Professional Documents
Culture Documents
Unfamiliar Terms
Learning Objective
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Study Framingham :
Kejadian gagal jantung per tahun
Laki-laki > 45 tahun : 7,2 kasus setiap 1000 orang
laki-laki
Perempuan > 45 tahun : 4,7 kasus setiap 1000
orang perempuan
Hipoksia
Penyakit koroner berat
Penyakit paru akut berat
Mek.
fisiologi
s
Menurunkan kontraktilitas
miocardium
Faktor2 yang mganggu
pengisisan ventrikel
Infark miokardium,
kardimiopati
Stenosis katup AV
Etiologi
1. Disfungsi miokard difteri pada anak
2. Beban tekanan berlebihan pembebanan
sistolik (sistolic overload) hipertensi
3. Beban volume berlebihan pembebanan
diatolik (diastolic overload) demam reuma
4. Peningkatan kebutuhan metabolik kebutuhan
yang berlebihan (demand overload) anemia,
org yg tgl di gunung
5. Gangguan pengisian (hambatan input)
kelainan katup mitral
1. DISFUNGSI SISTOLIK
Kontraktilitas miokard mengalami gangguan.
Dibandingkan dengan keadaan normal, isi sekuncup
berkurang dan volume akhir sistolik meningkat
gagal jantung kiri, kenaikan diastolik diteruskan
secara retrograd atrium kiri vena kapiler
paru transudat cairan kedalam intersisium paru.
Ventrikel kanan gagal, kenaikan diastolik diteruskan
ke atrium kanan bendungan vena sistemik
tanda2 gagal jantung kanan
Peningkatan berlebihan beban akhir pada ventrikel
kanan paling sering diakibatkan oleh gagal jantung
NO
GANGGUAN
KONTRAKTILITAS
KELEBIHAN BEBAN
TEKANAN
Infark miokard
Stenosis aorta
Regurgitasi mitral
Regurgitasi aorta
kardiomiopati
2. DISFUNGSI DIASTOLIK
Gejala
Gejala
Dispnu (mengi
,ortopnu,PND),hemophtysis,
Nyeri dada
Tanda
Tanda
Peningkatan JVP
Pergeseran apex
Oedem
Krepitasi paru
(Efusi pleura)
Gejala klinis
Gejala perubahan pada jantung/kerja
jantung
Takikardia akibat rangsangan simpatis
Pada bayi frekuensi sering > 150/menit
Pada anak > 100/menit
Kardiomegali
Irama derap (gallop rhythm)
Irama derap dalam PJB biasanya menunjukan
gagal jantung
Irama derap dalam penyakit jantung reumatik
menunjukan karditis aktif
Gejala klinis
Gagal tumbuh
Disebabkan curah jantung , gangguan
pernafasan dan kesukaran masukan kalori
Keringat berlebihan
Untuk mempertahankan tingkat curah vent yg
tinggi HR dan SV di oleh aktifitas sistem saraf
simpatis katekolamin dan kerja pernapasan
KENAIKAN KONSUMSI OKSIGEN TOTAL
TUBUH DILUAR KEMAMPUAN TRANSPORT
OKSIGEN SIRKULASI BERKERINGAT,
IRITABLE, TAKIKARDIA, GAGAL TUMBUH
Gejala klinis
Gejala kongesti (bendungan paru
kegagalan ventrikel kiri)
Takipnea
Bayi dengan gagal jantung dalam keadaan tidur,
RR: 50-100/menit
Sulit minum
bayi cepat lelah waktu minum
Wheezing
akibat kompresi jalan nafas atau edema paru
Gejala klinis
Gejala bendungan sistem vena
Hepatomegali
Edema
Jarang terjadi segera
Kenaikan BB 200-300g dalam 24 jam retensi
cairan
Pembengkakan di punggung, punggung tangan,
tungkai, sekitar mata
Gejala klinis
Sianosis pada gagal jantung dapat
disebabkan:
Meningkatnya pengambilan oksigen karena
aliran darah melambat
Sianosis sentral gangguan oksigenasi paru
Pirau kanan ke kiri yang sudah ada
sebelumnya
Manifestasi Klinis
Tanda tanda Low Cardiac
Output
-pulse pressure mengecil
-akral dingin
-hipotensi
-hiponatremia
-perburukan fungsi ginjal
Gejala Klinis
Inspeksi:
Dispnea *
Batuk non-produktif *
Gejala GIT (anoreksia, rasa penuh, mual)
Edeme perifer
Nokturia
Asites (gejala jantung berlanjut)
Insomnia, kegelisahan, kebingungan
Kakesia / penurunan BB progresif (GJ kronis yang
berat)
Hemoptisis *
Peningkatan tekanan vena jugularis pada insiprasi
tanda Kusmaull
fatigue
Gejala Klinis
Palpasi:
Hepatomegali
Sianosis
Auskultasi:
- Timbul ronki *
- S3 gallop (ciri khas GJ Kiri)
Gejala Klinis
Tanda Vital
Takikardia
Thready pulse
pulsus alternans (berubahnya kekuatan
denyut arteri)
Demam ringan
Batuk
Sering batuk
Batuk berdahak mengeluarkan darah
Batuk kering
PATOFISIOLOGI
GAGAL JANTUNG
Beban miokard /
Indeks of event /
Underlying HD
Aktifasi :
Simpatoadrenal,RAAS,endotelin
Arginin vasopresin,sitokin
Hipertropi remodelling,
Apoptosis
Disfungsi ventrikel
GJ asimptomatik
Faktor presipitasi
GJ simptomatik
GJ refrakter
LO 4 : Menjelaskan Pemeriksaan
Penunjang Gagal Jantung
EKG abnormal ?
Analisa darah abnormal ?
Kongesti pada foto thorax ?
Natriuteric peptic meninggi ?
Riwayat sakit jantung atau
gagal jantung ?
tidak
Kriteria Minor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Diagnosis ditegakkan bila terdapat 2 kriteria mayor atau 1 kriteria mayor dan 2
kriteria minor saat bersamaan.
EKG
Rontgen Thoraks
Merupakan komponen yang sangat
penting dalam pelaksanaan diagnostic
gagal jantung.
Pemeriksaan tersebut memungkinkan
penilaian kongesti paru dan mungkin
menunjukkan penyebab sesak nafas yang
disebabkan oleh kelainan paru atau toraks
Pemeriksaan Laboratorium
Gangguan hematologis atau elektrolit yang
bermakna sangat jarang dijumpai pada pasien
tanpa pengobatan dengan gejala gagal jantung
ringan sampai sedang, meskipun kadang
anemia ringan, hiponatrremia, hiperkalemia dan
penurunan fungsi ginjal sering dijumpai terutama
pada pasien dengan penatalaksanaan
menggunakan diuretik dan/ atau penyekat ACE,
ARB, atau antagonis aldosteron
Peningkatan Natriuretik
Terdapat bukti-bukti yang mendukung penggunaan konsentrasi
plasma peptida natriuretik untuk diagnosis, staging, membuat
keputusan untuk merawat atau memulangkan pasien, dan
mengidentifikasi pasien-pasien yang berisiko mengalami clinical
events. Konsentrasi normal pada pasien yang belum diobati
mempunyai nilai prediktif negatif yang tinggi dan membuat
kemungkinan gagal jantung sebagai penyebab gejala-gejala
yang dikeluhkan pasien menjadi sangat kecil
Troponin I atau T
Pemeriksaan troponin harus dilakukan pada penderita gagal
jantung jika gambaran kliniknya mengarah pada sindrom koroner
akut. Peningkatan ringan troponin kardiak seringkali terlihat pada
gagal jantung berat atau selama episode dekompensasi gagal
jantung pada pederita-penderita tanpa iskemia miokard
Ekokardiografi
Konfirmasi diagnosis gagal jantung dan/
atau disfungsi kardiak dengan
pemeriksaan ekokardiografi adalah suatu
keharusan dan dilakukan secepatnya
pada penderita dengan dugaan diagnosis
gagal jantung
Pemeriksaan fisik
Kakesia dan penyusutan otot: terjadi akibat
otot tidak mendapat asupan nutrisi dan O2
Takikardi: akibat mekanisme kompensasi,
bukan gejala khas
Peningkatan tekanan vena jugularis: gejala
sangat khas, kecuali pada pasien yang
memakai diuretik
Detak jantung yang tidak normal: merupakan
prediktor penting gagal jantung akibat MI
Bunyi jantung ketiga: indikator khas
Hepatomegali
Asites
Pemeriksaan penunjang
Rontgen dada:
Kardiomegali: CTR >50%
Peningkatan tekanan vena paru, tampak:
Kelainan
Normal
Pemeriksaan penunjang
EKG
90% dari 12 pasien gagal jantung mempunyai
hasil EKG yang abnormal.
Kriteria
Abnormalitas gelombang Q
Abnormalitas gelombang T
Abnormalitas segmen ST
Hipertrofi ventrikel kiri
Fibrilasi atrial
Bundle branch block
Pemeriksaan penunjang
Ekokardiografi
Paling bermanfaat untuk menilai fungsi dan struktur jantung
Gold standard untuk menilai gangguan fungsi sitolik ventrikel kiri
dan membantu memperkirakan survival rate penderita gagal
jantung
Dapat menilai:
Efisiensi ventrikel kiri
Fungsi katup keseluruhan
Dimensi ruang jantung
Gerakan dinding
Tingkat hipertrifu ventrikel
Fungsi venttrikel saat sitolik dan diastolik
perikardia
Pemeriksaan penunjang
Ekokardiografi
Dilakukan pada :
Pemeriksaan penunjang
Radionuklir
MUGA (Multiple Gated Acquisition Scans)
Untuk pasien yang tidak bisa diperiksa dengan ekokardiografi
Dilakukan dengan sel bewarna merah dengan label
Technetium-99m, melihat
Ejection fraction
Kecepatan pengisian sistolik
Kecepatan pengosongan diatolik
Abnormalitas gerakan dinding
Perfusi miokardium
Daerah iskemia
Stunning miokard
Pemeriksaan penunjang
Radionuklir
Positron Tomography Scanning
Membantu menentukan aliran darah dari otot jantung
sekaligus mengevaluasi penyakit jantung koroner dan
menentukan daerah yang mengalami penuruna fungsi
Pemeriksaan penunjang
Cardiac magnetic resonance imaging dan
computed tomographic imaging
Untuk menilai fraksi pengeluaran dan gerakan
dinding jantung
Jarang dilakukan
Pemeriksaan penunjang
Exercise Stress test
Dapat dilakukan dengan menyuruh pasien olahraga
Bila dilakukan dengan pemberian obat (dobutamin dan
dipiradamol) namanya pharmacological stress test
Untuk mengidentifikasi sisa iskemia pada pasien gagal
jantung, karena pasien gagal jantung mempunyai
kemampuan OR yang rendah dan konsumsi oksigen
maks yang menurun
EKG dapat dilakukan bersamaan dengan exercise test
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan darah lengkap
Untuk menilai underlying disease misalnya anemia pada pasien
gagal jantung
Elektrolit serum
Memeriksa pemakaian obat terutama diuretik pada gagal jantung
Keparahan gagal jantung terutama ditandai dengan hiponatremia
CRP
Membantu memperkirakan penyakit kardiovaskuler kambuhan,
stroke dan kematian
Pemeriksaan Laboratorium
Tes fungsi hati
Pada pasien gagal jantung terdapat
peningkatan enzim hati dan penurunan
albumin
Pemeriksaan Laboratorium
Homosistein serum
Tidak diharapkan selama gagal jantung memperparah komplikasi
Urinalisis
Proteinuria biasa terjadi
Peptida natriuretik
Tanda biologis gagal jantung
Berhubungan dengan tingkat keparahan gagal jantung dan
prognosis
Kekurangan:
Positif pada gangguan fungsi ginjal dan obesitas
Negatif pada gagal jantung akibat kardiomiopati hipertofik dan
kardiomipati primer terbatas
Pulmonary embolus
Tricuspid stenosis
Tricuspid regurtation
Right atrial tumor
Cardiac temponade
Constrictive pericarditis
Pulmonic insufficiency
Right ventricular (RV) infarction
Instrinsic lung disease
Ebsteins anomaly
Aortic stenosis
Aortic insufficiency
Mitral stenosis
Mitral regurtation
Most cardiomyopathies
Restrictive cardiomyopathy
Acute myocardial infacrtion (MI)
Myxoma
Hypertensive heart disease
Myocarditis
Supraventricular arrhythmias
Left ventricular (LV) aneurysm
Cardiac shunt
High cardiac output states
(anemia,systemic
fistulae,beriberi,pagets
disease,carcinoid,thyrotoxicsis,etc)