You are on page 1of 19

Oleh : Ns.Umi Kalsum, S.Kep.

PEGERTIAN
Adalah suatu keadaan dimana kelenjar-kelenjar
paratiroid memproduksi lebih banyak hormon
paratiroid.
Hiperparatiroid ada tiga
1. Hiperparatiroid Primer
Terjadi akibat meningkatnya sekresi paratiroid
hormon biasanya disebabkan oleh suatu oedema
paratiroid.

2. Hiperparatiroid skunder
Timbul karena suatu keadaan
hipokalsemia kronik seperti pada
gagal ginjal.
3. Hiperparatiroid tersier
Merupakan kelanjutan dari
hiperparatiroid skunder yang
kronis.

Dalam keadaan normal terdapat empat

kelenjar paratiroid yang terletak tepat


dibelakang kelenjar tiroid-satu dibelakang
tiap kutub atas dan tiap di belakang kutub
bawah setiap kelenjar tiroid.
Setiap kelenjar paratiroid kira;kira panjang
6mm, lebar 3mm, dan tebal 2mm.
Kelenjar paratiroid mengandung sel-sel
utama dan oksifil.
Sel utama menyekresi sebagian besar
hormon paratiroid sedang fungsi sel oksifil
tidak diketahui.

Patofisiologi
Hiperparatiroidisme menyebabkan aktivitas

osteoklastik yang berlebihan dalam tulang.


Keadaan ini akan meningkatkan
konsentrasi ion kalsium dalam cairan
ekstraselular sementara biasanya menekan
konsentrasi ion fosfat karena peningkatan
ekskresi fosfat ginjal.

Produksi paratiroid hormon yang

berlebihan meningkatkan aktivitas


osteoklastik, mendorong resorbsi
tulang dan mobilisasi calcium.
Transpot calsium dari cairan tulang ke
plasma melalui kerja osteosit, calcium
menjadi hilang dari tulang , tulang
menjadi rapuh.

Etiologi
Menurut Lawrence Kim, MD. 2005, etiologi
hiperparatiroid yaitu :
Kira-kira 85% dari kasus hiperparatiroid
primer disebabkan oleh adenoma tunggal.
Sedangkan 15% lainnya melibatkan berbagai
kelenjar (contoh berbagai adenoma atau
hyperplasia). Biasanya herediter dan
frekuensinya berhubungan dengan kelainan
endokrin lainnya.

Sedikit kasus hiperparatiroidisme utama

disebabkan oleh paratiroid karsinoma.


Etiologi dari adenoma dan hyperplasia pada
kebanyakan kasus tidak diketahui. Kasus
keluarga dapat terjadi baik sebagai bagian
dari berbagai sindrom endrokin neoplasia,
syndrome hiperparatiroid tumor atau
hiperparatiroidisme turunan.

Beberapa ahli bedah dan ahli patologis

melaporkan bahwa pembesaran dari


kelenjar yang multiple umumnya jenis
adenoma yang ganda. Pada 15 % pasien
semua kelenjar hiperfungsi; parathyroid
hyperplasia.

Manifestasi Klinis
Manifestasi utama dari hiperparatiroidisme terutama

pada ginjal dan tulang.


-SSP: perubahan mental, penurunan daya
ingat,emosional tidak stabil,depresi,gangguan
tidur,koma.
-Neuromuskular: Tenaga otot berkurang,rasa sakit
pada sendi,pruritus .
-GI: Ulkus peptikum,
pankreatitis,nausea,vomiting,refluk dan kehilangan
nafsu makan.
-Cardiovaskuler: Hipertensi.
-Mata: Konjunktivitis, keratopathy.

Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
a.Kalsium serum meninggi

b.Fosfat serum rendah


c.Fosfatase alkali meninggi
d.Kalsium dan fosfat dalam urin bertambah
Foto Rontgen
Tulang menjadi tipis, ada dekalsifikasi
Cystic-cystic dalam tulang
Trabeculae di tulang
PA
Osteoklas, Osteoblast dan jaringan fibreus
bertambah

Asuhan Keperawatan
Pengkajian
a.Pengumpulan biodata:umur, jenis kelamin dan
tempat tinggal.
b.Riwayat penyakit dalam keluarga.
c.Keluhan utama antara lain:
Sakit kepala,kelemahan,lethargi dan kelelahan otot.
Gangguan GI:mual, muntah, anorexia, obstipasi dan
nyeri lambung disertai ppenurunan BB
Nyeri tulang dan sendi.
Depresi.

Riwayat trauma/fraktur tulang.


Pemeriksaan fisik: observasi dan palpasi adanya
deformitas tulang,amati warna kulit apakah tampak
pucat, perubahan tk kesadaran.
Pemeriksaan laboratorium: kadar kalsium dan fosfat.

Diagnosa Keperawatan
Nyeri berhubungan dengan kelemahan dan

kemungkinan fraktur, meningkatnya kontraksi ureter,


trauma jaringan, terbentuknya edema.
Perubahan elliminasi urine b/d demineralisasi ginjal
skunder terhadap hiperkalsemia dan hiperfosfatemia.
Perubahan nutrisi b/d anorexia dan mual
Konstipasi b/d efek dari hiperkalsemia pada saluran
GI.
Resiko cedera b/d demineralisasi tulang yang
mengakibatkan faktur patologi.

Intervensi
Nyeri berhubungan dengan kelemahan dan kemungkinan

fraktur, meningkatnya kontraksi ureter, trauma jaringan,


terbentuknya edema.
Tujuan:
Rasa nyeri teratasi.
Intervensi
Amati dan catat lokasi, durasi dan intensitas nyeri
Jelaskan penyebab nyeri.
Lakukan gate kontrol pada punggung.
Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi.
Observasi tanda-tanda vital

Perubahan elliminasi urine b/d demineralisasi ginjal

skunder terhadap hiperkalsemia dan hiperfosfatemia.


Tujuan:
Haluaran urine akan kembali normal 30 sampai 60
ml/jam, tidak terbentuknya batu
Intervensi
Beri intake cairan 3000-4000ml/hr.
Monitor intake/output.
Observasi keadaan kandung kemih.
Beri diet sesuai program.
Monitor tanda-tanda vital.
Kolaborasi untuk pemberian obat-obatan.

You might also like