You are on page 1of 14

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Tinjauan Masalah
Pemasaran juga mencakup kepuasan atas kebutuhan dan keinginan konsumen. Tugas dari
segala jenis bisnis adalah penyerahan nilai pelanggan untuk mendapatkan laba. Dalam
ekonomi hiperkompetitif, dengan semakin banyak pembeli rasional yang berhadapan
dengan banyak sekali pilihan, sebuah perusahaan dapat menang hanya dengan menyetel
dengan baik proses penyerahan nilai serta memilih, menyediakan dan mengomunikasikan
nilai superior.
Pandangan tradisional tentang pemasaran adalah perusahaan membuat sesuatu dan
kemudian menjualnya. Dalam pandangan ini, pemasaran mengambil tempat paruh kedua
dalam proses. Perusahaan menganut pandangan ini memiliki peluang terbaik untuk
berhasil dalam ekonomi yang di tandai dengan kekurangan barang dimna konsumen tidak
rewel tentang mutu, fitur, atau gaya----misalnya, pada barang-barang kebutuhan pokok
dalam pasar yang sedang berkembang.
Akan tetapi, pandangan tradisional tentang proses bisnis tidak akan berfungsi dalam
ekonomi dimana orang menghadapi terlalu banyak pilihan. Pesaing yang cerdas harus
merancang dan meyerahkan tawaran untuk pasar sasaran yang ditetapkan dengan
baik.dalam perjuangan untuk tumbuh, rantai eceran menciptakan spinoffs (perusahaan
lepasan) yang menarik bagi pasar mikro yang bahkan lebih kecil. Dari pada menekankan
pembuatan dan penjualan, perusahaan ini melihat diri mereka sebagai bagian dari proses
penyerahan nilai.
1.2 Batasan Masalah
Dalam penulisan makalah ini penulis membatasi hanya pada Manajemen Pemasaran
Bank yaitu mengenai tentang Peranan dan Pengertian Pemasana Bank, Pentingnya
Pelaksanaan Riset Pemasaran Bank, Persaingan dalam Pemasaran Bank.
1.3 Tujuan Penelitian
1. Menjelaskan pengertian tentang Manajemen Pemasaran Bank
2. Memahami peranan dan pengertian Pemasaran Bank
3. Mamahami pentingnya pelaksanaan riset Pemasaran Bank.
4. Mengetahui persaingan dalam Pemasaran Bank

Manajemen Pemasaran Bank

1.4 Manfaat Penelitian


1. Mengetahui peranan-peranan dari lembaga keuangan yang ada di Indonesia.
2. Mengetahui jenis-jenis dari lembaga keuangan yang ada di Indonesia beserta programprogram yang telah di jalankan oleh lembaga tersebut

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Manajemen Pemasaran Bank
2.1.1 Pengertian
Secara umum pengertian pemasaran bank adalah suatu proses untuk menciptakan dan
mempertukarkan produk atau jasa bank yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan nasabah dengan cara memberikan kepuasan. Pada dasarnya manajemen pemasaran

bank yaitu proses perencanaan dan pelaksanaan dari perwujudan, pemberian harga,
promosi dan distribusi dari barang-barang, dan gagasan untuk menciptakan pertukaran
dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi. Hal ini

Manajemen Pemasaran Bank

berarti

dalam

manajemen

pemasaran

tercakup

serangkaian

kegiatan

analisis,

perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan atas barang, jasa dan fafasan dengan tujuan
utama kepuasan pihak-pihak yang terlibat.
Produk bank terdiri dari produk simpanan(giro,tabungan,dan deposito),
pinjaman(kredit) atau jasa jasa bank lainnya seperti transfer, kliring, safe deposito box,
kartu kredit, letter of kredit, bank garansi, traveller cheque, bank draf, dan jasa-jasa bank
lainnya.
Pasar adalah himpunan nasabah(pembeli nyata dan pembeli potensial)atas suatu
produk, baik barang atau jasa. Pasar potensial adalah himpunan nasabah yang
menyatakan ada minat pada sutu produk atau jasa bank, akan tetapi belum memiliki
pendapatan atau akses. Pasar nyata(tersedia)adalah himpunan nasabah yang mempunyai
minat,pendapatan dan akses pada suatu produk atau jasa bank.
Sebagai unit bisnis, bank senantiasa berorientasi laba. Kegiatan pemasaran sudah
merupakan suatu kerbutuhan utama dan sudah merupakan suatu keharusan untuk
dijalankan. Tanpa kegiatan pemasaran jangan diharapkan kebutuhan dan keinginan
pelanggannya akan dipenuhi. Oleh karena itu, bagi dunia usaha apalagi seperti usaha
perbankan perlu mengemas kegiatan pemasarannya secara terpadu dan terus menerus
melakukan riset pasar.
Pemasaran harus dikelola secara profesional, sehingga kebutuhan dan keinginan
pelanggan akan segera terpenuhi dan terpuaskan. Pengelolaan pemasaran bank yang
profesional inilah yang disebut dengan nama manajemen pemasaran bank.
Pada kenyataannya masyarakat pemasaran akan terlibat sepuluh (10) macam
entitas yaitu :
1. Barang-barang (goods)
2. Jasa-jasa (service)
3. Pengalaman-pengalaman (experiences)
4. Kegiatan-kegiatan (events)
5. Orang-perorang (Persons)
6. Tempat-tempat (places)
7. Harta kekayaan (properties)
8. Banyak organisasi (organizations)
9. Informasi (information)
10. Banyak ide (ideas)
Sementara itu pengertian pemasaran (marketing) saat ini bukan sekedar menjual
(to sales) dengan dimensi jangka pendek (jual-beli putus) tetapi memasarkan (to

Manajemen Pemasaran Bank

marketing) dengan dimensi jangka panjang, menggambarkan perbedaan pemikiran yang


kontraks antara konsep penjualan dan pemasaran.
Menurut Wahjono (2010 : 2) mendefinisikan bahwa : Pemasaran adalah proses
perencanaan dan pelaksanaan perwujudan, pemberian harga, promosi dan
distribusi dari barang-barang, jasa dan gagasan yang memenuhi tujuan pelanggan
dan organisasi .
Murti (2002 : 10) mengemukakan bahwa pemasaran merupakan proses sosial dan
manajerial bagi individu maupun kelompok untuk mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran segala sesuatu
yang bernilai dengan individu dan kelompok lain.
Kotler (2008, hal. 19) mengemukakan bahwa : Pemasaran adalah suatu proses
sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan
produk yang bernilai dengan pihak lain.
Demikian halnya dengan yang dikemukakan oleh William J. Santon dalam
buku Swastha dan Handoko (2008: 4) bahwa :
Pemasaran adalah suatu sistem kesuluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha
yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada
pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Ahmad Subagyo (2010, hal. 4) bahwa : Pemasaran adalah sebuah sistem bagian
dari

kegiatan

bisnis

yang

dirancang

untuk

merencanakan,

memberi

harga,

mempromosikan dan mendistribusikan jasa serta barang-barang pemuas keinginan


pasar.
Menurut Kasmir ( 2008 : 63 ) bahwa : Pemasaran bank adalah suatu proses untuk
menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa bank yang ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara memberikan kepuasan.
Produk bank adalah jasa yang ditawarkan kepada nasabah untuk mendapatkan
perhatian, untuk dimiliki, digunakan atau dikomsumsi untuk memenuhi kebutuhan, dan
keinginan nasabah. Pengertian kebutuhan nasabah bank adalah suatu keadaan yang

Manajemen Pemasaran Bank

dirasakan tidak ada dalam diri seseorang. Sebagai contoh kebutuhan nasabah bank
adalah:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Kebutuhan akan produk atau jasa bank.


Kebutuhan rasa aman berhubungan dengan bank.
Kebutuhan kenyamanan berhubungan dengan bank.
Kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh seluruh karyawan bank.
Kebutuhan untuk persahabatan dan keakraban.
Kebutuhan untuk diberi perhatian oleh seluruh karyawan bank.
Kebutuhan status / prestise.
Kebutuhan aktualisasi diri.
Keinginan nasabah bank adalah sebagai berikut:
Ingin memperoleh pelayanan yang cepat.
Ingin agar bank dapaat menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Ingin memperoleh komitmen bank.
Ingin memperoleh pelayanan yang bermutu \(cepat dan memuaskan).
Ingin memperoleh kepuasan atas penggunaan produk atau jasa.
Ingin dihargai dan dihormati.
Ingin memperoleh perhatian .
Ingin memperoleh status/prestise.
Ingin memperoleh keuntungan dan manfaat.

2.2 Peranan dan Pengertian Pemasaran Bank


Kita tentunya telah mengenal Marketing Mix, yaitu bauran pemasaran yang terdiri
dari 4 P: Product, Price, Promotion dan Place. Untuk perusahaan Jasa ditambah 3 P lagi,
yaitu: People, Physical evidence dan Process. Bagaimana penerapan bauran pemasaran
pada pada produk dan jasa Bank? Serta apakah yang disebut dengan Triangle Marketing?
a. Penerapan Bauran Pemasaran pada Produk dan Jasa Bank
Pembahasan penerapan bauran pemasaran pada produk dan jasa perbankan dapat dilihat
sebagai berikut:
1. Product
Yang penting diperhatikan dalam desain dan produk jasa Bank adalah atribut yang
menyertai, seperti : sistem, prosedur dan pelayanannya. Desain produk dan jasa Bank
juga memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan ukuran bentuk, dan kualitas.
2. Price
Pengertian harga dalam produk dan jasa Bank, berupa kontra prestasi dalam
bentuk suku bunga, baik untuk produk simpanan maupun pinjaman, serta fee untuk jasajasa perbankan.
3. Promotion
Manajemen Pemasaran Bank

Kegiatan promosi pada produk dan jasa Bank pada umumnya dilakukan melalui iklan di
media

masa,

atau

televisi.

meliputi advertising, sales

Konsep

kegiatan

promotion, public

promosi

relation, sales

secara

menyeluruh

trainning,

marketing

research & development.


4. Place
Atau disebut juga saluran distribusi. Saluran distribusi produk dan jasa Bank, berupa
Kantor Cabang, yang secara langsung menyediakan produk dan jasa yang ditawarkan.
Dengan semakin majunya teknologi, saluran distribusi dapat dilakukan melalui saluran
telekomunikasi seperti telepon dan jaringan internet.
5. People
Ciri bisnis bank adalah dominan nya unsur personal approach, baik dari jajaran front
office, back office sampai tingkat manajerial. Para pekerja Bank dituntut untuk melayani
nasabah secara optimal.
6. Physical Evidence
Physical evidence biasanya juga disebut bukti fisik yang terdiri dari adanya logo atau
simbol perusahaan, moto, fasilitas yang dimiliki, seragam karyawan, laporan, kartu nama,
dan jaminan perusahaan.
7. Process
Meliputi sistem dan prosedur, termasuk persyaratan ataupun ketentuan yang diberlakukan
oleh Bank terhadap produk dan jasa Bank. Sistem dan prosedur akan merefleksikan
penilaian, apakah pelayanan cepat atau lambat. Pada umumnya nasabah lebih
menyenangi proses yang cepat, walaupun bagi Bank akan menimbulkan risiko yang lebih
tinggi. Penggunaan teknologi yang tepat guna serta kreativitas yang prima diperlukan,
untuk suatu proses yang cepat namun aman.
Dalam rangka memenangkan persaingan antara Bank dalam menjalankan bauran
pemasaranya dapat dilakukan berbagai strategi. Akan tetapi, ketetapan penggunaan
strategi bauran pemasaran jasa suatu Bank ditentukan antara lain melalui kualitas jasa
yang ditawarkan (perceived service quality). Keberhasilan faktor ini dapat diukur melalui
hal-hal berikut:
1. Kualitas jasa yang dirasakan pelanggan (service performance/perceived service).
Artinya, apa yang diterima nasabah pada saat menerima atau membeli jasa yang
ditawarkan Bank.
2. Jasa yang diharapkan pelanggan (customer expectation). Artinya, apa yang dirasakan
nasabah sesuai dengan keinginan dan kebutuhan terhadap jasa yang dibelinya.

Manajemen Pemasaran Bank

Kemudian kualitas jasa yang ditawarkan ditentukan oleh berbagai faktor yang
mempengaruhinya. Menurut beberapa ahli pemasaran paling tidak ada 5 unsur yang
menentukan kualitas jasa, yaitu sebagai berikut:
1. Tangibel (bukti nyata)
Artinya, jasa yang berkualitas dilihat dari fasilitas fisik seperti gedung kantor, ruangan,
pakaian dan penampilan petugas karyawan, lokasi pelayanan dan lokasi kantor.
2. Emphaty (empati)
Artinya, jasa yang berkualitas mencakup kemudahan komunikasi dan pemahaman
terhadap kebutuhan pelanggan, seperti sikap, kewajaran yang ditawarkan, kesediaan
membantu nasabah, kesopanan karyawan, perhatiaan kepada kepentingan dan kebutuhan
nasabah.
3. Reliability (keandalan)
Artinya, jasa yang berkualitas meliputi kepercayaan kepada institusi, akurasi catatan
nasabah dan kepercayaan nasabah kepada karyawan.
4. Responsivenes (daya tanggap)
Artinya, jasa yang berkualitas mencakup kecepatan layanan karyawan dan dukungan
institusi pada karyawan.
5. Assurance (jaminan atau kepastian)
Artinya, jasa yang berkualitas mencakup janji institusi kepada pelanggan, penepatan
waktu pemberian jasa, keamanan bertransaksi, penepatan waktu operasi, dan kepastian
jasa yang diberikan.
b. Pemasaran produk dan jasa Bank menggunakan Triangle Marketing.
Di dalam memasarkan produk dan jasa Bank, maka Bank berusaha memuaskan
nasabahnya, agar tidak berpaling pada pesaing. Di dalam konsep pemasaran produk dan
jasa perbankan, dikenal istilah Triangle Marketing, yaitu meliputi berbagai kegiatan
pemasaran, yang satu dan lainnya saling berinteraksi secara optimal.
Kegiatan pemasaran yang saling berinteraksi digolongkan menjadi tiga, yaitu:
- Internal Marketing (IM)
- Eksternal Marketing (EM) dan
- Interactive Marketing (ITM)
- Internal Marketing adalah garis yang menghubungkan antara employee dan Bank.
Agar bisa memasarkan produk Bank, maka Bank tidak boleh melupakan para
karyawannya, mereka harus diberikan sosialisasi tentang produk dan jasa Bank apa
saja yang dapat dipasarkan kepada nasabah. Dengan demikian para karyawan dapat
memahami semua produk dan jasa yang ditawarkan Bank nya, dan dapat membantu
memberikan informasi kepada nasabah jika diperlukan.

Manajemen Pemasaran Bank

- Eksternal Marketing adalah garis yang menghubungkan antara nasabah dengan Bank.
Hubungan langsung antara nasabah dan Bank pada umumnya melalui petugas front
office atau Customer Service. Disini petugas front office akan berusaha memberikan
penjelasan tentang prosuk dan jasa Bank secara terinci. Berhasil tidaknya nasabah
membeli produk dan jasa bank, akan sangat dipengaruhi dari hasil pelayanan petugas
yang berada di jajaran front office.
- Interactive
Marketing,
adalah
antara employee dancustomer (nasabah).

garis

yang

Disini employee atau

menghubungan
karyawan,

harus

memahami produk dan jasa Bank nya, agar dapat ikut serta membantu program
pemasaran, dan menjelaskan dengan menarik dan benar bila ada pihak luar atau
nasabah yang ingin mengetahui produk dan jasa Bank di tempat karyawan tadi
bekerja. Bayangkan apabila seorang nasabah ingin mencoba produk dan jasa Bank,
dan bertanya pada karyawan yang bekerja di Bank tersebut, namun karyawan tersebut
malah memberikan efek yang negatif, tentu nasabah tidak akan membeli produk dan
jasa Bank di Bank tersebut.
Ketiga konsep tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat berdiri sendiri, dan
saling terkait antara satu dan lainnya, agar terjadi layanan prima untuk mencapai tujuan
dalam mempertahankan dan menarik para nasabah.
c. Pemasaran berbasis hubungan
Pemasaran berbasis hubungan, tidak hanya memperlama jangka waktu nasabah dalam
berhubungan dengan Bank, namun juga memperbesar aset nasabah yang ditanamkan
pada Bank yang bersangkutan.
Persaingan yang makin ketat dalam pemasaran produk dan jasa perbankan, perlu fokus
upaya

pemasaran

dengan

tujuan

untuk

mempertahankan

nasabah

lama,

melakukan cross selling (penjualan silang), untuk mendapatkan tambahan aset yang
ditanamkan pada bank.
2.3 Pentingnya Pelaksaan Riset Bank
Tingkat efisiensi dan produktivitas bank yang masih dibawah rata-rata, maka dari
itu perlu diadakannya riset. Riset dan kajian-kajian pengenmbangan yang dibutuhkan
dalam rangka mempercepat dan meningkatkan produktivitas dalm segala aspek di dunia
perbankan.
Pentingnya pelaksanaan riset bank dikarenakan, yaitu :

Manajemen Pemasaran Bank

1. Mengembangkan teori, hipotesis dan referensi-referensi yang ada di bank pada

umumnya.
2. Mengukur kinerja perbankan terhadap perekonomian secara umum.
3. Menggali potensi yang sudah dikembangkan dalam perbankan.
Peran utama dalam melakukan riset :
1. Pemerintah
2. Akademisi
3. Lembaga perbankan yang berkaitan.

2.4 Persaingan Dalam Pemasaran Bank


Secara garis besar, telah banyak strategi yang dilakukan pihak perbankan untuk
menjadi bank yang terbaik dan mampu menguasai pasar. Beberapa diantaranya adalah :

Dengan melakukan promosi dan pemberian hadiah yang menarik bagi nasabahnya
sebagai upaya agar masyarakat tertarik untuk menabung di bank tersebut.

Melakukan pengembangan dalam bidang teknologi perbankan untuk memenuhi


kebutuhan masyarakat yang semakin luas.

Meningkatkan pelayanan dan kenyamanan kepada nasabah, baik dari segi cara
pegawai melayani nasabah sampai kepada urusan kenyamanan ruangan menjadi target
perbaikan.

Menawarkan suku bunga tabungan yang bersaing.

Membuka kantor cabang, unit/layanan/kantor pembantu, memperbanyak mesin


ATM, serta penawaran berbagai macam kemudahan bagi calon nasabah.
Setiap perbankan memiliki pola strategi yang hampir sama antara yang satu dengan yang
lain. Yang membedakannya hanya pada penentuan prioritas utama . Di dalam tulisan
ini kita akan membahas mengenai strategi yang dilakukan pihak perbankan untuk
memenangkan persaingan pasar melalui penciptaan pemasar-pemasar handal sebagai
ujung tombak ekspansi bank ke masayarakat. Perbankan dalam hal ini tidak hanya tinggal
diam menunggu nasabah datang ke bank tetapi mencoba untuk menarik nasabah
sebanyak mungkin melalui kemampuan para pemasar yang dimiliki bank tersebut.
Dengan kata lain, proses yang dilakukan untuk dapat melahirkan pemasar handal adalah
melalui :
a) Persaingan
Seorang pemasar terbaik harus lahir dari sebuah persaingan atau kompetisi yang ketat.
Hal ini dapat diartikan bahwa hanya orang yang memiliki kemampuan luar biasa yang
mampu mencapai target yang mungkin sulit bagi orang lain. Tidak mungkinadalah
kata yang pantas untuk menggambarkan target yang dibebani dalam sebuah kompetisi
Manajemen Pemasaran Bank

untuk mencari the best seller. Jika seseorang mampu mencapai atau bahkan melampaui
target yang diberikan maka dapat dikatakan bahwa seseorang tersebut memiliki bibitbibit unggul untuk menjadi pemasar terbaik. Dalam hal ini, pihak perusahaan harus
membuat suatu kompetisi yang mampu menimbulkan persaingan diantara para
pegawainya.
b) Prestasi
Melalui persaingan yang diciptakan tersebut akan melahirkan sebuah prestasi. Prestasi
adalah sebuah kebanggan bagi seorang pegawai yang mendapatkannya, dimana prestasi
tersebut yang akan menjadi motivasi bagi dirinya untuk terus mau menjadi yang
terbaik. Prestasi ini akan melekat dan menjadi contoh yang baik bagi pegawai lain untuk
meniru jejak si pemasar tersebut.
c) Penghasilan
Persaingan yang ketat akan menghasilkan suatu prestasi yang luar biasa. Disamping itu
juga harus berbuntut terhadap meningkatnya penghasilan atau pendapatan si pegawai
tersebut. Kelebihan kerja dan fokus yang lebih banyak untuk mencapai hasil yang
maksimal harus dihargai maksimal. Bonus atau gaji yang lebih adalah salah satu
solusinya. Menciptakan suatu persaingan tanpa adanya imbalan yang nyata dalam bentuk
materi atau barang, tentunya hasilnya tidak akan maksimal. Kelebihan penghasilan atas
upaya yang dilakukan sudah menjadi alasan klasik seseorang untuk mau bekerja ekstra
dalam memasarkan barang atau produk perusahaannya. Jika seseorang hanya
memanfaatkan jam kantor untuk melakukan re-sellingatau cross seling produk maka hasil
yang diperoleh tidak akan maksimal. Hampir semua best seller, memperoleh hasil yang
lebih dengan memanfaatkan waktu di luar jam kantor. Atau dengan kata lain harus kerja
ekstra. Maka sudah sewajarnya jika dihargai dengan gaji yang lebih tinggi.
d) Karir
Karir, merupakan salah satu alasan mengapa seseorang pegawai harus berprestasi
maksimal. Persaingan yang diciptakan akan menghasilkan prestasi membanggakan dan
secara tidak langsung meningkatkan pendapatan atau penghasilan pegawai tersebut.
Tetapi pada kenyataanya banyak sekali pegawai pemasaran yang mengeluh karena karir
yang tidak jelas di perusahaan tempat dia bekerja. Sangat dilematis jika seseorang
tersebut

hanya

dihargai

dari

segi

materi

saja.

Sebenarnya

dengan

memperhatikan karir ini, maka pegawai pemasaran pasti akan bekerja lebih maksimal.
Sebenarnya peningkatan karir pegawai pemasaran sudah menjadi agenda utama beberapa
Manajemen Pemasaran Bank

10

bank swasta di Indonesia. Namun pada bank-bank pemerintah, hal ini cenderung belum
diperhatikan. Sehingga wajar adanya jika bank swasta jauh lebih unggul dalam menjual
produk dari pada bank pemerintah. Terkadang pihak perusahaan hanya mampu
menciptakan pemasar musiman. Perusahaan hanya membuat kompetisi persaingan
dengan iming-iming hadiah uang tunai atau grand prize berupa jalan-jalan ke luar negeri.
Kompetisi

semacam

ini

hanya

akan

melahirkan pemasar

musiman. Pemasar

musiman adalah pemasar yang hanya mau menjual produk jika ada iming-iming hadiah.
Suatu saat, hadiah yang ditawarkan harus terus ditingkatkan atau bahkan harus lebih
menarik dari hadiah sebelumnya. Tentunya secara tidak langsung biaya operasional
perusahaan juga akan semakin besar. Hal ini nantinya akan sampai pada titik jemu
dimana tidak ada hadiah yang menarik lagi untuk diperebutkan. Sehingga kompetisi yang
diciptakan tidak akan menarik perhatian pegawai lagi. Hal ini tidak akan terjadi jika kita
melakukan pendekatan melalui peningkatan karir pegawai pemasar.
Seseorang tidak hanya akan dihargai atau dijadikan panutan,atau contoh, atau icon untuk
ditiru, jika hanya menjadi best seller dan mendapat hadiah jalan-jalan keluar negeri.
Pengaruh yang ditimbulkan hanya bersifat sesaat dan tidak melekat lama. Sehingga
banyak pemasar yang ceritanya hilang begitu saja dan tidak membawa pengaruh positif
terhadap pegawai lain. Padahal motivasi terbesar bagi seseorang untuk manjadi pemasar
adalah pengalaman-pengalaman yang indah dari pemasar yang berhasil. Karir, sifatnya
lebih melekat dan akan terus melekat bagi si pegawai hingga nantinya secara tidak
langsung akan menciptakan pemasar pemasar muda yang terbaik.
Seorang pemasar selain harus mampu menjual produk, juga harus memiliki
beberapa kelebihan lain, misalnya :

Mampu membawa images perusahaan kepada nasabah.

Menjadi media komunikasi tak langsung untuk melakukan interaksi antara


nasabah dan perusahaan.

Menguasai secara deatail mengenai produk perusahaanya serta produk perusahaan


kompetitor sebagai pembanding.

Mampu menangani komplain nasabah atas produk yang diterimanya.

Memberikan masukan terhadap perusahaan tentang produk yang berkembang


dipasaran baik itu produk perusahaan kompetitor atau perusahaan lain.

Manajemen Pemasaran Bank

11

Mampu berkomunikasi dan menempatkan diri di lingkungan masyarakat

Selain menciptakan pemasar-pemasar baru, tugas yang tidak kalah pentingnya


adalah selalu melakukan up-grade knowledge. Sehingga tidak terjadi pemasar-pemasar
yang berhenti menjual. Dengan melakukan peningkatan ilmu ini maka secara langsung
pihak perbankan dapat mempertahankan pemasar-pemasarnya tetap eksis menjual. Upaya
yang dapat dilakukan untuk hal ini adalah : membuat pelatihan bagi para pemasar secara
rutin/kontiniu serta mengundang motivator terkenal untuk menanamkan sifat mau
bersaing dan terus maju membawa nama besar perusahaan.
Menjadi pemasar bukan hanya sekedar menjual tetapi bagaimana caranya kita dapat
mempertahankan pasar. Sehingga, nasabah tersebut tidak akan meninggalkan perusahaan
kita. Dari semua yang terurai di atas dapat dikatakan bahwa salah satu kunci menjadi
bank besar di tanah air adalah dengan menghargai para pemasarnya.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Jadi dari pembahasan diatas kami menyimpulkan bahwa pada strategi pemasaran pada
Bank terdapat 7P yaitu Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat/saluran
distribusi), Promotion (Promosi), People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), dan
Procces (Proses) Dalam rangka memenangkan persaingan antara Bank dalam
menjalankan bauran pemasaranya dapat dilakukan berbagai strategi. Akan tetapi,
ketetapan penggunaan strategi bauran pemasaran jasa suatu Bank ditentukan antara lain
melalui kualitas jasa dan produk yang akan ditawarkan kepada konsumen, jika jasa dan
produk yang ditawarkan medapatkan respon yang baik dari konsumen maka strategi
pemasaran pada bank tersebut dapat dikatakan sukses dalam memasarkan produk dan
jasanya .

Manajemen Pemasaran Bank

12

Manajemen Pemasaran Bank

13

DAFTAR PUSTAKA
-

lembagakeuangan psarmodal.blogspot.com
Bank Indonesia 2009, Bank Indonesia, Bank Sentral Republik Indonesia. Pusat

Pendidikan dan Study Kesentralan Sentra Indonesia.


http://ariacandra.blogspot.com/2010/06/makalah-analisa-pesaing.html
http://herdi-50407415.blogspot.com/2010/10/analisa-pesaing.html

Manajemen Pemasaran Bank

14

You might also like