1/3 No. Dokumen Unit: ANS.ICU.SPO.019 Disiapkan oleh : Disetujui Oleh : Ditetapkan oleh: Direktur Utama
Prof. Dr. dr. Akmal Taher, Sp.U(K) NIP. 195507271980101001 Nama
Dr.Susilo, SpAn.FRCA DR.dr.C.H.Soedjono, SpPD (K)Ger Jabatan Kepala Dept. Anestesiologi dan Intensif Care Direktur Medik dan Keperawatan Tanda Tangan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit : 5 Maret 2012
Unit Kerja : Intensive Care Unit
Pengertian : Memasukkan kateter ke dalam arteri.
Tujuan : 1. Untuk memantau tekanan darah secara langsung dan kontinu 2. Pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan Analisis Gas Darah (AGD) 3. Meminimalisasi infeksi akibat pengambilan darah arteri yang berulang-ulang
Kebijakan : 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 290/Menkes/Per/III/2008 Tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691/Menkes/Per/VIII/2011 Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit 3. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 1778/Menkes/SK/XII/2010 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Intensive Care Unit Di RS. 4. Pemasangan arteri line dilakukan oleh dokter konsultan intensif / konsultan anestesi atau residen anestesi yang telah terlatih dan mampu untuk memasang arteri line. 5. Persiapan pasien, alat alat yang dibutuhkan dan selama proses pemasangan dilakukan oleh perawat yang sudah tersertifikasi ICU. 6. Untuk tindakan yang termasuk prosedur invasif berlaku prosedur protokol universal.
Prosedur : 1. DPJP ICU / yang mewakili melakukan penilaian klinis dan memutuskan untuk dilakukan pemasangan arteri line. 2. DPJP / yang mewakili dan perawat memberikan informasi dan penjelasan kepada keluarga pentingnya pemasangan arteri line, alasan, prosedur, dan komplikasi dari pemasangan 3. Jika keluarga menyetujui tindakan tersebut keluarga diminta untuk menanda tangani formulir persetujuan tindakan ( informed consent) 4. Perawat PJ pasien menyiapkan pasien dan menjelaskan pada pasien terkait prosedur tindakan , bila pasien sadar dan kooperatif.
RSCM
Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo PEMASANGAN ARTERI LINE Nomor Dokumen:
No. Revisi :
00 Halaman :
2/3 No. Dokumen Unit: ANS.ICU.SPO.019
5. Perawat PJ pasien menyiapkan alat alat dan fasilitas yang dibutuhkan untuk tindakan (lihat IK Pemasangan Arteri Line). 6. DPJP / yang mewakili melakukan tindakan pemasangan arteri line (lihat IK Pemasangan Arteri Line). 7. Selama proses pemasangan CVC perawat melakukan observasi tanda tanda vital dan status hemodinamik. 8. Hubungkan arteri line dengan pressure monitoring kit dan alat alat untuk pemasangan ABP 9. Dokumentasikan tindakan dalam lembar observasi dan implementasi harian ICU.
Petunjuk teknis pemberian informasi mengenai kondisi pasien dan persetujuan tindakan medis pasien ICU
Merupakan format yang diisi oleh dokter dan keluarga pasien tentang penolakan maupun persetujuan tindakan medis
Buku informed consent ICU : merupakan buku yang berisikan bukti penjelasan dokter dan perawat kepada keluarga pasien terkait kondisi dan rencana tindakan yang akan dilakukan dan ditanda tangani oleh pihak-pihak yang terlibat dalam proses informed consent
Petunjuk teknis tindakan pemasangan arteri line
RSCM DPJP & Perawat Penjelasan pada pasien dan keluarga Selesai
Mulai Perawat PJ Pasien Persiapan pasien Perawat PJ Pasien Monitoring pasca tindakan Perawat PJ Pasien Pendokumentasian Keluarga Setuju dan menandatangani lembar persetujuan tindakan medik Keluarga Menolak dan menandatangani lembar penolakan tindakan medik Dokter Prosedur tindakan
DPJP Assessment/penilaian klinis Format Persetujuan/ Penolakan tindakan medis Buku Informed Consent ICU IK Pemberian Informasi Kepada Pasien dan Keluarga Yang dirawat di ICU IK Pemasangan Arteri Line Perawat PJ Pasien Persiapan alat