Professional Documents
Culture Documents
No. Arah Kebijakan dalam GBHN yang Dicakup Program Nasional Indikator Kinerja
1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan 1. Pendidikan Dasar dan 1. Meningkatnya APK SD dan MI menjadi 120,7 % serta
memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Prasekolah APK SLTP dan MTs menjadi 78,9 %
Indonesia menuju terciptanya manusia Indonesia 2. Meningkatnya daya tampung SD dan MI, serta SLTP dan
berkualitas tinggi dengan peningkatan anggaran pendidikan MTs
secara berarti 3. Meningkatnya jumlah total siswa SD dan MI menjadi
29,02 juta, serta SLTP dan MTs menjadi sebesar 11,65 juta
4. Berkurangnya angka putus sekolah siswa SD dan MI serta
SLTP dan MTs
5. Terlaksananya penerapan alternatif layanan pendidikan
khususnya bagi masyarakat kurang beruntung (masyarakat
miskin, berpindah-pindah, terisolasi, terasing, minoritas,
dan di daerah bermasalah, termasuk anak jalanan dan anak
berkelainan)
6. Meningkatnya anggaran pendidikan dasar secara bertahap
4. Pendidikan Luar 1. Menurunnya angka buta aksara latin, angka buta bahasa
Sekolah Indonesia, dan buta pengetahuan dasar pada penduduk usia
10 – 44 tahun
2. Tersedianya pelayanan pendidikan kepada masyarakat
yang tidak atau belum sempat memperoleh pendidikan
formal
2. 1. Meningkatkan kemampuan akademik dan profesional 1. Pendidikan Dasar dan 1. Meningkatnya proporsi guru SD-MI berpendidikan D-2
serta meningkatkan jaminan kesejahteraan tenaga kepen- Prasekolah dan guru SLTP-MTs berpendidikan D-3
didikan sehingga tenaga pendidik mampu berfungsi 2. Membaiknya sistem karier dan penggajian guru serta
secara optimal terutama dalam peningkatan pendidikan tenaga kependidikan lainnya pada pendidikan dasar
watak dan budi pekerti agar dapat mengembalikan 3. Terwujudnya kurikulum pendidikan dasar dan prasekolah
wibawa lembaga dan tenaga kependidikan yang lebih baik
2. Melakukan pembaharuan sistem pendidikan termasuk 4. Tersusunnya standar sarana dan prasarana pendidikan
pembaharuan kurikulum, berupa diversifikasi kurikulum dasar dan prasekolah yang lebih baik
untuk melayani keberagaman peserta didik, penyusunan
kurikulum yang berlaku nasional dan lokal sesuai 2. Pendidikan Menengah 1. Meningkatnya kualitas tenaga kependidikan dan makin
dengan kepentingan setempat, serta diversifikasi jenis tingginya proporsi guru SLTA & MA berpendidikan S1
pendidikan secara profesional
VII – 17
No. Arah Kebijakan dalam GBHN yang Dicakup Program Nasional Indikator Kinerja
3. Mengembangkan kualitas sumber daya manusia sedini 2. Membaiknya sistem karier dan penggajian bagi guru dan
mungkin secara terarah, terpadu, dan menyeluruh tenaga kependidikan lainnya pada pendidikan menengah
melalui berbagai upaya proaktif dan reaktif oleh seluruh 3. Terwujudnya kurikulum pendidikan menengah yang lebih
komponen bangsa agar generasi muda dapat berkembang baik
secara optimal disertai dengan hak dukungan dan 4. Jumlah lulusan SMK yang terserap dunia kerja/usaha
lindungan sesuai dengan potensinya 5. Tersusun dan terlaksananya sistem dan standar penilaian
mutu nasional agar lulusan pendidikan menengah mampu
bersaing dengan lulusan di negara-negara lain
3. 1. Memberdayakan lembaga pendidikan baik sekolah 1. Pendidikan Dasar dan 1. Tersusunnya konsep sistem pendidikan nasional termasuk
maupun luar sekolah sebagai pusat pembudayaan nilai, Prasekolah konsep pembentukan Dewan Sekolah di tingkat
sikap, dan kemampuan, serta meningkatkan partisipasi kabupaten/kota
keluarga dan masyarakat yang didukung oleh sarana dan 2. Terlaksananya perintisan penerapan konsep Dewan
prasarana memadai Sekolah di tingkat kabupaten/kota
2. Melakukan pembaharuan dan pemantapan sistem 3. Meningkatnya peran dan fungsi Komite Sekolah di seluruh
pendidikan nasional berdasarkan prinsip desentralisasi, SD dan MI serta SLTP dan MTs
otonomi keilmuan dan manajemen 4. Tersempurnakannya produk-produk hukum di bidang
3. Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang pendidikan yang sudah sesuai dengan arah dan tuntutan
diselenggarakan baik oleh masyarakat maupun pembangunan pendidikan dasar dan prasekolah
pemerintah untuk memantapkan sistem pendidikan yang
efektif dan efisien dalam menghadapi perkembangan 2. Pendidikan Menengah 1. Tersusunnya konsep sistem pendidikan nasional termasuk
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni konsep pembentukkan Dewan Sekolah di tingkat
kabupaten/kota
2. Terlaksananya perintisan penerapan konsep Dewan
Sekolah di tingkat kabupaten/kota
3. Meningkatnya peran dan fungsi Komite Sekolah di seluruh
SMU, SMK dan MA
4. Tersempurnakannya produk-produk hukum di bidang
pendidikan yang sudah sesuai dengan arah dan tuntutan
pembangunan pendidikan menengah
5. Terlaksananya pengembangan sistem akreditasi secara adil
dan merata, baik untuk sekolah negeri maupun swasta
6. Terlaksananya perintisan pembentukan badan akreditasi
dan sertifikasi mengajar di daerah untuk meningkatkan
kualitas tenaga kependidikan secara independen
VII - 18
No. Arah Kebijakan dalam GBHN yang Dicakup Program Nasional Indikator Kinerja
2. Meningkatnya mekanisme kerjasama yang jelas antara
perguruan tinggi dengan dunia usaha dan masyarakat
pengguna hasil perguruan tinggi
3. Meningkatnya kualitas sistem akreditasi di lingkungan
pendidikan tinggi yang dilaksanakan secara teratur, efisien,
dan efektif
4. Tersusunnya peraturan perundang-undangan untuk
menertibkan lembaga pemberi/penerbit gelar dan jabatan
akademik
5. Meningkatnya kemampuan evaluasi diri untuk
meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan
perencanaan pengembangan perguruan tinggi
4. 1. Meningkatkan penguasaan, pengembangan dan 1. Sinkronisasi dan 1. Tersusunnya rencana pendidikan nasional yang dapat
pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk Koordinasi mensinkronkan dan mengkoordinasikan program
teknologi bangsa sendiri dalam dunia usaha, terutama Pembangunan pendidikan antarjenjang, jalur, dan jenis maupun
usaha kecil, menengah, dan koperasi guna meningkatkan Pendidikan Nasional antardaerah
daya saing produk yang berbasis sumber daya lokal 2. Tersusunnya peraturan perundang-undangan antara lain
UU Sistem Pendidikan Nasional yang mendukung
sinkronisasi dan koordinasi program pendidikan
antarjenjang, jalur, dan jenis maupun antardaerah
3. Tersusunnya model layanan pendidikan yang dapat
mensinkronkan dan mengkoordinasikan program
pendidikan antarjenjang, jalur, dan jenis maupun
antardaerah
VII – 19