You are on page 1of 18

Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

1. Pemahaman tentang idiologi menurut para ahli :


a. Nicollo Machiavelli dalam bukunya berjudul IL Principle idiologi berkenaan dengan siasat
politik praktis, yang tampak antara lain :
(1). Orang cenderung menafsirkan idiologi berdasarkan kepentingannya.
(2). Agama sering diatasnamakan dalam penafsiran idiologi.
(3). Tipu daya sering dilakukan untuk mempertahankan kekuasaan.
J adi menurut Nicollo Machiavelli, Idiologi adalah pengetahuan mengenai cara mendapatkan,
menyembunyikan dan mempertahankan kekuasaan dengan memamfaatkan konsepsi
keagamaan dan tipu daya.
b. Antoine Destut de Tracy dalam bukunya berjudul Les Elements de L Ideologie,
menyatakan idiologi adalah ilmu tentang ide-ide atau ilmu tentang gagasan-gagasan yang sehat
yaitu gagasan yang sesuai dengan realita-realita masyarakat dan sejalan dengan akal budi.
c. Karl Marx, idiologi adalah kesadaran palsu, sebab idiologi adalah hasil pikiran tertentu
yang diciptakan oleh para pemikir.
d. Louis Althusser, idiologi adalah pandangan hidup sebab idiologi mengajarkan pada setiap
orang tentang bagaimana cara menjalankan hidup di dunia bukan mengajarkan apa itu dunia.
2. Dua kutub idiologi :
Kutub positif apabila suatu idiologi bisa menjadi sesuatu yang baik manakala idiologi mampu
menjadi pedoman hidup menuju kehidupan atau kesejahteraan manusia, dan kutub negatif
sebuah idiologi menjadi sesuatu yang tidak baik manakala idiologi itu dijadikan alat untuk
menyembunyikan kepentingan penguasa. Dalam hal ini idiologi hanya sebagai kesadaran
palsu.
3. Pengertian idiologi secara luas dan sempit :
Dalam arti luas, idiologi menunjuk pada pedoman dalam berpikir ataupun bertindak sebagai
pedoman hidup dalam semua segi kehidupan, baik pribadi maupun umum. Sedangkan dalam
arti sempit, idiologi menunjuk pada pedoman baik dalam berpikir maupun bertindak sebagai
pedoman hidup dalam bidang tertentu.
Sebuah idiologi dapat bertahan dalam menghadapi perubahan dan tantangan dalam
masyarakan apabila idiologi itu memiliki 3 dimensi, yaitu :
(1). Dimensi Realita yaitu kemampuan sebuah idiologi untuk mencerminkan realita yang
hidup dimasyarakat dimana ial lahir atau kenyataan saat awal kelahirannya.
(2). Dimensi I dealismeyaitu kemampuan sebuah idiologi untuk dapat memberikan harapan-
harapan kepada masyarakatnya untuk mewujudkan masa depan yang cerah melalui
pembangunan.
(3). Dimensi Fleksibelitas yaitu kemampuan suatu idiologi dalam mempengaruhi sekaligus
menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakatnya dengan menemukan tafsiran-tafsiran
sesuai dengan kenyataan baru yang muncul dihadapannya.
Catatan :
Idiologi negara bukan idiologi milik negara, tetapi idiologi negara adalah gagasan fundamental
mengenai hidup bernegara. Oleh karena itu Pancasila sebagai Idiologi negara adalah gagasan
fundamental mengenai hidup bernegara milik seluruh bangsa Indonesia, bukan hanya milik
negara atau rezim pemerintah.
4. Sejarah Perumusan Pancasila :
1. BPUPKI ( Dokuritzu Zyunbi Tyoosakai ) atau Badan Penyelidik Usaha-Usaha
Persiapan Kemerdekaan I ndonesia, bersidang 2 kali :
a. Sidang pertama tanggal 29 mei sampai 1 juni 1945, membahas Dasar Negara Indonesia
antara lain dikemukakan oleh :
Rumusan Mr. Muhammad Yamin, sbb :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia
3. Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
Rumusan I r. Sukarno, sbb:
1. Kebangsaan
2. Internasionalisme
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa
Rumusan Piagam J akarta sbb :
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk
pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Catatan :
Sila pertama Piagam Jakarta ini tidak mencerminkan realita kemajemukan agama yang di
peluk oleh masyarakat Indonesia, sehingga keberatan disampaikan oleh mereka yang diluar
islam sehingga demi persatuan dan kesatuan bangsa maka rumusannya diubah
menjadi: Ketuhanan Yang Maha Esa, dan diberi nama Pancasila sehingga ditetapkan menjadi
Dasar Negara Indonesia.
b. Sidang kedua tanggal 10 sampai 16 J uli 1945, Membahas rancangan Undang- Undang
Dasar Negara I ndonesia yang menghasilkan UUD 1945 yang terdiri dari :
1. Pembukaan UUD 1945 empat alinea yang didalamnya tercantum rumusan
Definitif Pancasila.
2. Batang tubuh yang terdiri dari :
16 BAB, 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan dan 2 ayat aturan tambahan.
3. Penjelasan yang terdiri dari Penjelasan umum dan pasal demi pasal.
6. Fungsi Pancasila sebagai idiologi Negara :
1. Mempersatukan bangsa
2. Mengarahkan bangsa menuju cita-citanya.
3. Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa.
4. Sebagai ukuran dalam menyampaikan kritik mengenai keadaan
bangsa.
7. Pancasila Sebagai I diologi Terbuka :
Pancasila memenuhi syarat sebagai idiologi terbuka, sebab :
1. Memiliki nilai dasar yang bersumber pada masyarakat atau realita bangsa
Indonesia seperti Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan
Keadilan. Atau nilai-nilainya tidak dipaksakan dari luar atau bukan pembe-
berian negara.
2. Memiliki nilai instrumental untuk melaksanakan nilai dasar, seperti UUD 45,
UU, Peraturan-peraturan, Ketetapan MPR, DPR, dll
3. Memiliki nilai praksis yang merupakan penjabaran nilai instrumental. Nilai
Praksis terkandung dalam kenyataan sehari-hari yaitu bagaimana cara kita
melaksanakan nilai Pancasila dalam hidup sehari-hari, seperti toleransi,
gotong-royong, musyawarah, dll.
8. I diologi Tertutup adalah idiologi yang bersifat mutlak dimana nilai-nilainya
ditentukan oleh negara atau kelompok masyarakat, nilainya bersifat instan.
Ciri-cirinya :
a. Cita-cita sebuah kelompok bukan cita cita yang hidup di masyarakat.
b. Dipaksakan kepada masyarakat.
c. Bersifat totaliter menguasai semua bidang kehidupan masyarakat.
d. Tidak ada keanekaragaman baik pandangan maupaun budaya, dll
e. Rakyat dituntut memiliki kesetiaan total pada idiologi tersebut.
f. Isi idiologi mutlak, kongkrit, nyata, keras dan total.
9. I diologi terbuka adalah idiologi yang tidak dimutlkakkan dimana nilainya tidak
dipaksakan dari luar, bukan pemberian negara tetapi merupakan realita masyarakat
itu.
Ciri-cirinya :
a. Merupakan kekayaan rohani, budaya ,masyarakat.
b. Nilainya tidak diciptakan oleh negara, tapi digali dari hidup masyarakat itu.
c. Isinya tidak instan atau operasional sehingga tiap generasi boleh menafsirkan
nya menurut zamannya.
d. Menginspirasi masyarakat untuk bertanggung jawab.
e. Menghargai keanekaragaman atau pluralitas sehingga dapat diterima oleh
berbagai latar belakang agama atau budaya.
10. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan :
Pembangunan adalah usaha bangsa untuk meningkatkan mutu dan tarap hidup masyarakat
sehingga menjadi lebih baik. Paradigma adalah anggapan-anggapan dasar, acuan atau
keyakinan, pedoman untuk melihat dan menyelesaikan persoalan.
Pancasila sebagai paradigma pembangunan berarti pancasila berisi anggapan dasar, keyaklinan
acuan pedoman dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan serta pemamfaatan hasil-
hasil pembangunan di Indonesia.
Dalam pembangunan terdapat tiga proses yang terjadi Yaitu :
1. Emansipasi Bangsa : Usaha angsa utnuk melepaskan diri ketergantungan pada bangsa lain
agar dapat berdiri sendiri dengan kekuatan sendiri.
2. Modernisasi : upaya untuk mencapai taraf dan mutu kehidupan yang lebih baik.
3. Humanisasi : pembangunan itu untuk menciptakan manusia Indonesia seutuhnya Yaitu
manusia yang bertaqwa kepada Tuhan YME, cerdas dan trampil, berbudi pekerti yang luhur,
sehat jasmani dan rohani, disiplin, kritis terhadap lingkungan, bertanggung jawab serta mampu
membangun dirinya dalam rangka membangun bangsanya.
Pancasila sebagai paradigma pembangunan maka hasil maupun pelaksanaan pembangunan itu
tidak boleh bersifat pragmatis yaitu hanya mementingkan kebutuhan manusia tetapi
mengabaikan pertimbangan etis. Juga pembangunan itu tidak boleh bersifat idiologis artinya
mengarah kepada praktek idiologi tertentu. Pemangunan itu harus melayani manusia nyata.
Untuk mencapai pembangunan seperti diatas harus melalui 3 syarat :
1. Menghormati Hak Asasi Manusia artinya pembangunan tidak mengorbankan
manusia nyata tetapi harus dapat meningkatkan harkat dan martabat manusia.
2. Pembanguan harus dilaksanakan dengan demokratis artinya melibatkan
masyarakat sebagai tujuan dari pemangunan itu untuk mengmbil keputusan
apa yang menjadi kebutuhannya.
3. Pembangunan itu penciptaan taraf minimum keadilan sosilal, supaya tidak
terjadi kemiskinan struktural yaitu kemiskinan yang terjadi bukan semata-mata
karena kemalasan individu tetapi karena struktur sosial yang tidak adil.
11. Sikap positif terhadap Pancasila sebagai idiologi terbuka :
a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa : bangsa Indonesia percaya dan bertakwa kepada Tuhan
YME menurut keyakinan. Menganut monotheisme (keyakinan Terhadap satu Tuhan),
memeluk berbagai agama menurut keyakinan.dll
b. Sila Kemanusiaan Yang adil dan beradab : Menghormati harkat dan martabat sesame
manusia didunia.dll
c. Sila Persatuan I ndonesia : menggalang persatuan dan kesatuan, nasionalisme, patriotism,
mengitamakan kepentingan bangsa dan negara.dll
d. Kerakyatan Yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan : Mengutamakan musyawarah untuk mefakat dalam menyelesaikan, mengambil
keputusan bersama.dll
e. Sila Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat I ndonesia : Sederhana, hemat orientasi pada masa
depan, menghargai hasil karya, menabung, dll
12. Permasalahan yang kemungkinan timbul dari Pancasila sebagai idiologi terbuka
adalah :
1. Pancasila akan berkembang kalau segenap komponen masyarakat proaktif, terus menerus
mengadakan penbafsiran terhadap Pancasila sesuai keadaan, bila masyarakat pasif maka
Pancasila akan menjadi idiologi tertutup, relevansinya akan hilang.
2. Karena terbuka untuk ditafsirkan oleh setiap orang maka tidak menutup kemungklinan
Pancasila akan ditafsirkan menurut keinginan atau kepentingan

PENGERTI AN PEMERI NTAHAN
a. Dalam arti luas : Pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badab
legislatif, eksekutif, dan yudikatif di suaru negara dalam mencapai tujuan negara.
b. Dalam arti sempit : Pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh
badan eksekutif beserta jajarannya dalam mencapai tujuan negara.
c. Mmenurut Utrecht ada 3 pengertian :
1. Pemerintahan adalah gabunagn dari semua badan kenegaraan yang memiliki
kekuasaan untuk memerintah (legislatif,Eksekutif, Yudikatif).
2. Pemerintahan adalah gabungan badan-badan kenegaraan tertinggi yang memiliki
kekuasaan memerintah (Presiden, Raja, Yang dipertuan Agung).
3. Pemerintahan dalam arti kepala negara (Presiden) bersama kabinetnya.
d. Menurut Offe Pemerintahan adalah hasil dari tindakan administratif dalam berbagai
bidang, bukan hanya hasil dari pelaksanaan tugas pemerintah dalam melaksanakan undang-
undang melainkan hasil dari kegiatan bersama antara lembaga pemerintahan dengan klien
masing-masing.
e. Menurut Kooiman Pemerintahan adalah proses interaksi antara berbagai aktor dalam
pemerintahan dengan kelompok sasaran atau berbagai individu masyarakat.
f. Menurut Austin Ranney pemerintahan adalah proses kegiatan pemerintah dalam membuat
dan menegakkan hukum dalam suartu negara.
g. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia pemerintahan berarti :
1. Proses, cara, perbuatan memerintah.
2. Segala urusan yang dilakukan negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan rakyat dan
kepentingan negara.
BENTUK PEMERI NTAHAN KLASIK
a. Ajaran Plato ada 5 bentuk pemerintahan :
1. Aristokrasi adalah bentuk pemerintahan yang dipegang oleh kaum endekiawan sesuai
dengan pikiran keadilan.
2. Timokrasi adalah bentuk pemerintahan yang dipegang oleh orang-orang yang ingin
mencapai kemasyhuran dan kehormatan.
3. Oligarki adalah bentuk pemerintahan yang dipegang oleh golongan hartawan.
4. Demokrasi adalah bentuk pemerintahanyang dipegang oleh rakyat jelata.
5. Tirani adalah bentuk pemerintahan yang dipegang oleh seorang tiran (sewenang-wenang)
dan jauh dari keadilan.
b. Ajaran Aristoteles ada 6 bentuk pemerintahan :
1. Monarki adalah bentuk pemerintahan yang dipegang oleh satu orang demi kepentingan
umum.
2. Tirani adalah bentuk pemerintahan yang dipegang oleh seorang demi kepentingan pribadi.
3. Aristokrasi adalah bentuk pemerintahan yang dipegang oleh sekelompok cendekiawan
untuk kepentingan umum.
4. Oligarki adalah bentuk pemerintahan yang dipegang oleh sekelompok cendekiawan demi
kepentingan kelompoknya.
5. Politeia adalh bentuk Pemerintahan yang dipegang oleh seluruh rakyat untuk kepentingan
umum.
6. Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang dipegang oleh orang-orang tertentu demi
kepentingan sebagian orang.
c. Ajaran POLYBI OS yanitu dikenal denagn teori siklus Polybios, yang dapat
digambarkan sbb :
MONARKI
OKHLOKRASI
DEMOKRASI
OLIGARKI
TIRANI
ARISTOKRASI
Keterangan :
MONARKI adalah bentuk pemerintahan yang pada mulanya kekuasaannya atas nama rakyat
dengan baik dan dipercaya tapi dalam perkembangannya penguasa (Raja) tidak lagi
menjalankan pemerintahan untuk kepentingan umum tapi menindas rakyat dan sewenang-
wenang, maka bentuk ONARKMI bergeser menjadi TIRANI.
Dalam situasi pemerintahan TIRANI muncullah perlawanan dari kaum bangsawan dan
pemerintahan diambil alih kaum bangsawan yang memperhatikan kepentingan umum, maka
pemerintahan TIRANI bergeser menjadi ARISTOKRASI.
ARISTOKRASI yang semula memperhatikan kepentingan umum tidak lagi menjalankan
keadilan tapi hanya mementingkan diri dan kelompoknya sehingga pemerintahan
ARISTOKRASI bergeser ke OLIGARKI.
Dalam pemerintahan OLIGARKI yang tidak memiliki keadilan, maka rakyat mengambil alih
kekuasan untuk memperbaiki nasibnya. Rakyat menjalankan kekuasaan negara demi
kepentingan rakyat, maka pemerintahan OLIGARKI bergeser ke DEMOKRASI.
Pemerintahan DEMOKRASI yang awalnya baik, lama kelamaan banyak diwarnai kekacauan ,
KKN, kebobrokan dan hukum sulit ditegakkan sehingga pemerintahan DEMOKRASI ini
berpindah ke pemerintahan OKHLOKRASI.
Dari pemerintahan OKHLOKRASI ini muncul seorang yang berani dan kuat yang dengan
kekerasan dapat memegang pemerintahan, maka pemerintahan OKHLOKRASI bergeser ke
pemerintahan OLIGARKI kembali.
Dengan demikian menurut POLYBIOS antara pemerintahan yang satu dengan lainnya
memiliki hubungan kausal (sebab dan akibat).
BENTUK PEMERI NTAHAN MONARKI (KERAJ AAN)
Bentuk pemerintahan monarki dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Monarki Absolut adalah bentuk pemerintahan suatu negara yang dikepalai oleh seorang
raja, ratu, syah, atau kaisar yang kekuasaannya tidak terbatas. Raja merangkap merangkap
sebagai penguasa legislatif, eksekutif dan yudikatif yang disatukan dalam perbuatannya. Raja
adalah Undang-undang itu sendiri. Contoh: Prancis di masa Raja Louis XIV semboyannya L
etat Cest Moi (negara adalah aku).
2. Monarki Konstitusional adalah bentuk pemerintahan suatu negara yang dikepalai oleh
seorang raja yang kekuasaanya dibatasi oleh undang-undang dasar (konstitusi).terjadinya
monarki konstitusional ada 2 cara :
a. Datang dari raja sendiri karena ia takut dikudeta. Contoh: Jepang dengan hak octroi.
b. Karena adanya revolusi rakyat kepada raja. Contoh Inggris yang melahirkan Bill of Rights I
tahun 1689, yordania, Denmark, Arab Saudi dan Brunai Darussalam.
3. Monarki Parlementer adalah bentuk pemerintahan suatu negara yang dikepalai oleh
seorang raja dengan sistem parlemen (DPR) sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Dalam
monarki perlementer kekuasaan eksekutif dipegang oleh Kabinet (Perdana Menteri) yang
bertanggung jawab kepada parlemen. Fungsi raja sebagai kepala negara (simbol kekuasaan)
dan tidak dapat diganggu gugat. Contoh: Inggris, Belanda, dan Malaysia.
BENTUK PEMERI NTAHAN REPUBLI K
Bentuk pemerintahan republik dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Republik Absolut, pemerintahan bersifat diktator tanpa ada pembatasan
kekuasaan. Parlemen kurang berfungsi, konstitusi diabaikan untuk legitimasi kekuasaan.
2. Republik Konstitusional, presiden memegang kekuasaan sebagai kepala negara dan kepala
pemerintahan yang dibatasi oleh konstitusi, pengawasan efektif dilakukan oleh parlemen.
3. Republik Parlementer, presiden hanya berfungsi sebagai kepala negara, tapi presiden tidak
dapat diganggu gugat. Kepala pemerintahan dipegang oleh Perdana Menteri yyang
bertanggung jawab kepada parlemen. Kekuasan legislatif lebih tinggi dari kekuasaan
eksekutif.
J ENI S-J ENI S SISTEM PEMERI NTAHAN
1. Sistem Pemerintahan Parlementer adalah sistem pemerintahan dimna parlemen atau badan
legislatif memiliki peran penting dalam pemerintahan.
Ciri-ciri atau karakteristik pemerintahan parlementer sebagai berikut :
a. Raja, ratu atau presiden sebagai kepala negara tidak memiliki kekuasan pemerintahan.
b. Kepala pemerintahan adalah perdana menteri
c. Parlemen adalah satu-satunya lembaga yang anggotanya dipilih langsung rakyat
melalui pemilihan Umum.
d. Eksekutif adalah kabinet bertanggung jawab kepada legislatif atau parlemen.
e. Bila parlemen mengeluarkan mosi tak percaya kepada menteri tertentu atau seluruh
menteri maka kabinet harus menyerahkan mandatnya kepada kepala negara.
f. Dalam sistem dua partai yang ditunjuk membentuk kabinet segali gus sebagai perdana
menteri adalah ketua partai politik pemenang pemilu.
g. Dalam sistem banyak partai formatur kabinet membentuk kabinet secara koalisi dan
mendapat kepercayaan parlemen.
h. Bila terjadi perselisihan antara kabinet dengan parlemen maka kepala negara menganggap
kabinet yang benar maka parlemen dibubarkan oleh kepala negara.
Catatan:
Bila parlemen dibubarkan maka tanggung jawab pelaksanaan pemilu terletak pada kabinet
dalam tempo 30 hari. Bila partai politik yang menguasai parlemen menang dalam pemilu
maka kabinet akan terus memerintah. Tetapi apabila yang menang dalam pemilu tersebut
adala partai oposisi maka kabinet mengembalikan madatnya kepada kepala negara dan partai
pemenang pemilu akan membentuk kabinet baru.
Kelebihan sistem pemerintahan Parlementer :
Pembuatan kebijakan cepat karena mudah terjadi penyesuaian pendapat anatar
legislatif dengan eksekutif.
Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik jelas.
Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet
berhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.
Kekurangan sistem pemerintahan parlementer :
Kedudukan eksekutif/kabinet tergantung dukungan mayoritas parlemen,
sehingga sewaktu waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh parlemen.
Kabinet sewaktu-waktu dapat bubar tergantung dukungan mayoritas parlemen.
Kabinet yang berasal dari partai pemenang pemilu dapat menguasai parlemen.
Parlemen tempat pengkaderan bagi jabatan eksekutif. Anggota parlemen merangkap
menteri atau kabinet.
Prinsip-prinsip sistem pemerintahan Parlementer ada 2 yaitu :
1. Rangkap jabatan karena anggota parlemen adalah para menteri.
2. Dominasi resmi parlemen sebab merupakan lembaga legislatif tertinggi, memiliki
kekuasaan membuat UU, merivisi, mencabut suatu UU. Parlemen dapat menentukan suatu
UU itu konstitusional atau tidak.
2. Sistem pemerintahan Presidensial, adalah keseluruhan hubungan kerja antar lembaga
negara melalui pemisahan kekuasan negara, disini presiden adalah kunci dalam pengelolaan
kekuasaan menjalankan pemerintahan negara.
Ciri-ciri atau karakteristik sistem pemerintahan Presidensial sebagai berikut :
a. Presiden sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.
b. Kabinet atau dewan menteri dibentuk oleh presiden.
c. Presiden tidak bertanggung jawab kepada parleme
d. Presiden tidak dapat membubarkan parlemen
e. Menteri tidak boleh merangkap anggota parlemen
f. Menteri bertanggung jawab kepada presiden
g. Masa jabatan mebteri tergantung pada keprcayaan presiden.
h. Peran eksekutif dan legislatif dibuat seimbang dengan sistem check and balances.
Kelebihan sistem Presidensial :
Kedudukan eksekutif stabil sebab tidak tergantung pada legislatif atau parlemen.
Masa jabatan eksekutif jelas, misalnya 4 tahun, 5 tahun atau 6 tahun.
Penyususnan program kabinet mudah karena disesuaikan dengan masa jabatan.
Legislatif buakn tempat kaderisasi eksekutif sebab anggota parlemen tidak boleh
dirangkap pejabat eksekutif.
Kekurangan Sistem Presidensiasl :
Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung legislatif sehingga dapat
menciptakan kekuasaan mutlak.
Sistem pertanggungjawaban kurang jelas.
Pembuatan kebijakan publik hasil tawar-menawar antara eksekutif dengan legislatif,
tidak tegas dan waktu lama.
Prinsip-perinsip sistem pemerintahan presidensial adalah :
1. Pemisahan jabatan karena larangan rangkap jabatan antara anggota parlemen dengan
menteri atau kabinet.
2. Kontrol dan keseimbangan (check and balances) yaitu masingmasing-masing cabang
kekuasaan diberi kekuasaan untuk mengontrol cabang kekuasaan lain.
3. Sistem pemerintahan di negara komunis
Lembaga legislatif di Uni Soviet dijalankan oleh lembaga yang bernama Soviet Tertinggi
URRS (STU) yang terdiri dari 2 majelis yaitu majelis Uni dan majelis bangsa-
bangsa. Majelis uni mencerminkan kepentingan bersama seluruh penduduk URSS ( mirip
DPR) sedangkan majelis bangsa-bangsa mencerminkan bangsa-bangsa dan suku bangsa
yang terdapat di wilayah URSS ( semacam Senat). Siviet tertinggi (STU) memilih presidium
soviet tertinggi (semacam badan pekerja MPR) yang merupakan lembaga yang amat berkuasa
di Uni Soviet.
Kekuasaan Eksekutif dijalankan oleh dewan menteri yang bertanggung jawab dan tunduk
kepada Siviet Teretinggi URSS. Kekuasan nyata pemerintahan di Uni Soviet berada di
tangan pemimpin partai komunis.
4. Sistem Pemerintahan Referendum
Di negara Swiss pembuatan UU berada dibawah pengawasan rakyat yang memiliki hak
pilih. Pengawasan itu dilakukan dalam bentuk referendum. Referendum itu ada 3 jenis :
Referendum Obligatoir adalah referendum yang harus lebih dulu mendapat
persetujuan langsung dari rakyat sebelum suatu UUD tertentu diberlakukan.
Referendun Fakultatif adalah referendunm yang dilaksanakan apabila dalam waktu
tertentu setelah UU dilaksanakan, sejumlah orang tertentu menginginka
dilaksanakannya referendum. Apabila hasil referendum menghendaki
dilaksanakannya UU maka akan terus berlaku, tapi sebaliknya.
Referendum Konsultatif adalah referendum yang menyangkut soal-soal
teknis. Biasanya rakyat kurang paham tentangmateri UU yang diminta
persetujuannya.
SI STEM PEMERI NTAHAN DI AMERI KA SERI KAT
Amerika serikat adalah negara republik berbentuk Federasi (federal) terdiri dari 50
negara bagian.
Adanya pemisahan kekuasaan yang tegas antara legislatif, eksekutif dan yudikatif
yang didasarkan pada sistem check and balances.
Kekuasaan eksekutif adalah prewsiden sebgai kepala negara sekaligus kepala
pemerintahan.
Kekuasan legislatif ditangan parlemen yang beernama Kongres. Kongres terdiri dari
dua kamar yaitu senat dan badan perwakilan (The House of
Representatives). Anggota senat dipilih melalui pemilu yang merupakan wakil dari
negara-negara bagian, setiap negara bagian 2 orang wakil. Jadi anggota senat itu 100
senator, masa jabatan 6 tahun. Sedangkan badan perwakilan merupakan wakil dari
rakyat amerika serikat yang dipilih langsung untuk jabatan 2 tahun.
Kekuasaan yudikatif dipegang oleh Mahkamah Agung.
Menganut sitem 2 partai yaitu Demokrat dan republik.
Pemilihan umum menganut sistem distrik
SI STEM PEMERI NTAHAN DI I NGGRI S
Inggris adalah negara kesatuan (United Kingdom) terdiri dari england, scotand, wales,
irlandia utara, berbentuk kerajaan (monarki).
Kekuasan pemerintahan ditangan kabinet (Perdana Menteri)
Raja adalah simbol kedaulatan dan persatuan negara.
Parlemen terdiri dari 2 kamar yaitu House of commons (majelis Rendah) dan house of
lords (majelis Tinggi). Majelis rendah adalah badan perwakilan rakyat dimana
anggotanya dipilih oleh rakyat dari calon partai politik. Majelis Tinggi adalah
perwakilan yang bberisi para bangsawan berdasarkan warisan.
Adanya oposisi dari partai yang kalah dalam pemilu.
Menganut sistem 2 partai yaitu konservatif dan partai buruh.
Badan peradilan ditunjuk oleh kabinet maka tidak ada hakim yang dipilih.
SI STEM PEMERI NTAHAN REPUBLI K RAKYAT CI NA
Bentuk negara adalah kesatuan dengan 23 provinsi.
Bentuk pemerintahan adalah republik dengan sistem demokrasi komunis.
Kepala negara adalah presiden, dan kepala pemerintahan adalah perdana menteri.
Menggunakan sistem unikameral yaitun kongres rakyat nasional.
Lembaga negara tertinggi adalah kongres rakyat nasional sebagai badan legislatif.
Kekuasaan yudikatif dijalankan secara bertingkat dan kaku oleh pengadilan rakyat
dibawah pimpinan mahkamah agung Cina.
SI STEM PEMERI NTAHAN NEGARA REPUBLI K I NDONESI A
Tidak satu katapun di UUD 1945 yang menyebutkan bahwa sistem pemerintahan negara kita
adalah sistem presidensial. Negara kita menganut presidensial dapat kita pahami dari
ketentuan yang terdapat dalam UUD 45 sebagai berikut:
Pasal 4 ayat1 Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan
menurut Undang-Undang dasar.
Pasal 17 ayat 1 Presiden dibantu oleh menteri negara.
Pasal 17 ayat 2 Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh presiden.
Pasal 17 ayat 3 Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan.
Pasal 17 ayat 4 Pembentukan, pengubahan dan pembubaran kementerian negara
diatur undang-undang.
POKOK-POKOK SI STEM PEMERI NTAHAN REPUBLI K I NDONESI A
Bentuk negara adalah kesatuan dengan prinsip otonomi yang luas dengan 35 provinsi
termasuk daerah istimewa.
Bentuk pemerintahan adalah republik dengan sistem presidensial.
Pemegang kekuasaan eksekutif adalah presiden sebagai kepala negara sekaligus
kepala pemerintahan.
Kabinet atau menteri diangkat dan diberhentikan serta bertanggungjawab kepada
presiden.
Parlemen pemegang kekuasaan Eksekutif yang terdiri dari 2 kamar yaitu DPR dan
DPD yang merupakan sekaligus anggota MPR. Anggota DPR dipilih rakyat melalui
pemilu dengan sitem proporsional terbuka, DPD dipilih rakyat secara langsung
melalui pemilu yang berasal dari masing-masing provinsi sejumlah 4 orang setiap
provinsi dengan sistem pemilihan distrik perwakilan banyak.
Kekuasaan Yudikatif dijalankan oleh mahkamah agung dan badan peradilan di
bawahnya.
PERUBAHAN -PERUBAHAN TRHADAP KETATANEGARAAN SETELAH
AMANDEMEN UUD 1945 (Lihat UUD 1945)
1. Negara indonesia adalah negara hukum (Jiwa pasal 1 ayat 3 UUD 1945).
2. Sistem Konstitusional (jiwa pasal 2 ayat 1, pasal 3 ayat 3, pasal 4 ayat 1,
Pasal 5 ayat 1 dan 2.
3. kekuasaan negara tertinggi di tangan Majelis Permusyawaratan Rakyat (Jiwa
Pasal 2 ayat .
Tugas dan wewenang MPR berdasarkan pasal 3 UUD 45, adalah :
a. megubah dan menetapkan UUD 45
b. Melantik presiden dan wapres
c. Dapat memberhentikan presiden dan atau wakil presiden dalam masa jabatannya menurut
UUD 45.
4. Presiden ialah penyelenggara pemerintah negara tertinggi menurut UUD 1945, (jiwa
Pasal 3 ayat 2, pasal 4 ayat 1 dan 2).
5.Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR. Tentang presiden diatur dalam pasal4
sampai pasal 16 UUD 45 sedangkan DPR diatur dalam pasal 19 sampai Pasal 22 B.
6. Menteri negara ialah pembantu presiden, menteri negara tidak bertanggung
jawab Kepada DPR (jiwa pasal 17 Uud 45).
7. Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas (jiwa pasal 3 ayat 3, pasal 20 A
Ayat 2 dan 3).
8. Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilakukan menurut UUD 45 (pasal 1).
9. MPR lembaga bikameral atau sistem 2 kamar yaitu DPR dan DPD (pasal 2
UUD 1945.
10. Masa jabatan presiden maksimal 2 periode (pasal 7 UUD 45).
11. Pencantuman HAM (pasal 28 A sampai pasal 28 J);
12. Presiden dan wakil presiden dipilih lansung.
13. Penghapusan DPA diganti dengan Dewan pertimbangan di bawah presiden.
14. Penghapusan GBHN sebagai tugas MPR.
15. Pembentukan Mahkamah Konstitusi dan Komisi yudisial (pasal 24 B dan
Pasal 24 c.
16. Anggaran pendidikan minimal 20% (pasal 31).
17. Negara kesatuan tidak boleh diubah (pasal 37).
18. Penjelasan UUD 45dihapus.
19. Penegasan demokrasi ekonomi.
STRUKTUR KETATANEGARAAN RI SEBELUM AMANDEMEN UUD 1945
Jiwa dan pandangan hidup bansa indonesia
Pembukaan UUD 1945
Undang-undang dasar 1945
MPR
Presiden
DPA
DPR
BPK
MA
STRUKTUR KRTATANEGARAAN RI SETELAH AMANDEMEN UUD 1945
Undang-undang Dasar 1945
Presiden
Wakil Presiden
Kehakiman
MK MA KY
MPR
DPD DPR
BPK
PERBANDI NGAN PELAKSANAAN SI STEM PEMERI NTAHAN NEGARA
I NDONESI A DENGAN NEGARA LAI N
Negara Republik Indonesia (presidensial) Negara-Negara lain


Bentuk negara adalah kesatuan dengan
prinsip otonomi yang luas dengan 35
provinsi termasuk daerah istimewa.
Bentuk pemerintahan adalah republik
dengan sistem presidensial.
Pemegang kekuasaan eksekutif adalah
presiden sebagai kepala negara
sekaligus kepala pemerintahan.
Kabinet atau menteri diangkat dan
diberhentikan serta bertanggungjawab
kepada presiden.
Parlemen pemegang kekuasaan
Eksekutif yang terdiri dari 2 kamar
yaitu DPR dan DPD yang merupakan
1. Prancis : (bukan parlementer resmi)
Presiden kuat karena dipilih langsung
oleh rakyat.
Kepala negara adalah presiden dengan
masa jabatan 7 tahun.
Presiden dapat bertindak dimasa
darurat untuk menyelesaikan krisis.
Bila terjadi pertentangan antara
kabinet dengan legislatif maka
presiden membubarkan legislatif.
Jika suatu UU telah disetujui legislatif
tapi tidak disetujui presiden maka
diajukan kepada rakyat melalui
sekaligus anggota MPR. Anggota
DPR dipilih rakyat melalui pemilu
dengan sitem proporsional
terbuka, DPD dipilih rakyat secara
langsung melalui pemilu yang berasal
dari masing-masing provinsi sejumlah
4 orang setiap provinsi dengan sistem
pemilihan distrik perwakilan banyak.
Kekuasaan Yudikatif dijalankan oleh
mahkamah agung dan badan peradilan
di bawahnya.
referendum atau persetujuan
mahkamah konstitusional.
Mosi dan interplasi dipersukar harus
disetujui oleh 10 % dari anggota
legislatif.
Inggris : (Parlementer)
Kepala negara adalah raja, ratu
sifatnya simbolis tidak dapat diganggu
gugat.
UU dalam penyekenggaraan negara
berrsifat konvensi.
Kekuasaan pemerintah ada di tangan
Perdana Menteri.
Kabinet yang tidak memperoleh
kepercayaan dari badan legislatif harus
meletakkan jabatannya.
Perdana Menteri sewaktu-waktu dapat
mengadakan pemilu.
Hanya ada 2partai besar yaitu
konservatif dan partai buruh.
India : (Parlementer)
Badan eksekutif adalah presiden
sebagai kepala negara dan perdana
menteri yang dipimpin oleh Perdana
Menteri.
Presiden dipolih oleh lembaga
legislatif baik dipusat maupoun
didaerah.
Pemerintah dapat menyatakan keadaan
darurat dan pembatasan kegiatan bagi
para pelaku politik agar tidak
mengganggu usaha pembangunan.
Amerika serikat : (presidensial)
Badan eksekutif adalah presiden
bersama para menteri.
Masa jabatan presiden 4 tahun dan
maksimal 2 periode.
Presiden terpisah dari legislatif atau
kongres.
Presiden tidak dapat membubarkan
kongres begitu juga kongres tidak
dapat memberhentikan presiden.
Mayoritas UU disiapkan pemerintah
dan diajukan ke kongres.
Presiden punya wewenang untuk
membatalkan atau memveto
rancangan UU.
Veto presiden batal bila ditentang leh
2/3 anggota kongres.
Check and balances, presiden
boleh memilih menterinya, tetapi
dalam hal penetapan hakim agung dan
duta besar dan untuk mengadakan
perjanjian internasional harus disetujui
senat.
Pakistan : (parlementer kabinet)
Badan eksekutif adalah presiden dan
menterinya yang beragama islam.
Perdana menteri adalah pembantunya
tidak boleh merangkap anggota
legislatif.
Presiden punya wewenang memveto
RUU, veto gagal bila UU diterima 2/3
anggota legislatif.
Presiden berwenang membubarkan
badan legislatif dan presiden harus
mengundurkan diri dalam jangka
waktu 4 bulan dan mengadakan
pemilu baru.
Dalam keadaan darurat reiden dapat
mengeluarkan ketetapan yang
diajukan ke legislatif paling lama 6
bulan.
Sistem check and balances dalam sistem pemerintaha RI menurut UUD 1945 :
Legislatif Eksekutif Yudikatif
-MPR memberhentikan Presiden
dan wakilpresiden
-DPR mengawasi Presiden
dengan hak angket,hak
interplasi,hakbudget,dll
-DPR dapat menyetujui/menolak
perjanjian internasional
-DR memberi pertimbangan
kepada presidendalam
-Presiden mengangkat
hakim Agung.
-Presiden memilih 3 hakim
konstitusi.
-Mahkamah Agung berhak
mereview peraturan
pemerintah,dll.
-Mahkamah Konstitusi
memutuskan apakah
presiden/wakil presiden
bersalah.
-Mahkamah Konstitusi berhak
mereview undang-undang.
pengangkatan duta dan
pemberian amnesti dan abolisi.
-DPR memberi
persetujuan tentang pencalonan
hakim agung dan memilih 3
calon hakim konstitusi.

You might also like