faktor tidak begitu didukung dalam literatur dan menuai banyak kritikan,kritik-kritik terhadap teori tersebut meliputi: 1. Prosedur yang digunakan oleh herzberg dibatasi oleh metodologinya,ketika segalanya berjalan dengan baik individu-individu cenderung memuji diri mereka sendiri. Sebaliknya,mereka menyalahkan kegagalan pada lingkungan ekstrinsik. 2. Keandalan metodologi herzberg diragukan.para penilai harus membuat berbagai interpretasi, sehingga mereka dapat menggabungkan penemuan dengan menginterpretasikan respons seseorang dalam perilaku tertentu ketika mencoba respons yang sama dengan cara yang berbeda 3. Tidak ada ukuran kepuasan yang digunakan secara keseluruhan,seseorang mungkin tidak menyukai bagaian dari suatu pekerjaan namun masih menganggap pekerjaan tersebut bisa diterima secara menyeluruh. 4. Teori tersebut tidak konsisten dengan penelitian sebelumnya.teori dua faktor mengabaikan variabel-variabel situasional. 5. Herzberg mengasumsikan hubungan antara kepuasan dan produktivitas,tetapi metodologi penelitian yang digunakannya hanya melihat kepuasan dan tidak melihat produktivitas.
TEORI TEORI MOTIVASI KONTEMPORER
Teori-teori sebelumnya memang terkenal tetapi,sayangnya,tidak menunjukan hasil yang baik setelah pemeriksaan menyeluruh.namun,semuanya tidak hilang. Ada sejumlah teori kontemporer yang mempunyai kesamaan setiap teori memiliki tingkat dokumentasi pendukung valid yang layak.
TEORI KEBUTUHAN McCLELLAND
Teori kebutuhan McClelland dikembangkan oleh david McClelland dan rekan-rekannya.teori tersebut berfokus pada tiga kebutuhan pencapaian,kekuatan,dan hubungan. Hal-hal tersebut didefinisikan sebagai berikut: 1. Kebutuhan pencapaian:dorongan untuk melebihi,mencapai standar-standar,berusaha keras untuk berhasil 2. Kebutuhan kekuatan:kebutuhan untuk membuat individu lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya 3. Kebutuhan hubungan:keinginan untuk menjalin suatu hubungan antarpersonal yang ramah dan akrab. McClelland menemukan bahwa individu dengan prestasi tinggi membedakan diri mereka dari individu lain menurut keinginan mereke untuk melakukan hal-hal dengan lebih baik.Mereka mencari situasi-situasi di mana bisa mendapatkan tanggung jawab pribadi guna mencari solusi atas berbagai masalah,bisa menerima umpan balik yang cepat tentang kinerja sehingga dapat dengan mudah menentukan apakah mereka berkembang atau tidak. Mereka lebih menyukai tantangan menyelesaikan sebuah masalah dan menerima tanggung jawab pribadi untuk keberhasilan atau kegagalan daripada menyerahkan hasil pada kesempatan atau tindakan individu lain. Individu berprestasi tinggi tampil dengan baik ketika mereka merasa kemungkinan berhasil adalah 0,5,yaitu ketika memperkirakan bahwa mereka tidak suka berspekulasi dengan ketidaktetepan yang tinggi karena tidak mendapatkan kepuasan pencapaian dari keberhasilan yang kebetulan. Kebutuhan kekuatan(nPow) adalah keinginan untuk memiliki pengaruh menjadi yang berpengaruh,dan mengendalikan individu lain.Individu dengan nPow tinggi suka bertanggung jawab,berjuang untuk mempengaruhi individu lain,senang ditempatkan dalam situasi yang kompetitif dan berorientasi status serta cenderung lebih khawatir dengan wibawa dan mendapatkan pengaruh atas individu lain daripada kinerja yang efektif. Mengandalkan banyak penelitian,beberapa prediksi yang didukung dengan baik bisa dibuat berdasarkan hubungan antara kebutuhan pencapaian dan prestasi kerja, Pertama,seperti yang ditunjukan dalam tampilan 6-4,individu dengan kebutuhan pencapaian tinggi lebih menyukai situasi-situasi pekerjaan yang memiliki tanggung jawab pribadi,umpan balik,dan resiko tingkat menengah. Kedua,kebutuhan yang tinggi untuk pencapaian tidak selalu membuat kita menjadi seorang manajer yang baikmterutama dalam organisasi-organisasi besar. Ketiga,kebutuhan hubungan dan kekuatan cenderung berkaitan erat dengan keberhasilan manajerial.manajer terbaik memiliki kebutuhan kekuatan yang tinggi dan kebutuhan hubungan yang rendah.
TEORI EVALUASI KOGNITIF
Teori evaluasi kognitif,yang menjelaskan bahwa pengenalan penghargaan ekstinsik,seperti imbalan kerja untuk usaha kerja yang sebelumnya memuaskan secara intrinsik karena kesenangan yang berhubungan dengan isi dari pekerjaan itu sendiri cenderung menurunkan seluruh motivasi. Teori-teori ini memperlihatkan bahwa penghargaan-penghargaan intrinsik,yang berasak dari individu- individu yang melakukan hal yang mereka sukai,berkurang. Perkembangan teori evaluasi kognitif baru baru ini adalah indeks diri,yang mempertimbangkan tingkat sampai mana alasan-alasan seseorang untuk mengejar suatu tujuan konsisten dengan minat dan nilai nilai inti mereka.
TEORI PENENTUAN TUJUAN Teori penentuan tujuan adalah teori yang mengemukakan bahwa niat untuk mencapai tujuan merupakan sumber motivasi kerja yang utama.Artinya, tujuan memberitahu seorang karyawan apa yang harus dilakukan dan berapa banyak usaha yang harus dikeluarkan.
- Program Program MBO : Mempraktikkan Teori Penentuan Tujuan Manajemen berdasarkan tujuan [management by objective-MBO] program-program yang mencakup tujuan-tujuan khusus yang ditentukan secara partisipatif untuk satu periode waktu yang eksplisit dengan umpan balik mengenai kemajuan tujuan. Ada 4 unsur yang umumuntuk program program MBO, yaitu : 1. kekhususan tujuan 2. partisipasi dalam pembuatan keputusan (termasuk partisipasi dalam penentuan tujuan) 3. periode waktu yang eksplisit 4. umpan balik kerja
TEORI EFEKTIVITAS DIRI Teori efektivitas diri atau juga dikenal dengan teori kognitif sosial atau teori pembelajaran sosial adalah teori yang merujuk pada keyakinan seorang individu bahwa ia mampu mengerjakan suatu tugas. Semakin tinggi efektivitas diri anda, maka semakin tinggi pula rasa percaya diri yang anda miliki untuk menyelesaikan suatu tugas. Peneliti yang mengembangkan terori efektivitas diri, Albert Bandura memperlihatkan bahwa ada empat cara untuk meningkatkan efektivitas diri : 1. Penguasaan yang tetap (enactive) penguasaan tetap adalah perolehan pengalaman yang relevan dengan tugas atau pekerjaan. Apabila berhasil melakukan suatu pekerjaan dimasa lalu, saya yakinakan lebih mampu melakukan dimasa depan.
2. Contoh yang dilakukan oleh individu lain Menjadi lebih percaya diri karena kita melihat individu lain melakukan tugas tersebut. Sebagai contoh, apabila teman saya mampu menurunkan berat badannya, ini meningkatkan rasa percaya diri saya bahwa saya juga bisa menurunkan berat badan.
3. Bujukan verbal Menjadi lebih percaya diri karena seseorang meyakinkan kita bahwa kita mempunyai keterampilan yang dibutuhkan untuk berhasil.
4. Kemunculan Kemunculan memicu keadaan bersemangat yang mendorong seseorang untuk menyelesaikan tugas.Individu tersebut tergerak dan bekerja dengan lebih baik. Tetapi ketika tidak relevan, kemunculan merugikan kinerja. Dengan perkataan lain, apabila tugas tersebut adalah sesuatu yang membutuhkan perspektif utama yang lebih rendah dan lebih mantap (misalnya, mengedit naskah dengan teliti), kemunculan sebenarnya bisa merugikan kinerja.
TEORI PENGUATAN Teori dimana perilaku merupakan sebuah fungsi dari konsekuensi-konsekuensinya. Teori ini mengabaikan keadaan internal dari individu dan memusatkan semata-mata hanya pada apa yang terjadi pada seseorang bila ia mengambil suatu tindakan. Karena teori ini tidak memperdulikan apa yang mengawali perilaku, teori ini bukanlah teori motivasi. Tetapi ia memberikan analisis yang ampuh terhadap apa yang mengendalikan perilaku. Kita tidak dapat mengabaikan fakta bahwa penguatan memiliki pengikut yang luas sebagai piranti motivasional. Bagaimanapun, dalam bentuknya yang murni, teori ini mengabaikan perasaan, sikap, pengharapan, dan variable kognitiflainnya yang dikenal berdampak terhadap perilaku. Tidak diragukan bahwa penguatan mempunyai pengaruh yang penting atas perilaku. TEORI KEADILAN Teori bahwa individu membandingkan masukan-masukan dan hasil pekerjaan mereka dengan masukan-masukan dan hasil pekerjaan orang lain, dan kemudian merespons untuk menghilangkan ketidakadilan.
Untuk itu, ada empat pembandingan acuan yang dapat digunakan karyawan/individu tersebut: 1. Didalam diri sendiri: pengalaman seorang karyawan dalam posisi yang berbeda didalam organisasinya dewasa ini. 2. Diluar diri sendiri: pengalaman seorang karyawan dalam posisi/situasi diluar organisasinya saat ini. 3. Didalam diri orang lain: individu atau kelompok individu lain didalam organisasi karyawan itu. 4. Diluar diri orang lain: individu atau kelompok individu diluar organisasi karyawan itu. Acuan mana yang dipilih seorang karyawan akan dipengaruhi oleh informasi yang dipegang karyawan itu mengenai acuan-acuan maupun oleh daya tarik acuan itu, sehingga ada pemusatan pada empat variable pelunak : jenis kelamin, masa kerja, level dalam organisasi, dan tingkat pendidikan/profesionalisme.
Berdasarkan teori ini, bila karyawan mepersepsikan suatu ketidakadilan mereka dapat meramalkan untuk mengambil salah satu dari enam pilihan berikut : 1. Mengubah masukan-masukan mereka 2. Mengubah hasil-hasil mereka 3. Mengubah persepsi-persepsi diri 4. Mengubah persepsi-persepsi individu lain 5. Memilih rujukan yang berbeda 6. Meninggalkan bidang tersebut Secara khusus, teori keadilan menegakkan empat dalil yang berkaitan dengan upah yang tidak adil : Pembayaran menurut waktu, karyawan yang diganjjar terlalu tinggi menghasilkan lebih tinggi daripada karyawan yang dibayar dengan adil. Dengan adanya pembayaran menurut kuantitas produksi, karyawan yang diganjar lebih tinggi menghasilkan lebih sedikit satuan, tetapi dengan kualitas yang lebih tinggi daripada karyawan yang dibayar dengan adil. Dengan adanya penggajian menurut waktu, karyawan yang kurang diganjar menghasilkan keluaran dengan kualitas yang kurang atau lebih buruk. Dengan adanya penggajian menurut kuantitas produksi, karyawan yang kurang diberi ganjaran menghasilkan sejumlah besar satuan dengan adil. Sebagai kesimpulan, teori keadilan memperlihatkan bahwa, untuk kebanyakan karyawan, motivasi sangat dipengaruhi oleh ganjaran relatif maupun ganjaran mutlak. TEORI HARAPAN Teori harapan kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak dalam cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu harapan bahwa tindakan tersebut akan dikikuti dengan hasil yang ada dan pada daya terik dari hasil itu terhadap individu tersebut. dikembangkan oleh Victor Vroom, yang meskipun banyak dikritik, banyak bukti riset yang mendukungnya. Teori ini berargumen bahwa seorang karyawan dimotivasi untuk menjalankan tingkat upaya yang tinggi bila ia meyakini upaya akan menghantar ke suatu penilaian kinerja yang baik; penilaian yang baik akan mendorong ganjaran-ganjaran organisasional seperti bonus, kenaikan gaji, atau promosi; dan ganjaran itu akan memuaskan tujuan pribadi individu. Oleh karenanya, teori ini memfokuskan pada tiga hubungan : 1. Hubungan usaha kerja. Kemungkinan yang dirasakan oleh individu yang mengeluarkan sejumlah usaha akan menghasilkan kinerja. 2. Hubungan kinerja penghargaan. Tingkat sampai mana individu tersebut yakin bahwa bekerja pada tingat tertentu akan menghasilkan pencapaian yang diinginkan. 3. Hubungan penghargaa tujuan-tujuan pribadi. Tingkat samapai mana penghargaan- penghargaan organisasional memuaskn tujuan-tujuan pribadi atau kebutuhan- kebutuhan seoran individu dan daya tarik dari penghargaan-penghargaan potensial bagi individu tersebut. Teori harapan ini sangat membantu menjelaskan mengapa banyak sekali pekerja tidak termotivasi pada pekerjaan mereka dan semata-mata melakukan yang minimum untuk menyelamatkan diri. Namun, teori ini cenderung bersifat idealistis karena sedikit individu yang mempersepsikan suatu korelasi yang tinggi antara kinerja dan ganjaran dalam pekerjaan mereka. Jika organisasi benar-benasr mengganjar individu untuk kinerja, bukannya menurut kriteria seperti senioritas, upaya, tingkat ketrampilan, dan sulitnya pekerjaan, maka validitas teori ini mungkin lebih besar.
STUDI KASUS Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Kabupeten Mega Ceria dihadapkan pada persoalan tingkat ketidakhadiran pegawai yang cukup tinggi. Pada hari setiap Senin dan Jumat kurang lebih 26% pegawai tidak masuk kerja. Berdasarkan hasil rapat yang diikuti oleh para pimpinan PAM tersebut, hal ini sudah membudaya dan sulit diperbaiki sebab banyak karyawan yang mempunyai pekerjaan tambahan di luar kantor Irawan sebagai Kabag Kepegawaian, baru saja mengikuti pelatihan mengenai pengembangan sumberdaya manusia pada salah satu perguruan tinggi ternama. Setelah mengikuti pelatihan,Irawan terinspirasi untuk mengadakan perubahan dalam manajemen kepegawaian. Karena setelah dianlisis secara ekonomi, tingkat ketidakhadiran pegawai ini dapat merugikan perusahaan 1 juta Rupiah per minggu. Irawani yakin, dengan perubahan ini akan dapat mengurangi kerugian. Irawan mengajukan rencana untuk menyelesaikan masalah ini kepada atasannya, Kepala Cabang PLN, yang bernama Suryono. Rencana Irawan adalah sebagai berikut: Setiap hari Jumat pukul 15.00 diadakan undian yang akan ditarik setiap minggu. Kartu absen semua pegawai yang bekerja penuh mentaati jam kerja pada minggu itu akan dimasukkan ke dalam kotak undian. Setiap minggu 2 orang pemenang akan mendapatkan hadiah berupa Voucher Rp 500.000,- Pada setiap akhir bulan juga akan diadakan undian bulanan dimana pegawai yang tidak pernah absen saja yang akan diikutkan dalam undian. Undian bulanan menyediakan hadiah bagi satu pemenang berupa Voucer seharga 1 juta Rupiah. Setelah menyimak rencana Irawan dan mengadakan kalkulasi keuangan dengan Kabag keuangan, Suryono sebagai Kepala Cabang menyetujui rencana ini, dan langsung diimplementasikan pada bulan berikutnya. Setalah berjalan selama empat bulan, diadakan evaluasi terhadap tingkat ketidakhadiran pegawai. Hasilnya berkat kebijakan tersebut tingkat ketidakhadiran per minggu hanya sekitar 2 persen. Tetapi kemudian muncullah suatu persoalan. Beberapa pegawai datang tapi tidak jelas melakukan pekerjaan apa, beberapa pegawai memaksakan diri untuk datang ke kantor walaupun dalam keadaan sakit yang perlu istirahat, sehingga memungkinkan terjadi penularan terhadap pekerja yang sehat. Diskusi: 1. Bahas kebijakan di atas dengan menggunakan teori motivasi Kebijakan tersebut sebenarnya cukup berhasil. Namun, waktu penilaian yang terlalu singkat, kurang dapat mengevaluasi kinerja pegawai. Hal tersebut dapat memicu timbulnya motivasi pegawai namun tidak sesuai dengan bentuk motivasi yang diharapkan oleh perusahaan sehingga terdapat perbedaan visi antara pegawai dan perusahaan. Masalah ketidakhadiran yang diakibatkan oleh banyaknya pegawai yang memiliki pekerjaan tambahan di luar kantor, mengindikasikan adanya kebutuhan dasar pegawai yang masih belum terpenuhi, dalam hal ini adalah penghasilan yang kurang. 2. Percayakah Anda bahwa keberhasilan tersebut dapat berlangsung langgeng untuk jangka panjang? Berikan alasan-alasannnya Tidak, hal tersebut tidak akan membawa perubahan yang signifikan terhadap kinerja pegawai dan hanya berpengaruh pada tingkat kehadiran bukan kinerja para pegawai. 3. Langkah apa yang dilakukan agar pegawai yang datang setiap hari dapat produktif bekerja, tidak sekedar untuk mengisi daftar hadir? Reward and Punishment. Pegawai yang memiliki catatan kehadiran dan kinerja yang baik serta produktif, tentunya berhak untuk mendapatkan reward. Bagi pegawai yang memiliki catatan kehadiran dan kinerja buruk serta kurang produktif akan diberikan hukuman. Dengan begitu akan tercipta keseimbangan dan memotivasi pegawai untuk berkontribusi lebih.
4. Mungkinkah kebijakan seperti ini dapat diterapkan di salah satu organisasi publik kita? Ya, dengan reward and punishment akan memicu motivasi bagi anggota organisasi
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu