You are on page 1of 36

Acepromaxine maleat

Jenis : antiemetik
Anjing:
a) Premedication: 0.03 - 0.05 mg/kg IM or
1 - 3 mg/kg PO at least one hour prior to
surgery (not as reliable). (Hall and Clarke
1983)
b) Restraint/sedation: 0.025 - 0.2 mg/kg
IV; maximum of 3 mg or 0.1 - 0.25 mg/kg
IM.
Preanesthetic: 0.1 - 0.2mg/kg IV or IM;
max. of 3 mg; 0.05 - 1 mg/kg IV, IM or
SQ.
(Morgan 1988)
c) 0.1 mg/kg IM or IV q8h (Davis 1985b)
d) 0.55 - 2.2 mg/kg PO or 0.55 - 1.1 mg/kg
IV, IM or SQ (Package Insert, PromAce Fort Dodge)
e) 0.55 - 2.2 mg/kg PO or 0.055 - 0.11
mg/kg IV, IM or SQ (Kirk 1986)
Kucing:
a) Restraint/sedation: 0.05 - 0.1 mg/kg IV,
maximum of 1 mg (Morgan 1988)
b) 0.1 mg/kg IM or IV once daily (Davis
1985b)
c) 1.1 - 2.2 mg/kg PO, IV, IM or SQ
(Package Insert, PromAce - Fort Dodge)
d) 0.055 - 0.11 mg/kg IM or SQ or 1.1 2.2 mg/kg PO (Kirk 1986)
e) 0.11 mg/kg with atropine (0.045 - 0.067
mg/kg) 15-20 minutes prior to ketamine
(22
mg/kg IM). (Booth 1988a)
Kelinci:
a) As a tranquilizer: 1 mg/kg IM, effect
should begin in 10 minutes and last for 1-2
hours
(Booth 1988a)
Sapi:
a) Sedation: 0.01 - 0.02 mg/kg IV or 0.03 0.1 mg/kg IM (Booth 1988a)
b) 0.05 - 0.1 mg/kg IV, IM or SQ (Howard
1986)

c) Sedative one hour prior to local


anesthesia: 0.1 mg/kg IM (Hall and Clarke
1983)
Kuda:
a) 0.04 - 0.1 mg/kg IV or IM (Robinson
1987)
b) 0.044 - 0.088 mg/kg (2 - 4 mg/100 lbs.
body weight) IV, IM or SQ (Package
Insert,
PromAce - Fort Dodge)
c) 0.02 - 0.05 mg/kg IM or IV as a
preanesthetic (Booth 1988a)
d) Neuroleptanalgesia:0.02 mg/kg given
with buprenorphine (0.004 mg/kg IV) or
xylazine
(0.6 mg/kg IV) (Thurmon and Benson
1987)
Angsa:
a) 0.1 - 0.2 mg/kg IV, IM, or SQ (Howard
1986)
b) 0.03 - 0.1 mg/kg (Hall and Clarke 1983)
c) For brief periods of immobilization:
acepromazine 0.5 mg/kg IM followed in
30 minutes
by ketamine 15 mg/kg IM. Atropine
(0.044 mg/kg IM) will reduce salivation
and
bronchial secretions. (Lumb and Jones
1984)
Acepromazine Maleate for Injection 10
mg/ml for injection in 50 ml
vials;PromAce (Fort
Dodge); generic; (Rx). Approved
for use in dogs, cats and horses not
intended for food.
Acepromazine Maleate Tablets 5, 10, &
25 mg in bottles of 100 and 500 tablets;
PromAce
(Fort Dodge); generic; (Rx).
Approved for use in dogs, cats and horses
not intended for food.
Kontra indikasi : jika diberikan terlalu
banyak dapat menyebabkan disfungsi hati,
penyakit jantung dan lemah.

ACYCLOVIR
indikasi: antiviral yang digunakan untuk
menangani infeksi virus herpes.
kontraindikasi: alergi, gagal ginjal,
bunting. efek samping: nekrosis otot,
leukopenia dapat terjadi pada kucing,
kerusakan
ginjal,
luka
saluran
gastrointestinal, vomit, diare, anoreksia,
dan letargi.
interkasi obat: -probenecid
: waktu
clearance acyclovir menjadi turun.
-theofiline : kadar theofiline dalam plasma
semakin tinggi jika diberikan bersamaan
dengan acyclovir.
-hydantoins dan asam valproic : kadar
hydantoins dan asam valproic semakin
rendah jika diberikan bersamaan dengan
acyclovir.
-amfotericin B
: meningkatkan efek
antiviral acyclovir tapi mengakibatkan
efek keracunan ginjal meningkat.
Sediaan: tablet: 400 dan 800 mg , kapsul:
200 mg
dosis: 5-10 mg/kg BB
AMOXYCILIN
Farmakokinetik
Amoxicillin diserap secara baik sekali oleh
saluran
pencernaan.
Kadar bermakna didalam serum darah
dicapai 1 jam setelah pemberian per-oral.
Kadar puncak didalam serum darah 5,3
mg/ml dicapai 1,5-2 jam setelah pemberian
per-oral. Kurang lebih 60% pemberian peroral akan diekskresikan melalui urin dalam
6 jam.
Farmakodinamik
Amoxicillin
(alpha-amino-p-hydoxybenzyl-penicillin) adalah derivat dari 6
aminopenicillonic
acid,
merupakan
antibiotika berspektrum
luas
yang
mempunyai daya kerja bakterisida.
Amoxicillin, aktif terhadap bakteri gram
positif maupun bakteri gram negatif.

Bakteri gram positif: Streptococcus


pyogenes,
Streptococcus
viridan,
Streptococcus
faecalis,
Diplococcus
pnemoniae,
Corynebacterium
sp,
Staphylococcus aureus, Clostridium sp,
Bacillus anthracis. Bakteri gram negatif:
Neisseira
gonorrhoeae,
Neisseriameningitidis,
Haemophillus
influenzae,
Bordetella
pertussis,
Escherichia coli, Salmonella sp, Proteus
mirabillis, Brucella sp.
Efek samping
diare, gangguan tidur, rasa terbakar di
dada, mual, gatal, muntah, gelisah, nyeri
perut, perdarahan dan reaksi alergi lainnya.
Interaksi
Obat
Probenesid memperpanjang waktu paruh
Amoksisilin dalam plasma.
Allopurinol memicu timbulnya kemerahan
pada
kulit.
Mengurangi efektifitas kontrasepsi per
oral.
Indikasi
1.Infeksi
saluran
pernafasan
atas:
Tonsillitis,
,
pharyngitis
(kecuali
pharyngitis
gonorrhoae),
Sinusitis,
laryngitis,
otitis
media.
2.Infeksi saluran pernafasan bawah: Acute
dan chronic bronchitis, bronchiectasis,
pneumonia.
3.Infeksi saluran kemih dan kelamin:
gonorrhoeae yang tidak terkomplikasi,
cystitis,
pyelonephritis.
4.Infeksi kulit dan selapu lendir: Cellulitis,
wounds, carbuncles, furunculosis.
Kontraindikasi
Keadaan peka terhadap penicillin.
Cost
Rp 15.000
dari Rp370 menjadi Rp400 per butir.

AMPICILLIN
Farmakokinetik
Untuk pemakaian oral dianjurkan
diberikan jam sampai 1 jam sebelum
makan.
Cara pembuatan suspensi, dengan
menambahkan air matang sebanyak 50
ml, kocok sampai serbuk homogen.
Setelah rekonstitusi, suspensi tersebut
harus digunakan dalam jangka waktu 7
hari.
Pemakaian parental baik secara i.m
ataupun i.v dianjurkan bagi penderita
yang tidak memungkinkan untuk
pemakaian secara oral.
Farmakodinamik
Ampisilina termasuk golongan penisilina
semisintetik yang berasal dari inti
penisilina yaitu asam 6-amino penisilinat
(6-APA) dan merupakan antibiotik luas
yang
bersifat
bakterial.
Secara klinis efektif terhadap kumankuman gram-positif yang peka terhadap
penisilina 6 dan terhadap bermacammacam kuman gram-negatif, diantaranya :
1.Kuman
gram-positif
seperti
S.
pneumoniae, enterokokus, dan stafilokolus
yang tidak menghasilkan penisilinase.
2.Kuman gram-negatif seperti gonokokus,
H. Influenzae, jenis E. coli. Shigella,
Salmonella dan P. mirabilis.
Efek samping/ Toksisitas
nausea, , vomiting, kehilangan selera
makan, diarrhea, ruam, rasa gatal, sakit
kepala, kebingungan dan pusing. Pasien
yang mempunyai sejarah alergi dengan
penicillin tak boleh menerima obat ini.
Interaksi obat
Allupurinol = Meningkatkan risiko ruam
saat amoxicillin atau ampicillin diberikan
bersama allupurinol
Antikoagulan = INR dapat terganggu
dengan pemberian penisilin spectrum

luas seperti ampicillin, meskipun studi


gagal menunjukkan interaksi dengan
coumarin atau phenindione
Probensid mengganggu ekskresi obat.
Allopurinol meningkatkan resiko ruam
kulit.
Indikasi
Ampisilina digunakan untuk pengobatan:
1.Infeksi saluran pernapasan, seperti
pneunomia faringitis, bronkitis, laringitis.
2.Infeksi saluran pencernaan, seperti
shigellosis,
salmonellosis.
3.Infeksi saluran kemih dan kelamin,
seperti gonore (tanpa komplikasi), uretritis,
sistitis,
pielonefritis.
4.Infeksi kulit dan jaringan kulit.
5.Septikemia, meningitis
Kontraindikasi
Hipersensitif terhadap penisilina
Cost Rp. 4.000,-

ATROPINI SULFAS
GOLONGAN : K
KANDUNGAN : Atropine sulfat
INDIKASI :Spasme/kejang pada kandung
empedu, kandung kemih dan usus,
keracunan fosfor organik. Antimuskarinik,
antispasmodik,
keracunan
antikolinesterase, bronkodilator, diare &
disenteri, iridosiblitis.
KONTRA INDIKASI :Glaukoma sudut
tertutup,
obstruksi/sumbatan
saluran
pencernaan dan saluran kemih, atoni (tidak
adanya ketegangan atau kekuatan otot)
saluran pencernaan, ileus paralitikum,
asma, miastenia gravis, kolitis ulserativa,
hernia hiatal, penyakit hati dan ginjal yang
serius.
PERHATIAN :Beresiko menyebabkan
panas tinggi, gunakan dengan hati-hati
pada pasien terutama anak-anak, saat
temperatur sekitarnya tinggi.Usia lanjut

dan pada kondisi pasien dengan penyakit


sumbatan paru kronis yang terkarakterisa
oleh takhikardia.
INTERAKSI
OBAT
:Aktifitas
antikolinergik bisa meningkat oleh
parasimpatolitikum lain.
- Guanetidin, histamin, dan Reserpin dapat
mengantagonis
efek
penghambatan
antikolinergik pada sekresi asam lambung.
- antasida bisa mengganggu penyerapan
Atropin.
EFEK SAMPING :Peningkatan tekanan
intraokular, sikloplegia (kelumpuhan iris
mata), midriasis, mulut kering, pandangan
kabur, kemerahan pada wajah dan leher,
hesitensi dan retensi urin, takikardi, dada
berdebar, konstipasi/sukar buang air besar,
peningkatan suhu tubuh, peningkatan
rangsang susunan saraf pusat, ruam kulit,
muntah, fotofobia (kepekaan abnormal
terhadap cahaya).
INDEKS KEAMANAN PADA WANITA
HAMIL :
Penelitian pada hewan menunjukkan efek
samping pada janin ( teratogenik atau
embriosidal atau lainnya) dan belum ada
penelitian yang terkendali pada wanita
atau penelitian pada wanita dan hewan
belum tersedia. Obat seharusnya diberikan
bila
hanya
keuntungan
potensial
memberikan alasan terhadap bahaya
potensial pada janin.
Atropin sulfat menyebabkan midrasis dan
termasuk
kedalam
golongan
obat
antikolinergik yang bekerja pada reseptor
muskarinik.
Antimuskarinik
ini
memperlihatkan efek sentral terhadap
susunan syaraf pusat yaitu merangsang
pada dosis kecil dan mendepresi pada
dosis toksik.
MERK
DAGANG;Atropin
Sulfat,
Proflugon, Spasminal, Yekaspasmogin
SEDIAAN: Ampul (1 ml, 0,25 mg/ml)

DOSIS : 0,25 1 mg; 2 4 mg (keracunan


antikolinesterase spt baygon); 1 ampul
0,25 mg DOSIS hewan Atropin sulfat 0,04
mg/kg BB

B KOMPLEKS
Golongan obat anti defisiensi vitamin,
mineral, dan asam amino
keluarga vitamin yang larut dalam air,
saling terkait dalam fungsi dan sering hadir
bersama
dalam
makanan.
Mereka
termasuk vitamin B1 (thiamin), vitamin
B2 (riboflavin), vitamin B3 (niasin),
vitamin B5 (asam pantotenat), vitamin B6
(piridoksin), vitamin B12 (kobalamin),
folasin (asam folat, juga disebut asam
pteroilglutamik atau PGA), dan biotin.
Kandungan B kompleks tablet :
Vitamin B1 2mg, vitamin B2 2mg, vitamin
B6 2mg, Nikotinamida 20mg, kalsium
pantotenat 10mg
Vit b kompleks injeksi :
Sediaan cair injeksi
Komposisi vit B1, vit b6, vit b2,
nicotinamide, panthotenol, procain HCl
Indikasi antidefisiensi vit b komplek pd
hewan
Dosis

lihat
kemasan
botol
20ml,100ml,500ml
Vit b komplek pantho :
Sediaan cair injeksi
Komposisi vit B1, vit b2, nicotinamide,
methionin, procain HCl
Indikasi antidefsiensi vit b komplek pd
hewan
Dosis lihat kemasan botol 20ml,100ml
Kontrainidikasi :
Induk bunting + nyusui, sakit ulkus
lambung, gangguan hati, pernah alergi
terhadap obat-obatan
Efek samping :
Overdosis tinja hitam, sakit perut,
sembelit, mual, muntah, pusing, perubahan
warna urin, sering pipis, diare, sulit
bernafas, otot dan nyeri sendi, detak
jantung tdk teratur, pembengkakan wajah,
bibir, lidah, tenggorokan, kemerahan pd
kulit, gatal-gatal, ruam, batu ginjal

BIOSALAMINE
Termasuk golongan obat pencernaan
Hematinik, Ruboransia dan Tonika
Bentuk sediaan Cairan injeksi Komposisi
tiap ml mengandung Magnesium aspartat
1,5 mg, Cyanokobalamin 500 mg, Natrium
selenit 1 mg, Adenosin trifosfat 1 mg,
Asam deoksiribonukleat 100 mg, Kalium
aspartat 10 mg.
Indikasi gangguan otot atau muskulus
pada anak sapi, sebelum dan sesudah
transport.
Dosis dan cara pemakaian IV atau IM
pada kuda dan sapi dewasa 20 ml, anak
sapi atau anak kuda 10 ml, kambing,
domba, babi, anjing 2-5 ml, kucing 1 ml,
pemberian suntikan tidak boleh lebih dari
3-4 kali berturut-turut dengan interval 2448 jam, pada kuda pacu dapat diberikan
sampai dengan 5 kali dengan interval 4-5
hari.
Kemasan Vial 50 ml. Deptan RI No. I
0506023 PKC.2. Obat keras.

CALSIUM GLUCONATE
JENIS OBAT : Antidot
Efek
samping
/
Peringatan
Hiperkalsemia dapat dikaitkan dengan
terapi kalsium, terutama pada pasien
dengan penyakit jantung atau ginjal,
hewan harus dipantau secara ketat. Efek
lain yang dapat dilihat termasuk iritasi GI
dan atau sembelit setelah pemberian oral ,
ringan sampai jaringan yang parah reaksi
setelah administrasi IM atau SQ garam
kalsium dan iritasi vena setelah
administrasi IV. Kalsium klorida mungkin
lebih menjengkelkan daripada garam
parenteral lain dan lebih cenderung
menyebabkan hipotensi . Injeksi intravena
terlalu cepat kalsium dapat menyebabkan
hipotensi , aritmia jantung dan serangan
jantung .
Penggunaan / Indikasi - garam kalsium
yang digunakan untuk pencegahan atau
pengobatan kondisi hypocalcemic .
Kontraindikasi / Tindakan / Keamanan
Reproduksi tidak boleh digunakan pada
pasien dengan fibrilasi ventrikel atau
dengan hiperkalsemia . Kalsium parenteral
tidak boleh diberikan ke pasien dengan
kadar kalsium serum di atas normal .
Kalsium harus digunakan sangat hati-hati
dalam pasien yang menderita digitalis
glikosida , atau dengan penyakit jantung
atau ginjal . Kalsium klorida , karena dapat
menyebabkan acidifying , harus digunakan
dengan hati-hati pada pasien yang
mengalami gagal pernafasan , pernafasan
asidosis , atau penyakit ginjal .
Meskipun produk kalsium parenteral
belum terbukti aman untuk digunakan
selama kehamilan , mereka sering
digunakan sebelum, selama , dan setelah
partus pada sapi , domba , pelacur , dan
ratu untuk mengobati paresis nifas
sekunder untuk hipokalsemia .

Untuk pengobatan darurat tetani dan


kejang sekunder untuk hipoparatiroidisme
Anjing
a. Kalsium glukonat injeksi : 94140 mg / kg IV perlahan untuk
efek ( intraperitoneal rute
juga dapat digunakan ) .
Memantau respirasi dan laju
jantung dan ritme selama
administrasi.
(USPC 1990)
b. Untuk hipokalsemia akut :
Kalsium glukonat injeksi 10 % :
Hangat dengan suhu tubuh
dan memberikan IV pada tingkat
antara 50 - 150 mg / kg ( 0,5-1,5
ml / kg ) selama 20-30 menit .
jika bradikardia berkembang,
infus berhenti. Menyusul krisis
yang akut infus 10-15 ml ( dari
10 % solusi ) per kg selama
periode 24 jam. Terapi jangka
panjang dapat dicapai dengan
meningkatkan
kalsium
dan
vitamin
D.
Kalsium
menggunakan
laktat
dapat
diberikan secara oral pada
tingkat 0,5-2 g / hari . ( Seeler
dan Thurmon 1985 )
c. glukonat Kalsium 10 % 0,5-1,5
ml / kg atau kalsium klorida 10 %
1.5 - 3.5 ml ( total) IV
perlahan-lahan selama 15 menit ,
monitor denyut jantung atau
EKG selama infus . Jika segmen
ST elevasi atau memperpendek
interval QT terjadi , sementara
menghentikan
infus
dan
mengembalikan pada tingkat
lebih lambat ketika diselesaikan .
Terapi pemeliharaan tergantung
pada penyebab hipokalsemia .
hipoparatiroidisme
adalah
diobati dengan analog vitamin D

(lihat monografi DHT ) dengan


atau
tanpa
kalsium
lisan
suplementasi . ( Russo dan Lees
1986):
Kalsium glukonat 10 % : 0,5-1,5
ml / kg ( hingga 20 ml ) selama
15-30 menit . dapat mengulang
pada interval 6-8 jam atau
memberikan
sebagai
infus
kontinu pada 10-15 mg / kg /
jam.
mengamatiEKG
dan
menghentikan infus jika segmen
ST mengangkat , Interval QT
memendek , atau aritmiaterjadi.
Untuk terapi jangka panjang (
dengan
DHTrefer
untuk
monografi itu) , suplemen
kalsium terkadang berguna .
Kalsium glukonat pada 500-750
mg / kg / hari dibagi tid , atau
kalsium laktat sekitar 400 - 600
mg / kg / hari dibagi tid , atau
kalsium
karbonat
100-150
mg / kg / hari dibagi tawaran.
Memantau kalsium serum dan
menyesuaikan seperlunya . ( Kay
dan Richter 1988
d. Untuk
cardiotoxicity
hyperkalemic:
a. Sekunder krisis uremik:
asidosis metabolik Benar, jika
ada, dengan natrium bikarbonat
(bikarbonat
juga
dapat
bermanfaat bahkan jika asidosis
tidak hadir). kalsium glukonat
(10%) diindikasikan jika serum K
+ adalah> 8 mEq / L. Berikan
pada dosis perkiraan 0,5 1 ml / kg selama 10-20 menit,
memantau
EKG.
Cepat
mengoreksi aritmia tetapi efek
yang sangat pendek (10-15
menit). IV glukosa (0,5-1 g / kg
berat badan dengan atau tanpa

insulin) juga bermanfaat dalam


meningkatkan konsentrasi K +
intraseluler.
(Polzin
dan
Osborne 1985)
Kucing:
Untuk
hipokalsemia:
a) Kalsium glukonat injeksi: 94-140 mg /
kg IV perlahan untuk efek (intraperitoneal
rute juga dapat digunakan. Memantau
respirasi dan laju jantung dan ritme selama
administrasi. (USPC 1990).
b) Untuk hipokalsemia akut sekunder
untuk hipoparatiroidisme: Menggunakan
10%
kalsium
glukonat
injeksi,
memberikan 1-1,5 ml / kg IV perlahan
selama 10-20 menit. Monitor EKG jika
mungkin.
Jika
bradycardia,
atau
memperpendek interval QT terjadi,
memperlambat laju atau sementara
menghentikan. Setelah tanda-tanda yang
mengancam
jiwa
dikendalikan,
menambahkan kalsium untuk cairan infus
dan mengelola sebagai infus lambat pada
60-90 mg / kg / hari (elemental kalsium).
Ini mengubah menjadi 2,5 ml / kg setiap 68 jam 10% kalsium glukonat. Hati-hati
memantau serum kalsium (sekali untuk
dua kali sehari) selama periode ini dan
menyesuaikan dosis yang diperlukan.
Mulailah kalsium lisan awalnya antara 50 100 mg / kg / hari dibagi 3-4 kali sehari
elemental kalsium dan dihydrotachysterol
sekali hewan dapat mentoleransi terapi
oral. Berikan DHT awalnya di 0,125-0,25
mg PO setiap hari selama 2-3 hari,
kemudian 0,08-0,125 mg per hari untuk
2-3 hari dan akhirnya 0,05 mg PO per
hari sampai penyesuaian dosis lebih lanjut
diperlukan. Sebagai CatOS kalsium serum
stabil, kalsium intravena dapat dikurangi
dan dihentikan jika ditoleransi. Kadar
kalsium serum yang stabil (8,5-9,5 mg / dl)
biasanya dicapai dalam waktu sekitar
seminggu.
Terus
memantau
dan

menyesuaikan dosis DHT dan kalsium


ke tingkat terendah untuk mempertahankan
normocalcemia. (Peterson dan Randolph
1989) (Catatan: merujuk ke monografi
DHT untuk informasi lebih lanjut.)
c) Untuk hipokalsemia sekunder untuk
fosfat enema racun atau tetani nifas: ikuti
pedoman penggunaan kalsium intravena di
Obo atas. (Peterson dan Randolph 1989)
Sapi
:
Untuk
hipokalsemia
:
a) Kalsium glukonat injeksi : 150-250 mg /
kg IV perlahan untuk efek ( intraperitoneal
rute juga dapat digunakan ) . Memantau
respirasi dan laju jantung dan ritme selama
administrasi. (USPC 1990)
b ) Kalsium glukonat injeksi 23 % : 250500 ml IV perlahan , atau IM atau SQ (
dibagi dan diberikan di beberapa lokasi ,
dengan pijat di situs injeksi ) . ( Arah
Label ; Kalsium Gluc . Injeksi 23 %
TechAmerica
)
c ) 8-12 gram kalsium IV infus selama 510 menit , gunakan produk yang
mengandung magnesium selama bulan
terakhir
kehamilan
jika
subklinis
hypomagnesemia adalah terdeteksi . (
Allen
dan
Sansom
1986)
kuda
:
Untuk
hipokalsemia
:
a) Kalsium glukonat injeksi : 150-250 mg /
kg IV perlahan untuk efek ( intraperitoneal
rutejuga dapat digunakan ) . Memantau
respirasi dan laju jantung dan ritme selama
administrasi.
(USPC
1990)
b ) Kalsium glukonat injeksi 23 % : 250500 ml IV perlahan , atau IM atau SQ (
dibagi dan diberikan di beberapa lokasi ,
dengan pijat di situs injeksi ) . ( Arah
Label ; Kalsium Injeksi glukonat 23 %
TechAmerica
)
c ) Untuk laktasi tetani : 250 ml per 450 kg
berat badan standar komersial solusi yang
tersedia
yang
juga
mengandung

magnesium dan fosfor IV perlahan-lahan


sambil ascultating jantung. Jika tidak ada
perbaikan setelah 10 menit , ulangi .
Intensitas
bunyi
jantung
Perlu dicatat , dengan hanya extrasystole
jarang. Hentikan infus segera jika
perubahan jelas dalam menilai atau ritme
terdeteksi . ( Brewer 1987)
Domba
&
Kambing
:
Untuk
hipokalsemia
:
a) Domba : Kalsium glukonat injeksi :
150-250 mg / kg IV perlahan untuk efek (
intraperitoneal rute juga dapat digunakan )
. Memantau respirasi dan laju jantung dan
ritme selama administrasi. (USPC 1990)
b ) Domba : Kalsium glukonat injeksi 23
% : 25 - 50 ml IV perlahan , atau IM atau
SQ ( dibagi dan diberikan di beberapa
lokasi , dengan pijat di situs injeksi ) . (
Arah Label ; Kalsium glukonat Injeksi 23
%
TechAmerica
)
Babi
:
Untuk
hipokalsemia
:
a) Kalsium glukonat injeksi : 150-250 mg /
kg IV perlahan untuk efek ( intraperitoneal
rute juga dapat digunakan ) . Memantau
respirasi dan laju jantung dan ritme selama
administrasi.
(USPC
1990)
b ) Kalsium glukonat injeksi 23 % : 25 50 ml IV perlahan , atau IM atau SQ (
dibagi dan diberikan di beberapa lokasi ,
dengan pijat di situs injeksi ) . ( Arah
Label ; Kalsium Injeksi glukonat 23 %
TechAmerica
)
burung
:
Untuk
tetani
hypocalcemic
:
a) Kalsium glukonat : 50 - 100 mg / kg IV
perlahan untuk efek , dapat diencerkan dan
diberikan IM bila vena tidak dapat
ditemukan
.
(
Clubb
1986)
Untuk burung telur - terikat :
a) Pada awalnya , kalsium glukonat solusi
1 % 0.01 - 0.02 ml / g IM . Menyediakan
panas lembab ( 80 - 85 F ) dan 24 jam

untuk memungkinkan burung untuk lulus


telur . ( Nye 1986)
reptil
:
a) Untuk telur mengikat dalam kombinasi
dengan oksitosin ( oksitosin : 1 - 10 IU /
kg IM ) : . Kalsium glubionate : 10 -50 mg
/ kg IM yang diperlukan sampai kadar
kalsium kembali normal atau telur
mengikat teratasi . Berhati-hatilah saat
memberikan beberapa suntikan . Kalsium /
oksitosin tidak efektif dalam kadal seperti
pada spesies lain . ( Gauvin 1993)

CHLORPHENAMINE
Chlorphenamine
maleat
adalah
antihistamin (anti alergi) yang digunakan
dalam
pencegahan
gejala
kondisi
Pengobatan pada gejala-gejala alergis,
seperti: bersin, rinorrhea, urticaria, pruritis,
dll. Di negara Indonesia lebih dikenal
dengan singkatan CTM. Efek Samping
yang ditimbulkan seperti mengantuk,
pusing, sakit kepala, sembelit, sakit perut,
penglihatan kabur, penurunan koordinasi,
atau mulut kering / hidung / tenggorokan
dapat terjadi. Efek ini dapat menurun
karena tubuh Anda menyesuaikan obat.
Interkasi obat antihistamin ini tidak boleh
dikombinasikan dengan obat penghilang
rasa sakit.
Komposisi setiap tablet
mengandung Chlorpheniramini maleas 4
mg. Dosis untuk Dogs/Puppies sebanyak
1/2 2 tablets setiap 8-12 jam dan untuk
Cats/Kittens sebanyak 1/4 1/2 tablet
setiap 8-12 jam.

CYPROFLOXACIN
Indikasi
Untuk pengobatan infeksi yang disebabkan
oleh bakteri yang sensitif terhadap
Ciprofloxacin seperti :

Infeksi saluran kemih termasuk


prostatitis
Uretritis dan servisitis gonorrhea
Infeksi saluran cerna, termasuk
demam tifoid yang disebabkan oleh
S. thypi
Infeksi saluran nafas, kecuali
pneumonia akibat Streptococcus
Infeksi kulit dan jaringan lunak
Infeksi tulang dan sendi.
Kontraindikasi
Riwayat
gangguan
tendon
yang
berhubungan dengan penggunaan kuinolon
Dosis
:
1.Untuk infeksi saluran kemih:
Ringan sampai sedang : 2 x 250 mg
sehari
Berat : 2 x 500 mg sehari
Untuk
gonore
akut
cukup
pemberian dosis tunggal 250 mg
sehari
2.Untuk infeksi saluran cerna:
Ringan / sedang / berat : 2 x 250
mg sehari
3.Untuk infeksi saluran nafas, tulang dan
sendi kulit dan jaringan lunak :
Ringan sampai sedang : 2 x 500 mg
sehari
Berat : 2 x 750 mg sehari
Untuk mendapatkan kadar yang
adekuat pada osteomielitis maka
pemberian tidak boleh kurang dari2
x 750 mg sehari
Dosis untuk pasien dengan
gangguan fungsi ginjal : Bila
bersihan kreatinin kurang dari 20
ml/menit maka dosis normal yang
dianjurkan harus diberikan sehari
sekali atau dikurangi separuh bila
diberikan 2 x sehari
Lamanya pengobatan tergantung
dari beratnya penyakit.

Untuk infeksi akut selama 5-10


hari
biasanya
pengobatan
selanjutnya paling sedikit 3 hari
sesudah gejala klinik hilang.
Efek samping
Efek samping siprofloksasin biasanya
ringan dan jarang timbul antara lain:
Gangguan
saluran
cerna
:
Mual,muntah,diare dan sakit perut
Gangguan susunan saraf pusat :
Sakit
kepala,pusing,gelisah,insomnia dan
euphoria
Reaksi hipersensitivitas : Pruritus
dan urtikaria
Peningkatan sementara nilai enzim
hati,terutama pada pasien yang
pernah mengalami kerusakan hati
Bila
terjadi
efek
samping
konsultasi ke Dokter Hewan
Cost :Ciprofloxacin 500 mg, Rp. 413

DEXAMETHASONE
a. Pengertian : Merupakan obat
golongan hormon kortikosteroid ,
analog dengan prednisolon tapi
punya kemampuan lebih kuat
dalam hal anti inflamasi, dan efek
metabolisme hormonal, serta telah
diverifikasi.
b. Golongan obat : Anti inflamasi,
Anti alergi, anti shock dan bersifat
glukoneogik pada sapi, kuda,
anjing, kucing, kambing dan
domba
c. Bentuk sediaan : Cair (Injeksi IV
dan IM)
d. Dosis : Terapi harus didasarkan
pada tingkat keparahan hewan,
antisipasi terapi steroid serta
toleransi untuk kelebihan steroid.
Dosis yang diberikan harus tepat
dan sesuai.
Bovine : 5-20 mg/kg BB IV
atau
IM.
Dexamethasone
powder dapat diberikan dengan
dosis
parenteral
sesuai
kebutuhan
Equine : 2,5-5 mg/kg BB IV
atau
IM.
Dexamethasone
powder dapat diberikan dengan
dosis
parenteral
sesuai
kebutuhan
e. Indikasi : - Dexamethason
diindikasikan untuk mengobati
ketosis primer pada sapi serta
sebagai agen anti inflam pada sapi
serta kuda
Sebagai
terapi
suportif,
responsif thd kortikosteroid
anti inflam, digunakan secara
IV ketika respon hormonal
segera dibutuhkan
Bovine
ketosis
(efek
glukogenik), diberikan IM,

dicatat 6-12 jam. Kadar gula


darah naik diatas normal dalam
12-24 jam. Setelah diberi
dexamethasone, nafsu makan
membaik dalam 12 jam,
produksi susu yang ditekan
sebagai reaksi kompensasi
dalam kondisi ini mulai
meningkat. Proses pemulihan
3-7 hari
Terapi suportif, dalam mastitis,
gastritis
traumatis,
dan
pielonefritis.
Serta
dalam
kondisi peradangan seperti
kondisi rematik, gigitan ular,
pneumonia, laminitis dll.
Equine, diindikasikan untuk
pengobatan
radang
akut
muskuloskeletal
,
seperti
bursitis , carpitis , osselets ,
tendonitis , myositis , dan
keseleo. Selain itu untuk terapi
suportif kelelahan, laminitis
dll.
f. Kontraindikasi : Kecuali untuk
terapi darurat, jangan gunakan pada
hewan dengan nefritis kronis dan
hypercorticalism. Adanya kongesti
gagal jantung, diabetes, dan
osteoporosis
merupakan
kontraindikasi
relatif.
Jangan
gunakan dalam infeksi virus selama
tahap viremic.
g. Efek samping
SAP dan SGPT enzyme
elevations
BB turun
Anoreksia
Polidipsiadan poliuria
Vomit dan diare (kadang
berdarah) telah diamati pada
anjing kucing

Dapat menyebabkan sindrom


cushing pada anjing (kaitan
dgn
terapi
steroid
berkepanjangan)
Kortikosteroid
dilaporkan
menyebabkan laminitis pada
kuda

DIAZEPAM
Farmakokinetik
Bioavaibilitas 93-100%, half-life 20-100
jam, dieksresi melalui urin.
Farmakodinamik: Mekanisme kerja obat
Bekerja pada sistem GABA, yaitu dengan
memperkuat fungsi hambatan neuron
GABA. Reseptor Benzodiazepin dalam
seluruh sistem saraf pusat, terdapat dengan
kerapatan yang tinggi terutama dalam
korteks otak frontal dan oksipital, di
hipokampus dan dalam otak kecil. Pada
reseptor ini, benzodiazepin akan bekerja
sebagai agonis. Terdapat korelasi tinggi
antara aktivitas farmakologi berbagai
benzodiazepin dengan afinitasnya pada
tempat ikatan. Dengan adanya interaksi
benzodiazepin, afinitas GABA terhadap
reseptornya akan meningkat, dan dengan
ini kerja GABA akan meningkat. Dengan
aktifnya reseptor GABA, saluran ion
klorida akan terbuka sehingga ion klorida
akan lebih banyak yang mengalir masuk ke
dalam sel. Meningkatnya jumlah ion
klorida menyebabkan hiperpolarisasi sel
bersangkutan dan sebagai akibatnya,
kemampuan
sel
untuk
dirangsang
berkurang.
Efek obat
Sedatif, anti-epileptik/
antikonvulsan
Efek samping/toksisitas
Ataksia, hipersalivasi
Interaksi Obat

Antidepresan, antihistamin dan analgesik


opioid

pemberian
bersama
mengakibatkan depresi SSP tambahan.
Simetidin,
disulfiram,
fluoksetin,
isoniazid,
ketokonazol,
metoprolol,
propoksifen, propranolol, atau asam
valproat dapat menurunkan metabolisme
diazepam.
Rifampicin
atau
barbiturat
dapat
meningkatkan
metabolisme
dan
mengurangi efektifitas diazepam.
Indikasi
Sedasi, medikasi pra anastesi, epilepsi/
kejang berkelanjutan,
Kontraindikasi
Pasien dengan penyakit hepar, hepatic
impairment/
failure,
hipersensitivitas
terhadap diazepam, sensitivitas silang
terhadap benzodiazepine lain
Bentuk obat
Larutan injeksi (cairan)
Cost
Diazepam 10mg/2ml , 1 ampul Rp. 13000
Dose
Sedasi
Kuda:
IV 0.052.0 mg/kg
Anjing:
IV 100500 micrograms/kg
IM 300500 micrograms/kg
Kucing:
IV 100500 micrograms/kg
IM 0.31.0 mg/kg
Epileptik
Kuda, sapi:
IV lambat
25-100mg
dosis berdasaran respon, dilanjutkan
dengan phenobarbital IV
5 mg/kg
Anak kuda: IV lambat 510 mg dosis
tergantung respon, dilanjutkan dengan
phenobarbital IV 9 mg/kg

Anjing, kucing: IV 550 mg diberikan


bertahap dengan dosis 5
10 mg, dilanjutkan dengan infuse intra
vena lambat glukosa 5%, 25
mg/jam

DIGOXIN
diperoleh dari daun tumbuhan digitalis
(daun-daunan yang dipakai sebagai obat
memperkuat jantung). Digoxin membantu
membuat detak jantung lebih kuat dan
dengan irama yang lebih teratur.
FARMAKODINAMIK
:
Sifat
farmakodinamik utama digitalis adalah
inotropik
positif,yaitu
meningkatkan
kekuatan kontraksi miokardiaum. Pada
penderita yang mengalami gangguan
fungsi sistolik, efek inotropik positif ini
akan menyebabkan peningkatan curah
kerja jantung sehingga tekanan vena
berkurang, ukuran jantung mengecil, dan
refleks takikardia yang merupakan
kompensasi jantung, diperlambat. Tekanan
vena yang berkurang akan mengalami
gejala bendungan, sedangkan sirkulasi
yang membaik, termasuk ke ginjal, akan
meningkatkan diuresis dan hilangnya
udem.
*
Efek langsung : Kontraklitas
miokardium. Mekanisme meningkatnya
kontraktilitas otot jantung oleh digitalis
sangat kompleks. Efek ini berlaku untuk
otot atrium dan ventrikel, dan secara
kualitatif sama untuk otot jantung yang
normal maupun yang gagal. Efek terhadap
aktivitas mekanik ini terlihat pada
kontraksi isometrik maupun isotonik.
Digitalis yang diberikan pada sendian otot
jantung dalam kondisi isometrik akan
meningkatkan tegangan (tension) otot.
*
Efek tak langsung : Efek tak langsung
pada sistem saraf autonom terjadi pada
kadar terapi dan kadar toksik. Pada kadar

rendah efek parasimpatomimetik lebih


menonjol. Peningkatan aktivitas vagus ini
kelihatannya merupakan gabungan efek
pada berbagai tempat di arteri, nukleus
vagus sentral, ganglion nodosum dan
ganglion autonom.
FARMAKOKINETIK
:
Absorbsi.
Penyerapan digoksin pada pemberian per
oral agak bervariasi dan sangat ditentukan
oleh jenis sediaan yang digunakan, adanya
makanan, serta waktu pengosongan
lambung. Absorbsi dari sediaan tertentu
dapat rendah sekali, yaitu 40%, sementara
yang lain mencapai 75%. Perbedaan
bioavabilitas terjadi karena perbedaan
kecepatan dan derajat disolusi.
Distribusi. Digoksin glikosida dalam tubuh
berlangsung lambat, sebagian krena
volume distribusinya yang besar (kira-kira
6L/kg). Seperti halnya dengan obat lain,
gagal jantung memperlambat tercapainya
kadar mantap. Kira-kira 25% digoksin
terikat pada protein plasma, sedangkan
digitoksin lebih dari 95%.
Eliminasi. Digoksin dieliminasi terutama
melalui ginjal. Obat ii mengalami filtrasi
di gomelurus dan disekresi melalui
tubulus. Ada sedikit reabsorbsi di lumen
tubulus, dan ini menjadi nyata bila
kecepatan aliran cairan tubulus sangat
berkurang.
POSOLOGI : Dewasa: Dosis digitalisasi
rata-rata 3-6 tablet sehari dalam dosis
terbagi. Untuk digitalisasi cepat dimulai2 3 tablet, diikuti 1 -2 tablet tiap 6-8 jam
sampai tercapai digitalisasi penuh. Untuk
digitalisasi lambat dan dosis penunjang
1/2-2 tablet sehari (1/2 - 1 tablet pada
usia
lanjut), tergantung
pada berat
badan dan kecepatan bersihan kreatinin.
Dosis harusdikurangi pada penderita
dengan gangguan fungsi ginjal. Anak-anak
dibawah 10 tahun : 0.025 mg/kg BB sehari
dalam dosis tunggalatau terbagi.

PERINGATAN DAN PERHATIAN :


Dosis lebih rendah pada pasien dengan
berat
badan
rendah.usia
lanjut,
hipokalemia dan hipotiroid. Setelah
pemberian selama 14 hari, dosis hams
diturunkan dan disesuaikan dengan respon
pasien. Hati-hati pemberian pada ibu hamil
dan menyusui. Hati-hati pemberian pada
penderita gagal jantung yang menyertai
glomerulonefritis akut, karditis berat,
gangguan fungsi ginjal sedang sampai
berat, hipokalsemia, hipomagnesemia,
aritmia atrium yang disebabkan keadaan
hipermetabolik, penyakit nodus SA,
Sindroma Wolff - Parkinson - White,
perikarditis konstriktif kronik, bayi
neonatus dan bayi prematur. Blok AV
tidak lengkap pada pasien dengan serangan
Stokes - Adams dapat berianjut menjadi
Blok AV lengkap. Jangan digunakan untuk
terapi obesitas atau takikardia sinus,
kecuali jika disertai gagal jantung.
Digoksin dapat
menimbulkan
perubahan ST-T yang pgsitjf semu pada
EKG selama testlatihan. Anoreksia, mual,
muntan dan aritmia dapat merupakan
gejala penyerta gagal jantung atau gejalagejala keracunan digitalis. Bila timbul
keracunan digitalis maka pemberian obat
digitalis dandiuretik dihentikan.
EFEK SAMPING
Dapat terjadi anoreksia, mual,
muntah dan sakitkepala.
Gejala toksik pada jantung :
kontraksi ventrikel
prematur
multiform atau unifocal,takikardia
ventrikular, desosiasi AV, aritmia
sinus, takikardia atrium dengan
berbagai derajat blokAV.
Gejala neurologik :
depresi,
ngantuk, rasa lemah, letargi,
gelisah, vertigo, bingung
dan halusinasi visual.

Gangguan pada mata: midriasis,


fotofobia, dan berbagai gangguan
visus.
Ginekomastia,
ruam
kulit
makulopopularatau
reaksikulit
yang lain.
INTERAKSI
OBAT
:
Kuinidin,
verapamil, amiodarondan propafenon
dapat meningkatkan kadar digitalis.
Diuretik,
kortikosteroid,
dapat
menimbulkan
hipokalemia,
sehingga
mudah terjadi intoksikasi digitalis.
Antibiotik
tertentu
menginaktivasi
digoksin melalui metabolisme bakterial di
usus
bagian
bawah.
Propantelin,
difenoksilat,
meningkatkan
absorpsi
digoksin.
Antasida,
kaolin-peptin,
sulfasalazin, neomisina, kolestiramin,
beberapa obat kanker, menghambat
absorpsi
digoksin.
Simpatomimetik,
meningkatkan resiko aritmia. Beta bloker, kalsium antagonis, berefek aditif
dalam penghambatan konduksiAV.
INTOKSIKASI : Rasio terapi digitalis
sangat
sehingga
5-20%
penderita
umumnya memperlihatkan gejala toksik
dengan manifestasi yang sukar dibedakan
dengan
tanda
tanda
gagal
jantung.Keracunan ini biasanya terjadi
karena 1.pemberian dosis beban yang
terlalu cepat 2. Akumulasi akibat dosis
penunjang yang terlalu besar 3.adanya
presdiposisi untuk keracunan atau 4 takar
lajak.
Efek toksik digitalis sering
dijumpai dan dapat sedemikian berat
sehingga
menyebabkan
kematian
gejalanya berbeda-beda dapat mengenai
hamper semua system organ dalam
tubh,dan umumnya merupakan kelanjutan
dari efek farmakodinamik-nya efek toksik
utama ialah terhadap jantung yang bila
luput dari perhatian atau tidak ditangani
dengan kematian.

EFEK
TOKSIK
TERHADAP
JANTUNG : Gejala umum intoksikasi
digitalis tampak pada saluran cerna dan
susunan saraf pusat tetapi gejala yang
paling berbahaya adlah gannguan irama
denyut dan konduksi jantung (perlambatan
dari blok AV total).

DOXYCYCLINE
Farmakokinetik: Doxycycline diabsorbsi
dengan baik setelah pemberian secara oral.
Bioavailability 90-100% pada hewan
Tidak ada data bioavailability pada hewan,
tetapi obat ini diabsorbsi pada lambung
hewan. Tidak seperti tetracycline HCl atau
oxytetracycline,
doxycycline
hanya
diabsorbsi 20% di dalam usus. Absorbsi
golongan tetracycline sebagian besar
terjadi di lambung dan usus halus.
Golongan
tetracycline
secara
luas
didistribusikan ke jantung, ginjal, paruparu, otot,cairan pleura,secresi bronchial,
sputum, empedu, saliva, cairan synovial,
cairan ascetic dan vitreous humor.
Ekskresi melalui urin dan empedu.
Golongan Tetracycline tidak stabil dengan
calsium, magnesium, riboflavin, heparin
dan bismuth.
Farmakodinamik: Doxycycline termasuk
golongan Tetracycline yang bersifat
bakteriostatik dengan cara menghambat
sintesa protein dari bakteri. Mempunyai
spektrum bakteri yang lebar, efektif
terhadap kuman gram positif dan negatif,
mencakup spektrum penicillin dan
streptomycin.
Indikasi: Antibiotik yang efektif Untuk
mengobati
penyakit
Mycoplasmosis,
Salmonellosis,
Colibacillosis,
Pasteurellosis pada unggas dan babi.
Kontarindikasi:
-Riwayat hipersensitifitas, fotodermatosis,
kerusakan hati,

-Hewan Bunting.
-Golongan Tetracycline tidak stabil dengan
calsium, magnesium, riboflavin, heparin
dan bismuth.
Interaksi Obat:
- absorpsi Doksisiklin agak berkurang oleh
produk-produk
susu,
antasida,
Kolestiramin,
atau
preparat/sediaan
Kalsium
dan
Magnesium.
- mengurangi aktifitas lipase pankreatik,
peptidase, amilase, pepsin, dan kolin
oksidase.
Efek Samping: Gangguan saluran
pencernaan, kerusakan hati, diskrasia
darah, fotositisasi
& pertumbuhan
berlebihan organisme yang resisten
terhadap Doksisiklin, peningkatan tekanan
intrakranial yang berisfat reversibel (akan
berhenti bila obat tidak lagi diberikan)
Dosis:
-Doxycycline
: 0,1 0,3 gram / liter
air minum.
-Doxycycline : 2,5 10 mg / kg bb, untuk
ayam periode layer.

ENROFLOXACIN
Farmakokinetik
Diserap dengan baik setelah pemberian per
oral pada berbagai spesies. Tapi pada
anjing bioavailabilitas sektar 80%. Tingkat
dosis max terjadi 15 menirt setelah
pemberian oral. Didistribusikan keseluruh
tubuh. Vol distribusi pada anjing 2,8L/Kg
dan hanya 27% yang terikat protein
plasma. Konsentrasi tertinggi pada
empedu, paru, ginjal, hati, dan system
reproduksi. Tingkat terapeutik terendah
ditemukan dalam CSF yang hanya 6-10%
diserum. Mekanisme sekresi melalui ginjal
dan non-ginjal. 15-50% obat dieliminasi
dalam bentuk urin. Dimetabolisme
keberbagai metabolit yang kurang aktif.
Half-live di anjing 4-5 jam sedangkan pada
kucing 6 jam.
Farmakodinamik
Mekanisme kerjanya dengan menghambat
bakteri DNA-gyrase (Topoisomerase type
II) sehingga mencegah supercoiling DNA
dan sintesis DNA.
Efek samping /toksisitas
Kemungkinan terjadi overdosis akut
dengan gejala serius sangat kecil
kemungkinannya. Hanya saja perlu
diwaspadai terjadinya anoreksia dan
muntah. Kematian dapat terjadi ketika
anjing menerima 25 kali dosis selama 11
hari.
Interaksi obat
Jangan diberikan bersamaan dengan
antasida
karena
dapat
mengikat
enrofloxacin
dan
mencegah
penyerapannya.
Indikasi
Obat ini digunakan untuk mengobati
penyakit assicaited yang disebabkan oleh
bakteri pada anjing, kucing, sapi (Bukan
sapi perah) ayam, dan kalkun.
Kontraindikasi

Jangan diberikan pada anjing muda kurang


dari 8 minggu.

EPINEPHRIN
Adrenergik
Efek
samping
Kardiovaskuler : Angina, aritmia jantung,
nyeri
dada,
flushing,
hipertensi,
peningkatan kebutuhan oksigen, pallor,
palpitasi, kematian mendadak, takikardi
(parenteral),
vasokonstriksi,
ektopi
ventrikuler.
SSP : Ansietas, pusing, sakit kepala,
insomnia.
Gastrointestinal : tenggorokan kering,
mual, muntah, xerostomia.
Genitourinari : Retensi urin akut pada
pasien dengan gangguan aliran kandung
kemih.
Penggunaan / Indikasi - Epinefrin
digunakan terutama dalam kedokteran
hewan
sebagai
pengobatan
untuk
anafilaksis dan resusitasi jantung . Karena
sifat vasocontrictive nya , epinefrin adalah
juga ditambahkan ke anestesi lokal untuk
menghambat penyerapan sistemik dan
memperpanjang
efek
.
oxidase ( MAO ) dan katekol - O methyltransferase ( COMT ) ke metabolit
aktif
.
Kontraindikasi / Tindakan - Epinefrin
merupakan kontraindikasi pada pasien
dengan sudut sempit glaukoma ,
hipersensitivitas terhadap epinefrin , syok
akibat penyebab non - anaphylactoid ,
selama
umum
pembiusan
dengan
hidrokarbon
terhalogenasi
atau
siklopropana , selama persalinan ( dapat
menunda kedua panggung ) dan dilatasi
jantung atau insufisiensi koroner .
Epinefrin juga tidak boleh digunakan
dalam kasus di mana obat vasopresor
adalah kontraindikasi ( misalnya ,

tirotoksikosis , diabetes, hipertensi ,


toksemia kehamilan ) . Seharusnya tidak
disuntik dengan anestesi lokal menjadi
pelengkap kecil dari tubuh ( misalnya ,
kaki , telinga, dll ) karena kemungkinan
nekrosis dan pengelupasan .Gunakan
epinefrin dengan hati-hati dalam kasus
hipovolemia , itu bukan pengganti cairan
yang cukup terapi penggantian . Ini harus
digunakan dengan sangat hati-hati pada
pasien dengan jantung prefibrillatory
ritme , karena efek rangsang pada jantung .
Sementara epinephrines kegunaan dalam
detak jantung adalah didokumentasikan
dengan baik, juga dapat menyebabkan
fibrilasi ventrikel , gunakan hati-hati dalam
kasus ventrikel fibrilasi .
Interaksi Obat - Jangan gunakan dengan
amina simpatomimetik lain (misalnya,
isoproterenol) karena efek aditif dan
toksisitas.
Antihistamin
tertentu
(diphenhydramine, chlorpheniramine, dll)
dan l-tiroksin mungkin mempotensiasi
efek dari epinefrin. Propranolol (atau betablocker) dapat mempotensiasi hipertensi,
dan memusuhi epinephrines efek jantung
dan bronkodilatasi dengan menghalangi
efek beta epinefrin. Nitrat, alpha-blocking
agen, atau diuretik dapat meniadakan atau
mengurangi efek pressor dari epinefrin.
Ketika epinefrin digunakan dengan obat
yang peka miokardium (halotan, dosis
tinggi digoxin) Monitor tanda-tanda
aritmia. Hipertensi dapat terjadi jika
epinefrin digunakan dengan agen oxytocic.
Dosis - Catatan: Pastikan ketika
mempersiapkan injeksi bahwa Anda tidak
bingung 1:1000 (1 mg / ml) dengan
1:10.000 (0,1 mg / ml) konsentrasi. Untuk
mengkonversi solusi 1:1000 untuk solusi
1:10.000 untuk IV atau penggunaan
intratracheal, encerkan setiap ml dengan 9
ml normal saline untuk injeksi. Epinefrin
hanya satu aspek mengobati serangan

jantung, lihat referensi khusus atau


protokol untuk informasi lebih lanjut.
Parenteral :Cattle, kuda, domba, babi : I
ml dari 1:1000 solution/100 pound BB
SC/IM.
Anjing dan kucing : 0,1- 0,5 ml dari
1:1000 solution SC/IM
IV : tidak direkomendasikan tapi di
perbolehkan pada kondisi emergensi.
Dosisnya atau dari dosis IM
Injeksi, Ampul 1mg/ml

GENTAMICIN (Gentipra, genta)


Farmakodinamik : menghambat sintesis
protein yang ireversibel. Mekanisme kerja
aminoglikosida berdifusi lewat kanal air
yang dibentuk oleh porin protein pada
membran
luar
dari
bakteri.
sel,
aminoglikosid terikat pada ribosom 30S
dan
menghambat
sintesis
protein.
Terikatnya aminoglikosid pada ribosom ini
mempercepat transpor aminoglikosid ke
dalam sel, diikuti dengan kerusakan
membran sitoplasma, dan disusul kematian
sel. terjadinya miss reading kode genetik
yang mengakibatkan terganggunya sintesis
protein.
Aminoglikosida
bersifat
bakterisidal
cepat.
Pengaruh
aminoglikosida
menghambat
sintesis
protein dan menyebabkan miss reading
dalam penerjemahan mRNA.
Farmakokinetik : Gentamisin sebagai
polikation bersifat sangat polar, sehingga
sangat sukar diabsorpsi melalui saluran
cerna Kadar puncak dicapai dalam waktu
sampai 2 jam. Sifat polarnya
menyebabkan aminoglikosid sukar masuk
sel. Kadar dalam sekret dan jaringan
rendah, kadar tinggi dalam korteks ginjal,
endolimf dan perilimf telinga. Ekskresi
gentamisin berlangsung melalui ginjal
terutama dengan filtrasi glomerulus
sebagian besar ekskresi terjadi dalam 12
jam setelah obat diberikan
Efek samping : sakit kepala, kulit ruam,
paresthesia, demam, superinfeksi, pusing,
vertigo.
Interaksi obat: Aminoglikosida terutama
Gentamisin dan tobramisin diinaktivasi
oleh penicillin.
Mekanisme: gugusamino dari amino
glikosida akan bereaksi dengan cincin beta
laktam, kedua antibiotik tidak aktif.
Indikasi : Untuk infeksi bakteri gram
negatif (Pseudomonas, Proteus, Serratia)
dan Gram positif (Staphylococcus),

coryza
Colibacillosis,
Salmonellosis.
infeksi tulang, infeksi saluran nafas,
infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi
saluran urin, abdomen, endokarditis dan
septikemia , penggunaan topical, dan
profilaksis untuk bakteri endokarditis dan
tindakan bedah.
Kontra indikasi : jangan diberikan pada
hewan yang Hipersensitif terhadap
Gentamisin dan Aminoglikosida lain
Dosis dan cara pemakaian : 0,1 0,2
ml/Kg BB selama 3 hari
Sediaan : cairan botol 100 ml

IBUPROFEN
Merupakan pengganti asam fenilalkanoit
dengan aktivitas analgesik, antiinflamasi
dan antipiretik yang ampuh. Ibuprofen
menghambat sintesis prostaglandin dengan
memblokir konversi asam arakidonat
menjadi
prostaglandin.
Ibuprofen
tergolong
dalam
non-steroidal
antiinflamatory drugs, golongan yang
bekerja dengan menghambat pembentukan
bahan kimia tertentu dalam tubuh
(prostaglandin). NSAID efektif untuk
mengurangi rasa sakit, inflamasi dan fever,
namun beresiko untuk menimbulkan
gastric ulcer, liver injury, dan kerusakan
ginjal pada hewan. Secara klinis, ibuprofen
sering digunakan untuk mengobati arthritis
dan nyeri muskuloskeletal. Administrasi
secara peroral diabsorbsi dengan cepat.
Bioavailabilitasnya pada anjing 60-86%
dan konsentrasi serum mencapai puncak
dalam
waktu
2
jam.
Ibuprofen
ditransportasikan 96% ke protein plasma
dan memiliki waktu paruh 5 jam pada
anjing.Ibuprofen dapat diperoleh tanpa
resep tapi penggunaannya harus di bawah
pengawasan
dokter
hewan.
Penggunaannya yang tidak benar dapat
menjadi sangat toksik. Bila pengobatan
dapat menggunakan obat lain, dokter
hewan tidak disarankan menggunakan
ibuprofen.
Obat
ini
tidak
direkomendasikan untuk kucing.
Ibuprofen memiliki index terapi
kecil pada hewan domestik kecil dan
sedikit saja perubahan pada level dosis
dapat mengarah ke toksisitas. Tidak boleh
digunakan pada hewan yang memiliki
hipersensitivitas atau alergi pada obat,
komponen obat maupun NSAID lain.
Tanda keracunan antara lain nafsu makan
menurun, vomiting (dengan atau tanpa
darah), black tarry stools, abdominal pain,
dehidrasi, lemah, letargi. Kehilangan dari

dari GI ulcer dapat menyebabkan anemia.


Penggunaan tidak boleh tanpa konsultasi
dokter hewan. Dosis umum untuk anjing
2.5-4 mg/pound (5-8 mg/kg) setiap 12 jam.
Tidak direkomendasikan untuk kucing.
Interaksi obat antara lain:
1. Cholestyramine dapat menurunkan
efek NSAID.
2. Phenobarbital dapat mengurangi
waktu paruh ibuprofen dengan
menginduksi enzim hati. Bila perlu
dosis dapat disesuaikan.
3. Probenic dapat meningkatkan
konsentrasi plasma dan toksisitas
ibuprofen.
4. Konsentrasi plasma NSAID dapat
berkurang oleh salisilat.
5. NSAID dapat menurunkan efek
antihipersensitif ACE inhibitor dan
beat blockers.
6. Koadministrasi
NSAID
dan
antikoagulan dapat memperpanjang
waktu protrombin.
7. Nephrotoxicity
NSAID
dan
cyclosporine dapat meningkat bila
diberikan bersamaan.
8. Efek diuretik dapat berkurang
dengan administrasi ibuprofen.
9. NSAID dapat meningkatkan level
phenytoin plasma, meningkatkan
efek
farmakologik
dan
toksisitasnya.
10. NSAID
meningkatkan
resiko
toksisitas methotrexate.
11. NSAID dapat meningkatkan level
theophylline plasma.
Sediaan ibuprofen
1. Tablet: 100 mg, 400 mg, 600 mg,
800 mg
2. Tablet kunyah: 50 mg, 100 mg
3. Kapsul: 200 mg
4. Suspensi: 100 mg/5 ml
5. Oral drop: 40 mg/ml

KETAMINE HCL
Farmakokinetik
Setelah injeksi IM pada kucing puncak
reaksi terjadi 10 menit setelah injeksi.
Obat ini didistribusikan keseluruh jaringan
tubuh cepat dengan kadar tertinggi
ditemukan di otak, hati, paru, dan lemak.
Obat yang terikat dengan plasma protein
50% pada kuda, 53% pada anjing, dan 3753% pada kucing. Obat ini dimetabolisme
dihati oleh demethylation dan hydoksilasi.
Eliminasi dalam urin.
Farmakokinetik
Ketamin menghambat GABA , dan
mungkin juga memblok serotonin,
norepinefrin , dan dopamin di SSP . Sistem
thalamoneocortical tertekan sedangkan
sistem limbik diaktifkan. Menginduksi
tahap anestesi I & II , tetapi tidak tahap III
. Pada kucing , menyebabkan hipotermia
sedikit efek karena suhu tubuh menurun
rata-rata sebesar 16o C setelah dosis terapi
. Efek pada otot digambarkan sebagai
variabel , tetapi ketamin umumnya baik
tidak menyebabkan perubahan dalam otot.
Ketamine tidak membatalkan refleks
pinnal dan pedal , maupun photic , kornea ,
refleks laring atau faring . Efek Ketamine
pada sistem kardiovaskular meliputi
peningkatan curah jantung , denyut jantung
, berarti tekanan nadi , tekanan arteri paru ,
dan tekanan vena sentral . Efeknya
terhadap
total
resistensi
perifer
digambarkan sebagai variabel. Efek
kardiovaskular yang sekunder untuk
meningkatkan nada simpatik , ketamin
memiliki efek inotropik negatif jika sistem
simpatik adalah diblokir . Ketamine tidak
menyebabkan
depresi
pernafasan
signifikan pada dosis yang biasa , tetapi
pada dosis tinggi itu dapat menyebabkan
tingkat pernafasan menurun.
Efek samping /toksisitas

Dapat menyebabkan emesis, pemulihan


tidak menentu, dyspnea, kejang, tremor
otot, hipertonisitas, opistotonus dan
serangan jantung. Pada kucing dapat
menyebabkan mioklonik dan kejang yang
dapat dikontrol dengan barbiturate atau
acepromazine. Pemberian obat harus
intravena, hati-hati dan secara perlahan.
Interaksi obat
Pemberian bersamaan dengan narkotika,
barbiturate
atau
diazepam
dapat
memperpanjang waktu pemulihan. Bila
diberikan bersamaan dengan halotan,
tingkat pemulihanna lama dan efek
stimulasi jantung dari ketamin terhambat.
Pemberian dengan klorampenikol dapat
memperpanjang waktu anestesi ketamin.
Pemberian bersamaan dengan hormone
tiroid
menginduksi
hipertensi
dan
takikardi.
Indikasi
Ketamin biasa digunakan pada manusia,
primate, kucing, dan spesies lain. Pada
kucing obat ini digunakan untuk restraint,
sebagai agent anastesi tunggal, bedah
minor, ataupun tindakan bedah yang tidak
memerlukan relaksasi otot rangka.
Kontraindikasi
Jangan diberikan pada pasien yang
hypersensitive, serta jangan diberikan pada
hewan konsumsi. Penggunaan pada pasien
hipertensi menyebabkan gagal jantung dan
aneurisma arterial.

KETOCONAZOLE
GOLONGAN ANTIJAMUR
INDIKASI : Pengobatan infeksi karena
jamur pada kulit, limponodus, saluran
pernafasan, dan jaringan lain. Pengobatan
pada
blastomycosis,
histoplasmosis,
infeksi oleh yeast (Malassezia) dan infeksi
dermatophyte (anjing dan kucing).

KONTRAINDIKASI : Tidak efektif


trehadap infeksi bakteri, parasit (intestinal
worm), virus dan tungau. Hipersensitivitas
atau alergi pada obat golongan azole.
Tidak dapat diberikan untuk hewan
bunting.
EFEK SAMPING : Vomit, diare,
perubahan pada rambut, menghambat
sintetis hormon pada hewan, dan hilang
nafsu makan.
BENTUK SEDIAAN : Tablet, krim,
shampo
DOSIS :ANJING 10-15 mg/kg BB P.O
setiap 12 jam KUCING 5-10 mg/kg BB
P.O setiap 12 jam. Untuk infeksi yeast
(Malassezia) 5 mg/kg BB P.O sehari sekali
PERINGATAN DAN PERHATIAN:
- Penting memberikan penjelasan kepada
pasien yang diterapi untuk jangka
panjang mengenai gejala penyakit hati
seperti letih tidak normal yang disertai
dengan demam, urine berwarna gelap.
- Fungsi adrenal harus dimonitor pada
pasien yang menderita insufisiensi
adrenal atau fungsi adrenal yang "border
line" dan pada pasien dengan keadan
stres yang panjang (bedah dasar,
intensive care, dll).
- Tidak boleh digunakan untuk hewan
dibawah umur 2 tahun.
- Jangan diberikan pada hewan bunting,
kecuali kemungkinan manfaatnya lebih
besar dari risiko pada janin.
- Kemungkinan diekskresikan pada air
susu induk, maka induk yang diobati
dengan ketoconazole dianjurkan untuk
tidak menyusui.
INTERAKSI OBAT:
- diberikan bersamaan dengan terapi
Amphotericine B namun ketoconazole
diberikan tersendiri setelah kesehatan
mulai meningkat.
- Pemberian
bersama-sama
dengan
terfenadin dan astemizol.

- Absorpsi ketoconazole maksimal bila


diberikan
pada
waktu
makan.
Absorpsinya terganggu kalau sekresi
asam lambung berkurang, pada pasien
yang diberi obat-obat penetral asam
(antasida) harus diberikan 2 jam atau
lebih setelahketoconazole.
- Pemberian bersama dengan rifampicin
dapat menurunkan konsentrasi plasma
kedua obat.
- Pemberian bersama dengan INH dapat
menurunkan
konsentrasi
plasma
ketoconazole, bila kombinasi ini
digunakan konsentrasi plasma harus
dimonitor.

LIDOCAIN
Jenis Obat
:
Cardiovascular
Agent
Golongan Obat
:
Antiarrhythmic
Drugs
Indikasi : Selain dimanfaatkan sebagai
obat anestesi lokal dan topikal, lidocain
digunakan untuk mengobati aritmia
ventrikel, terutama takikardia ventrikel dan
ventrikel kompleks dini pada semua
spesies. Kucing cenderung agak sensitif
terhadap obat dan beberapa praktisi merasa
bahwa itu tidak boleh digunakan dalam
spesies ini sebagai anti arrhythmic.
Kontra Indikasi : Kucing cenderung lebih
sensitif terhadap efek lidocain; gunakan
dengan hati-hati. Lidocaine kontraindikasi
pada pasien dengan hipersensitivitas, blok
jantung intraventrikular (jika tidak menjadi
artifisial) atau sindrom Adams-Stokes,
pasien dengan Wolff-Parkinson-White
(WPW) sindrom, penyakit hati, gagal
jantung kongestif, syok, hipovolemia,
depresi pernafasan berat, atau hipoksia,
pasien dengan bradikardia.
Interaksi Obat
:
Propantheline
Bromide
: Jika diberikan secara
bersamaan
dengan
lidocain
dapat
meningkatkan aktivitas propantheline dan
derivatnya.
Procainamide : Jika diberikan bersamaan
dengan lidocain dapat menyebabkan efek
antagonis pada jantung dan dapat
meningkatkan toksisitas.
Propanolol
: Jika diberikan bersamaan
dengan lidocain dapat meningkatkan efek
lidocain.
Fenitoin
: Bila diberikan secara IV
dengan lidocain dapat menyebabkan
peningkatan depresi jantung.
Efek samping/ Peringatan : Mengantuk,
depresi, ataksia, tremor otot, mual dan
muntah. Meningkatkan tingkat ventrikel
jika digunakan pada pasien dengan atrial

fibrilasi.
Pastikan
untuk
tidak
menggunakan produk yang mengandung
epinefrin secara intravena. Meningkatkan
kadar Creatin Kinase (CK). Pada anjing,
jika kadar serum> 8 mikrogram / ml dapat
mengakibatkan keracunan. Gejala yang
timbul antara lain ataksia, nystagmus,
depresi, kejang, bradikardia, hipotensi,
dan, pada tingkat yang sangat tinggi terjadi
kolaps. Karena lidocain dapat dengan
cepat dimetabolisme, penghentian terapi
atau pengurangan tarif infus dengan
pemantauan mungkin diperlukan untuk
gejala minor. Kejang dapat diobati dengan
diazepam, atau barbiturate. Efek lidocain
dapat ditingkatkan dengan pemberian
cimetidine atau propranolol secara
bersamaan. Antiaritmia lain seperti
procainamide, quinidine, propranolol,
fenitoin jika diberikan dengan lidocain
dapat menyebabkan efek antagonis pada
jantung dan dapat meningkatkan toksisitas.
Fenitoin bila diberikan IV dengan lidocain
dapat menyebabkan peningkatan depresi
jantung. Dosis besar lidocain dapat
memperpanjang succinylcholine yang
disebabkan apnea.
Dosis : Anjing: a) Pada awalnya, diberikan
secara IV 2 - 4 mg / kg b) 50 mikrogram /
kg / min infus konstan. Jika tidak ada efek
ulangi 4 mg / kg atau jika efek hilang
diberikan lagi 2 mg / kg bolus selama
periode equilibrium infus. Sesuaikan laju
infus 25-100 mikrogram / kg / menit untuk
mengontrol aritmia dan meminimalkan
toksisitas. Atau, diberikan 6 mg / kg IM
pernah 1,5 jam, hasilnya mungkin lebih
bervariasi dan manajemen lebih sulit. c) 23 mg / kg IV lambat, dapat diulang
beberapa kali di 10-15 menit interval,
maksimal 8 mg / kg selama 10 menit.
Mulailah infus laju konstan (mungkin
diperlukan selama 1-3 hari).

Kucing: Perhatian: Kucing yang sangat


sensitif terhadap efek lidocain
a) Pada awalnya, 0,25-0,75 mg / kg
diberikan perlahan-lahan melalui IV,
kemudian mulai IV infus konstan 10-40
mikrogram / kg / menit
b) 0,5 mg / kg IV lambat
Kuda:
a) Awalnya IV bolus dari 1 - 1,5 mg / kg.
Umumnya akan membedakan antara
takiaritmia
ventrikel
(efektif)
dan
takiaritmia
supraventricular
(tidak
berpengaruh). Untuk menjaga efek, infus
IV konstan akan diperlukan.
Sediaan : Lidocain HCl untuk injeksi:
1% (10 mg / ml) dalam 5 ml (50mg)
dan 10 ml (100 mg) jarum suntik
2% (20 mg / ml) dalam 5 ml
menggunakan botol tunggal dan jarum
suntik (bebas pengawet)
2% (20 mg / ml) dalam 100 ml botol
multi-digunakan (mengandung zat
pengawet)

METOCLOPRAMIDE
Jenis : Antiemetik
Efek
farmakologis
utama
dari
metoclopramide berhubungan dengan GI
saluran dan SSP . digunanakan untuk
gangguan
stasis
lambung,
gastroesophageal.Metoclopramide diserap
dengan baik setelah pemberian oral , tetapi
signifikan. Efek pertama -pass pada
beberapa
pasien
manusia
dapat
mengurangi
bioavailabilitas
sistemik
sampai 30 %. Metoklopramid merupakan
kontraindikasi pada pasien dengan
perdarahan GI, obstruksi atau perforasi dan
pada mereka peka terhadap zat itu. Hal ini
relatif kontraindikasi pasien dengan
gangguan kejang.
Dogs:
As an antiemetic:
a) 0.2 - 0.4 mg/kg q6h PO, SubQ or IM; or
1-2 mg/kg/day as a continuous IV infusion
(Washabau and Elie 1995)
b) 0.2 - 0.4 mg/kg SQ tid or as a
continuous IV infusion at 0.01 - 0.02
mg/kg/hour
(Chiapella 1988)
c) For bilious vomiting syndrome: 0.2 - 0.4
mg/kg PO once daily given late in the
evening
(Hall and Twedt 1988)
d) 1 - 2 mg/kg every 24 hours as a slow IV
for severe emesis (DeNovo 1986)
e) To help prevent vomiting in patients
with laryngeal paralysis and resultant
tracheostomy:
0.05 mg/kg SQ or slowly IV before small
feedings (OBrien, 1986)
For disorders of gastric motility:
a) 0.2 - 0.4 mg/kg PO tid given 30 minutes
before meals (Hall and Twedt 1988)
b) 0.2 - 0.5 mg/kg PO or SQ q8h; give 30
minutes prior to meals and at bedtime for
gastro-

motility disorders and esophageal reflux


(DeNovo 1986)
c) 0.2 - 0.4 mg/kg PO q6-8h (Burrows
1983)
For esophageal reflux:
a) 0.5 mg/kg PO q8h (Jones 1985)
b) 0.2 - 0.5 mg/kg PO or SQ q8h; give 30
minutes prior to meals and at bedtime for
gastromotility disorders and esophageal reflux
(DeNovo 1986)
c) 0.2 mg/kg PO tid (with cimetidine or
ranitidine, weight restriction, and high
protein low fat diet) (Watrous 1988)
Cats:
a) 0.2 - 0.5 mg/kg PO, SQ q8h; give 30
minutes prior to meals and at bedtime for
gastromotility
disorders and esophageal reflux (DeNovo
1986)
b) 0.2 - 0.4 mg/kg PO q6-8h (Burrows
1983)
Horses:
To stimulate the gastrointestinal tract in
foals:
a) 0.02 - 0.1 mg/kg IM or IV 3 - 4 times a
day (Clark and Becht 1987)

NEOMICIN (Neoxin, Neumoviric, New


Ox)
Farmakodinamik: Bekerja dengan cara
menghambat sintesis protein bakteri
dengan
berikatan
dengan
subunit
ribosomal 30s
Farmakokinetik : Secara oral, mencapai
kadar puncak dalam darah 1-4 jam setelah
dikonsumsi secara oral. Volume distribusi
tubuh adalah 0,36l/kg. Dimetabolisme di
hati. Ekskresi Melalui feses (97% dari
yang dikonsumsi secara oral, diekskresi
dalam bentuk utuh), melalui urine (30-50%
dari yang diabsorpsi, diekskresi dalam
bentuk utuh)
Efek samping : mual, muntah, diare, serta
kulit kering di area mulut dan anus
Indikasi : Untuk infeksi bakteri gram
negatif dan gram positif
Kontraindikasi
:
Nefrotoksitas,
ototoksitas, CNS toksitas, hipersensitivitas
Dosis Neoxin: pemakaian oral: 2g/liter air
minum selama 5 hari berturut-turut, bentuk
sediaan : serbuk 100gram, 500gram.

NORIT
Norit atau arang aktif merupakan padatan
berpori yang mengandung 85-95 %
karbon, dihasilkan dari bahan-bahan yang
mengandung karbon yang mengalami
pemanasan pada suhu tinggi. Norit atau
arang aktif merupakan padatan berpori
yang mengandung 85-95 % karbon,
dihasilkan
dari
bahan-bahan
yang
mengandung karbon yang mengalami
pemanasan pada suhu tinggi.
Norit dapat menyerap gas dan senyawasenyawa kimia tertentu atau sifat dapat
menyerap gas atau senyawa kimia tertentu
atau sifat penyerapan selektif, tergantung
pada besar atau volume pori-pori dan luas
permukaan. Daya serap norit sangat besar,
yaitu 25-100% terhadap berat norit.

Komposisi : Karbon Aktivatus 125 mg;


excipients
Ad
325
mg.
Simpanlah ditempat sejuk & kering.
Indikasi
&
Aturan
Pakai
:
Tablet Norit dipakai dengan cara ditelan
sambil minum air pada gangguan gangguan berikut : diare dengan atau tanpa
kejang. perut kembung karena gas - gas
yang menggumpal dalam usus ( flatulence
). gangguan lambung karena pencernaan
terganggu ( indigestion ).
Dosis
Berikan 2 tablet norit ke kucing berumur
lebih dari 6 bulan
Berikan 1 tablet untuk kucing yang
berumur kurang dari 6 bulan
Berikan 8 tablet ke anjing dengan berat
badan lebih dari 30 kilogram
Berikan 5 tablet untuk anjing yang
berberat badan antara 15 - 29 kilogram
Berikan 3 tablet untuk anjing yang
berberat badan antara 5-14 kilogram
Berikan 1 satu tablet untuk anjing yang
berberat
badan
<4
kilogram
Peringatan / Cara Pencegahan :
1. Diare : Harap hubungi dokter bila tidak
merasa lebih baik / masih terus Diare.
2. Keracunan : Segera hubungi dokter
dengan terlebih dahulu berikan 20 tablet
NORIT
kepada
sipasien.
3. Apabila pamakaian NORIT sedang
berlangsung, ampas makanan ( kotoran
tubuh ) dapat berubah menjadi hitam.
4. Pemakaian NORIT dapat menyebabkan
sedikit penyerapan pada obat tertentu,
misalnya jenis Contraseptis. Bila perlu
tanyakan
dokter
Anda.
Effek Samping :Tidak ada.
Kemasan :
Tube
@
40
tablet.
Stabilitas : 4 tahun dari tanggal produksi.

OXYTETRACYCLINE
Vet Oxy LA
mengandung Oxytetracycline 200 mg
Farmakokinetik : Oxytetracycline dapat
di absorbsi setelah pemberian secara oral
baik pada hewan yang belum makan.
Bioavailabilitasnya mencapai 60-80%.
Bioavailabilitasnya
berkurang
kalau
diberikan bersamaan dengan pakan hingga
50%.
Farmakodinamik : merupakan antibiotik
bakteriostatik yang menghambat sintesis
protein dan mengikat subunit ribosom 30S
pada organisme , sehingga mencegah
ikatan dengan ribosom dari aminoasiltransfer RNA
Efek obat : Antibiotik
Efek samping/Toksisitas : pemberian
pada hewan muda perubahan warna tulang
dan gigi menjadi kuning, warna coklat,
atau abu-abu. Dosis tinggi dapat menunda
pertumbuhan tulang dan penyembuhan.
Interaksi
Obat
:
pemberian
oxytetracycline bersama dengan khelat
divalen dan kation trivalen dapat
mengurangi proses penyerapan.
Indikasi : Infeksi kulit, infeksi luka dan
luka bakar, pencegahan infeksi pada
pembedahan
Kontraindikasi : kontraindikasi terhadap
pasien yang mengalami hipersensitivitas
terhadap tetracycline lainnya. Pada
penderita gangguan ginjal dan kerusakan
hati harus digunakan dengan hati-hati
Bentuk dan Dosis Obat :Injeksi IM
200 mg/ml sediaan 100, 250, dan 500 ml
botol (Rp. 125.000/ 100 ml) (Rp.87.000/50
ml)

PAPAVERINE
Pengertian
:
opium
alkaloid
antispasmodic obat, digunakan terutama
dalam pengobatan visceral kejang ,
vasospasme (terutama yang melibatkan
jantung dan otak ), dan kadang-kadang
dalam pengobatan disfungsi ereksi .
Sementara itu ditemukan dalam opium
poppy , papaverin berbeda dalam struktur
dan tindakan farmakologis dari analgesik
(morfin
terkait)
alkaloid
opium.
Papaverine adalah golongan alkaloid
opium yang diindikasikan untuk kolik
kandungan empedu dan ginjal dimana
dibutuhkan relaksasi pada otot polos,
emboli perifer dan mesenterik. Sediaannya
selain tunggal juga ada yang dikombinasi
dengan obat Metamizole.
Golongan obat : Antipasmodic
Bentuk sediaan : Padat PO dan Cair IM,
IV
Dosis : Induk : 3 kali sehari 1-2 tablet.
Peranakan : 2,5 mg/kg berat badan dalam 4
dosis terbagi.
Indikasi : Spasmolitik pada kolik usus,
Saluran kemih, Saluranempedu
Kontraindikasi : Penderita hipersensitif.
Penderita dengan insufisiensi hati. Wanita
hamil dan menyusui. Penderita dengan
tekanan darah sistolik kurang dari 100 mm
Hg.
Efek samping : Efek samping yang sering
pengobatan papaverin termasuk polimorfik
takikardia ventrikel , sembelit, gangguan
sulphobromophthalein,
tes retensi
(digunakan untuk menentukan fungsi hati),
peningkatan transaminase, peningkatan
alkali fosfatase, mengantuk , dan vertigo .
Efek samping yang jarang termasuk
hiperhidrosis (keringat berlebihan), erupsi
kulit , arteri hipotensi, takikardia,
kehilangan nafsu makan, sakit kuning ,
eosinofilia , thrombopenia , campuran
hepatitis , sakit kepala, reaksi alergi,

hepatitis kronis aktif, dan kejengkelan


paradoks serebral vasospasme.

PRAZIQUANTEL
Indikasi
: Praziquantel merupakan
antihelmintes terutama cestoda yang
merupakan derivat dari pirazinoisokuinolin
yang efektif terhadap cestoda dan
trematoda. Efektif untuk mengatasi parasit
Dipylidium caninum, T. pisiformis, dan E.
Granulosus
Efek samping : sakit perut, anoreksia,
sakit
kepala
dan
pusing,demam,
eosinofilia, skin rash namun efek ini hanya
sementara
dan
ringan,
timbulnya
tergantung besarnya dosis.
Kontraindikasi
: Hipersensitivitas,
cysticercosis pada mata
Dosis
: 10mg/kg BB
Perhatian
: Jangan diberikan pada
anjing berumur 1 2 bulan
Praziquantel dapat ditoleransi baik,
aman dan efektif bila diberikan dalam
1-3 dosis baik pada infeksi tunggal atau
campuran (shistosomiasis, cestoda,
trematoda, clo-norchis sinensis dan
cysticercosis)

PENICILLIN
Penicillin termasuk antibiotik betalaktam yaitu kelas antibiotik yang
merusak dinding sel bakteri saat
bakteri sedang dalam proses
reproduksi. Antibiotik ini digunakan
untuk mengobati infeksi yang
berkaitan dengan kulit, gigi, mata,
telinga,
saaluran
pernafasan,
penyakit-penyakit seperti sifillis,
listeris, atau alergi bakteri gram
positif/Staphylococcus/Streptococcu
s.

Penicillin mencegah bakteri grampositif


dari
pembentukan
peptidogikan, komponen utama dari
dinding sel. Tanpa peptidoglikan,
tekanan
internal
menyebabkan
bakteri membengkak dan meledak.
Mekanisme kerja yaitu menghambat
pembentukan mukopeptida yang
diperlukan untuk sintesisi dinding sel
mikroba. Terhadap mikroba yang
sensitif,
penicillin
akan
menghasilkan
efek
bakterisid
(membunuh kuman) pada mikroba
yang sedang aktif membelah.
Mikroba dalam keadaan metabolik
tidak aktif (tidak membelah) praktis
tidak dipengaruhi oleh penicillin,
meskipun ada pengaruhnya hanya
bakteriostatik
(menghambat
perkembangan).
Efek samping penicillin yaitu reaksi
hipersensitif,
gatal,
nyeri
tenggorokan, lidah terasa berbulu
lembut, muntah, diare, mudah
marah, halusinasi, dan kejang,
kolitis, salivasi, keguguran. .
Indikasi :
Infeksi tenggorokan, otitis media,
streptococcus
endo
karditis,
meningokokus,
meningitis,
pneumonia dan profilaksis amputasi
pada lengan dan kaki, infeksi saluran
kemih, demam rematik, profilaksis
infeksi pneumokokus, juga untuk
profilaksis endokarditis dan terapi
tambahan.
Kontraindikasi :
Alergi
(hipersensitiv)
terhadap
penisilin.
Dosis : IM : 10.000-40.000 IU/kg
(kuda).
Intrauterin : 1,5 juta IU

Oral : 500mg tiap 6 jam


(dewasa)
a. Amoksisilin dan campurannya
(asam klavulamat)
o Bentuk tablet atau kapsul
dengan
kandungan
Amoksisilin 250mg, 500
mg dan 875 mg. Agar
Amoksisilin tidak rusak
oleh
asam
lambung,
Amoksisilin
ada
yang
dikombinasi dengan asam
Klavulamat 125 mg. Untuk
sediaan ini tidak boleh
dibagi/diracik
karena
kandungan optimum Asam
Klavulamat untuk bentuk
sediaan tablet 125 mg.
o Bentuk
sediaan
sirup
dengan
kandungan
Amoksisilin 125 dan 250
mg / 5 ml. Bila dikombinasi
dengan Asam Kavulamat,
31,25 mg Asam Klavulamat
dan 125 mg Amoksisilin
atau 62,5 mg Asam
Klavulamat dan 250 mg
Amoksisilin.
o Untuk sediaan injeksi biasa
dalam bentuk vial 1.000
mg, dengan kombinasi
Asam Klavulamat 200 mg.
b. Ampisilin
o Bentuk sediaan kapsul atau
tablet dengan kandungan
250 mg, 500 mg atau 1000
mg.
o Bentuk
sediaan
sirup
dengan kandungan 125 mg
atau 250 mg/5 ml sirup.
o Untuk sediaan injeksi biasa
dalam bentuk vial dengan
kandungan 200 mg, 500 mg

c.

d.

e.

f.

g.

dan 1.000 mg Ampisilin.


Dan ada kombinasi 1.000
mg Ampisilin dan 500 mg
Sulbactam atau 500 mg
Ampisilin dan 250 mg
Sulbactam
Flucloxacilin
Di pasaran terdapat dalam
bentuk kapsul dengan kandungan
250 mg dan 500 mg zat aktif juga
dalam bentuk sirup dengan
kandungan zat aktif 125 mg / 5 ml.
Cloxacilin
Di pasaran terdapat dalam
bentuk kapsul dengan kandungan
250 mg dan 500 mg zat aktif juga
dalam
bentuk
vial
dengan
kandungan zat aktif 250 mg, 500
mg dan 1.000 mg /vial.
Piperacilin
Di pasaran terdapat dalam
kombinasi; 4 gram Piperacilin
dengan 500 mg Tazobactam dalam
bentuk vial.
Sulbenicilin
Di pasaran terdapat dalam
bentuk vial dengan kandungan 1
gram dan 2 gram zat aktif.
Derivat penisilin lainnya
Seperti
Phenoxymethyl
Penicillin
dan
Benzathine
Penicillin dalam bentuk vial untuk
pemakaian injeksi.

PYRANTEL PAMOATE (NEMEX-2


SUSPENSION
,
VIRBANTEL
CHEWABLE TABLETS)
GOLONGAN
OBAT
:
ANTIHELMINTH
INDIKASI : Pyrantel pamoate pada
dosis yang dianjurkan sangat berkhasiat
terhadap T. leonina ( 99 % ) , T. canis ( 85
% ) , A. caninum ( 97 % ) , dan U.

Stenocephala ( 94 % ) . Pyrantel pamoate


suspensi adalah formulasi yang digunakan
sebagai
pengobatan tunggal
untuk
menghilangkan cacing gelang besar (
Toxocara canis dan Toxascaris leonina )
dan cacing tambang ( Anclyostoma
caninum dan Uncinaria stenocephala )
pada anjing dan anak anjing . cacing pita
pada kuda.
KONTRA-INDIKASI : Anak kuda
kurang dari 4 usia minggu; pemberian
bersamaan levamisol , piperazine, hewan
yang hipersensitif terhadap obat jenis ini.
EFEK SAMPING : Muntah , mencret (
dengan atau tanpa darah) , penurunan
aktivitas setelah pengobatan, kehilangan
nafsu makan, kram perut, sakit perut.
INTERAKSI OBAT : levamisol ,
piperazine
BENTUK OBAT : Suspensi ( oral ),
Tablet ( oral ), tablet kunyah ( oral ), Oral
paste,
DOSIS : ANJING :
- Suspensi ( oral ) : pemberian 1
sendok teh ( 5 mL ) untuk setiap
pon 10 dari berat badan
- Tablet ( oral ): 14.4 mg/kg (= 5 mg
pyrantel base/kg)
KELEDAI :
- Oral paste : 19 mg/kg p.o.
FERRET
- Oral paste : 4.4 mg/kg p.o. as a
single dose
KUDA DAN PONIE UMUR
LEBIH DARI 4 MINGGU
- Oral paste : 439 mg/g,
NB : dapat diberikan bersamaan
dengan makanan, atau susu.

RANITIDINE
JenisObat
:
Antiulcer
Medication
GolonganObat
: H Antagonis
Indikasi : Ranitidine digunakan dalam
pengobatan atau profilaksis dari gastrik,
abomasal dan ulcer duodenum, uremic
gastritis,
erosive
gastritis
yang
berhubungan dengan stress atau induksi
obat, esophagitis, duodenal gastric reflux
dan esophageal reflux. Ranitidine juga
digunakan untuk mengatasi kondisi
hipersecretori yang berhubungan dengan
gastrinomas dan systemic mastocytosis
Kontraindikasi
:
Ranitidine
kontraindikasi
untuk
pasien
yang
hipersensitif pada ranitidine. Ranitidine
harus digunakan secara berkelanjutan dan
dapat dilakukan pengurangan dosis pada
pasien dengan penurunan fungsi ginjal.
Ranitidine
dapat
menyebabkan
peningkatan
level serum ALT pada
manusia dengan pemberian dosis tinggi
secara IV lebih dari 5 hari.
InteraksiObat : Propantheline Bromide
: Menuda absorpsi, meningkatkan
level puncak ranitidine dalam serum.
Meningkatkan
bioavailability
dari
ranitidine hingga 23% ketika propantheline
diadministrasikan
bersamaan
dengan
ranitidine. Antacid
:
Menurunkan
absorpsi ranitidine, beri jarak pemberian (2
jam) ketika digunakan secara bersama.
Procainamide :
Ranitidine
dapat
menurunkan
renal
clearance
dari
procainamide, tetapi relevansi interaksinya
belum jelas.
Efeksamping/peringatan : Efek samping
sangat jarang muncul pada hewan dengan
pemberian dosis yang umum. Efek
samping yang mungkin muncul adalah
pusing dan mental confusion. Efek lain
yang jarang terjadi adalah agranulosis
yang dapat terjadi ketika pemberian obat

secara cepat melalui IV, cardiac


arrhythmia
secara
temporer
juga
kemungkinan dapat terjadi. Sakit di daerah
injeksi dapat terjadi setelah administrasi.
Dosis : Anjing: esophagitis: 1 - 2 mg/kg
PO bid (Watrous 1988) chronic gastritis:
0.5 mg/kg PO bid (Hall and Twedt 1988)
ulcer disease: a) 2 mg/kg PO q8h (Papich
1989), b) 2 mg/kg PO, IV q8h (Matz
1995), c) 0.5 mg/kg PO, IV bid (Chiapella
1988)
gastrinoma : a) 2 - 4 mg/kg PO bid
(Lothrop 1989), b) 0.5 mg/kg PO, IV or
SQ bid (Kay, Kruth, and Twedt 1988)
To treat hypergastrinemia secondary to
chronic renal failure:1 - 2 mg/kg PO bid
To treat hyperhistaminemia secondary to
mast cell tumors: 2 mg/kg q12h
Kucing: For ulcer disease: 2.5 mg/kg IV
q12h or 3.5 mg/kg PO q12h
Kuda:
a) 0.5 mg/kg bid PO (Robinson 1987)
b) Foals: 150 mg PO bid (Clark and Becht
1987)
c) 1 mg/kg q8h IV (Duran 1992)
Sediaan
Tablets (75 mg, 150 mg, 300 mg),
Kapsul (150 mg, 300 mg),
Oral syrup (15 mg/ml in UD 10 ml and
480 ml)
Injection( 0.5 mg/ml, 25 mg/ml in 100 ml
single dose containers ; 2, 10, & 40ml
vials and 2 ml syringes)

SCABICID
Indikasi : Scabicid terutama ditujukan
untuk mengobati scabies. Scabies dan
infeksi sekunder karena kuman gram
positif, Streptomisin dan Staphylococcus.
Gameksan adalah suatu skabisida, dan
disamping itu juga pedikulosida. Meskipun
toksitasnya tidak boleh dianggap ringan,
zat ini dapat digunakan dengan aman
sebagai obat luar dalam konsentrasi
sampai 1% apabila tidak terlalu sering
diulang.
Gameksan
adalah
suatu
insektisida dan sekaligus larvasida, tetapi
telur-telur
parasit
tidak
langsung
terpengaruh oleh zat ini. Maka sekali-kali
diperlukan juga penggunaan untuk ke-2
atau ke-3 kalinya. Asam usnat dalam
Scabicid adalah untuk memberantas
infeksi
sekunder,
yang
umumnya
menyertai scabies. Infeksi sekunder
biasanya disebabkan oleh bakteri gram
positif,
seperti
Streptokokus
dan
Stafilokokus. Terhadap bakteri-bakteri
tersebut Asam usnat adalah sangat efektif.
Cara Pakai : Scabicid langsung
digunakan pada tempat yang terkena
scabies dan daerah sekitarnya untuk
menjamin pengobatan yang sempurna.
Setelah diobati, tidak mandi, atau mencuci
bagian-bagian yang ada obatnya, selama
sedikitnya 24 jam setelah pengobatan itu.
Apabila pengobatan tidak sempurna, dapat
diulangi setelah kurang lebih satu minggu.
Obat ini tidak boleh digunakan lebih dari 3
kali berturut-turut, karena penggunaan
terlalu sering di tempat yang sama dapat
merangsang kulit.
Perhatian : Gameksan sedikit banyak
merangsang selaput lendir, maka Scabicid
tidak boleh terkena mata atau selaput
lendir lainnya.

TERRAMYCIN= Oxytetracycline
Terramycin adalah antibiotik spektrum
luas (gram + dan -) digunakan secara
internal untuk mengobati infeksi bakteri
pada unggas dan hewan lainnya. Hal ini
juga tersedia dalam bentuk salep untuk
mengobati infeksi yang disebabkan oleh
cedera. Salep diterapkan langsung ke
cedera. Terramycin salep juga dapat
digunakan untuk mengobati infeksi mata
dan lesi cacar di mata ayam.
Pada bentuk kering oxyytetracycline cukup
stabil pada suhu ruang, tetapi dalam
bentuk larutan tidak sehingga harus
langsung di injeksikan setelah pembuatan.
Larutan oxyytetracycline dalam propylene
glycol stabil dan mempunyai daya tahan
yang baik.
Oxyytetracycline diserap dengan baik oleh
gastrointestinal tract (PO) dan juga melalui
injeksi IM. Dieksresikan dengan baik
melalui urin.
Pemberian oxyytetracycline dengan dosis
tinggi secara oral pada ruminansia akan
mengganggu flora normal pada rumen.
Pemberian secara perenteral pada sapi
menyebabkan kematian.
Pada anjing dan kucing, pemberian oral
dapat menyebabkan muntah dan diare,
terutama penggunaan jangka panjang.
Dapat menyebabkan iritasi jaringan pada
pemberian IM.
Indikasi: Sapi: untuk mengatasi mastitis
intramamary, shipping fever, metritis,
foot rot, mastitis akut dan anthrax. (IV,IM,
dosis kecil dalam pakan). Anjing &
kucing: PO, kadang-kadang IV. Untuk
mengatasi infeksi sekunder bakteri pada
penyakit
canine
distemper,
feline
panleukopenia,
pneumonia,
enteritis,
endometritis, dan infeksi urinary tract.
Kuda: injeksi, pengobatan anthrax,
strangles,
dan
pneumonia.
Babi:
pengobatan necrotic enteritis, atropic

rhinitis dan leptospirosis. Ayam: kontrol


infeksi synovitis, erysipelas, dan CRD.
Digunakan sebagai penambah daya
tahan tubuh terhadap penyakit pada
anak babi, sapi, domba dan ayam.
Kombinasinya dengan antibiotik
lain dan corticosteroid digunakan
untuk terapi infeksi mata, telinga,
kulit dan luka.
Dosis: Dapat diberikan pada secara oral
pada semua spesies hewan kecuali
ruminansia dewasa. Dosis hariannya 11-12
mg/kg BB pada ternak (ayam), 55-110
mg/kg BB pada hewan kecil, pada dosis
terbagi setiap 6 jam. Anjing & kucing :
6,6-22mg/kg BB IM (harian). Hewan besar
& ayam : 4,4-11 mg/kg BB IV, IM, SC
(harian) q24h.
Sediaan: Tablet oral 50 mg dan 125 mg,
Kapsul oral 125 mg dan 250 mg, Bolus
oral 250 mg, Soluble powder oral 55
gm/kg, Aerosol spray untuk penggunaan
topikal 5 mg/ml, Parenteral 50 mg/ml,
Preparat intramamary 30 mg/gm.
Perhatian:
beberapa
preparat
oxyytetracycline dapat menyebabkan
iritasi dan digunakan dengan hati-hati.
Pengobatan harus dilanjutkan selama
minimal 14 hari berturut-turut. Jika Anda
menggunakan salep untuk mengobati
topikal, salep harus diterapkan dua sampai
tiga kali sehari. Sebuah solusi baru harus
dibuat setiap 24 jam; setiap solusi sisa
harus dibuang.
Peringatan: Terramycin tidak boleh
diberikan pada unggas 5 hari sebelum
penyembelihan. Pada ayam petelur, telur
harus dibuang selama 30 hari setelah
pengobatan terakhir. Bubuk terramycin
adalah untuk pencampuran dalam air
minum saja dan tidak boleh dicampur ke
dalam suplemen pakan cair atau vitamin.

Untuk sapi obat harus dihentikan 7 hari


sebelum penyembelihan. Tidak boleh
digunakan pada sapi perah produksi.
Interaksi obat : mengganggu aksi
bakterisidal Penisilin. efek dilemahkan
oleh susu, antasida, preparat/sediaan Fe.
antikoagulan. Metoksifluran.

VITAMIN CFarmakodinamik Obat : Vitamin C


berperan sebagai kofaktor dalam sejumlah
reaksi hidroksilasi dan amidasi dengan
memindahkan electron ke enzim yang ion
logamnya harus berada dalam keadaan
tereduksi; dan dalam keadaan tertentu
bersifat sebagai antioksidan. Vitamin C
dibutuhkan untuk mempercepat perubahan
residu prolin dan lisin pada prokolagen
menjadi hidroksiprolin dan hidroksilisin
pada sintesis kolagen. Perubahan asam
folat menjadi asam folinat, metabolisme
obat oleh mikrosom dan hidroksilasi
dopamine menjadi norepinefrin juga
membutuhkan vitamin C. Asam askorbat
meningkatkkan aktivitas enzim amidase
yang berperan dalam pembentukan
hormon oksitosin dan hormon diuretik.
Vitamin C juga meningkatkan absorpsi
besi dengan mereduksi ion feri menjadi
fero di lambung.Peran vitamin C juga
didapatkan dalam pembentukan steroid
adrenal .
Fungsi utama vitamin C pada jaringan
adalah
dalam
sintesis
kolagen,
proteoglikan zat organik matriks antarsel
lain misalnya pada tulang, gigi, dan
endotel kapiler. Peran vitamin C dalam
sintesis kolagen selain pada hidroksilasi
prolin juga berperan pada stimulasi
langsung sintesis peptide kolagen.
Gangguan sintesis kolagen terjadi pada
pasien skorbut. Hal ini tampak pada
kesulitan dalam penyembuhan luka,
gangguan pembentukan gigi, dan pecahnya
kapiler yang mengakibatkan petechiae dan
echimosis. Perdarahan tersebut disebabkan
oleh kebocoran kapiler akibat adhesi selsel endotel yang kurang baik dan mungkin
juga karena gangguan pada jaringan ikat
perikapiler sehingga kapiler mudah pecah
oleh penekanan. Pemberian vitamin C
pada keadaan normal tidak menunjukkan

efek farmakodinamik yang jelas. Namun


pada keadaan defisiensi, pemberian
vitamin C akan menghilangkan gejala
penyakit dengan cepat.
Farmakokinetik Obat : Vitamin C
mudah
diabsorpsi
melalui
saluran
cerna.pada keadaan normal tampak
kenaikan kadar vitamin C dalam darah
setelah diabsorpsi. Kadar dalam lekosit
dan trombosit lebih besar daripada dalam
plasma dan eritrosit. Distribusinya luas ke
seluruh tubuh dengan kadar tertinggi
dalam kelenjar dan terendah dalam otot
dan jaringan lemak. Ekskresi melalui urin
dalam bentuk utuh dan bentuk garam
sulfatnya terjadi jika kadar dalam darah
melewati ambang rangsang ginjal yaitu 1,4
mg% . Beberapa obat diduga dapat
mempercepat ekskresi vitamin C misalnya
tetrasiklin, fenobarbital, dan salisilat.
Vitamin C dosis besar dapat memberikan
hasil false negative pada uji glikosuria
(enzymedip test) dan uji adanya darah
pada feses pasien karsinoma kolon. Hasil
false positive dapat terjadi pada clinitest
dan tes glikosuria dengan larutan Benedict.
Indikasi : Vitamin C diindikasikan untuk
pencegahan dan pengobatan skorbut.
Selain itu, vitamin C juga digunakan untuk
berbagai penyakit yang tidak ada
hubungannya dengan defisiensi vitamin C
dan seringkali digunakan dengan dosis
besar. Namun, efektivitasnya belum
terbukti. Vitamin C yang mempunyai sifat
reduktor digunakan untuk mengatasi
methemoglobinemia idiopatik meskipun
kurang efektif dibandingakan dengan
metilen blue. Vitamin C tidak mengurangi
insidens Common cold tetapi dapat
mengurangi berat sakit dan lama masa
sakit .
Efek samping : Nyeri kepala, fatigue,
drowsiness, mual, dada terbakar, muntah,
diare. Vitamin C dengan aspirin atau

sulfonamide
dapat
menyebabkan
pembentukan Kristal di urin (Crystalluria);
dapat memberikan hasil false negative
adanya darah pada uji feses dan false
positive glikosuria jika diperiksa dengan
Clinitest.
Kontra indikasi : Dosis besar dapat
menurunkan efek antikoagulasi oral,
kontrasepsi oral dapat menurunkan kadar
vitamin C dalam tubuh; merokok
menurunkan kadar serum vitamin C,
digunakan dengan perhatian pada renal
calculi (batu ginjal); gout, anemia, sel
sickle, seideroblastik, thalassemia.
Interaksi obat : Menurunkan uptake asam
askorbat jika digunakan dengan salisilat;
dapat menurunkan efek antikoagulan oral;
dapat menurunkan eliminasi aspirin.
Sediaan : Serbuk 10g, 100g, 1 Kg, 5 Kg,
50 Kg (nama obat : C-SAN)
Dosis: unggas 1g/10L air,1g/5kg pakan
berikan 3-5 hari berturut-turut
Pedet 1g/50 kg BB, anak babi 1g/6 kg BB,
induk babi 2g/ekor sekali sehari 8-10 hari
sebelum melahirkan.
Dosis umum vitamin C : DOG (cooper
induced hepatopathy) : 500-1000 mg
sehari sekali secara peroral.
Golongan Obat : Antidehidrasi

VITAMIN K
Penggunaan / Indikasi - Penggunaan
utama
dari
eksogen
phytonadione
diberikan adalah dalam pengobatan
toksisitas rodentisida antikoagulan. Hal ini
juga
digunakan
untuk
mengobati
dicumarol toksisitas terkait dengan
semanggi
manis
konsumsi
pada
ruminansia, toksisitas Sulfaquinoxaline,
dan gangguan perdarahan terkait dengan
pembentukan rusak faktor koagulasi Kdependent vitamin.

Farmakokinetik, vitamin k diserap dari


saluran
pencernaan
pada
hewan
monogastrik melalui limfatik usus, tetapi
hanya di hadapan garam empedu.
Kontraindikasi Banyak dokter hewan
menyatakan bahwa penggunaan intravena
phytonadione merupakan kontraindikasi
karena peningkatan risiko pengembangan
anafilaksis, tapi phytonadione intravena
digunakan pada obat manusia dan
beberapa dosis intravena rejimen diuraikan
di bawah ini di bagian Dosis.
Efek
samping
:
intramuskular
administrasi
dapat
menyebabkan
perdarahan akut dari tempat suntikan
selama tahap awal pengobatan.
Dosis : Anjing & Kucing: Untuk
toksisitas rodentisida antikoagulan:
a)Awalnya, 2,5 mg / kg diberikan SQ di
beberapa situs, maka 0,25-2,5 mg / kg PO
di dibagi dosis (bid-tid) selama 5-7 hari.
Kucing: 15 - 25 mg dosis total sebagai
solusi 5% di D5W IV perlahan-lahan
setiap hari, diberikan selama 5-7hari untuk
agen generasi pertama dan selama 3-4
minggu untuk agen generasi kedua.
Meijuga akan diberikan IM dicairkan atau
oral sekali perdarahan dikendalikan.
Evaluasi kembali pada 3 hariinterval
selama 9-10 hari. Jika pembekuan kali
peningkatan, terapi reinstitute untuk
tambahan 1 -2 minggu.
sapi:
Untuk
toksisitas
rodentisida
antikoagulan: a) Awalnya 0,5-2,5 mg / kg
IV D5W dengan kecepatan 10 mg / menit.
Dosis selanjutnya mungkin diberikan IM
atau SQ. Agen generasi kedua mungkin
memerlukan 3-4 minggu pengobatan.
b) 0,5-2,5 mg / kg IM, jika menggunakan
IV
diperlukan
(menghindari
jika
mungkin), encer dalam air garam
atauD5W/saline dan memberikan sangat
lambat (tidak melebihi 5 mg / menit).

kuda: Untuk warfarin (atau senyawa


terkait) Toksisitas: a) 500 mg SQ q4-6h
sampai satu tahap waktu protrombin
(OSPT) kembali ke kontrol normal nilainilai. Seluruh darah atau plasma segar juga
mungkin diperlukan di awal perjalanan
pengobatan. b) 0,5-2,5 mg / kg IM, jika
menggunakan IV diperlukan (menghindari
jika mungkin), encer dalam air garam
atauD5W/saline dan memberikan sangat
lambat (tidak melebihi 5 mg / menit).
Babi: Untuk warfarin (atau senyawa
terkait) Toksisitas: a) 0,5-2,5 mg / kg IM,
jika
menggunakan
IV
diperlukan
(menghindari jika mungkin), encer dalam
air garam atau D5W/saline dan
memberikan sangat lambat (tidak melebihi
5 mg / menit).
Domba & Kambing: Untuk warfarin
(atau senyawa terkait) Toksisitas: a) 0,52,5 mg / kg IM, jika menggunakan IV
diperlukan (menghindari jika mungkin),
encer dalam air garam atau D5W/saline
dan memberikan sangat lambat (tidak
melebihi 5 mg / menit). b) Untuk
hypoprothrombinemia
akut
dengan
perdarahan: 0,5-2,5 mg / kg IV, tidak
melebihi 10 mg / menit pada hewan
dewasa dan 5 mg / menit pada hewan yang
baru lahir dan sangat muda. Untuk
hypoprothrombinemia non-akut: 0,5-2,5
mg / kg IM atau SQ
burung: Untuk gangguan hemoragik:
a) 0,25-0,5 ml / kg IM dari 10 mg / ml
produk injeksi. Umumnya digunakan
sebelum operasi di mana perdarahan
diantisipasi b) 0,2-2,5 mg / kg IM sesuai
kebutuhan, biasanya hanya 1-2 suntikan
diperlukan. Mungkin juga digunakan
profilaksis saat amprolium dan sulfas
diberikan.

XYLAZINE
Indikasi : Premedikasi anastesi umum
dan penenang untuk segala situasi dimana
sedasi digunakan untuk operasi kecil pada
sapi, anjing, kucing, kuda. Xylazine
merupakan obat sedatif, analgesia dan
perelaksasi otot.
Kontraindikasi : Tidak boleh digunakan
pada hewan dengan hipersensitivitas atau
alergi terhadap obat tersebut. Tidak
dianjurkan untuk hewan yang memiliki
penyakit jantung,darah rendah,penyakit
ginjal dengan atau jika hewan ini sangat
lemah. Tidak boleh diberikan pada sapi
perah bunting trimester ketiga. Tidak boleh
diberikan pada ruminansia yang sedang
dehidrasi dan mengalami obstruksi
urinary, Pemberian pada kuda perlu
diperhatikan karena dapat menyebabkan
gangguan stimulator pada pendengaran
kuda, Hindari pemberian melalui intra
arteri karena dapat menyebabkan epilepsi
dan kolaps
Dosis:
a. Liquid
Sapi (Intramuskular)
a. Sedasi, operasi kecil: 0,25ml/100kg BB
b. Operasi
kecil,
hewan
berdiri:
0,5ml/100kg BB
c. Operasi besar, hewan rebah: 1
ml/100kg BB
d. Operasi sangat ekstensif: 1,5ml/100kg
BB
Kuda
a. Intravena: 4ml/100kg BB
b. Intramuskular: 10 ml/100kg BB
c. Kombinasi halotan/fluotan (IV) :
4ml/100kg BB
Domba
a. Intramuskular: 0,15ml/10kg BB
Anjing
a. Intramuskular/ Intravena: 0,15ml/kg
BB

Kucing
a. Intramuskula/ Subcutan: 0,15ml/kg
BB
b. Kombinasi Ketamin: 0,1ml/kg BB
Xylazine
dan
6-10mg/kg
BB
Ketamine
b. Solid
Ternak
Intramuskular :0,3 mg / kg
Kucing
Intramuskular: 0,2 - 0,5 mg /pon (0,44-1
mg / kg)
Efek samping/ Toksisitas : Kucing:
Emesis, tremor, brakikardi, penurunan
frekuensi pernafasan, peningkatan urinasi
Anjing: Emesis, tremor, brakikardi,
penurunan frekuensi pernafasan, bloat
Kuda: Peningkatan ekskresi keringat,
penurunan fungsi mulosilia pada saluran
respirasi
Sapi Perah: Salivasi, atoni rumen, bloat,
regurgitasi, hipotermia, bradikardi, diare,
kelahiran premature, ataksia.
Cost: Xylazine 100mg/ml, 50ml vial
$31,67

You might also like