You are on page 1of 18

PERAWATAN PASIEN DENGAN

HEMODIALISA
A. Pengertian
Hemodialisa adalah proses pembersihan darah oleh akumulasi sampah
buangan. Hemodialisis digunakan bagi pasien dengan tahap akhir gagal ginjal
atau pasien berpenyakit akut yang membutuhkan dialysis waktu singkat (DR.
Nursalam M. Nurs, !!"#.
Haemodialysis adalah pengeluaran $at sisa metabolisme seperti ureum
dan $at bera%un lainnya, dengan mengalirkan darah lewat alat diali$er yang
berisi membrane yang selekti&'permeabel dimana melalui membrane tersebut
&usi $at'$at yang tidak dikehendaki terjadi. Haemodialysa dilakukan pada
keadaan gagal ginjal dan beberapa bentuk kera%unan ((hristin )rooker, !!*#.
Hemodialisis berasal dari kata hemo yang berarti darah dan dialysis
yang berarti pemisahan atau &iltrasi, melalui membrane semi'permeabel. +adi
hemodialisa adalah proses pemisahan atau &iltrasi $at'$at tertentu dari darah
melalui membrane semi'permeabel (,ery -rawati )urnama (.nstalasi Dialisis
R/0D Dr. Doris /il1anus##.
Hemodialisa adalah suatu prosedur dimana darah dikeluarkan dari
tubuh penderita dan beredar dalam sebuah mesin diluar tubuh yang disebut
dialyzer. Prosedur ini memerlukan jalan masuk ke aliran darah. 0ntuk
memenuhi kebutuhan ini, maka dibuat suatu hubungan buatan diantara arteri
dan vena (fistula arteriovenosa# melalui pembedahan (www.medi%astore.%om# .
). Dasar'dasar Hemodialisis
/etiap * juta penduduk terdapat 2'2! orang mengalami gagal ginjal
terminal (334#5tahun.
)ila tidak diobati 6 meninggal dunia
)ila diobati dengan terapi pengganti (4P# 6 masih dapat hidup bertahun'tahun.
4erapi Pengganti (4P# 6 *. Hemodialisa
. (APD ((ontinous Ambulatory Peritoneal Dialisis#
7. 4ransplantasi ginjal
Hemodialisa merupakan salah satu bentuk terapi pada pasien dengan
kegagalan &ungsi ginjal, baik yang si&atnya akut maupun kronik sampai pada
stadium gagal ginjal terminal, dengan bantuan mesin hemodialisa. Ada 7 unsur
penting yang saling terkait pada proses hemodialisa yaitu 6 sirkuit darah (saluran
ekstrakorporeal#, ginjal buatan (diali$er#, dan sirkuit dialisat.
Prinsip pada hemodialisis, mesin memompa darah dari tubuh pasien ke
dalam diali$er, dan dari sisi lain %airan dialisat dialirkan kedalam diali$er.
Didalam diali$er inilah proses dialysis terjadi. Darah yang sudah didialisis atau
sudah dibersihkan dipompa kembali kedalam tubuh. 0ntuk kelan%aran dan
keberhasilan proses hemodialisis dengan mesin hemodialisis diperlukan suatu
prosedur tentang tindakan hemodialisis.
A 4ujuan Hemodilisa
4ujuan hemodialisis adalah untuk mengeluarkan $at'$at nitrogen yang toksik
dari dalam darah dan mengeluarkan air yang berlebihan.
B .ndikasi Hemodialisa
1 .ndikasi segera
8oma, perikarditis, atau e&usi peri%ardium, neuropati peri&er, hiperkalemi,
hipertensi maligna, o1er hidrasi atau edema paru, oliguri berat atau anuria.
2 .ndikasi dini
3ejala uremia
Mual, muntah, perubahan mental, penyakit tulang, gangguan
pertumbuhan dan perkembangan seks dan perubahan kulitas hidup.
9aboratorium abnormal
Asidosis, a$otemia (kreatinin :'* mg ;# dan )lood 0rea Nitrogen
()0N# 6 *!! < *! mg ;, 488 6 2 ml5menit.
3 ,rekuensi Hemodialisa
,rekuensi dialisa ber1ariasi, tergantung kepada banyaknya &ungsi
ginjal yang tersisa, tetapi sebagian besar penderita menjalani dialisa
sebanyak 7 kali5minggu.
Program dialisa dikatakan berhasil jika6
penderita kembali menjalani hidup normal
penderita kembali menjalani diet yang normal
jumlah sel darah merah dapat ditoleransi
tekanan darah normal
tidak terdapat kerusakan sara& yang progresi&.
C Peralatan Haemodialisa
1 Arterial < =enouse )lood 9ine (A=)9#
A=)9 terdiri dari 6
a Arterial )lood 9ine (A)9#
Adalah tubing tubing5line plasti% yang menghubungkan darah dari tubing
akses 1askular tubuh pasien menuju dialiser, disebut .nlet ditandai
dengan warna merah.
b =enouse )lood 9ine
Adalah tubing5line plasti% yang menghubungkan darah dari dialiser
dengan tubing akses 1as%ular menuju tubuh pasien disebut outlet
ditandai dengan warna biru. Priming 1olume A=)9 antara *!!'2!! ml.
priming 1olume adalah 1olume %airan yang diisikan pertama kali pada
A=)9 dan kompartemen dialiser.
)agian'bagian dari A=)9 dan kopartemen adalah konektor, ujung
run%ing,segmen pump,tubing arterial51enouse pressure,tubing
udara,bubble trap,tubing in&use5trans&use set, port biru obat ,port
darah5merah herah heparin,tubing heparin dan ujung tumpul.
2 Diali$er 5ginjal buatan (arti&i%ial kidney#
Adalah suatu alat dimana proses dialisis terjadi terdiri dari ruang
5kompartemen,yaitu6
8ompartemen darah yaitu ruangan yang berisi darah
8ompartemen dialisat yaitu ruangan yang berisi dialisat
8edua kompartemen dipisahkan oleh membran semipermiabel.
Dialiser mempunyai > lubang yaitu dua ujung untuk keluar masuk darah
dan dua samping untuk keluar masuk dialisat.
3 Air water treatment
Air dalam tindakan hemodialis dipakai sebagai pen%ampur dialisat
peka (diasol#. Air ini dapat berasal dari berbagai sumber, seperti air PAM
dan air sumur, yang harus dimurnikan dulu dengan %ara ?water treatment@
sehingga memenuhi standar AAM. (Asso%iation &or the Ad1an%ement o&
Medi%al .nstrument#. +umlah air yang dibutuhkan untuk satu session
hemodilaisis seorang pasien adalah sekitar *! 9iter.
4 9arutan Dialisat
Dialisat adalah larutan yang mengandung elektrolit dalam komposisi
tertentu. Dipasaran beredar dua ma%am dialisat yaitu dialisat asetat dan
dialisat bi%arbonate. Dialisat asetat menurut komposisinya ada beberapa
ma%am yaitu 6 jenis standart, &ree potassium, low %alsium dan lain'lain.
)entuk bi%arbonate ada yang powder, sehingga sebelum dipakai perlu
dilarutkan dalam air murni5air water treatment sebanyak A,2 liter dan ada
yang bentuk %air (siap pakai#.
5 Mesin hemodialisis
Ada berma%am'ma%am mesin hemodilisis sesuai dengan merek nya.
4etapi prinsipnya sama yaitu blood pump, system pengaturan larutan dilisat,
system pemantauan mesin terdiri dari blood %ir%uit dan dillisat %ir%uit dan
bebagai monitor sebagai deteksi adanya kesalahan. Dan komponen
tambahan seperti heparin pump, tombol bi%arbonate, %ontrol ultra&iltrasi,
program ultra&iltrasi, kateter 1ena, blood 1olume monitor.
6 Perlengkapan hemodilaisis lainnya
+arum punksi, adalah jarum yang dipakai pada saat melakukan punksi
akses 1askuler, ma%amnya 6
/ingle needle
+arum yang dipakai hanya satu, tetapi mempunyai dua
%abang, yang satu untuk darah masuk dan yang satu untuk darah
keluar. Punksi hanya dilakukan sekali.
A= < ,istula
+arum yang bentuknya seperti wing needle tetapi ukurannya
besar. +ika menggunakan A= < ,istula ini, dilakukan dua kali
penusukan.
D 8omplikasi Hemodialisa
8omplikasi Penyebab
Demam
Reaksi ana&ilaksis yg berakibat &atal
(ana&ilaksis#
4ekanan darah rendah
3angguan irama jantung
-mboli udara
Perdarahan usus, otak, mata atau perut
)akteri atau $at penyebab demam (pirogen#
di dalam darah
Dialisat terlalu panas
Alergi terhadap $at di dalam mesin
4ekanan darah rendah
4erlalu banyak %airan yg dibuang
8adar kalium B $at lainnya yg abnormal
dalam darah
0dara memasuki darah di dalam mesin
Penggunaan heparin di dalam mesin untuk
men%egah pembekuan
Gambar pasien yang menjalani hemoialisa
!i"#$ip ari %%%&mei'as$ore&'om(
AS)HAN *EPERAWATAN *LIEN
A Pengkajian
1. .dentitas klien
2. Riwayat Penyakit
a) Riwayat penyakit in&eksi
b) Riwayat penykit batu5obstruksi
c) Riwayat pemakaian obat'obatan
d) Riwayat penyakit endokrin
e) Riwayat penyakit 1askuler
f) Riwayat penyakit jantung
3. Data interdialisis (klien hemodialisis rutin#
Data interdialisis meliputi 6
a) )erat badan kering klien atau Dry Ceight, yaitu 6 berat badan di mana
klien merasa enak, tidak ada udema ekstrimitas, tidak merasa melayang
dan tidak merasa sesak ataupun berat, na&su makan baik, tidak anemis.
b) )erat badan interdialisis 6 )erat badan hemodialisis sekarang < )erat
badan post hemodialisis yang lalu (8g#.
c) 8apan terakhir hemodialisis.
4. Pemeriksaan ,isik
a) 8eadaan umum klien
Data subjekti& 6 lemah badan, %epat lelah, melayang.
Data objekti& 6 nampak sakit, pu%at keabu'abuan, kurus, kadang <
kadang disertai edema ekstremitas, napas terengah'engah.
b) 8epala
Retinopati
8onjunkti1a anemis
/%lera ikteri% dan kadang < kadang disertai mata merah (red eye
syndrome#.
Rambut ronok
Muka tampak sembab
)au mulut amoniak
c) 9eher
=ena jugularis meningkat5tidak
Pembesaran kelenjar5tidak
d) Dada
3erakkan napas kanan5kiri seimbang5simetris
Ron%khi basah5kering
-dema paru
e) Abdomen
8etegangan
As%ites (perhatikan penambahan lingkar perut pada kunjungan
berikutnya#.
8ram perut
Mual5munta
f) 8ulit
3atal'gatal
Mudah sekali berdarah (easy bruishing#
8ulit kering dan bersisik
keringat dingin, lembab
perubahan turgor kulit
g) -kstremitas
8elemahan gerak
8ram
-dema (ekstremitas atas5bawah#
-kstremitas atas 6 sudahkah operasi untuk akses 1askuler
5. Pemeriksaan persistem
a) /ystem kardio1askuler
Data subjekti& 6 sesak napas, sembab, batuk dengan dahak5riak,
berdarah5tidak.
Data objekti& 6 hipertensi, kardiomegali, nampak sembab dan susah
bernapas.
b) /ystem pernapasan
Data subjekti& 6 merasa susah bernapas, mudah terengah'engah saat
berakti&itas.
Data objekti& 6 edema paru, dispnea, ortopnea, kusmaul.
c) /istem pen%ernaan
Data subjekti& napsu makan turun, mual5muntah, lidah hilang rasa,
%egukan, diare (lender darah, en%er# beberapa kali sehari.
Data objekti& 6 %egukan, melena5tidak.
d) /istem Neuromuskuler
Data subjekti& 6 tungkai lemah, parestesi, kram otot, daya
konsentrasi turun, insomnia dan gelisah, nyeri5sakit kepala.
Data objekti& 6 neuropati peri&er, asteriksis dan mioklonus, nampak
menahan nyeri.
e) /istem genito < urinaria
Data subjekti& 6 libido menurun, noktoria, oliguria5anuria,
in&ertilitas (pada wanita#.
Data objekti& 6 edema pada system genital.
f) /ystem psikososial
.ntegritas ego
/tressor 6 &inan%ial, hubungan dan komunikasi
Merasa tidak mampu dan lemah
Denial, %emas, takut, marah, mudah tersinggung
Perubahan body image
Mekanisme koping klien5keluarga kurang e&ekti&
Pemahaman klien dan keluarga terhadap diagnosis, penyakit dan
perawatannya, kadang masih kurang.
.nteraksi so%ial
Denial, menarik diri dari lingkungan
Perubahan &ungsi peran dikeluarga dan masyarakat.
B Diagnosa 8eperawatan
Diagnosa 8eperawatan menurut Marilynn -.Denges, *AAA adalah
sebagai berikut 6
1) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh sehubungan dengan
anoreksia, hilangnya protein selama dialisis, pembatasan diet.
2) 8erusakan mobilitas &isik sehubungan dengan terapi pembatasan, penurunan
kekuatan5tahanan, gangguan persepsi5kogniti&.
3) 8urang perawatan diri sehubungan dengan intoleransi akti1itas.
4) Risiko tinggi terhadap konstipasi sehubungan dengan penurunan masukkan
%airan, perubahan pola diet, penurunan motilitas usus.
5) Perubahan proses piker sehubungan dengan perubahan &isiologis.
6) Ansietas sehubungan dengan krisis situasional, an%aman kematian.
7) 3angguan %itra tubuh sehubungan dengan krisis situasional, penyakit kronis.
8) 8urang pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan kebutuhan pengobatan
sehubungan dengan kurang terpajan5mengingat, tidak mengenal sumber
in&ormasi, keterbatasan kogniti&.
C .nter1ensi dan .mplementasi
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh sehubungan dengan
anoreksia, hilangnya protein selama dialisis, pembatasan diet.
In$er+ensi , Implemen$asi
8aji masukkan dan haluaran pasien setiap hari.
R 6 mengidenti&ikasi kekurangan kalori setiap hari.
Anjurkan pasien mempertahankan masukkan makanan harian sesuai
anjuran diet yang ditentukan.
R 6 membantu pasien menyadari kebutuhan dietnya.
0kur massa otot melalui lipatan trisep atau tonus otot.
R 6 mengkaji keadekuatan nutrisi melalui pengukuran perubahan deposit
lemak yang menentukan ada5tidaknya katabolisme jaringan.
Perhatikan adanya mual5muntah.
R 6 mengidenti&ikasi gejala yang menyertai akumulasi toksin endogen,
mempengaruhi pilihan inter1ensi.
Dorong pasien untuk berpartisipasi dalam peren%anaan menu.
R 6 Dapat meningkatkan pemasukan oral dan meningkatakan perasaan
%ontrol5tanggung jawab.
)erikan makanan sedikit dan &rekuensi sering.
R 6 meningkatkan pemasukan nutrisi.
)erikan perawatan mulut sering.
R 6 menurunkan ketidaknyamanan stomatitis oral dan rasa tak enak
dimulut.
8olaborasi, kebutuhan diet dengan ahli gi$i.
R 6 berguna untuk program diet indi1idu untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi.
8olaborasi, pemberian multi1itamin.
R 6 menggantikan kehilangan 1itamin karena malnutrisi5anemia atau
selama dialysis.
8olaborasi, pengawasan kadar protein5albumin serum.
R 6 merupakan indikator kebutuhan protein.
8olaborasi, pemberian antiemetik.
R 6 menurunkan stimulasi pada pusat muntah.
8olaborasi, sarankan penggunaan selang nasogastrik jika diindikasikan.
R 6 diperlukan jika terjadi muntah menetap atau bila makan enteral
diinginkan.
2. 8erusakan mobilitas &isik sehubungan dengan terapi pembatasan, penurunan
kekuatan5tahanan, gangguan persepsi5kogniti&.
In$er+ensi , Implemen$asi
8aji keterbatasan akti1itas.
R 6 mempengaruhi inter1ensi.
0bah posisi se%ara sering bila tirah baringD dukung bagian tubuh yang
sakit5sendi dengan bantal.
R 6 menurunkan ketidaknyamanan, mempertahankan kekuatan
otot,5mobilitas sendi, meningkatkan sirkulasi, dan men%egah kerusakan
kulit.
Pertahankan kebersihan dan kekeringan kulit, pertahankan linen kering
dan bebas kerutan.
R 6 Men%egah iritasi kulit.
Dorong napas dalam dan batuk.
R 6 memobilisasi sekresi, memperbaiki ekspansi paru.
)erikan pengalihan dengan tepat pada kondisi pasien (pengunjung,
radio54=, buku#.
R 6 menurunkan kebosanan, meningkatkan relaksasi.
)antu dalam latihan rentang gerak akti&5pasi&.
R 6 mempertahankan kelenturan sendi, men%egah kontraktur dan
membantu dalam menurunkan tegangan otot.
)uat dalam ren%ana program akti1itas dengan masukkan dari pasien.
R 6 meningkatkan energi pasien dan mengontrol perasaan sejahtera.
3. 8urang perawatan diri sehubungan dengan intoleransi akti1itas.
In$er+ensi , Implemen$asi
4entukan skala kemampuan pasien untuk berpartisispasi dalam akti1itas
perawatan diri (skala !'>#.
! E mandiri penuh
* E memerlukan penggunaan alat
E memerlukan bantuan bantuan orang llain untuk pertolongan,
pengawasan, pengajaran.
7 E membutuhkan bantuan dari orang lain dan peralatan5alat bantu.
> E ketergantungan penuh5tidak dapat berpartisipasi dalam
akti1itas.
R 6 kondisi dasar akan menentukan tingkat kekurangan5kebutuhan.
)erikan bantuan akti1itas sesuai dengan yang diperlukan.
R 6 memenuhi kebutuhan dengan mendukung partisipasi dan
kemandirian pasien.
Anjurkan untuk menggunakan teknik menghemat energi, melakukan
akti1itas se%ara bertahap sesuai toleransi.
R 6 menghemat energi, menurunkan kelelahan, danmeningkatkan
kemapuan pasien untuk melakukan tugas.
+adwalkan akti1itas yang memungkinkan pasien %ukup waktu untuk
menyelesaikan tugas pada kemampuan optimal.
R 6 pendekatan yang tenang menurunkan &rustasi, meningkatkan
partisipasi pasien, meningkatkan harga diri.
4. Risiko tinggi terhadap konstipasi sehubungan dengan penurunan masukkan
%airan, perubahan pola diet, penurunan motilitas usus.
In$er+ensi , Implemen$asi
8aji kemampuan de&ekasi , &rekuensi, warna, konsistensi dan &latus.
R 6 menilai seberapa berat gangguan de&ekasi, memudahkan inter1ensi.
Fbser1asi ada5tidak bising usus dan distensi abdomen.
R 6 bising usus mungkin hipoakti& atau hiperakti&, menandakan adanya
gangguan peristalti% usus, mempengaruhi inter1ensi.
.nstruksikan pasien dalam bantuan eleminasi, de&ekasi.
R 6 upaya meningkatkan pola de&ekasi normal yang optimal.
)erikan kepada pasien tentang e&ek diet (%airan dan serat# pada
eleminasi.
R 6 %airan dan serat baik untuk pen%ernaan, &eses menjadi lunak dan
mudah untuk de&ekasi.
.nstruksikan pasien menghindari mengejan selama selama de&ekasi.
R 6 mengejan mengeluarkan banyak energi, sehingga dapat
mengakibatkan kelelahan, pusing dan pingsan.
8onsultasikan5kolaborasi dokter pemberian 6 pelembut &eses, enema,
laksati&.
R 6 membantu pasien dalam kemudahan eleminasi de&ekasi, &eses lembut
dan mudah dikeluarkan.
8olaborasi ahli gi$i untuk kebutuhan diet.
R 6 Pengaturan makanan yang baik men%egah5mengurangi &eses
keras5kering, memudahkan de&ekasi.
5. Perubahan proses pikir sehubungan dengan perubahan &isiologis.
In$er+ensi , Implemen$asi
8aji perubahan perilaku 5 perubahan dalam tingkat kesadaran (orientasi
waktu, tempat, orang#.
R 6 mengindikasikan tingkat toksisitas uremik, respons terhadap
terjadinya komplikasi dialysis.
)erikan penjelasan sederhana tentang kondisi, orientasikan kembali
dengan sering.
R 6 memperbaiki orientasi realita.
)erikan lingkungan aman, bila perlu pasang pagar tempat tidur.
R 6 men%egah trauma dan5 atau penglepasan aliran dialisis5kateter tidak
hati < hati.
/elidiki keluhan sakit kepala, sehubungan dengan timbulnya
mual5muntah, ka%au5agitasi, hipertensi, tremor, atau kejang.
R 6 dapat menunjukkan terjadinya sindrom ketidakseimbangan yang
dapat terjadi mendekati selesainya5menyertai hemodialisa.
Awasi perubahan dalam pola bi%ara, terjadinya dimensia, akti1itas
mioklunos selama heaemodialisa.
R 6 kadang < kadang akumulasi aluminium dapat menyebabkan
demensia dialisis, berlanjut ke kematian bila tidak diatasi.
8olaborasi pengawasan )0N5kreatinin, glukosa serum, ubah5ganti
konsentrasi dialisat atau tambahkan insulin sesuai indikasi.
R 6 mengikuti kemajuan5perbaikan a$otemia.
8olaborasi, ambil kadar aluminium sesuai indikasi.
R 6 peningkatan dapat memperingatkan an%aman keterlibatan
serebral5demensia dialisis.
8olaborasi, berikan obat'obatan sesuai indikasi.
R 6 bila terjadi sindrom disekuilibrium selama dialisis, obat < obatan
mungkin diperlukan untuk mengontrol kejang selama perubahan pada
program dialisis atau kesinambungan terapi.
6. Ansietas sehubungan dengan krisis situasional, an%aman kematian.
In$er+ensi , Implemen$asi
8aji dan %atat tingkat ke%emasan pasien setiap pergantian shi&t.
R 6 tingkat ke%emasan (ringan, sedang, berat, panik# mungkin mengalami
perubahan setiap kali pergantian shi&t sehingga mempengaruhi
inter1ensi.
8aji koping indi1idu dalam mengatasi ansietas sebelumnya.
R 6 mekanisme koping yang sama mungkin diperlukan untuk mengatasi
ke%emasan saat ini.
8aji kemampuan pasien dalam pengambilan keputusan.
R 6 pasien dengan ansietas bersikap tampak ragu < ragu, ini akan
mempengaruhi inter1ensi.
/ediakan in&ormasi &a%tual menyakngkut diagnosis, perawatan dan
prognosis.
R 6 meningkatkan pemahaman, mengurangi ke%emasan.
.nstruksikan pasien tentang penggunaan teknik relaksasi.
R 6 mengurangi ketegangan, meningkatkan perasaan nyaman.
)erikan dukungan kepada pasien untuk mengungkapkan perasaannya.
R 6 memberikan kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan
perasaannya akan memberikan perasaan lega dan mengurangi ansietas.
8onsultasikan5kolaborasi dengan dokter, pengobatan untuk mengurangi
ansietas.
R 6 ansietas berlebihan baik dari segi kualitas maupun kuaantitas
memerlukan penanganan lebih lanjut seperti pemberian obat'obatan
untuk memberikan perasaan tenang.
7. 3angguan %itra tubuh sehubungan dengan krisis situasional, penyakit kronis.
In$er+ensi , Implemen$asi
8aji tingkat pengetahuan pasien tentang kondisi dan pengobatan, dan
ansietas sehubungan dengan situasi saat ini.
R 6 mengidenti&ikasi luas masalah dan perlunya inter1ensi.
Diskusikan arti kehilangan5perubahan pada pasien.
R 6 beberapa pasien memandang situasi sebagai tantangan, beberapa sulit
menerimanya.
Perhatikan perilaku menarik diri, tidak e&ekti& menggunakan
pengingkaran atau perilaku yang yang mengindikasikan terlalu
mempermasalahkan tubuh dan &ungsinya.
R 6 indi%ator terjadinya kesulitan menangani stress terhadap apa yang
terjadi.
8aji penggunaan substansi adikti& (%ontoh, alkohol#, pengrusakkan
diri5perilaku bunuh diri.
R 6 menunjukkan dis&ungsi koping dan upaya untuk menangani masalah
dalam tindakan tidak e&ekti&.
4entukan tahap berduka. Perhatikan tanda depresi berat5lama.
R 6 indenti&ikasi tahap yang sedang pasien alami memberikan pedoman
untuk mengenal dan menerima perilaku dengan tepat. Depresi lama
menunjukkan perlunya inter1ensi lanjut.
Akui kenormalan perasaan.
R 6 pengenalan perasaan tersebut diharapkan membantu pasien untuk
menerima dan mengatasi se%ara e&ekti&.
Dorong pasien untuk menyatakan kon&lik kerja dan pribadi yang
mungkin timbul, dan dengar dengan akti&.
R 6 membantu pasien mengidenti&ikasi dan solusi masalah.
8. 8urang pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan kebutuhan pengobatan
sehubungan dengan kurang terpajan5mengingat, tidak mengenal sumber
in&ormasi, keterbatasan kogniti&.
In$er+ensi , Implemen$asi
8aji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga tentang kondisi, prognosis
dan pengobatan saat ini.
R 6 mengidenti&ikasi seberapa jauh pengalaman dan pengetahuan pasien
dan keluarga tentang penyakitnya.
)erikan penjelasan pada pasien dan keluarga tentang keadaan saat ini.
R 6 mengurangi ke%emasan, meningkatkan pengetahuan dan
menghasilkan penerimaan dan kerjasama yang baik dalam proses terapi.
Anjurkan pasien dan keluarga untuk memperhatikan anjuran dietnya.
R 6 diet yang tepat dan benar membantu dalam proses penyembuhan.
Dorong dan berikan kesempatan pasien untuk bertanya.
R 6 meningkatkan proses belajar, meningkatkan pengambilan keputusan,
dan menurunkan ansietas sehubungan dengan ketidaktahuan.
Minta pasien dan keluarga untuk mengulangi kembali tentang materi
yang telah diberikan.
R 6 mengetahui seberapa jauh pemahaman pasien dan keluarga serta
menilai keberhasilan dari tindakan yang dilakukan.
D -1aluasi
1 Menunjukkan berat badan stabil atau meningkat dengan nilai laboratorium
normal.
2 Mempertahankan mobillitas atau &ungsi optimal yang dapat dilakukan.
3 )erpartisispasi pada akti1itas sehari < hari dalam tingkat kemampuan
diri5keterbatasan penyakit.
4 Mempertahankan pola &ungsi usus normal.
5 Mengenal perubahan dalam berpikir5perilaku dan menunjukkan perilaku
untuk men%egah5meminimalkan perubahan.
6 Menyatakan perasaan %emas berkurang5terkontrol, menunjukkan
ketrampilan peme%ahan masalah dan penggunaan sumber se%ara e&ekti&,
tampak rileks5dapat tidur dan istirahat se%ara tepat.
7 Mengidenti&ikasi perasaan dan metode koping untuk persepsi negati1e pada
diri sendiri, menyatakan penerimaan terhadap situasi diri, menunjukkan
adaptasi terhadap perubahan5kejadian yang telah terjadi.
8 Menyatakan pemahaman tentang kondisi, prognosis, dan pengobatan D
melakukan tindakan se%ara benar dan dapat menjelaskan alasan tindakan.
DA,4AR P0/4A8A
)urnama, -rawati ,. !!G, Protap Perawatan 8lien Haemodialisa. .nstalasi Dialisis
R/0D Dr. Doris /yl1anus. Palangka Raya.
Doenges, Marilynn -. *AAA. Ren%ana Asuhan 8eperawatan -d.7. +akarta 6 -3(.
http655medi%astore.%om5penyakitHsubkategori5A5indeI.html
Nursalam, M.Nurs, DR (Hons#. !!". Asuhan 8eperawatan Pasien dengan 3angguan
/istem Perkemihan. +akarta 6 /alemba Medika.

You might also like