Dokumen tersebut memberikan informasi tentang beberapa pereaksi kimia yang digunakan untuk mengidentifikasi golongan senyawa organik seperti alkohol, karbohidrat, dan fenol. Terdapat penjelasan singkat tentang komposisi dan cara pembuatan pereaksi Diazo, Benedict, Lucas, Marquis, Millon, Beckman, dan Fehling.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang beberapa pereaksi kimia yang digunakan untuk mengidentifikasi golongan senyawa organik seperti alkohol, karbohidrat, dan fenol. Terdapat penjelasan singkat tentang komposisi dan cara pembuatan pereaksi Diazo, Benedict, Lucas, Marquis, Millon, Beckman, dan Fehling.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang beberapa pereaksi kimia yang digunakan untuk mengidentifikasi golongan senyawa organik seperti alkohol, karbohidrat, dan fenol. Terdapat penjelasan singkat tentang komposisi dan cara pembuatan pereaksi Diazo, Benedict, Lucas, Marquis, Millon, Beckman, dan Fehling.
Reagen Fehling A Fehling B, Diazo A Diazo B, Marquis,
Beckman, Lucas Benedict, dan Millon
Disusun oleh : Dudi Nurmalik (31112016) Dewi Nuraini (31112173) Iis Ratna Suminar (31112023) Luki Septiari (31112027) Putri Mentari (31112037) Putri Pratiwi (31112038) Reki Senja Trinanda (31112041) Rizal Nnr Fadilah (31112042) Silvia Dwi Damayanti (31112045)
PRODI S1 Farmasi STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya 2014 A. Pereaksi Diazo Pembuatan Pereaksi Diazo A dan Diazo B 1. Diazo A Timbang: a. Asam Sulfanilat 1 g b. HCl 4 N 60 ml c. Aquadest 40 ml Cara membuat: Asam Sulfanilat sebanyak 1 g dilarutkan dalam 60 ml HCl 4 N kemudian ditambahkan Aquadest sebanyak 40 ml. 2. Diazo B Timbang: a. NaNO 2 / KNO 2 0,7 g b. Aquadest 100 ml Cara membuat: NaNO 2 / KNO 2 sebanyak 0,7 g dilarutkan dengan Aquadest sampai 100 ml. Pereaksi Diazo digunakan untuk mebedakan golongan alcohol. Pereaksi Diazo A dan Diazo B direaksikan dengan perbandingan Diazo A:B (4:1). Reaksi positif ditandai dengan terbentuknya warna merah prambors, jika belum merah tambahkan NaOH jika belum merah juga dipanaskan. Namun perlu dikatahui bahwa fenol pun dapat memberikan warna merah. Oleh karena itu zat warna merah hasil reaksi perlu ditambahkan amilalkohol, maka akan terbentuk alcohol yang tidak larut dalam artian alcohol tidak tertarik oleh amilalkohol. Hal itu karena fenol umumnya dapat ditarik dengan amilalkohol / eter, sedangkan alcohol tidak. Reaksi inilah yang dapat digunakan untuk membedakan alcohol dengan fenol. Adapun beberapa senyawa yang memberi hasil positif pada reaksi Diazo adalah:
1. Alcohol primer, alcohol sekunder yang larut dalam air. Yang tidak larut biasanya negative 2. Aceton dan fenol 3. Beberapa asam oxy: asam sitrat dan asam malat Senyawa Diazo adalah kelas alkil dan senyawa Diazo yang dihasilkan terhubung ke rumus umum R3C-N = N-, dimana R adalah hidrogen atau alkil. Umumnya mengacu pada senyawa alifatik Diazo, paling eksplosif. Senyawa Diazo memiliki sejumlah jenis resonansi, bagian tengah dari atom nitrogen dengan muatan positif, karbon atau atom nitrogen pada kedua ujungnya dengan muatan negative. -diazo keton dan -diazo ester muatan negative terdelokalisasi bila sampai ke gugus karbonil, sehingga relative stabil. B. Reagen Benedict 1. Fungsinya : Untuk pemeriksaan karbohidrat sederhana. Positif apabila terbentuk larutan berwarna merah bata 2. Komposisi : CuSO 4 17,3 gram Natrium Sitrat 173 gram Natrium Karbonat 100 gram Aquadest 1000 ml 3. Cara Pembuatan : a. Timbang semua bahan dengan menggunakan neraca elektrik dan gelas arloji. b. Larutkan natrium sitrat dan natrium karbonat dengan aquadest secukupnya. c. Larutkan CuSO 4 dengan aquadest secukupnya. d. Masukan campuran ke 2 ke dalam campuran pertama. e. Lalu homogenkan dengan batang pengaduk. f. Masukan ke dalam labu ukur 1000 ml. g. Tambahkan aquadest sampai tanda batas. 4. Cara : Ditambahkan 2 mL pereaksi benedict dan 7 tetes sampel dalam tabung reaksi panaskan di penangas air, lalu dinginkan, amati yang terjadi. Positif apabila terbentuk larutan berwarna merah bata.
C. Reagen Lucas 1. Fungsi : Membedakan alcohol Primer, sekunder, dan tersier. 2. Komposisi : ZnCl 2 dan asam klorida 3. Cara Pembuatan : Melarutkan 340 g sengklorida kering didalam 230 mL asam klorida pekat yang dingin. Pereaksi menjadi 350 mL. 4. Cara : 1 mL zat ditambah reagen Lucas 6 mL, kocok, biarkan 15 menit, lalu amati yang terjadi apabila terbentuk : a. Alcohol primer : tidak terbentuk lapisan penuh b. Alcohol sekunder : terbentuk lapisan keruh setelah 5 menit c. Alcohol sekunder : terbentuk lapisan keruh segera, dan muncul endapan putih. D. Pereaksi Marquis 1. Fungsi : identifikasi golongan fenol 2. Komposisi : a. Formaldehide 40 % b. H 2 SO 4 3. Cara pembuatan : campur formaldehide 40 % sebanyak 2 tetes dengan H 2 SO 4 sebanyak 3 mL. 4. Cara : Zat dilarutkan dalam H 2 SO 4 pekat ditambah larutan encer formalin (formalin 1% - 0,1%) denngan hati-hati ; terbentuk cincin warna (merah, coklat, jingga, unngu, hijau) dari difrenol atau trifenol metana. E. Pereaksi Milon 1. Fungsi : untuk mengetahui adanya gugus asam amino atau gugus hidroksi fenil. 2. Komposisi : Hg 10 gram Asam nitrat 20 mL 3. Cara Pembuatan : Larutkan 10 g merkuri (Hg) dalam 20 mL asam nitrat pekat ( lakukan di udara terbuka atau di dalam ruang asam). Bila telah larut dan tidak timbul asap coklat lagi, encerkan dengan 60 mL aquadest. Tuangkan cairan bagian atas dan simpan dalam botol tertutup gelas. 4. Cara : 3 mL pereaksi millon ditambahkan ke dalam 5 tetes sampel pada tabung reaksi. Terbentuk cincin violet. F. Reaksi Beckman 1. Fungsi : Untuk identifikasi gugus alcohol primer, sekunder, dam tersier dengan dioksidasi 2. Cara kerja : Larutkan Sampel dalam 0,5 ml HCl 2M Tambahkan beberapa kristal Kalium dikromat Amati perubahan warna
Indikasi Warna coklat langsung, atau warna hijau yang berubah menjadi coklat, menunjukkan adanya suatu aminofenol atau fenol yang memiliki dua atau lebih gugus hidroksil dalam posisi yang berdekatan pada cincin. Monofenol fenol terhalogenasi dan fenol dengan gugus hidroksil meta satu sama lain bereaksi lebih lambat atau tidak sama sekali. G. Pereaksi Fehling A dan Fehling B 1. Fungsi : Untuk mengidentifikasi gula-gula pereduksi (gula yang dapat mereduksi suatu agen pengoksidasi) 2. Kompposisi: a. Fehling A CuSO 4 . 5H 2 O 34,64 g H 2 SO 4 pekat 0,5 mL Aquadest ad 500 mL b. Fehling B KNaC4H 4 O 6. 4H 2 O 176 g NaOH murni 77 g Aquadest ad 500 mL 3. Cara pembuatan a. Fehling A Alirkan perlahan H 2 SO 4 pekat kedalam gelas kimia berisis 100 mL aquadest sambil sesekali diaduk secara perlahan, masukan garam tembaga kedalamya setelah melarut encerkan dengan aquadest sehingga volume larutan menjadi 500 mL dan pindahkan pereaksi kedalam botol reagen. Fehling A berwarna biru muda. b. Fehling B Siapkan 250 mL aquadest di dalam gelas kimia, NaOH yang telah ditimbang segera larutkan kedalam aquadest dan kemudian larutkan garam tartat dan di encerkan hingga volume larutan menjadi 500mL. Larutan fehling B tidak berwarna. 4. Cara Sampel + fehling A dan fehling B dengan perbandingan 1:1 kemudian panaskan, warna kuning merah bata (endapan Cu 2 O positif). Beberapa zat yang positif bisa dilakukan tanpa adanya pemanasan.