You are on page 1of 2

Berkecimpung di dunia kesehatan merupakan keinginan saya, melihat minimnya

pelayanan kesehatan dengan biaya yang mahal di Indonesia. Diantara profesi kesehatan
lainnya, saya memilih farmasi sebab saya melihat praktisi kesehatan lain jumlahnya sudah
sangat banyak. Menurut saya dalam penanganan kesehatan yaitu pemberian obat adalah hal
yang penting. Artinya, masalah penyediaan obat semakin rumit, baik formula atau
manufaktur, sehingga dibutuhkan adanya keterampilan yang terpisah.
Setelah lulus S1 nanti, saya berniat untuk melanjutkan pendidikan apoteker di ITB
selama 1 tahun. Menjadi apoteker merupakan langkah yang saya ambil untuk menerapkan
ilmu kefarmasian yang saya miliki. Dengan menjadi seorang apoteker, saya dapat mengambil
dan memutuskan kebijakan yang sah secara UU. Setelah itu, saya ingin bekerja di perusahaan
farmasi yang berkompeten, seperti Pfizer sehingga saya dapat belajar banyak tentang
pengembangan produksi obat disana. Pendapatan yang saya peroleh semoga cukup
membantu meringankan beban orangtua saya dan membiayai pendidikan adik. Jika modal
sudah terkumpul, saya berniat pula untuk membuka sebuah apotek di kota saya.
Tidak membebani kedua orangtua saya dan adik saya adalah prinsip di tiap keputusan
dan tindakan yang saya ambil. Melihat pesatnya perkembangan industri obat di Indonesia,
kesehatan menjadi kebutuhan mutlak bagi masyarakat. Indonesia dengan kekayaan SDAnya
memiliki potensi yang besar dalam penemuan obat baru dari bahan alam. Oleh sebab itu
dibutuhkan penelitian-penelitian yang berkualitas dan saya berniat untuk mengembangkan
penelitian dibidang ini.
Saya selalu meningkatkan diri baik yang langsung terkait dengan teknologi farmasi
maupun hal-hal lain yang terkait dengan usaha meraih cita-cita tersebut. yang secara tidak
langsung mampu menunjang pekerjaan saya kelak, seperti mengupdate informasi kesehatan
dari junal ilmiah, bergabung dengan organisasi kesehatan sehingga saya dapat bersosialisasi,
berbakti sosial dan berkomunikasi secara lebih dekat dengan masyarakat langsung.
Masyarakat Indonesia masih awam mengenai pemeliharaan kesehatan. Sebagai
bentuk kontribusi, saya berusaha menyempatkan diri untuk memberi penyuluhan kesehatan
dimulai dari keluarga saya dan tetangga disekitar rumah. Sebagai penyiar di 8eh radio ITB,
saya berkesempatan memberikan informasi sederhana kepada teman teman mahasiswa,
seperti : cara minum obat yang baik, mengatasi sakit-sakit ringan seperti flu, batuk, bersinbersin dll. Mungkin kontribusi tersebut masih begitu sederhana, namun saya yakin dengan
bertambahnya ilmu farmasi yang saya miliki, saya dapat berkontribusi lebih nantinya. Kelak
jika berhasil membuka sebuah apotek di kota saya dan saya menjadi apotekernya, saya akan
menjamin agar obat yang diperoleh pasien adalah yang efficacious dan aman serta digunakan
secara benar sehingga mencegah risiko medication error. Saat ini, pelayanan yang paling
utama dari apoteker adalah informasi tentang obat yang dibutuhkan oleh pasien, membantu

dokter resep rasional, mencegah penyalahgunaan obat. dan tanggung jawab apoteker juga
penting dalam kasus swamedikasi. Swamedikasi merupakan salah satu cara peningkatan
kesehatan yang baik untuk diterapkan di Indonesia, karena lebih murah dan mudah tetapi
tidak mengabaikan kualitas pengobatan melalui pengoptimalan tenaga farmasis dan
masyarakat. Mengapa apoteker? Karena dalam pelaksanaan swamedikasi seperti pemilihan
obat, pasien paling banyak berinteraksi dengan apoteker yang memang memiliki kualifikasi
dalam bidang tersebut. Motto saya : Lakukan hal kecil yang bisa anda lakukan untuk
membuat perubahan yang besar.

You might also like