You are on page 1of 3

Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRIs) and

Routine Specialist Care With And Without Cognitive


Behaviour Therapy In Adolescents With Major Depression:
Randomised Controlled Trial

OLEH:
SURATNI
NIM: 2004.0320.123
NIPP: 0385-24-10-2008

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2009

ANALISA JURNAL
Judul
Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRIs) and Routine Specialist Care With And
Without Cognitive Behaviour Therapy In Adolescents With Major Depression:
Randomised Controlled Trial
Analisa: dalam jurnal penelitian ini tidak dicantumkan tempat dan waktu penelitian.
Menurut Arikunto (1997), penulisan judul penelitian yang lengkap terdiri dari lima
komponen diantaranya:
1. sifat penelitian dan jenis penelitian
2. obyek yang diteliti
3. subyek penelitian
4. tempat penelitian
5. waktu penelitian
Saran : peneliti diharapkan untuk mencantumkan tempat dan waktu penelitian, sehingga
jika ada penelitian yang sama baik tempat maupun waktunya dapat diketahui
perbedaannya.
Nama peneliti:
Ian Goodyer, Bernadka Dubicka, Paul Wilkinson, Raphael Kelvin, Chris Roberts, Sarah
Byford, Siobhan Breen, trainee, Claire Ford, Barbara Barrett, research worker, Alison
Leech, Justine Rothwell, Lydia White, Richard Harrington,
Analisa: dalam jurnal ini sudah dicantumkan nama peneliti
Tempat dan waktu penelitian:
Manchester and Cambridge. Pada musim gugur 2000 dan musim gugur 2004
Analisa: dalam jurnal ini sudah dicantumkan tempat dan waktu penelitian
Tujuan penelitian:
Untuk menentukan apakah pemberian kombinasi dari selective serotonin reuptake
inhibitor (SSRIs) and cognitive behaviour therapy (CBT) secara bersamaan dengan
perawatan klinik lebih efektif untuk jangka pendek dari pada SSRIs dan perawatan klinik
sendiri pada remaja dengan depresi sedang sampai berat .
Analisa: dalam jurnal ini sudah dicantumkan tujuan penelitian
Subyek penelitian
Sample dalam penelitian ini terdapat 208 remaja, usia 11-17 tahun, dengan depresi
sedang sampai berat atau kemungkinan depresi berat yang tidak mendapatkan intervensi.
Remaja dengan kecenderungan akan bunuh diri, depresi jiwa dan gangguan prilaku juga
termasuk.
Analisa: dalam jurnal ini sudah dicantumkan subyek penelitian, tetapi tidak dijelaskan
bagaimana sample diambil
Saran : sebaiknya peneliti juga menjelaskan bagaimana cara pengambilan sample
Metode penelitian:

Penelitian ini menggunakan metode Randomised Controlled Trial merupakan desain


penelitian non-eksperimen: komparatif, pendekatan yang digunakan pada penelitian ini
adalah pendekatan waktu dimana peneliti mengobservasi variabel independent terlebih
dahulu, kemudian subyek diikuti sampai waktu tertentu untuk melihat terjadinya
pengaruh pada variabel dependen. Dan analisa data menggunakan longitudinal analysis.
Analisa: dalam jurnal ini sudah dicantumkan metode penelitian sesuai dengan
Sastroasmoro dan Ismail (1995).
Hasil dan Pembahasan Penelitian:
Dari 2008 remaja, 103 remaja mendapat SSRIs dan perawatan rutin, 105 mendapat
SSRIs, perawatan rutin dan CBT. Kemudian diobservasi selama 12 minggu dan diikuti lg
selama 16 minggu. Pada 12 minggu diperoleh efek treatment -0,64 atau p=0,50. yang
berarti dalam analisa longitudinal bahwa tidak ada perbedaan yang efektif dari treatment
untukpengukuran hasil pertama atau kedua. Rata-rata hanya terdapat penurunan
percobaab bunuh diri dan melukai diri sendiri. Tidak ada bukti efek pencegahan dari CBT
terhadap pikiran atau tindakan percobaan bunuh diri. Berdasarkan penelitian lain di US
mengatakan bahwa dengan kombinasi treatment akan lebih efektif . dan ini hanya berlaku
untuk pasien depresi sedang tidak untuk depresi berat.
Analisa: dalam jurnal ini sudah dicantumkan hasil dan pembahasan penelitian dengan
cukup jelas menggunakan tabel dan membandingkan dengan penelitian yang lain yang
berkaitan dengan penelitian ini, sehingga pembaca dapat lebih paham dengan isi jornal.
Kesimpulan Penelitian
Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa: remaja dengan depresi sedang sampai depresi
berat menunjukkan tidak ada bukti bahwa kombinasi dari CBT dan SSRIs dalam
perawatan klinik rutin berkontribusi untuk meningkatkan hasil selama observasi 28
minggu membandingkan dengan SSRIs dan perawatan klinik saja.
Analisa: dalam jurnal ini sudah mencantumkan kesimpulan.
Kekuatan dan kelemahan penelitian
Kekuatan: hasil penelitian ini sudah dijelaskan secara rinci dengan metode deskriptif dan
menggunakan tabel
Kelemahan: dalam penelitian ini tidak dicantumkan cara pengambilan sample dan
Korelasi antara isi jurnal dengan realita klinis:
Realita yang ada di lapangan, khususnya di bangsal W.5 RSJ Prof.dr. Soeroyo Magelang,
selama resumer menjalani profesi belum pernah menemukan perawat melakukan SSRIs
atau CBT maupun keduanya dalam menangani pasien depresi baik sedang maupun berat,
biasanya diklinik hanya dilakukan kolaborasi pemberian Antidepresan. Untuk itu saran
buat perawat agar dapat menggunakan CBT atau SSRIs dalam menangani pasien dengan
depresi sedang maupun berat, karena itu merupakan tindakan mandiri perawat

You might also like