Professional Documents
Culture Documents
GEOMORFOLOGI
NAMA
PRODI
: TEKNIK GEOLOGI
PANDANGAN STEREOSKOPIS
Metode Pratikum
a. pengamatan gambar 3D menggunakan
stereoskop saku
1. Stereoskop saku dan kertas gambar dipersiapkan.
2. Kertas gambar diamati menggunakan stereoskop
saku hingga mendapati gambar timbul (gambar
3D).
3. Catat hasil pengamatan.
b. Pengamatan kertas gambar 3D tanpa stereoskop.
1. Kertas gambar diamati hingga terlihat seperti
gambar timbul.
2. Catat hasil pengamatan
Hasil
No
1
2
3
4
Kode gambar
O1
O2
E2
E1
Pengamatan
Bebek
Bebek
ZUHDI
ZUHDI
Gambar 1
GAMBAR DARI YANG TERDEKAT - TERJAUH
BINTANG MERAH
KRISTAL KUNING
BULAT ORANGE
BALOK MERAH
BULAT UNGGU
PAK DEDI
PAK ASMADI
PANAH HIJAU
PAK RAMBE
PAK ZUHDI
BINTANG HIJAU KECIL
Gambar 2
GAMBAR DARI YANG TERDEKAT - TERJAUH
Stephen
Ria
Resti
Bunga hijau
Trapesium hijau
Nanang Unggu
Monica
Andika
Silinder Merah
Pisang
Lispuri
Bulat keju
Nanang merah
Hati merah
Ezrza
Winda
Gambar 3
BINGKAI DARI YANG
TERDEKAT - TERJAUH
Kotak
Persegi lima
Bulat
Rudin
Siagian
Junita
(:) merah
Andhika
( - )hijau
( X ) orange
Rangga
(=)
Eriani
(+)
Prasetyo
Jeni
Batu bara
Aquamal
PEMBAHASAN
Stereoskop yang Kami gunakan berukuran kecil , stereoskop ini terdiri
dari lensa convex yang sederhana, dan mempunyai faktor perbesaran
yang cukup besar. Bagian bagian dari stereoskop ini meliputi lensa
cembung dan tiang penyangga. Kelebihan stereoskop ini adalah
harganya yang murah, praktis dapat dibawa kemana mana, faktor
perbesarannya cukup besar. Kekurangan dari stereoskop ini adalah
daerah yang bisa diamati sangat terbatas.
Stereoskop saku atau stereoskop lensa
- Lebih murah daripada stereoskp cermin
- Cukup kecil hingga dapat dimasukkan kedalam saku
- Terdiri dari susunan lensa convex yang sederhana
- Mempunyai faktor perbesaran yang cukup besar
- Mudah dibawa ke lapangan
- Daerah yang dpat dilihat secara stereoskopis sangat terbatas
Tekstur
Tekstur ialah frekuensi perubahan rona dalam citra foto. Tekstur
dihasilkan oleh susunan satuan kenampakan yang mungkin terlalu
kecil untuk dikenali secara individual dengan jelas pada foto. Tekstur
merupakan hasil bentuk, ukuran, pola, bayangan dan rona individual.
Apabila skala foto diperkecil maka tekstur suatu objek menjadi
semakin halus dan bahkan tidak tampak.
Lokasi
Lokasi objek dalam hubungannya dengan kenampakan lain sangat
bermanfaat dalam identifikasi. Kunci interpretasi citra pada umunya
dapat berupa potongan citra yang telah diinterpretasi, diyakinkan
kebenarannya, dan diberi keterangan sebelumnya. Keterangan pada
kunci interpretasi ini dapat berupa :
Jenis obyek yang digambarkan
Unsur interpretasi yang digunakan
Keterangan tentang citra meliputi jenis, skala, waktu pemotretan dan
lokasi daerahnya
Kunci interpetasi citra dimaksudkan sebagai pedoman dalam
melaksanakan interpretasi citra.
Kesimpulan
Dari praktikum interpretasi foto udara dengan menggunakan
Stereoskopdapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
Stereoskop
secara 3D.
DAFTAR PUSTAKA
Ananda. 2009. Fotogrametri. Http://Ananda Geoblogspot.Com
(diakses pada tanggal 20 April 2011).
Anonim. 2009. Interprestasi Foto Udara. Http:// www. Edmerritt.
Com (diakses pada tanggal, 20 April 2011).
Arief,
Aryo.
2009. Fotogrametri. Http://Ardhani Blogspot.Com(diakses
pada tanggal 20 April 2011)