You are on page 1of 8

2/24/2014

1
STANDARDISASI
BAHAN ALAM
Kiki Mulkiya Y., M.Si., Apt.
Yani Lukmayani, M.Si., Apt.
Indra T. Maulana, M.Si., Apt.
1
Standardization of Herbs
1. If phytopharmaceuticals want to be regarded as
rational drugs, they need to be standardized and
pharmaceuticals quality must be approved
2. In pharmacological, toxicological & clinical
studies with herbal drugs, their composition
needs to be well documented in order to obtain
reproducible results
3. WHO has recognized this problem and has
published guidelines to ensure reliability and
repeatability of research on herbal medicines
4. This concept should be followed not only in
research, but also in the production and
application of phytopharmaceuticals
2
Pedoman Standardisasi
Pengaturan di USA
Standard of ASEAN Herbal Medicine
European Economic Community Standard
for Quality of Herbal Remedies


Quality Control Methods for Herbal
Materials
Metode Standardisasi
Coba Kelompokkan
1. Determination of foreign
matter
2. Macroscopic and
microscopic examination
3. Thin-layer
chromatography
4. Determination of ash
5. Determination of
extractable matter
6. Determination of water
and volatile matter
7. Determination of
volatile oils
8. Determination of
bitterness value
9. Determination of
haemolytic activity

10.Determination of
tannins
11. Determination of
swelling index
12. Determination of
foaming index
13. Determination of
pesticide residues
14. Determination of
arsenic and toxic metals
15. Determination of
microorganisms
16. Determination of
aflatoxins
17. Radioactive
contamination
Kebenaran
Bahan
Kemurnian
Kandungan
Kimia
2/24/2014
2
Standardisasi Obat Bahan Alam
1. KEBENARAN BAHAN / IDENTITAS
Ciri Spesifik (Identifikasi bahan yang
diinginkan)
Determinasi, Profil KLT, Mikroskopik
2. KEMURNIAN
(Identifikasi bahan yang tidak diinginkan)
Kadar abu, Logam Berat, Cemaran Mikroba
3. KADAR SENYAWA AKTIF / IDENTITAS
Kandungan senyawa aktif / utama / spesifik
ataupun senyawa marker
5
1. Uji Kebenaran Bahan
IDENTITAS/KEBENARAN
DETERMINASI BOTANI
Ciri morfologi organ tumbuhan (Taksonomi)

CIRI MIKROSKOPIK
Ciri fragmen spesifik (rambut penutup, bentuk
kristal oksalat, bentuk sel batu, dll)

PROFIL KLT
Harga Rf dan warna bercak dari senyawa
aktif/utama/spesifik
Determinasi Botani
Uji Organoleptik
Bertujuan untuk mengetahui kekhususan bau
dan rasa simplisia yang diuji
Uji Makroskopik
Dilakukan dengan menggunakan kaca
pembesar atau tanpa menggunakan alat
Bertujuan untuk mencari kekhususan
morfologi, ukuran dan warna simplisia yang
diuji.

2/24/2014
3
Uji Makroskopik Rimpang
No. Uraian Rimpang Bangle
1 Bentuk Kepingan pipih, bentuk hampir bundar, jorong
sampai tidak beraturan
2 Bobot Ringan
3 Ukuran
(Panjang, lebar, tebal, garis
tengah)
Tebal 22 mm 50 mm
4 Warna simplisia yang telah
dikeringkan
Coklat muda kekuningan sampai coklat kelabu;
bidang irisan lebih muda dari permukaan luar
5 Bau dan rasa simplisia yang
telah dikeringkan dan telah
dihancurkan
Bau khas aromatik, rasa agak pahit, dan agak
pedas
6 Keras, lunak atau rapuh Rapuh
7 Kulit
Kulit dikupas atau tidak
Bentuk
Kulit tidak dikupas, permukaan luar tidak rata,
berkerut.
8 Patahan Bekas patahan rata, berdebu, warna kuning
muda sampai kuning muda kecoklatan
9 Pada sayatan melintang di+
larutan florogusin HCl LP
terlihat serabut berlignin.
Korteks sempit, lebar 2mm, banyak tersebar
berkas pembuluh; silinder pusat lebar, banyak
tersebar berkas pembuluh
Uji Makroskopik Daun
No. Uraian Anak Daun Saga
1 Helai daun
a. Bentuk Berbentuk jorong melebar atau bundar telur; tipis
b. Ujung daun Tumpul agak membundar
c. Pangkal daun Membundar
d. Permukaan daun Bagian atas licin
e. Pinggir daun Rata
f. Tulang daun Agak menonjol pada permukaan bawah
g. Ukuran Panjang 5 mm 25 mm
Lebar 3 mm 9 mm
h. Warna Hijau sampai hijau pucat atau hijau kekuningan
2 Tangkai daun Pendek
3 Bau dan rasa Bau lemah
Rasa agak manis, khas
http://therainbowmiracle.blogspot.com/2012/03/daun-saga.html
Uji Makroskopik Buah
No. Uraian Buah Makasar
1 Bentuk Bulat atau bulat telur
2 Ujung buah Agak tumpul
3 Pangkal buah Terdapat suatu lingkaran kecil
4 Permukaan buah Tidak rata, terdapat keriput-keriput tidak beraturan
seperti jala. Terdapat 2 rusuk yang membujur
berhadapan seolah-olah membelah buah menjadi dua
5 Ukuran Panjang 4 mm 7 mm
Garis tengan 3 mm 6 mm
6 Warna Coklat muda, coklat kemerahan sampai kehitaman
7 Biji Ada
8 Bau dan rasa Bau agak asam. Rasa sangat pahit
http://lansida.blogspot.com/2011/06/kwalot-buah-makasar-brucea-javanica-l.html
Uji Mikroskopik
Sampel dapat berupa sayatan melintang,
radial, paradermal, maupun membujur
atau berupa serbuk
Dicari unsur-unsur anatomi jaringan yang
khas, sehingga dapat diketahui jenis
simplisia berdasarkan fragmen pengenal
spesifik untuk masing-masing simplisia
2/24/2014
4
Capsici Fructus - Chinchona Cortex
Buah cabe adalah buah masak
tumbuhan Capsicum annuum
Kulit kina adalah kulit batang
dan kulit dahan Chinchona
succirubra.
1. Sel endokarp berdinding tebal menyerupai sel batu
2. Fragmen endokarp terlihat tangensial
3. Pembuluh kayu bernoktah dgn penebalan tangga & spiral
4. Hipodermis terlihat melintang dan tangensial

Contoh Pengamatan Mikroskopik
Profil KLT
Analisis dengan KLT dapat digunakan
untuk mengidentifikasi simplisia yang
kelompok kandungan kimianya telah
diketahui.
Kelompok kandungan kimia antara lain:
Alkaloid
Flavonoid
Saponin
Minyak atsiri
Kumarin
Pola Kromatogram KLT
Ekstrak Temulawak
FG : Toluen : Etil Asetat (97:3)
FD : Silika gel GF
254
, jarak elusi 8 cm
Larutan Uji : 1% dalam metanol
Pembanding : Xanthorrhizol 0,1% dlm
metanol
Volume penotolan: totolkan 5l lar. Uji
dan 5l lar. Pembanding
Deteksi : Vanillin Asam Sulfat, lalu
panaskan pada 110
o
C selama 510 menit
Contoh Pengujian KLT
Contoh
Uji Kebenaran Bahan
Rimpang Kunyit dan Rimpang Temulawak
2/24/2014
5
Metode Analisis
1. KCKT (HPLC)
2. KLT Densitometri (TLC Densitometry)
3. KG SM (GCMS)
4. RMI (NMR)
5. Elektoforesis kapiler
(Capillary electrophoresis / CE)
6. KMEK
(Micellar electrokinetic chromatography / MEKC)
Bisdesmethoxy
curcumin
Desmethoxy
curcumin
Curcumin
Kandungan Kimia
kurkuminoid :
Kurkumin
R1 = R2 = OCH3
10 %,
Desmetoksikumin
R1 = OCH3, R2 = H
1 5 %,
Bisdesmetoksikurkum
in
R1 = R2 = H
Curcumin
Contoh
Penetapan Mutu Ekstrak
Extractum Capsici Frutescentis Fructus Spissum
(Ekstrak kental Buah Cabe Rawit)
http://www.usahamanfaat.com/peluang-usaha-cabe-rawit-merah/
Contoh Penetapan Mutu
Extractum Capsici Frutescentis Fructus Spissum
(Ekstrak kental Buah Cabe Rawit)

1. Identitas Tumbuhan
2. Identitas Ekstrak
3. Uji Kandungan Kimia Ekstrak
2/24/2014
6
Identitas Tumbuhan
Sistematika Tumbuhan
Sinonim
Nama Indonesia & Nama Daerah
Morfologi Tumbuhan
Bagian Tumbuhan yang Digunakan
Identitas Simplisia
(pemerian & mikroskopik)
Contoh Identitas Tumbuhan
Penampang Melintang

Serbuk

Identitas Ekstrak
Nama Ekstrak
Daerah asal simplisia
Pemerian ekstrak



Pola kromatogram KLT ekstrak
Uji Kandungan Kimia Ekstrak
Contoh Identitas Ekstrak
Nama Ekstrak
Extractum Capsici Frutescentis Fructus Spissum
(Ekstrak kental Buah Cabe Rawit)
Daerah asal simplisia
Simplisia berasal dari Boyolali, Tawangmangu
dan Sleman
Pemerian ekstrak
Ekstrak kental berwarna merah kecoklatan,
bau khas, rasa sangat pedas


2/24/2014
7
Contoh
Uji Kandungan Kimia Ekstrak
Sistem Pengembang KLT

Kromatogram hasil KLT

Kadar Senyawa dalam Tanaman
1. Senyawa Aktif Marker Aktif
2. Senyawa Khas Marker Identitas
3. Total golongan senyawa tertentu
Flavonoid, Alkaloid, Kuinon, Steroid, Minyak
Atsiri, dll
4. Senyawa Polar Larut Air
5. Senyawa Non Polar dan Semi Polar
Larut Etanol

2. Uji Kemurnian
NEXT
Kemurnian
KADAR ABU
Logam Fisiologis (Na, K, Fe) &
Lingkungan (Silikat)
CEMARAN LOGAM BERAT
Pb, Hg, Cd, dll
CEMARAN MIKROBA
Patogen dan Non-Patogen
KADAR AIR
2/24/2014
8
Determination of ash
The ash remaining following ignition of herbal materials is
determined by three different methods which measure total
ash, acid-insoluble ash and water-soluble ash.
The total ash method is designed to measure the total
amount of material remaining after ignition. This include:
physiological ash, which is derived from the plant
tissue itself,
non-physiological ash, which is the residue of the
extraneous matter (e.g. sand and soil) adhering to
the plant surface.
Acid-insoluble ash is the residue obtained after boiling
the total ash with dilute hydrochloric acid, and igniting the
remaining insoluble matter. This measures the amount of silica
present, especially as sand and siliceous earth.
Water-soluble ash is the difference in weight between
the total ash and the residue after treatment of the total ash
with water.

30

You might also like