You are on page 1of 2

Bab 3 : MASYARAKAT

Manusia dilahirkan dengan naluri untuk hidup bersama dengan individu lain. Hal ini
karena manusia memiliki kebutuhan psikis untuk bersosialisasi. Oleh karena itu, terbentuklah
masyarakat, yang secara etimologis berasal dari bahasa latin societatis diartikan sebagai
sekelompok manusia yang saling berpartisipasi, berteman, dan bergaul. Namun secaa lebih
mendalam, beberapa ahli megemukaakan pendapat yang lebih mendalam yakni adanya
golongan-golongan yang saling menegaruhi satu sama lain (Hasan Shadily, 1983:47) dan juga
berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, dan yang terikat
oleh suatu rasa identitas yang sama (Koentjaraningrat, 2009:118). Selain itu, dalam istilah bahsa
Indonesia, terkadang ada beberapa kata yang digunakan untuk merujuk kepada kata
Masyarakat, yaitu Komunitas, Rakyat, Warga, Penduduk, Suku bangsa, dan
Bangsa.
Secara ringkas, fungsi masyarakat bagi individu antara lain : sebagai wadah bagi
individu-individu berkumpul dan berinteraksi, tempat di mana individu dapat menunjukkan
eksistensinya dan menemukan makna dalam kehidupannya (termasuk untuk melakukan
reproduksi dan regenerasi), dan juga sebagai tempat individu berekspresi dan berkreasi
mengembangkan kebudayaan.
Sedangkan dalam teori terbentuknya masyarakat, ada tiga teori yang berkembang.
Pertama, menurut Plato (1976; 65-68), masyarakat tumbuh dan berkembang secara mandiri di
dalam keteraturan dan hukum alam yang terlepas dari tanggung jawab individu. Ketua, ada juga
pandangan yang menyebutkan bahwa masyarakat dibentuk dari manusia yang berlainan jenis
membentuk keluarga dan melahirkan. Entitas keluarga ini lama kelamaan membentuk
kekerabatan. Kekerabatan inilah yang dikenal dengan suku bangsa, dan selanjutnya membentuk
kesatuan masyarakat yang lebih luas. Sedangkan teori ketiga dikemukakan oleh Herbert Spencer
(1979) bahwa masyrakat dan manusia (individu) tumbuh secara bersama-sama, berkembang .
dan menjadi lebih baik menuju individu dan masyarakat yang lebih maju.
Sedangkan dalam masyarakat sendiri, masyarakat cenderung membentuk suatu bentuk
tertentu yang dapat berbeda satu dengan lainnya tergantung dari sisi mana masyarakat tersebut
ditinjau, meliputi :

1. Bentuk masyarakat berdasarkan mata pencaharian, meliputi : Masyarakat berburu dan


meramu, Masyarakat berladang dan berternak, Masyarakat bertani, Masyarakat
industri, dan Masyarakat post-industri (era informasi).
2. Bentuk masyarakat berdasarkan lingkungan tempat tinggal, meliputi : Masyarakat
agraris, Masyarakat maritime, dan Masyarakat pedalaman.
3. Bentuk masyarakat berdasarkan modernisasi dan keterbukaan cara piker. Meliputi;
Masyarakat tradisonal, dan Masyarakat modern.

Manfaat yang dapat didapat dari memeahami definisi, bentuk, dan fungsi masyarakat
adalah:
1. Membangun rasa senasib sepenanggungan di antara sesama manusia;
2. Menanamkan kesadaran saling ketergantungan (interdepensi) antaranggota masyarakat
sehingga tercipta harmonisasi di dalam masyarakat.
3. Menanamkan rasa toleransi; karena memahami bahwa terdapat keanekaragaman
masyarakat di seluruh dunia.
4. Mengukur keberartian individu; karena seorang individu mempunyai makna ketika ia
menjadi bagian integral dalam kelompok atau masyarakat,
5. Menanamkan

nilai

demokrasi;

dengan

memperhatikan

mengembangkan toleransi terhadap keberagaman itu.

keberagaman

dan

You might also like