You are on page 1of 6

Manajement Jaringan dan Server

Virtualisasi

I Gede Bagus Ekanyana Nugraha


1304505098

JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2014

VIRTUALISASI

Pengertian Virtualisasi
Dalam ilmu komputer, virtualisasi atau virtualization adalah istilah umum yang mengacu
kepada abstraksi dari sumber daya komputer. Definisi lainnya adalah sebuah teknik untuk
menyembunyikan karakteristik fisik dari sumber daya komputer dari bagaimana cara sistem
lain, aplikasi atau pengguna berinteraksi dengan sumber daya tersebut. Hal ini termasuk
membuat sebuah sumber daya tunggal (seperti server, sebuah sistem operasi, sebuah aplikasi,
atau peralatan penyimpanan terlihat berfungsi sebagai beberapa sumber daya logikal; atau
dapat juga termasuk definisi untuk membuat beberapa sumber daya fisik (seperti beberapa
peralatan penyimpanan atau server) terlihat sebagai satu sumber daya logikal.
Sedangkan, jika merujuk pada kamus Oxford istilah virtualization merupakan turunan dari
kata virtualize yang memiliki makna: convert (something) to a computer-generated
simulation of reality, yang artinya mengubah sesuatu (mengkonversi) ke bentuk simulasi
dari bentuk nyata yang ada. Jadi inti dari virtualisasi adalah membuat sebuah simulasi dari
perangkat keras, sistem operasi, jaringan maupun yang lainnya. Di bidang teknologi
informasi, virtualisasi digunakan sebagai sarana untuk improvisasi skalabilitas dari hardware
yang ada.
Alasan Penggunaan Virtualisasi
Dengan virtualisasi, beberapa sistem operasi dapat berjalan secara bersamaan pada satu buah
CPU. Berikut merupakan alasan penggunaan virtualisasi:
1. Pengurangan Biaya Investasi Hardware.
Investasi hardware dapat ditekan lebih rendah karena virtualisasi hanya
mendayagunakan kapasitas yang sudah ada. Tak perlu ada penambahan perangkat
komputer, server dan pheriperal secara fisik. Kalaupun ada penambahan kapasitas
harddisk dan memori, itu lebih ditujukan untuk mendukung stabilitas kerja komputer
induk.
2. Kemudahan Backup & Recovery.
Server-server yang dijalankan di dalam sebuah mesin virtual dapat disimpan dalam 1
buah image yang berisi seluruh konfigurasi sistem. Jika suatu saat server tersebut
crash, kita tidak perlu melakukan instalasi dan konfigurasi ulang. Cukup mengambil
salinan image yang sudah disimpan, merestore data hasil backup terakhir dan
server berjalan seperti sedia kala. Hemat waktu, tenaga dan sumber daya.
3. Kemudahan Deployment.
Server virtual dapat dikloning sebanyak mungkin dan dapat dijalankan pada mesin
lain dengan mengubah sedikit konfigurasi. Mengurangi beban kerja para staff IT dan
mempercepat proses implementasi suatu sistem.
4. Mengurangi Panas.

5.

6.

7.

8.

Berkurangnya jumlah perangkat otomatis mengurangi panasnya ruang server/data


center. Ini akan berimbas pada pengurangan biaya pendinginan/AC dan pada
akhirnya mengurangi biaya penggunaan listrik.
Mengurangi Biaya Space.
Semakin sedikit jumlah server berarti semakin sedikit pula ruang untuk
menyimpan perangkat. Jika server ditempatkan pada suatu co-location server/data
center, ini akan berimbas pada pengurangan biaya sewa.
Kemudahan Maintenance & Pengelolaan.
Jumlah server yang lebih sedikit otomatis akan mengurangi waktu dan biaya untuk
mengelola. Jumlah server yang lebih sedikit juga berarti lebih sedikit jumlah server
yang harus ditangani.
Standarisasi Hardware.
Virtualisasi melakukan emulasi dan enkapsulasi hardware sehingga proses pengenalan
dan pemindahan suatu spesifikasi hardware tertentu tidak menjadi masalah. Sistem
tidak perlu melakukan deteksi ulang hardware.
Kemudahan Replacement.
Proses penggantian dan upgrade spesifikasi server lebih mudah dilakukan. Jika server
induk sudah overload dan spesifikasinya tidak mencukupi lagi, kita bisa dengan
mudah melakukan upgrade spesifikasi atau memindahkan virtual machine ke server
lain yang lebih powerful.

Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Virtualisasi


a. Keuntungan Penggunaan Virtualisasi
1. Pengurangan Biaya Investasi Hardware.
Investasi hardware dapat ditekan lebih rendah karena virtualisasi hanya
mendayagunakan kapasitas yang sudah ada. Tak perlu ada penambahan perangkat
komputer, server dan pheriperal secara fisik. Kalaupun ada penambahan kapasitas
harddisk dan memori, itu lebih ditujukan untuk mendukung stabilitas kerja
komputer induk.
2. Kemudahan Backup & Recovery.
Server-server yang dijalankan di dalam sebuah mesin virtual dapat disimpan
dalam 1 buah image yang berisi seluruh konfigurasi sistem. Jika suatu saat server
tersebut crash, kita tidak perlu melakukan instalasi dan konfigurasi ulang. Cukup
mengambil salinan image yang sudah disimpan, merestore data hasil backup
terakhir dan server berjalan seperti sedia kala. Hemat waktu, tenaga dan sumber
daya.
3. Kemudahan Deployment.
Server virtual dapat dikloning sebanyak mungkin dan dapat dijalankan pada mesin
lain dengan mengubah sedikit konfigurasi. Mengurangi beban kerja para staff IT
dan mempercepat proses implementasi suatu sistem.
4. Mengurangi Panas.

5.

6.

7.

8.

Berkurangnya jumlah perangkat otomatis mengurangi panasnya ruang server/data


center. Ini akan berimbas pada pengurangan biaya pendinginan/AC dan pada
akhirnya mengurangi biaya penggunaan listrik.
Mengurangi Biaya Space.
Semakin sedikit jumlah server berarti semakin sedikit pula ruang untuk
menyimpan perangkat. Jika server ditempatkan pada suatu co-location server/data
center, ini akan berimbas pada pengurangan biaya sewa.
Kemudahan Maintenance & Pengelolaan.
Jumlah server yang lebih sedikit otomatis akan mengurangi waktu dan biaya
untuk mengelola. Jumlah server yang lebih sedikit juga berarti lebih sedikit
jumlah server yang harus ditangani.
Standarisasi Hardware.
Virtualisasi melakukan emulasi dan enkapsulasi hardware sehingga proses
pengenalan dan pemindahan suatu spesifikasi hardware tertentu tidak menjadi
masalah. Sistem tidak perlu melakukan deteksi ulang hardware.
Kemudahan Replacement.
Proses penggantian dan upgrade spesifikasi server lebih mudah dilakukan. Jika
server induk sudah overload dan spesifikasinya tidak mencukupi lagi, kita bisa
dengan mudah melakukan upgrade spesifikasi atau memindahkan virtual machine
ke server lain yang lebih powerful.

b. Kerugian Penggunaan Virtualisasi


1. Satu Pusat Masalah.
Virtualisasi bisa dianalogikan dengan menempatkan semua telur di dalam 1
keranjang. Ini artinya jika server induk bermasalah, semua sistem virtual machine
didalamnya tidak bisa digunakan. Hal ini bisa diantisipasi dengan menyediakan
fasilitas backup secara otomatis dan periodik atau dengan menerapkan prinsip fail
over/clustering.
2. Spesifikasi Hardware.
Virtualisasi membutuhkan spesifikasi server yang lebih tinggi untuk menjalankan
server induk dan mesin virtual di dalamnya.
3. Satu Pusat Serangan.
Penempatan semua server dalam satu komputer akan menjadikannya sebagai
target serangan. Jika hacker mampu menerobos masuk kedalam sistem induk, ada
kemungkinan ia mampu menyusup kedalam server- server virtual dengan cara
menggunakan informasi yang ada pada server induk.
Jenis-Jenis Virtualisasi
1. Emulsi Piranti Keras

Emulsi piranti keras akan menjalankan suatu mode yang membuat piranti keras secara virtual
untuk mengemulasi piranti keras yang diinginkan. Setiap instruksi harus disimulasikan pada
piranti keras dibawahnya yang merupakan emulasi dan piranti keras sebenarnya sehingga
kinerja akan menurun hingga 100 kali dari biasanya. Virtualisasi jenis ini adalah virtualisasi
yang paling rumit.
2. Virtualisasi Penuh
Virtualisasi penuh dikenal juga sebagai native virtualisasi, dimana virtualisasi penuh ini
menggunakan sebuah hypervisor yang menghubungkan guest dan piranti keras.

Mesin virtual mengabstarksi piranti keras, mengijinkan sebuah sistem operasi tak
termodifikasi untuk dapat berjalan. Sistem operasi yang berjalan pada mesin virtual
memberikan instruksi kepada piranti keras dengan cara melalui mesin virtual. Virtualisasi
penuh memberikan pemodelan lengkap dari piranti keras.
3. Paravirtualisasi

Paravirtualisasi mirip dengan virtualisasi penuh namun dalam metode ini akan terjadi
pemodifikasian sistem operasi pada guest. Metode ini membutuhkan kompilasi ulang atau
trapping. Kekurangan dari paravirtualisasi terletak pada kemampuan yang tidak mendukung
sistem operasi yang tidak dapat dimodifikasi (misal windows server) namun kinerjanya
mampu mendekati native.

Host Base Vritualization


Virtualisasi berbasis host lebih di terapkan kedalam computer host dibandingkan dengan
system penyimpanan.virtualisasi dapat di terapkan kedalam computer host, system
penyimpanan atau diaplikasikan kedalam virtualisasi tertentu didalam penyimpanan yang
saling terkoneksi.
Operating System Virtualization
Virtualisasi system operasi lebih mengarah ke dalam penggunaan software yang membuat
hardware dapat menjalankan berbagai system operasi secara bersamaan, yang memungkinkan
kita menjalankan berbagai aplikasi yang membutuhkan system operasi yang berbeda beda
dalam satu system computer. System operasi yang dipasang dapat berjalan bersamaan tanpa
menimbulkan masalah bagi satu sama lain.
Cloud Computting
Merupakan sebuah komputasi berbasis internet dimana servernya terhubung dengan
pengguna, sehingga dapat dilakukan data-sharing dari suatu proses,penyimpanan data,dan
akses online menuju layanan maupun sumber daya computer. Data dari pengguna disimpan
ke system tersebut dan dapat diakses kapan saja. System komputasi ini disebut cloud karena
berbasis internet. System cloud dapat bersifat public, pribadi, maupun gabungan antan
keduanya

You might also like