You are on page 1of 2

Abstrak

Pengembangan dan perbaikan yang pesat dan berlangsung terus menerus di bidang modalitas
pencitraan atau radiodiagnostik telah memungkinkan sebuah pengembangan kemampuan
baru dalam identifikasi dan penilaian meningioma. Modalitas pencitraan cross sectional yaitu,
MRI dan CT, telah berkembang, baik dalam hal resolusi dan ketelitian. Modalitas
radiodiagnostik ini, yaitu MRI dan CT-Scan sekarang menyediakan tidak hanya informasi
struktural yang lebih baik, tetapi juga mulai mempelajari mengenai perilaku fungsional. MRI
terbukti memiliki kemampuan yang kuat dalam mengevaluasi meningioma karena
kemampuanya untuk menilai karakteristik jaringan lunak seperti difusi dan informasi tentang
kondisi vaskular, seperti perfusi jaringan. Penelitian sekarang juga telah meneliti dengan
menggunakan kombinasi Fluoroskopi sistem X-ray untuk kateterisasi selektif diikuti oleh
pengukuran perfusi dengan menggunganakan MRI yang dilakukan dengan cara
menginjeksikan kontras secara intra arteri. Semua modalitas ini memudahkan ahli radiografi
untuk mengevaluasi meningioma dengan akurat.

Pendahuluan
Deteksi dan diagnosis yang akurat dari meningioma telah meningkat pesat oleh karena
ketersediaan metode pencitraan modern, yaitu Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan Multi
Detector Computed tomography (MDCT). Modalitas tidak hanya memberikan informasi
sangat detail tentang struktur dan komposisi meningioma tetapi modalitas ini juga dapat
menilai aspek-aspek fungsional tumor. Setelah meningioma telah diidentifikasi dan operasi
telah direncanakan, tekhnik radiodiagnostik memainkan peran penting ketika embolisasi
dilakukan dengan menggunakan Fluoroskopi sistem X-ray untuk mengurangi hilangnya
darah yang berlebihan pada saat operasi.

Computed Tomography Scan (CT-Scan)
Meskipun MRI merupakan studi pencitraan pilihan untuk evaluasi pasien dengan kecurigaan
meningioma atau dicurigai terdapat keadaan patologi, computed tomography (CT) lebih
tersedia dan lebih cocok untuk skrining cepat dalam keadaan mendesak, dan dapat digunakan
pada pasien dengan kontraindikasi MRI (seperti alat pacu jantung dan post ORIF). Oleh
karena itu, banyak meningioma pertama kali terdeteksi pada CT scan. CT-scan dapat
digunakan untuk diagnosis meningioma karena fungsinya yang unggul dalam menunjukkan
efek meningioma pada tulang yang letaknya berdekatan dengan meningioma, khususnya
dalam detruksi tulang pada kasus meningioma atipikal atau ganas atau hyperostosis terkait
dengan meningioma jinak, dan lebih sensitif dalam mendeteksi kalsifikasi psammomatous di
tumor. Meningioma jinak biasanya muncul sebagai massa extra axial bulat atau memanjang
yang menunjukkan perlekatan luas dengan duramater. Pada CT, mereka biasanya isodense,
tapi kadang-kadang dapat hiperdense atau sedikit hypodense dibandingkan dengan otak.
Sifat extra axial meningioma terlihat oleh karena adanya massa yang mendesak jaringan
parenkim otak, adanya celah cairan serebrospinal dan peningkatan intens tumor.
Meningioma menunjukkan redaman yang homogen, sebelum dan setelah pemberian bahan
kontras, tetapi dapat juga beberapa gambaran heterogenitas, tergantung pada konsistensi dari
tumor, yaitu, kehadiran kalsium, lemak,dan nekrosis. Hyperostosis dengan tulang tengkorak
yang berdekatan akibat daripada meningioma jinak, sangat disarankan diperiksa dengan
menggunakan CT-Scan, hyperostosis biasanya menunjukkan penyusupan ke dalam tulang
oleh meningioma.

You might also like