Professional Documents
Culture Documents
(POSBAKUM)
DI LINGKUNGAN PERADILAN AGAMA
Disusun oleh :
Pengadilan Agama Rangkasbitung
I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Bantuan Hukum sebagai bagian penting dalam pemberian akses
terhadap keadilan (access to justice) menjadi topik yang sangat populer. lni
tidak hanya menjadi topik dan isu nasional, tetapi juga menjadi isu yang
hangat di dunia saat ini.
Di dalam Al-Quran dan Hadits secara tegas dijelaskan bahwa
memberi pertolongan (bantuan) antara manusia, dalam semua aspek
kehidupan sangat dianjurkan terutama dalam perkara-perkara kebajikan dan
sangat
dilarang
apabila
tolong
menolong
tersebut
dilakukan
untuk
mengerjakan kemunkaran dan maksiat kepada Allah SWT, hal ini tertuang
dalam Al-Quran surah Al-maidah ayat 2 yang berbunyi:
Artinya : Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya
Allah amat berat siksa-Nya(Q.S. Almaidah:2).
( ) :
Ismail ibnu Katsir dalam Mukhtasar Tafsirnya mengatakan bahwa firman
Allah taala : dan tolong menolonglah dalam kebajikan dan janganlah tolong
menolong dalam kejahatan sesungguhnya Allah taala memerintahkan
kepada hambanya yang beriman dengan cara tolong menolong atas
perbuatan kebaikan yaitu kebajikan, dan menjauhi segala kerusakan yaitu
1
dengan bertakwa, dan juga Allah melarang kita untuk saling tolong menolong
dalam
kebathilan
dan
tolong
menolong
dalam
berbuat
dosa
dan
pelanggaran.
Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a dijelaskan pula
Rasulullah SAW
bersabda:
kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum.
Jaminan negara ini kemudian dijabarkan dalam berbagai undang-undang
dan peraturan yang berkaitan dengan akses masyarakat terhadap hukum
dan keadilan.
Pengadilan juga mempunyai asas aktif memberi bantuan asas ini
dicantumkan dalam Pasal 58 ayat (2) UU No. 7 Tahun 1989 jo. Pasal 5 ayat
2 UU no.14 Tahun 1970 yang berbunyi: Pengadilan membantu para pencari
keadilan dan berusaha sekeras-kerasnya mengatasi segala hambatan dan
rintangan untuk tercapainya peradilan yang sederhana, cepat, dan biaya
ringan. Pasal 56 UU No. 48/2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman dan pasal
60B UU No. 50/2009 Tentang Perubahan Kedua Atas UU No. 7/1989
Tentang Peradilan Agama menyebutkan bahwa setiap orang yang
tersangkut perkara berhak memperoleh bantuan hukum dan negara
menanggung biaya perkara bagi pencari keadilan yang tidak mampu;
Pemerintah lndonesia sendiri memberikan perhatian yang luar biasa
akan hal ini.yang termaktub datam Peraturan Presiden No. 5 tahun 2010
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
2010-2014 memasukkan target yang diberlakukan bagi tiap-tiap yurisdiksi
peradilan perihal jumlah masyarakat miskin dan terpinggirkan yang harus
diberi akses yang lebih baik terhadap pengadilan lndonesia melalui
penyediaan layanan informasi,konsultasi hukum, advis, dan pembuatan surat
gugatan dan permohonan pada pos bantuan hukum yang berada di gedung
pengadilan, yang sudah di anggarkan melalui DIPA Makamah Agung;
b. Perumusan Masalah
Bantuan hukum adalah pemberian jasa hukum yang difasilitasi oleh
negara melalui Peradilan Agama, baik dalam perkara perdata gugatan dan
permohonan maupun perkara jinayat. Bantuan hukum dalam perkara perdata
meliputi pelayanan perkara prodeo, penyelenggaraan sidang keliling dan
penyediaan Pos Bantuan Hukum di pengadilan agama secara cuma-cuma
bagi masyarakat yang tidak mampu.
II. PEMBAHASAN
a. Definisi Pos Bantuan Hukum
Pos Bantuan Hukum (POSBAKUM) merupakan pusat
layanan
Dasar
Hukum
Pedoman
Penyelenggaraan
dan
Penggunaan
Undang-undang
No.
48/2009
tentang
Kekuasaan
Kehakiman pasal 56 (2) jo. Pasal 608 (2) UU No. 50/2009 tentang
Peradilan Agama dinyatakan : negara menanggung biaya perkara bagi
pencari keadialn yang tidak mampu. Kemudian Pasal 60C {1) UU No.
50/2009 jo. pasat 57 (1) UU No. 48/2009 menyebutkan:
"Pada setiap
Posbakum,
mereka
juga
membuka
konsultasi
ataupun
10
Presiden
RI
Nomor
Tahun
2010
tentang
Program
bantuan
hukum
secara
prodeo,
melihat
hal tersebut
11
Jasa,
Imbalan
Jawaban
Pos
Jasa,
Mekanisme
Bantuan
Pengawasan
Hukum.
dan
Pembentukkan,
12
13
14
Sama halnya dengan FLAP, pos bantuan hukum Peninsula ini disediakan
secara cuma-cuma bagi semua orang yang hendak mengajukan
perkaranya di pengadilan. Semua orang bisa mengakses layanan dari
membuat surat gugatan, memperoleh saran hukum sampai cara
menjalankan perkara/beracara di persidangan. Sumber dana pada
awalnya berasal dari Victorian Legal Aid (LBH pusat untuk negara bagian
Victoria). Tapi sejak 2008, dananya bersumber langsung dari pemerintah.
Posbakum di Peradilan Agama dimulai salah satunya di Pengadilan
Agama Surabaya sejak tanggal 28 Maret 2011 setelah Ketua pengadilan
mengikuti Sosialisasi dan Persiapan Operasionalisasi Posbakum 2011 di
Bandung tanggal 21 s.d. 23 Desember 2010, yang diadakan oleh Ditjen
Badilag MARI. (dalam kegiatan tersebut juga dibahas secara detail draft
JUKLAK Sema No. 10 tahun 2010 Lampiran B).
Panitera PA Surabaya juga mengikuti Sosialisasi Petunjuk Teknis
Posbakum di Jakarta tgl. 24 s.d. 25 Pebruari 2011, yang diselenggarakan
oleh Ditjen Badilag MARI (dalam kegiatan tersebut juga dibahas draft
Perjanjian Kerjasama Ketua PA dengan Lembaga Penyedia Layanan
Bantuan Hukum, contoh-contoh formulir pelayanan Posbakum, register
dan laporan, serta, dan SK Kuasa Pengguna Anggaran tentang bantuan
hukum dengan biaya negara.
Awal
Maret
2011,
Pengadilan
Tinggi
Agama
Surabaya
15
sarana
dan
prasarana
tersebut,
utamanya
untuk
16
pernyataan
tidak
mampu
membayar
advokat),
ternyata
ketika
bantuan
hukum
mempersilahkan
MA
untuk
Agama
Penyelenggara
tidak
dan
boleh
anggaran
lagi
menyelenggarakan
Posbakum
ada
pada
17
beralih ke
18
III. PENUTUP.
a. Kesimpulan
1. Posbakum di Peradilan Agama dimulai sejak tahun 2011 didasarkan
pada Undang-undang No. 50 tahun 2009 dan SEMA No. 10 tahun
2010 tentang Pedoman Bantuan Hukum yang ditindaklanjuti dengan
persiapan dan perencanaan anggarannya pada tahun 2010 dan mulai
beroperasi pada tahun 2011.
2. Banyak manfaat dari posbakum di antaranya masyarakat bisa
mendapatkan pemahaman utuh tentang proses hukum yang akan
dilaluinya di pengadilan. Selain itu mereka juga bisa menghemat
uang, waktu dan tenaga dengan bantuan dari Posbakum. Pengadilan
juga tentu sangat terbantu dengan adanya bantuan hukum tersebut.
Salah satunya adalah memudahkan tugas hakim. Masyarakat yang
datang ke persidangan sudah memiliki dan mempersiapkan dokumendokumen yang dibutuhkan, sehingga proses berperkara bisa lebih
lancar sehingga asas sederhana, cepat dan biaya ringan bisa
terpenuhi.
b. Rekomendasi
1. Perlu diadakan koordinasi yang melibatkan stakeholders dalam
rangka
sosialisasi
penyelenggaraan
posbakum
sehingga
tepat
dibentuk
lembaga
yang
bertanggungjawab
terhadap
19