Professional Documents
Culture Documents
Kasus
Seorang wanita datang dengan keluhan
sesak nafas dan nyeri dada 1 hari, batuk
berdahak 3hari, pilek, dan disertai
dengan nyeri dada. Keluhan sesak
nafas dirasakan berulang jika pasien
merasa kedinginan dan menghirup debu
kotor berlebihan. Pasien biasa kontrol di
Poli penyakit dalam secara berkala dan
mengonsumsi obat semprot.
Identitas
Nama
: Ny. R
Usia
: 63 tahun
Alamat
: Kayuares,
Magelang
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Status
: Menikah
Tanggal masuk RS
: 17 Maret
2014
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Kesan Umum
: tampak sesak.
Kesadaran
: compos mentis.
TD
: 150/90 mmHg
Nadi
: 127 kpm
RR
: 34 kpm
Temp
: 36,5C
GDS
: 115 mg/dL
Mata
: Ca -/- Si -/Leher
: Pemb. Lnn (-)
thyroid (-)
Pemb. Kelenjar
Thorax
:
Inspeksi
: Simetris (+) Ketinggalan Gerak (-) Tanda
Peradangan (-) ictus cordis tak tampak (+)
Auskultasi : Pulmo : Vesikuler (+) Wheezing (+) Ronkhi (+)
Cor : Cardiomegali (-) S1 S2 reguler (+) Bising (-)
Gallop (-)
Perkusi : Sonor (+)
Batas jantung : Kanan atas > ICS II linea parasternalis dextra
Kanan bawah > ICS IV linea parasternalis dextra
Kiri atas > ICS II linea parasternalis sinistra
Kiri bawah > ICS V linea midclavicularis sinistra
Palpasi
: Nyeri tekan (+) massa (-) ictus cordis tak
terraba (+)
Abdomen :
Inspeksi
: Tanda peradangan (-) cembung (-)
Auskultasi: Bising Usus (+)
Perkusi
: Tympani (+)
Palpasi
: Supel (+) massa (-) Hepar
: tak terraba
Lien : tak terraba Nyeri tekan (-)
Ekstremitas : Akral hangat (+) nadi kuat dan cepat (+) CRT
<2
Darah Rutin
WBC
RBC
HGB
HCT
MCV
MCH
MCHC
PLT
RDW-CV
17,12
4,79
13,6
42,0
87,7
28,4
32,4
262
14,8
RDW-SD
PDW
MPV
P-LCR
NEUT %
LYMPH %
MONO %
EO%
BASO %
46,8
10,9
10,0
24,0
90,6
3,7
5,0
0,5
0,2
EKG
Frekuensi
Axis
Transisi zone
Interval
PR
QRS
QT
Irama
Posisi
Kelainan
Kesimpulan
127/min
Normal
V3/V4
126 ms
78 ms
314 ms
Takikardi
Intermediet
Takikardia
NSR
Sinus takikardi
Ro. Thorax
Apex pulmo baik.
Corakan pulmo bertambah.
Infiltrat peribronchial (+).
Air bronchogram (+).
SIC lebar, diafragma mendatar.
COR : CTR <0,5
Kesan : Bronchitis Chronis (Asmatic).
Asma Bronkhial
Asma adalah gangguan pada saluran
bronkhial dengan ciri bronkospasme
periodik (kontraksi spasme pada
saluran nafas).
Klasifikasi
Menurut etiologi :
1. Intrinsik (non atopi)
2. Ekstrinsik (atopi)
3. Mixed (campuran)
Etiologi
Berbagai pencetus timbulnya asma :
Allergen, terutama debu rumah, spora
jamur, dan sari rerumputan.
Iritan seperti asap, bau-bauan, pollutan.
Infeksi saluran nafas terutama
disebabkan oleh virus.
Perubahan cuaca yang ekstrim.
Kegiatan jasmani yang berlebihan.
Lingkungan kerja.
Obat-obatan.
Emosi.
Objektif :
Sesak nafas yang berat dengan ekspirasi disertai
wheezing.
Dapat disertai batuk dan sputum yang kental.
Bernafas dengan menggunakan otot-otot
tambahan.
Sianosis, takikardi, gelisah, pulsus paradoksus.
Fase ekspirium memanjang disertai wheezing.
Subjektif :
Klien merasa susah bernapas, sesak, dan
anorexia.
Psikososial :
Klien cemas, takut, dan mudah tersinggung.
Kurangnya pengetahuan klien terhadap situasi
Patofisiologi
Faktor
resiko
Faktor
resiko
inflamasi
Hiperreaktivitas
bronkus
Faktor
resiko
bronkokonstriks
i
gejala
Penatalaksanaan
1.
2. Jangka Panjang
bertujuan untuk mengontrol asma dan mencegah
serangan. Pengobatan asma jangka panjang
disesuaikan dengan beratnya asma. Prinsip pengobatan
jangka panjang :
Edukasi
Obat asma (pengontrol dan pelega)
Menjaga kebugaran
Edukasi yang diberikan menyangkup :
Kapan pasien berobat atau mencari pertolongan
Mengenali gejala serangan asma secara dini
Mengetahui obat-obat pelega dan pengontrol serta
cara dan waktu penggunaannya
Mengenali dan menghindari faktor pencetus
Kontrol teratur
Obat
Refferensi
Sekian. Wassalamualaikum...