Professional Documents
Culture Documents
DENGAN METODE
KOMUNASI SBAR
Timbang
terima
pasien
dirancang
sebagai salah satu metode untuk
memberikan informasi yang relevan
pada tim perawat setiap pergantian
shift.
meningkatkan
meningkatkan
kemampuan
kepuasan pasien
perawat
dan
merencanakan
meningkatkan
dan
partisipasi
memprioritaskan
pasien dalam
intervensi
perawatan.(Ande
keperawatan,
rson & Margino
meningkatkan
2006)
kepuasan dokter
Tahapan
persiapan
Pertukaran
shift jaga
Pengecekan
ulang
informasi
Critical
report
Perpindahan
pasien pada
tingkat
perawatan
Hospital to
community
handover
Other
transition in
care
Nursing shift
Kebijakan
Pemberi
pelayanan
Pasien
Menjamin
bahwa
petugas
yang
bertanggung jawab memperbarui
informasi
tentang
status
kesehatan pasien, pengobatan,
rencana tindakan, tindak lanjut
pengobatan
serta
perubahan
kesehatan yang siknifikan
Melibatkan pasien dan keluarganya
dalam
pengambilan keputusa terkait
perawatan dan tindakan medis
Memberikan informasi kepada
pasien tentang keadaan pasien dan
rencana pengobatan yang dapat
dipahami oleh pasien
Komunikasi
timbang terima
pasien antar
shift antar
unit
Komunikasi
timbang terima
pasien pulang
Menggunakan pendekatan
terstandarisasi untuk mengurangi
kebingungan
Alokasi waktu yuang cukup bagi staf
untuk bertanya dan merespon pertanyaan
memasukkan kegiatan mengulangi dan
membaca kembali informasi sebagai bagian
dari proses timbang terima
Batasi informasi berubah-ubah yang
penting untuk memberikan pelayanan yang
aman bagi pasien
Memberikan
informasi
tertulis
tentang diagnosis
rencana terapi,
pengobatan, dan hasil pemeriksaan
Timbang terima
metode
tradisional
Menggunakan komunikasi
satu arah
Timbang terima
metode modern
Timbang
terima dengan
metode
bedside
handover
Timbang terima
dengan metode
SBAR
timbang
terima
yang
dilakukan disamping tempat
tidur
pasien
dengan
melibatkan
pasien
atau
keluarga
oasien
secara
langsung untuk mendapatkan
umpan balik
Rekomendasi (Rekommendation)
Hal hal yang dibutuhkan
untuk ditindaklanjuti dalam
rencana
perawatan/kebidanan
(care plan). Intervensi yang
harus direkomendasikan oleh
perawat serta apa yang akan
dilakukan oleh perawat
Pengkajian (Assessment)
Tingkat
kesadaran,Tanda
tanda
vital,
dan perubahannya, status
emosional,
saturasi
oksigen,
pengobatan apakah diteruskan,distop
atau
ada
penambahan,
hasil
pemeriksaan laboratorium, kebutuhan
isolasi, kondisi kulit serta faktor
resiko mobilisasi pasien (jatuh,
nyeri),menyatakan
kemungkinan
masalah
keperawatan/kebidanan
seperti
gangguan
pernafasan,
gangguan perfusi,kala II memanjang
dll.