You are on page 1of 12

Profesi kegawatdaruratan 2010 (evayuliani)

APENDISITIS
1. Pengertian
1. Appendiks adalah : Organ tambahan kecil yang menyerupai jari, melekat pada sekum tepat
dibawah katup ileocecal ( Brunner dan Sudarth, !! hal 1!"# $.
. Appendicitis adalah : suatu peradangan pada appendiks yang berbentuk cacing, yang berlokasi
dekat katup ileocecal ( long, Barbara %, 1""& hal ' $
(. Appendicitis adalah : )eradangan dari appendiks *ermi+ormis, dan merupakan penyebab abdomen
akut yang paling sering. (Ari+ ,ansjoer ddk !!! hal (!# $
2. Anatomi
1. Anatomi Appendiks
a. -etak di +ossa iliaca kanan, basis atau pangkalnya sesuai dengan titik ,c Burney 1.( lateral
antara umbilicus dengan S/AS.
b. Basis keluar dari puncak sekum bentuk tabung panjang ( 0 1 cm.
c. )akal lumen sempit, distal lebar. ( 2arid (, !!1 $
. 3sus besar merupakan tabung muscular berongga dengan panjang sekitar lima kaki ( sekitar 1,1 m
$ yang terbentang dari sekum sampai kanalis ani. 4iameter usus besar sudah pasti lebih besasr dari
usus kecil. 5ata 0rata sekitar ,1 1nc.( sekitar &,1 cm $ tetapi makin dekat anus diameternya makin
kecil. 3sus besardibagi menjadi sekum, colon, dan rectum. )ada sekum terdapat katup ileosecal
dan Appendiks yang melekat pada ujung sekum. %olon dibagi lagi menjadi colon asendens,
trans*ersum desendens dan sigmoid. 6empat dimana colon membentuk kelokan tajan yaitu pada
Profesi kegawatdaruratan 2010 (evayuliani)

abdomen kanan dan kiri atas berturut 0 turut dinamakan +leksura hepatica dan +leksura lienalis.
%olon sigmoid mulai setinggi 7rista iliaka dan membentuk S. lekukan rectum. )ada posisi ini gaya
berat membantu mengalirkan air dari rectum ke +leksura sigmoid. 5ectum terbentang dari colon
sigmoid sampai anus ( Sil*ia A. )rice, -orraina, , 8ilson 1""1
3. Fisiologi
Appendiks menghasilkan lendir 1 0 ml perhari. -endir itu secara normal dicurahkan kedalam
lumen dan selanjutnya mengalir ke sekum. 9ambatan aliran lendir dimuara appendiks tampaknya
berperan pada patogenesis appendicitis.
/mmunoglobulin sekretoar yang dihasilkan oleh :A-6 (:ut Associated -ym+oid 6issue$ yang
terdapat disepanjang saluran cerna termasuk appendiks. /mmunoglobulin itu sangat e+ekti+ sebagai
pelindung terhadap in+eksi. ;amun demikian pengangkatan appendiks tidak mempengaruhi system
imun tubuh sebab jumlah jaringan lim+a disini kecil sekali jika dibandingkan jumlah disaluran cerna
dan seluruh tubuh.
4. Etiologi
Appendicitis belum ada penyebab yang pasti atau spesi+ik tetapi ada +actor prediposisi <aitu :
a. 2actor yang tersering adalah obtruksi lumen. )ada umumnya obstruksi ini terjadi karena :
9iperplasia dari +olikel lim+oid, ini merupakan penyebab terbanyak
Adanya +aekolit dalam lumen appendiks
Adanya benda asing seperti biji 0 bijian
Striktura lumen karena +ibrosa akibat peradangan sebelumnya
b. /n+eksi kuman dari colon yang paling sering adalah =. %oli dan streptococcus
c. -aki 0 laki lebih banyak dari wanita. <ang terbanyak pada umur 11 0 (! tahun (remaja dewasa$.
/ni disebabkan oleh karena peningkatan jaringan limpoid pada masa tersebut.
d. 6ergantung pada bentuk appendiks
1. Appendik yang terlalu panjang
. ,esso appendiks yang pendek
(. )enonjolan jaringan limpoid dalam lumen appendiks
>. 7elainan katup di pangkal appendiks
Profesi kegawatdaruratan 2010 (evayuliani)

5. Insiden
Appendisitis aku dinegara maju lebih tinggi daripadadi negara berkembang namun dalam tiga
0 empat dasawarsa terjadi peningkatan.kejadian ini diduga disebabkan oleh meningkatnya
pola makan berserat dalam menu sehari 0 hari, pada laki 0 laki dan perempuan pada
umumnya sebanding kecuali pada umur ! 0 (! tahun insiden pada laki 0 laki lebih tinggi.
Appendicitis dapat ditemukan pada semua umur , hanya pada anak yang kurang dari satu
tahun yang jarang dilaporkan, mungkin karena tidak terduga sebelumnya. /nsiden tertnggi
terjadi pada kelompok umur ! 0 (! tahun, setelah itu menurun.
6. Patofisiologi
Appendiks terin+lamasi dan mengalami edema sebagai akibat terlipat atau tersumbat kemungkinan
oleh +ekolit ( massa keras dari +ecces$ atau benda asing. )roses in+lamasi meningkatkan tekanan
intaraluminal, menimbulkan nyeri atas atau menyebar hebat secara progresi+, dalam beberapa jam
terlokalisasi dalam kuadran kanan bawah dari abdomen. Akhirnya appendiks yang terin+lamasi terisi
pus.
Profesi kegawatdaruratan 2010 (evayuliani)

7. Manisfestasi klinis
1. ;yeri kuadran kanan bawah biasanya disertai dengan demam derajat rendah, mual, dan sering
kali muntah.
. )ada titik ,cBurney (terletak dipertengahan antara umbilicus dan spina anterior dari ilium$ nyeri
tekan setempat karena tekanan dan sedikit kaku dari bagian bawah otot rectum kanan.
(. ;yeri alih mungkin saja ada, letak appendiks mengakibatkan sejumlah nyeri tekan, spasme otot,
dan konstipasi atau diare
>. 6anda ro*sing dapat timbul dengan mempalpasi kuadran bawah kiri, yang secara paradoksial
menyebabkan nyeri yang terasa pada kuadran kanan bawah
1. ?ika terjadi ruptur appendiks, maka nyeri akan menjadi lebih menyebar, terjadi distensi abdomen
akibat ileus paralitik dan kondisi memburuk.
8. Test iagnosa
3ntuk menegakkan diagnosa pada appendicitis didasarkan atas annamnesa ditambah dengan
pemeriksaan laboratorium serta pemeriksaan penunjang lainnya.
a. :ejala appendicitis ditegakkan dengan anamnesa, ada > hal yang penting adalah :
Profesi kegawatdaruratan 2010 (evayuliani)

1. ;yeri mula 0 mula di epigastrium (nyeri *isceral$ yang beberapa waktu kemudian menjalar
keperut kanan bawah.
. ,untah oleh karena nyeri *isceral
(. )anas (karena kuman yang menetap di dinding usus$
>. :ejala lain adalah badan lemah dan kurang na+su makan, penderita nampak sakit,
menghindarkan pergerakan di perut terasa nyeri
b. )emeriksaan yang lain
1. -okalisasi
?ika sudah terjadi per+orasi, nyeri akan terjadi pada seluruh perut,tetapi paling terasa nyeri
pada titik ,c Burney. ?ika sudah in+iltrat, ins+eksi juga terjadi jika orang dapat menahan sakit,
dan kita akan merasakan seperti ada tumor di titik ,c. Burney
. 6est 5ectal
)ada pemeriksaan rectal toucher akan teraba benjolan dan penderita merasa nyeri pada daerah
prolitotomi.
(. )emeriksaan -aboratorium
a. -eukosit meningkat sebagai respon +isiologis untuk melindungi tubuh terhadap
mikroorganisme yang menyerang pada appendicitis akut dan per+orasi akan terjadi
leukositosis yang lebih tinggi lagi.
b. 9b (hemoglobin$ nampak normal
c. -aju endap darah (-=4$ meningkat pada keadaan appendicitis in+iltrat
d. 3rine penting untuk melihat apa ada in+eksi pada ginjal.
>. )emeriksaan 5adiologi
)ada +oto tidak dapat menolong untuk menegakkan diagnose appendicitis akut, kecuali bila
terjadi peritonitis, tapi kadang kala dapat ditemukan gambaran sebagai berikut :
a. Adanya sedikit +luid le*el disebabkan karena adanya udara dan cairan
b. 7adang ada +ekolit (sumbatan$
c. )ada keadaan per+orasi ditemukan adanya udara bebas dalam dia+ragma
!. iagnosa "anding
:astroenteritis akut adalah kelainan yang sering dikacaukan dengan appendicitis. )ada kelainan
ini muntah dan diare lebih sering. 4emam dan leukosit akan meningkat jelas dan tidak sesuai dengan
nyeri perut yang timbul. -okasi nyeri tidak jelas dan berpindah 0 pindah. 9iperperistaltik merupakan
Profesi kegawatdaruratan 2010 (evayuliani)

merupakan gejala yang khas. :astroenteritis biasanya berlangsung akut, suatu obse*asi berkala akan
dapat menegakkan diagnosis.
Adenitis mesebrikum juga dapat menunjukan gejala dan tanda yang identik dengan appendicitis.
)enyakit ini lebh sering pada anak 0 anak, biasanya didahului dengan in+eksi saluran napas. -okasi
nyeri di perut kanan bawah tidak konstan dan menetap, jarang terjadi truemuscie guarding.
4i*ertikulitis ,eckeli juga menunjukan gejala yang hampir sama. -okasi nyeri mungkin lebih
kemedial, tetapi ini bukan criteria diagnosis yang dapat dipercaya. 7arena kedua kelainan ini
membutuhkan tindakan operasi, maka perbedaannya bukanlah hal yang penting.
=nteritis regional, amubiasis,ileitis akut, per+orasi ulkus duodeni, kolik ureter, salpingitis akut,
kehamilan ektopik terganggu, dan kista o*arium terpuntir juga sering dikacaukan dengan appendicitis.
)neumonia lobus kanan bawah kadang 0 kadang juga berhubungan dengan nyeri di kuadran kanan
bawah.
1#. $om%likasi
Apabila tindakan operasi terlambat, timbul komplikasi sebagai berikut :
1. )eritonitis generalisata karena ruptur appendiks
. Abses hati
(. Septi kemia
". Penatalaksanaan
a. )erawatan prabedah perhatikan tanda 0 tanda khas dari nyeri
7uadran kanan bawah abdomen dengan rebound tenderness (nyeri tekan lepas$, peninggian laju
endap darah, tanda psoas yang positi+, nyeri tekan rectal pada sisi kanan. )asien disuruh istirahat
di tempat tidur, tidak diberikan apapun juga per orang. %airan intra*ena mulai diberikan, obat 0
obatan seperti laksati+ dan antibiotik harus dihindari jika mungkin.
b. 6erapi bedah :
o Operasi %ito jika diagnosa pasti
o ?ika belum dapat dipastikan 4iagnosa mediknya, tapi klien resiko tinggi terjadi komlikasi
eksporasi laparatomi appendiktomi ( baik appendisitis (@$.(A$ $.
o 6aeching pre dan post op terbatas karena klien nyeri langsung dibawa ke O7 ( kamar
operasi $.
Profesi kegawatdaruratan 2010 (evayuliani)

o appendicitis tanpa komplikasi, appendiktomi segera dilakukan setelah keseimbangan
cairan dan gangguan sistemik penting.
c. 6erapi antibiotik, tetapi anti intra*ena harus diberikan selama 1 0 # hari jika appendicitis telah
mengalami per+orasi.
Profesi kegawatdaruratan 2010 (evayuliani)

DATA DASAR PENGKAJIAN APENDISITIS
(PRE OPERASI)
ATA A&A' (A)* APAT ITEM+$A) A,AM PE)*$A-IA) :
1$ Akti*itas atau istirahat
:ejala : ,alaise
$ Sirkulasi
6anda : 6akikardi
($ =liminasi
:ejala : 7onstipasi pada awitan
6anda : 4istensi abdomen, nyeri tekan atau lepas, kekakuan, penurunan atau tidak ada bising
usus.
>$ ,akanan. %airan
:ejala : Anoreksia, mual atau muntah
1$ ;yeri atau kenyamanan
:ejala :
o ;yeri abdomen sekitar epigastrium dan umbilicus yang meningkat berat dan terlokalisasi
pada titik ,c. Burney (setengah jarak antara umbilicus dan tulang ileum kanan$. ,eningkat
karena berjalan, bersin, batuk atau napas dalam.
o 7eluhan berbagai rasa nyeri. gejala tidak jelas (sehubungan dengan lokasi appendiks, contoh
retrosekal atau sebelah ureter$.
6anda :
o )rilaku berhati 0 hati berbaring kesamping atau terlentang dengan lutut ditekuk :
meningkatnya nyeri pada kuadran kanan bawah karena posisi
o =kstensi kaki kanan.posisi duduk tegak
o ;yeri lepas pada sisi kiri diduga in+lamasi peritoneal.
&$ 7eamanan
6anda : demam (biasanya rendah$
#$ )ernapasan
6anda : takipnea, pernapasan dangkal (,arilyn =. doenges, 1!' 0 1!1, !!!$
'$ )enyuluhan.pembelajaran
Profesi kegawatdaruratan 2010 (evayuliani)

:ejala : 5iwayat kondisi lain yang berhubunngan dengan nyeri abdomen contohnya pielis akut,
batu uretra, salpingitis akut, ileitis regional. 4apat terjadi pada berbagai usia
)ertimbangan : 45: menunjukkan rerata lama dirawat: >, hari
5encana pemulangan : ,embutuhkan bantuan sedikit dalam transportasi tugas pemeliharaan
rumah
PEME'I$&AA) IA*).&TI$
SDP : -eukositosis diatas 1.!!!.mm
(
, neutro+il menungkat sampai #1 B
Urinalisis : normal tetapi erytrosit.leukosit mungkin ada
Foto Abdomen : 4apat menyatakan adanya pergeseran material dari apendiks (+ekalit$, ileus
terlokalisir
'E)/A)A $EPE'A0ATA)
1. ;yeri b.d distensi jaringan usus, in+lamasi
6ujuan : ;yeri hilang.berkurang dengan criteria (pasien tampak rileks, mampu tidur atau istirahat$
)o I)TE'1E)&I 'A&I.)A,I&A&I
1

(
>
1
Selidiki laporan nyeri catat lokasi,
lama, intensitas (skala !A1!$ dan
karakteristikya (dangkal,
tajam,konstan$
)ertahankan istirahat dengan
mempertahankan istirahat dengan
posisi semi +owler
Berikan tindakan kenyamanan,
contoh pijatan punggung, napas
dalam, latihan relaksasi.*isualisasi
4orong ekspresi perasaan tentang
nyeri,
Berkolaborasi dalam pemberian
analgesik
)erubahan dalam lokasi.intensitas tidak
umum tetapi dapatmenunjukan terjadinya
komplikasi. ;yeri cenderung menjadi
konstan, lebih hebat, dan menyebar
keatas: nyeri dapat local bila terjadi
abses.
)osisi ini mengurangi ketegangan pada
abdomen meminimalkan nyeri
,eningkatkan relaksasi an mungking
meningkatkan kemampuan koping pasien
dengan mem+okuskan kembali perhatian.
)ernyataan memungkinkan
pengungkapan emosi dan dapat
mekanisme koping
,etode /C sering digunakan pada awal
untuk memaksimalkan e+ek obat.
,asalah pasien adiksi atau keraguan
tentang derajat nyeri yang dialami tidak
Profesi kegawatdaruratan 2010 (evayuliani)

abash selama +ase perawatan
darurat.akut.
. 5esiko de+isit *olume cairan elektrolit tubuh b.d mual dan muntah
6ujuan : de+isit *olume cairan tidak terjadi, ditunjukan dengan (turgor kulit baik, kelembaban
membran mukosa baik,tanda 0 tanda *ital stabil dan keluaran urine adekuat.
;o /;6=5C=;S/ 5AS/O;A-/SAS/
1

(
>
1
7aji tanda 0 tanda *ital, catat adanya
hipotensi (termasuk perubahan
postural$, takikardi, takipnea,
demam. 3kur %C) bila ada.
)ertahankan masukan dan haluaran
yang akurat dan hubungkan dengan
BB harian.
7aji membran mukosa, turgor kulit
dan pengisian kapiler
7aji dan catat intake dan output
cairan secara teliti, termasuk urine
output,catat warna urine.konsentrasi
dan jenis
Berikan cairan peroral atau
parenteral sesuai anjuran dan
lanjutkan dengan diet sesuai
toleransi
,embantu dalam e*aluasi derajat de+icit
cairan.kee+ekti+an penggantian terapi
cairan dan respons terhadap pengobatan.
,enunjukan status hidrasi keseluruhan.
7eluaran urin mungkin menurun pada
hipo*olemia dan penurunan per+usi
ginjal, tetapi BB masih meningkat
menunjukan oedem jaringan .
9ipo*olemia, perpindahan cairan dan
kekurangan nutrisi, memperburuk turgor
kulit, menambah oedem jaringan
)enurunan output urine pekat dan
peningkatan berat jenis diduga dehidrasi.
kebutuhan peningkatan cairan.
4apat menurunkan iritasi gaster dan
muntah serta meminimalkan kehilangan
cairan
(. 7urang pengetahuan b.d kurang mengingat, kurang in+ormasi
6ujuan : pengetahuan pasien tantang proses penyakitnya bertambah.
;o /;6=5C=;S/ 5AS/O;A-/SAS/
1 6entukan pengalaman klien
sebelumnya terhadap penyakit yang
dideritanya.
4ataAdata mengenai pengalaman
klien sebelumnya akan memberikan
dasar untuk penyuluhan dan
menghindari adanya duplikasi.
Profesi kegawatdaruratan 2010 (evayuliani)

(
>
1
&
#
'
Berikan in+ormasi tentang prognosis
secara akurat.
Beri kesempatan pada klien untuk
mengekspresikan rasa marah, takut,
kon+rontasi. Beri in+ormasi dengan
emosi wajar dan ekspresi yang sesuai
.
?elaskan pengobatan, tujuan dan e+ek
samping. Bantu klien mempersiapkan
diri dalam pengobatan.
%atat koping yang tidak e+ekti+ seperti
kurang interaksi sosial, ketidak
berdayaan dll.
Anjurkan untuk mengembangkan
interaksi dengan support system.
Berikan lingkungan yang tenang dan
nyaman.
)ertahankan kontak dengan klien,
bicara dan sentuhlah dengan wajar.
)emberian in+ormasi dapat membantu
klien dalam memahami proses
penyakitnya.
4apat menurunkan kecemasan klien.
,embantu klien dalam memahami
kebutuhan untuk pengobatan dan e+ek
sampingnya.
,engetahui dan menggali pola
koping klien serta
mengatasinya.memberikan solusi
dalam upaya meningkatkan kekuatan
dalam mengatasi kecemasan.
Agar klien memperoleh dukungan
dari orang yang terdekat.keluarga.
,emberikan kesempatan pada klien
untuk berpikir.merenung.istirahat.
7lien mendapatkan kepercayaan diri
dan keyakinan bahwa dia benarAbenar
ditolong.
AFTA' P+&TA$A
Profesi kegawatdaruratan 2010 (evayuliani)

Brunner dan Suddarth.!!. Keperawatan Medikal Bedah. Colume . =:%. ?akarta
4oengoes, ,.= .!!, Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien. ?akarta: )enerbit Buku 7edokteran =:%.
,ansjoer, A (ed.$. !!1. Kapita Selekta Kedokteran. =disi (. ?akarta: ,edia Aesculapius
2akultas 7edokteran 3ni*ersitas /ndonesia.
;anda /nternational, !!1. ;ursing 4iagnosis %lassi+ication !!1 0 !!&. 3SA: copyright
)rice, SA, !!. Patofisioloi! konsep klinis proses"proses pen#akit.edisi &. ?akarta: =:%

You might also like