A. Alternatif Jalan Keluar Prioritas masalah yang telah penulis tentukan perlu disusun alternatif pemecahannya dengan terlebih dahulu menggali penyebab dari masalah tersebut. Tabel. Penyebab dan alternatif pemecahan masalah DBD NO PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH 1 Pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap program PSN masih kurang Menambah metode dalam menggerakkan PSN 2 Belum optimalnya penggunaan obat nyamuk maupun kelambu di masyarakat Edukasi mengenai pencegahan gigitan nyamuk. 3 Masih lekatnya paradigma sakit dibanding paradigma sehat. Sosialisasi paradigma sehat sampai ke individu, keluarga, dan masyarakat 4 Lingkungan yang kotor dan banyak genangan air. Meningkatkan koordinasi dengan kader agar diadakan kerja bakti secara teratur. 5 Terbatasnya item pemeriksaan laboratorium DBD Melakukan rujukan untuk pemeriksaan laboratorium untuk DBD.
Tabel. Penyebab dan alternatif pemecahan masalah TB NO PENYEBAB MASALAH TB ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH TB 1 Kurangnya PHBS pada masyarakat Penyuluhan agar masyarakat sadar terhadap PHBS 2 Rumah penduduk yang lembab karena kurang masuknya sinar matahari Memberikan edukasi bahwa bakteri penyebab tuberculosis akan mati setelah beberapa saat terkena sinar matahari. 3 Kurangnya penggunaan masker pada pasien TB Optimalisasi pemasangan spanduk TB. 4 Belum optimalnya imunisasi BCG pada balita Adanya pemberian imunisasi di posyandu 5 Pasien DO (mangkir) dari pengobatan. Penyuluhan di kantong TB. 6 Masyarakat cenderung mengucilkan dan tidak mendukung pasien. Penyuluhan di PosyanduLansia dan Balita. Penyuluhan di SKD dan Sektor. 7 Puskesmas sulit dijangkau dengan transportasi umum. Adanya uang akomodasi untuk keluarga pasien.
B. Pemilihan Prioritas Jalan Keluar Alternatif pemecahan masalah di atas apabila dilaksanakan diharapkan dapat menurunkan kejadian TB dan DBD. Namun, untuk melaksanakan pemecahan masalah tersebut secara bersamaan akan sangat sulit. Untuk itu perlu dipilih prioritas pemecahan masalah yang paling sesuai untuk Puskesmas Gambirsari. Pemilihan tersebut dengan menngunakan 4 kriteria matriks yaitu magnitude, importance, vulnerability, dan cost seperti pada tabel berikut ini.
Tabel. Pemilihan prioritas jalan keluar DBD dengan menggunakan magnitude, importance, vulnerability, cost. No Daftar Pemecahan Masalah Efektivitas Efisiensi (C) Jumlah MxIxV C M I V 1 Menambah metode dalam menggerakkan PSN 4 3 3 3 12 2 Edukasi mengenai pencegahan gigitan nyamuk. 4 3 2 3 8 3 Sosialisasi paradigma sehat sampai ke individu, keluarga, dan 5 3 3 3 15 masyarakat 4 Meningkatkan koordinasi dengan kader agar diadakan kerja bakti secara teratur. 4 3 2 3 8 5 Melakukan rujukan untuk pemeriksaan laboratorium untuk DBD. 3 3 2 3 6
Tabel. Pemilihan prioritas jalan keluar TB dengan menggunakan magnitude, importance, vulnerability, cost. No Daftar Pemecahan Masalah Efektivitas Efisiensi (C) Jumlah MxIxV C M I V 1 Penyuluhan agar masyarakat sadar terhadap PHBS 5 3 3 3 15 2 Memberikan edukasi bahwa bakteri penyebab tuberculosis akan mati setelah beberapa saat terkena sinar matahari. 4 3 2 2 12 3 Optimalisasi pemasangan spanduk TB. 3 3 2 2 9 4 Adanya pemberian imunisasi di posyandu 4 3 3 3 12 5 Penyuluhan di kantong TB. 4 3 3 3 12 6 Penyuluhan di PosyanduLansia dan Balita. Penyuluhan di SKD dan Sektor. 3 3 2 2 9 7 Adanya uang akomodasi untuk keluarga pasien. 3 3 2 2 9
Kriteria efektivitas : M = Magnitude (besarnya masalah yang dapat diselesaikan) I = Importancy (pentingnya jalan keluar) V = Vulnerability (sensivitas jalan keluar) Kriteria penilaian efektifitas : 1 = tidak efektif 2 = agak efektif 3 = cukup efektif 4 = efektif 5 = paling efektif Kriteria efisiensi : C = Efficiency Cost (jika biaya >>, dikatakan tidak efisien) Kriteria penilaian efesiensi : 1. = tidak efisien 2. = agak efisien 3. = cukup efisien 4. = efisien 5. = paling efisien