You are on page 1of 1

Salju berwarna putih karena molekul-molekulnya memantulkan semua warna dalam cahaya surya.

Moleku-
molekul salju tidak memilih menyerap warna tertentu. Air yang sama-sama terbentuk dari molekul H2O
tidak berwarna putih seperti salju? Ini karena air cair adalah reflector yang buruk. Ketika cahaya
mengenainnya secara tegak lurus, hampir seluruhnya masuk atau tembus dan tidak ada cahaya yang
dipantulkannya artinya benda ini tidak menampilkan warna sama sekali, termasuk warna putih.

Sebaliknya salju adalah reflector cahaya yang dahsyat apapun cahaya yang menerpannya akan dipantulkan
dengan baik. Kita ingin salju berwarna hijau arahkan saja lampu sorot warna hijau kepermukaannya maka
salju akan berwarna hijau. Salju mengandung sejumlah besar kristal es masingmasing seperti sebutir
berlian kecil dengan puluhan bidang pemantul yang dapat memantulkan cahaya seperti cermin. Semua
cahaya putih dipantulkan ke mata kita lengkap dengan seluruh campuran asli yang membentuknya. Maka
jangan terkejut jika melihat bahwa salju lebih putih ketimbang kostumputih penari yang sedang menari
diatasnya.

Salju itu pada hakekatnya merupakan air yang membeku. Dan seperti kita ketahui, air yang beku berupa es itu
pun tidak mengandung warna. Lalu mengapakah salju itu sampai berwarna putih ?
Alasannya ialah oleh karena setiap gumpalan salju itu adalah terbuat dari pada sejumlah besar kristal-kristal es.
Kristal-kristal ini mempunyai banyak permukaan. Maka pantulan cahaya dari sekian banyak permukaan pada kristal-
kristal itulah yang membuat salju itu kelihatannya berwarna putih.

Salju terbentuk apabila uap air di dalam atmosfir itu menjadi beku. Pada wktu uap air itu menjadi beku, maka
terbentuklah kristal-kristal jernih yang transparan atau tembus pandang. Arus yang terdapat di udara membuat
kristal-kristal itu turun naik dalam atmosfir.

Sementara kristal-kristal itu melakukan gerakan ini, mereka mulai berhimpun sekeliling partikel-partikel kecil yang
terdapat di dalam awan-awan. Apabila suatu kelompok kristal es itu cukup besar bentuknya, maka ia akan melayang
turun sampai ke atas permukaan bumi sebagai gumpalan-gumpalan salju itu.

Kristal-kristal yang membentuk gumpalan salju itu selalu mengatur atau menyusun diri mereka sendiri menurut cara
yang tertentu. Mereka sering membentuk semacam bintang-bintangan yang bersegi enam atau sekeping piringan
salju yang tipis bagaikan gumpalan yang bersegi delapan. Setiap cabang dari pada bentuk bintang-bintangan bersegi
enam itu adalah sama ukurannya satu dengan yang lainnya. Meskipun semua cabang-cabang dari gumpalan salju itu
adalah sama bentuknya, namun tidak ada dua buah gumpalan salju yang sama tepet bentuknya.

Kita hanya membayangkan bahwa salju itu putih warnanya. Akan tetapi terdapat sejumlah peristiwa di mana
terdapat gumpalan salju yang warna-warni pernah berjatuhan. Salah satu peristiwa yang paling terkenal mengenai
hal semacam ini ialah apa yang dilaporkan oleh Carles Darwin. Selama berlangsungnya salah satu perjalanan
penyelidikannya ia memperhatikan bahwa kuku kuda yang mereka kendarai itu mulai nampak menjadi merah
warnanya sementara mereka mengarungi daratan salju.

Salju-salju yang berwarna merah itu telah disebabkan oleh tumbuhan-tumbuhan kecil, yang disebut algae, yang
terdapat di dalam atmosfir tatkala salju atu terbentuk.

You might also like