You are on page 1of 11

MAKALAH

Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan System


Muskuloskeletal
Disampaikan Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah system muskuloskeletal
Dosen Pengampu : Ns. yenni, S.Kep


Di susun oleh :
Ade Nurul Ismi (SR122060665)




PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN REGULER
SEMESTER IV KELAS A
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH PONTIANAK
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem muskuloskeletal meliput Muskuler/Otot: Otot, tendon,dan ligamen. Skeletal/Rangka:
Tulang dan sendi. Struktur tulang dan jaringan ikat menyususn kurang lebih 25 % berat
badan. Struktur tulang memberikan perlindungan terhadap organ-organ penting dalam tubuh
seperti jantung, paru, otak. Tulang berfungsi juga memberikan bentuk serta tempat
melekatnya otot sehingga tubuh kita dapat bergerak, disamping itu tulang berfungsi sebagai
penghasil sel darah merah dan sel darah putih (tepatnya di sumsum tulang) dalam proses yang
disebut hamatopoesis.
Tubuh kita tersusun dari kurang lebih 206 macam tulang, dalam tubuh kita ada 4 kategori
yaitu tulang panjang, tulang pipih, tulang pendek, dan tulang tidak baraturan. Masing-masing
tulang dihubungkan oleh jaringan yang disebut sendi. Menurut pergerakan yang ditimbulkan
sendi dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
1. Sendi fibrous/sinatrosis/sendi tidak bergerak
2. Sendi tulang rawan / amfiartrose/sendi gerak
3. Sendi sinovial/diartrose.
Bentuk sendi diartrose ada beberapa macam : sendi putar, sendi engsel, sendi kondiloid,
sendi berporos serta sendi pelana. Bentuk-bentuk sendi beserta contohnya :
Sendi putar : sendi bahu dan sendi panggul
Sendi engsel : sendi siku, sendi antara ruas-ruas jari
Sendi kondiloid : hampir sama dengan sendi engsel tapi dapat bergerak dalam 2 bidang seperti
pada pergelangan tangan.
Sendi berporos: sendi antara kepala dengan tulang leher pertama
Sendi pelana : sendi metacarpal pertama, yang memungkinkan ibu jari ergerak bebas.

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Mahasiswa memahami tentang sistem muskuloskeletal

2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus pembuatan makalah ini adalah :
a. Mengetahui definisi sistem muskuloskeletal
b. Mengetahui sistem rangka dan sendi
c. Mengetahui tenteng tulang
d. Mengetahui tentang sendi
e. Mengetahui tentang otot



BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI SISTEM MUSKULOSKELETAL
Sistem Muskuloskeletal merupakan sistem tubuh yang terdiri dari otot (muskulo) dan tulang-
tulang yang membentuk rangka (skelet). Otot adalah jaringan tubuh yang mempunyai
kemampuan mengubah energi kimia menjadi energi mekanik (gerak). Sedangkan rangka adalah
bagian tubuh yang terdiri dari tulang-tulang yang memungkinkan tubuh mempertahankan
bentuk, sikap dan posisi.
sistem muskuloskeletal (otot-rangka)
Otot(muscle) jaringan tubuh yg berfungsi mengubah energi kimia menjadi kerja mekanik
sebagai respons tubuh terhadap perubahan lingkungan Rangka (skeletal)
bagian tubuh yg tdd tulang, sendi, dan tulang rawan (kartilago) sbg tempat menempelnya otot
dan memungkinkan tubuh untuk mempertahankan sikap dan posisi.
B. SISTEM RANGKA DAN SENDI
Alat gerak tubuh manusia sistem muskuloskeletal: pasif rangka (skeletal); aktif otot
(muscle) Rangka-tulang: jaringan ikat yg keras & kaku (jaringan penyokong); banyak
mengandung mineral, zat perekat dan zat kapur. Tulang rawan, tulang, dan sendi
Fungsi Sistem Rangka :
1. Penyangga: berdirinya tubuh, tempat melekatnya ligamen-ligamen, otot, jaringan lunak & organ
2. Penyimpanan mineral (kalsium & fosfat) dan lipid (yellow marrow)
3. Produksi sel darah (red marrow)
4. Pelindung; membentuk rongga melindungi organ yang halus & lunak
5. Penggerak; dpt mengubah arah & kekuatan otot rangka saat bergerak; adanya persendian

TULANG
Pertumbuhan tulang mencapai kematangannya setelah pubertas dan pertumbuhan seimbang
hanya sampai usia 35 tahun. Berikutnya mengalami percepatan reabsorpsi sehingga terjadi
penurunan massa tulang sehingga pada usila menjadi rentan terhadap injury. Pertumbuhan
dipengaruhi hormon & mineral. Penyusun tulang-tulang disusun oleh sel-sel tulang yang terdiri
dari osteosit, osteoblast dan osteoklast serta matriks tulang. Matriks tulang mengandung unsur
organik terutama kalsium dan fosfor. Struktur tulang Secara makroskopis tulang terdiri dari dua
bagian yaitu pars spongiosa (jaringan berongga) dan pars kompakta (bagian yang berupa jaringan
padat). Permukaan luar tulang dilapisi selubung fibrosa (periosteum); lapis tipis jaringan ikat
(endosteum) melapisi rongga sumsum & meluas ke dalam kanalikuli tulang kompak.


Membran periosteum berasal dari perikondrium tulang rawan yang merupakan pusat
osifikasi. Periosteum merupakan selaput luar tulang yang tipis. Periosteum mengandung
osteoblas (sel pembentuk jaringan tulang), jaringan ikat dan pembuluh darah. Periosteum
merupakan tempat melekatnya otot-otot rangka (skelet) ke tulang dan berperan dalam
memberikan nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang rusak. Pars kompakta teksturnya halus dan
sangat kuat. Tulang kompak memiliki sedikit rongga dan lebih banyak mengandung kapur
(Calsium Phosfat dan Calsium Carbonat) sehingga tulang menjadi padat dan kuat. Kandungan
tulang manusia dewasa lebih banyak mengandung kapur dibandingkan dengan anak-anak
maupun bayi. Bayi dan anak-anak memiliki tulang yang lebih banyak mengandung serat-serat
sehingga lebih lentur.

Tulang kompak paling banyak ditemukan pada tulang kaki dan tulang tangan.
Pars spongiosa merupakan jaringan tulang yang berongga seperti spon (busa). Rongga tersebut
diisi oleh sumsum merah yang dapat memproduksi sel-sel darah. Tulang spongiosa terdiri dari
kisi-kisi tipis tulang yang disebut trabekula. Secara Mikroskopis tulang terdiri dari :
1. Sistem Havers (saluran yang berisi serabut saraf, pembuluh darah, aliran limfe)
2. Lamella (lempeng tulang yang tersusun konsentris).
3. Lacuna (ruangan kecil yang terdapat di antara lempenganlempengan yang mengandung sel
tulang).
4. Kanalikuli (memancar di antara lacuna dan tempat difusi makanan sampai ke osteon).
Tulang Rawan (Kartilago) tulang rawan berkembang dari mesenkim membentuk sel yg
disebut kondrosit. Kondrosit menempati rongga kecil (lakuna) di dalam matriks dgn substansi
dasar seperti gel (berupa proteoglikans) yg basofilik. Kalsifikasi menyebabkan tulang rawan
tumbuh menjadi tulang (keras).

J enis Tulang Rawan
1. Hialin Cartilago : matriks mengandung seran kolagen; jenis yg paling banyak dijumpai.
2. Elastic Cartilago : serupa dg tl rawan hialin tetapi lebih banyak serat elastin yang mengumpul
pada dinding lakuna yang mengelilingi kondrosit
3. Fibrokartilago: tidak pernah berdiri sendiri tetapi secara berangsur menyatu dengan tulang rawan
hialin atau jaringan ikat fibrosa yang berdekatan.

Sendi (Artikulatio) Sendi merupakan persambungan antar tulang yang menjadikan tulang
menjadi fleksibel dalam pergerakan. Jenis Sendi Berdasarkanpergerakannya sendi dibagi
menjadi :
1. Synarthroses Sendi ini mempunyai pergerakan yang terbatas atau bahkan tidak dapat bergeak
sama sekali. Sendi ini dijumpai pada tulang tengkorak dimana lempeng-lempeng tulang
tengkorak disambungkan oleh elemen fibrosa.
2. Amphiarthroses Sendi ini mempunyai pergerakan yang terbatas. Jaringan berupa diskus
fibrocartilage yang lebar dan pipih menghubungkan antara dua tulang. Umumnya bagian tulang
yang berada pada sisi persendian dilapisi oleh tulang rawan hialin dan struktur keseluruhan
berada dalam kapsul. Beberapa contoh sendi iniadalah: sendi vertebra, dan simfisis pubis.
3. Diarthroses Sendi ini memiliki pergerakan yang luas. Umumnya dijumpai pada sendi-sendi
ekstremitas. Dijumpai adanya celah sendi, rawan sendi yang licin dan membran sinovium serta
kapsul sendi.

Sedangkan berdasarkan strukturnya sendi dibagi menjadi :
1. Sendi Fibrosa Sendi fibrosa dihubungkan oleh jaringan fibrosa. Terdapat dua tipe sendi
fibrosa; (1) Sutura diantara tulang tulang tengkorak dan (2) sindesmosis yang terdiri dari suatu
membran interoseus atau suatu ligamen di antara tulang.

Sendi ini mempunyai pergerakan yang terbatas.
2. Sendi Kartilago/tulang rawan Ruang antar sendinya diisi oleh tulang rawan dan disokong oleh
ligamen dan hanya dapat sedikit bergerak. Ada dua tipe sendi kartilaginosa yaitu sinkondrosis
adalah sendi sendi yang seluruh persendiannya diliputi oleh rawan hialin. Sendi sendi
kostokondral adalah contoh dari sinkondrosis. Simfisis adalah sendi yang tulang tulangnya
memiliki suatu hubungan fibrokartilago antara tulang dan selapis tipis rawan hialin yang
menyelimuti permukaan sendi. Contoh sendi kartilago adalah simfisis pubis dan sendi sendi pada
tulang punggung.
3. Sendi Sinovial/sinovial joint Sendi ini dilengkapi oleh kartilago yang melicinkan permukaan
sendi, kapsul sendi (kantung sendi), membran sinovial (bagian dalam kapsul), cairan sinovial
yang berfungsi sebagai pelumas dan ligamen yang berfungsi memperkuat kapsul sendi. Cairan
sinovial normalnya bening, tidak membeku, dan tidak berwarna atau berwarna kekuningan.
Jumlah yang ditemukan pada tiap tiap sendi normal relatif kecil.

OTOT

Otot (Muskulus) Otot merupakan organ tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah
energi kimia menjadi energi mekanik/gerak sehingga dapat berkontraksi untuk menggerakkan
rangka. Otot membentuk 43% berat badan; > 1/3-nya mrpkn protein tubuh & -nya tempat
terjadinya aktivitas metabolik saat tubuh istirahat Proses vital di dlm tubuh (spt. Kontraksi
jantung, kontriksi pembuluh darah, bernapas, peristaltik usus) terjadi krn adanya aktivitas otot .
Ada 3 jenis otot yaitu otot jantung, otot polos dan otot rangka.

OTOT POLOS
A. Memiliki 1 inti yg berada di tengah,
B. Dipersarafi oleh saraf otonom (involunter), serat otot polos (tidak berserat),
C. Terdapat di organ dalam tubuh (viseral), sumber Ca2+ dari CES, sumber energi terutama dr
metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat, kadng mengalami tetani, tahan thd kelelahan
2. OTOT RANGKA
A. Memiliki banyak inti,
B. .Dipersarafi oleh saraf motorik somatik (volunter),
C. Melekat pada tulang
D. Sumber Ca2+ dari retikulum sarkoplasma (RS)
E. Sumber energi dr metabolisme aerobik & anaerobik, awal kontraksi cepat, mengalami tetani, &
cepat lelah

Otot Rangka Otot rangka bekerja secara volunter (secara sadar atas perintah dari otak), bergaris
melintang, bercorak dan berinti banyak di bagian perifer. Secara anatomis terdiri dari jaringan
konektif dan sel kontraktil.

Fungsi Otot Rangka
1. Menghasilkan gerakan rangka tubuh.
2. Mempertahankan sikap & posisi tubuh.
3. Menyokong jaringan lunak.
4. Menunjukkan pintu masuk & keluar saluran dalam sistem tubuh.
5. Mempertahankan suhu tubuh dengan pembentukan kalor saat kontraksi.

Struktur Otot Rangka Setiap otot dilapisi jaringan konektif yang disebut epimisium. Otot rangka
disusun oleh fasikula yang merupakan berkas otot yang terdiri dari beberapa sel otot. Setiap
fasikula dilapisi jaringan konektif yang disebut perimisium dan setiap sel otot dipisahkan oleh
endomisium.
Organisasi otot rangka terdiri dari :
1. Otot
2. Fasikula
3. Serabut Otot
4. Miofibril
5. Miofilamen

Secara mikroskopis sel otot rangka terdiri dari :
1. Sarkolema (membran sel serabut otot)
2. Miofibril (mengandung filamen aktin dan miosin)
3. Sarkoplasma (cairan intrasel berisi kalsium, magnesium, phosfat, protein & enzim. 4.
Retikulum Sarkoplasma (tempat penyimpanan kalsium).
5. Tubulus T (sistem tubulus pada serabut otot)

3.OTOT JANTUNG
A. Memiliki 1 inti yg berada ditengah

B. Dipersarafi oleh saraf otonom (involunter)
C. Serat otot berserat
D. Hanya ada di jantung
E. Sumber Ca2+ dari CES & RS
F. Sumber energi dr metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat, tdk mengalami tetani, & tahan
thd kelelahan




BAB III
PENUTUP


A. KESIMPULAN

1. Sistem Muskuloskeletal merupakan sistem tubuh yang terdiri dari otot (muskulo) dan tulang-
tulang yang membentuk rangka (skelet). Otot adalah jaringan tubuh yang mempunyai
kemampuan mengubah energi kimia menjadi energi mekanik (gerak). Sedangkan rangka adalah
bagian tubuh yang terdiri dari tulang-tulang yang memungkinkan tubuh mempertahankan
bentuk, sikap dan posisi.
2. Didalam tubuh manusia tersusun dari 3 otot diantaranya yaitu, Ada 3 jenis otot yaitu otot
jantung, otot polos dan otot rangka.
OTOT POLOS
A. Memiliki 1 inti yg berada di tengah,
B. Dipersarafi oleh saraf otonom (involunter), serat otot polos (tidak berserat),
C. Terdapat di organ dalam tubuh (viseral), sumber Ca2+ dari CES, sumber energi terutama dr
metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat, kadng mengalami tetani, tahan thd kelelahan.
OTOT RANGKA
A. Memiliki banyak inti,
B. .Dipersarafi oleh saraf motorik somatik (volunter),
Melekat pada tulang
C. Sumber Ca2+ dari retikulum sarkoplasma (RS)
D. Sumber energi dr metabolisme aerobik & anaerobik, awal kontraksi cepat, mengalami tetani, &
cepat lelah






OTOT JANTUNG
A. Memiliki 1 inti yg berada ditengah
B. Dipersarafi oleh saraf otonom (involunter)
C. Serat otot berserat
D. Hanya ada di jantung
E. Sumber Ca2+ dari CES & RS
F. Sumber energi dr metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat, tdk mengalami tetani, & tahan
thd kelelahan

B. SARAN
Saran khusus bagi kita semua agar belajar lebih mendalami lagi tentang sistem Muskuloskeletal.
Karena, lebih banyak mendalami, kita lebih banyak tau lagi tentang struktur tubuh manusia atau
penyusun tubuh manusia. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

You might also like