B7 Kasus Seorang laki-laki 25 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri pada lutut kirinya sejak 6 jam yang lalu setelah keseleo karena gerakan memutar badan saat bermain sepak bola. Pada pemeriksaan fisik regio genu sinistra, tampak edema, tidak hiperemis, nyeri tekan +, pergerakan sangat terbatas karena nyeri. Laki-laki 25 tahun datang dengan tanda- tanda trauma lutut Rumusan masalah Trauma lutut yang dialami kemungkinan karena cedera ligamentum cruciatum Hipotesis Tanda-tanda trauma lutut Anamnesis Mekanisme trauma Pemeriksaan fisik Look, feel, move Tes-tes sendi lutut Kelainan lutut akibat trauma Terapi Medikamento sa Nonmedikam entosa Bagian-bagian Pada Sendi Lutut Anamnesis Mekanisme trauma Jika trauma karena kecelakaan: Kelajuan, kedudukan pasien di dalam kenderaan, lokasi impak, keruksakan internal dan external dari kenderaan Jika pasien jatuh: jarak jatuh, posisi mendarat ketika jatuh Jika mengalami himpitan: berat objek, lokasi kecederaan, durasi dihimpit oleh pemberat Jika karena ledakan: jarak pasien dari ledakan
Pemeriksaan fisik Look Feel Move Tes Stabiliti Lutut Tes tekanan valgus dan varus Ligamentum collateral lateral dan medial Tes Drawer Ligamentum cruciatum Tes Lachman Tes Pivot Shift Tes Sag Tes McMurray Meniscus Tes Thessaly Tes Kompresi Dan Distraksi Apley Kelainan Lutut Akibat Trauma Cedera ligamentum collateral medial Pada pemeriksaan terdapat nyeri tekan pada bagian lesi dan juga terdapat efusi lutut. Jika dibandingkan dengan lutut kontralateral, penekanan valgus dengan lutut fleksi pada 20- 30 derajat akan menunjukkan kelemahan pada garis sendi, menandakan terdapat robekan komplit. Cedera ligamentum collateral lateral Nyeri dan nyeri tekan hadir atas aspek lateral lutut, biasanya dengan beberapa efusi intraartikular. Pada luka parah, ada kelemahan abnormal pada penekanan varus dibandingkan dengan lutut yang lain. Radiografi sering menunjukkan avulsi dari kepala fibula. Sebagian besar cedera memerlukan perawatan operasi, meskipun pengobatan konservatif dapat diindikasikan untuk pasien dengan kelemahan ringan.
Cedera ligamentum cruciatum anterior Cedera sering terjadi, terutama dengan mekanisme hiperekstensi Avulsi tulang di bagian lampiran femoralis atau tibialis jarang terlihat pada radiogram polos. Kebanyakan ahli bedah menyarankan pembedahan dilakukan karena akan memberikan kesan jangka panjang yang sangat baik. Terapi non-operatif juga memainkan peran dalam stabilitas lutut tanpa tanda kelelahan quadriceps. Apabila terdapat avulsi tulang dari femur atau tibia, pembaikan secara operasi harus dilakukan.
Cedera ligamentum cruciatum posterior biasanya mengalami robekan setelah gaya langsung dari posterior ke atas tibial proksimal. Robekan dapat terjadi sebagai tahap akhir dari cedera hiperekstensi yang berat. Penyambungan semula avulsi tulang seharusnya mengembalikan kompetensi fungsional ligamen. Pengobatan konservatif dengan rehabilitasi (terutama dari mekanisme ekstensor), dan bracing dianjurkan pada masa kini.
Cedera meniscus Robekan yang melibatkan bagian vaskularisasi mempunyai potensi penyembuhan yang lebih baik. Robekan meniscus sering merupakan trauma sekunder. Terapinya adalah dengan manajemen konservatif awal dengan imobilisasi, bracing, dan latihan dapat memberikan hasil yang baik.
Dislokasi patella Trauma dislokasi lutut adalah cedera langka yang sering terjadi karena trauma energi tinggi, namun dapat terjadi dari cedera energi rendah pada orang lanjut usia. Hal ini diklasifikasikan sesuai dengan arah perpindahan tibia: anterior, posterior, lateral, medial, atau berputar. Dislokasi lengkap dapat terjadi hanya setelah robekan luas ligamen pendukung dan jaringan lunak. Dislokasi lutut memerlukan reduksi prompt. Terapi Non-medikamentosa Terapi fizikal Bracing Modifikasi aktivitas Medikamentosa NSAID ketorolac Ibuprofen celecoxib Operative
Edukasi RICE (rest, ice, compression, elevation) Istirehat dan tidak melakukan kerja berat Terapi renang Kesimpulan Trauma sendi lutut sering terjadi terutama kepada atlit olahraga seperti sepak bola. Pemeriksaan fisik dan tes sendi lutut seperti tes Waber, tes Lachmann, tes pivot-shift, tes Apley, tes tekanan valgus dan varus, dan tes McMurray amat penting dalam mendiagnosa jenis trauma atau kelainan sendi lutut yang dialami oleh pasien.