You are on page 1of 3

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN

KEKAMBUHAN PASIEN GASTRITIS DI PUSKESMAS


JATINANGOR
Siska Dwi Handayani

Sari
ABSTRAK
Penyakit gastritis merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi di masyarakat.
Kekambuhan gastritisterjadi karena beberapa faktor, diantaranya adalah stress. Dukungan keluarga dapat
menjadi sumber untuk membantu menghindari efek negatif dari stress. Apabila dukungan ini tidak
mencukupi maka dapat meningkatkan stressor pasien gastritis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
hubungan antara dukungan keluarga dengan kekambuhan pasien gastritis di Puskesmas Jatinangor. Metode
penelitian yang digunakan adalah penelitian pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah
keluarga pasiengastritis sejumlah 58 orang. Data penelitian diperoleh melalui kuesioner dan diolah dengan
menggunakan teknik analisis koefisien kontingensi C ( = 0,05). Hasil analisis didapatkan hubungan yang
signifikan antara dukungan keluarga dengan kekambuhan pasien gastritis dengan derajat sedang. Selain itu,
diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan antara dukungan emosional (p= 0,000), dukungan instrumental
(p=0,019) dengan kekambuhan gastritis. Dukungan keluarga berperan dalam mencegah
kekambuhan gastritis terutama dalam aspek emosional. Disarankan untuk dilakukan penyuluhan mengenai
pentingnya peningkatan dukungan keluarga terhadap pasien gastritis dalam mengendalikan faktor-faktor
yang dapat menimbulkan kejadiangastritis sehingga angka kekambuhan gastritis pun dapat berkurang.
Kata kunci

: dukungan keluarga, kekambuhan gastritis

ABSTRACT
Gastritis is a common health problem in our society. Recurrence gastritis may occurs due to several factors,
such as stress. Family support can be resource to avoid the negative effects of stress. However, if this
support is insufficient, it can increase the stressor gastritis patients. This study aims to analize corellation
between family support and recurrence patients gastritis at Puskesmas Jatinangor. The research method
was used cross sectional approach. Samples in this study were 58 family patients gastritis. Questionnaire is
the instrument of this research. Then the result were analyzed by contingency coefficient C ( = 0,05). The
result showed that there were a significant corellation between family support and recurrence
patients gastritis. In addition, the obtained results that there is a relationship between emotional support (p
= 0.000), instrumental support (p = 0.019) with a recurrence of gastritis. Family support is useful to
preventing recurrence ofgastritis, especially in the emotional aspects. Its suggest to do health education
about the importance of increase family support for the gastritis patient in order to reduce the recurrence
rate of gastritis.

Faktor Gastritis
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Gastritis pada Pasien Di
Puskesmas Padang Sappa Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu
Gastritis adalah inflamasi mukosa lambung yang menurut laporan WHO
bahwa 69,5% penderita gastritis yang dirawat jalan maupun yang dirawat
inap terjadi mulai dari kalangan remaja sampai lansia dan cenderung

mengalami peningkatan kasus setiap tahunnya. Gastritis pada dasarnya


terkait dengan adanya paparan terhadap beberapa faktor risiko yang
meningkatkan infeksi H pylori ataupun peningkatan kerja lambung dalam
produksi asam. Berdasarkan hal tersebut sehingga penelitian dilakukan
sekaligus sebagai salah satu upaya untuk mendukung penanganan kejadian
gastritis.
Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan
Cross Sectional Study yang bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang
berhubungan dengan kejadian gastritis dengan mengambil lokasi penelitian
di Puskesmas Padang Sappa.
Populasi penelitian adalah masyarakat yang memanfaatkan pelayanan
Puskesmas Padang Sappa sedangkan sampel penelitian ditentukaan pada
saat penelitian berlangsung dengan banyaknya jumlah responden adalah 80
orang pasien yang ditentukan berdasarkan rumus besar sampel.
Pengumpulan data melalui wawancara langsung menggunakan kuesioner
yang kemudian diolah menggunakan komputer dengan analisis data
menggunakan pendekatan Chi Square Test dan untuk kemudian disajikan
dalam bentuk tabel disertai penjelasan.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan pola makan, keadaan stress dan
penghasilan keluarga dengan kejadian gastritis sedangkan kebiasaan
konsumsi alkohol belum menunjukkan keterkaitan yang signifikan.
Penerapan pola makan yang tidak teratur dan dengan tingkat konsumsi yang
rendah, peningkatan beban psikis penyebab stress akan mempengaruhi
kinerja lambung terutama terhadap peningkatan produksi asam lambung
yang dapat memicu terjadinya gastritis. Sedangkan tingkat pendapatan
keluarga akan mempengaruhi pemenuhan kebutuhan nutrisi dari penerapan
pola makan.
Berdasarkan hal tersebut, diperlukan adanya perbaikan pola makan di tingkat
masyarakat dengan pemberian pengetahuan tentang pengaturan konsumsi
makan di tingkat keluarga dan individu, pemberdayaan masyarakat dalam
bidang ekonomi dan penerapan peraturan daerah akan larangan produksi
dan penyebaran minuman keras di masyarakat.
Kata Kunci : Gastritis, Pola Makan, Stress, Alkohol

You might also like