You are on page 1of 1

BAB I

PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Kalium adalah elektrolit, yang merupakan mineral dalam darah yang dapat diukur
melalui tes darah. Kalium yang didapatkan melalui makanan dan minuman dan diekskresikan
terutama melalui urin. Kalium berfungsi sebagai pengendali kelistrikan jantung, mengontrol
keseimbangan asam dan basa, dan sebagai kontraksi otot. Penurunan kalium ekstraseluler
dipengaruhi oleh : insulin, aldosterone, stimulasi adrenergic dan alkalosis. Sedangkan,
peningkatan kalium ekstraselular dipengaruhi oleh: defisiensi insulin (DM), defisiensi
aldosterone (penyakit Addison), adrenergic blockade, asidosis, lisis sel, peningkatan
osmolaritas cairan ekstrasel.
Hypokalemia merupakan suatu keadaan dimana keadaan kalium <3.5mEq/L yang
diakibatkan oleh berbagai penyebab, yaitu : penurunan intake, redistribution ke dalam sel,
peningkatan pengeluaran. Insiden terjadinya hypokalemia di dunia sekitar 1% pada penderita
yang tidak mengkonsumsi obat obatan. Lebih dari 21% pasien dirawat dengan kalium <3.5
mEq/L, 5% dengan kalium <3 mEq/L. Di Indonesia, insidensi hipokalemia cenderung berkisar
antara 24% hingga 36,36%

pada pasien saat masuk rumah sakit.
Mengingat tingginya angka kejadian hipokalemia dan risiko yang dapat ditimbulkan
akibat kondisi ini, dibutuhkan pemahaman yang baik terkait fisiologi kalium dalam homeostasis
tubuh manusia dan hipokalemia sebagai salah satu gangguan keseimbangan kalium agar dapat
dilakukan penatalaksanaan dengan baik.

You might also like