You are on page 1of 6

MANUSIA DAN

SEJARAH

Kelompok 1:
1.Adi Saputra
2.Cindy Wulandari Stepanus
3.Devi Yulianti
4.Nurul Afifatul
5.Rifky Budiono
6.Rosalinda Jihantasya

Manusia Hidup Berkreativitas Dalam Ruang Dan Waktu.


Mempelajari sejarah tidak lepas dari manusia sebagai objeknya. Manusia dan sejarah memiliki
keterkaitan yang sangat erat. Tanpa sejarah manusia sebagai makhluk hidup patut

dipertanyakan keberadaan dan aktifitasnya. Demikian juga dengan sejarah, tanpa manusia tak
akan ada sejarah.

Hal ini dikarenakan bahwa sejarah adalah peristiwa hasil dari perbuatan manusia. Terdapat
tiga unsur utama dalamsejarah,yaitu manusia, ruang dan waktu. Ketiganya saling berkait dan
berinteraksi secara kronologis dan berkesinambungan sehingga membentuk suatu peristiwa
sejarah. Manusia itu hidup akan terus bergerak tumbuh seiring perjalanan waktu dan tempat
atau ruang di mana dia berada. Kehidupan bukanlah sesuatu yang diam atau statis, tetapi
sesuatu yang terus-menerus tumbuh dan berkembang. Sebagai contoh, manusia dalam
kehidupannya mengalami fase-fase tertentu, yaitu fase di dalam kandungan, lahir, bayi dan
anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua. Fase-fase kehidupan tersebut menunjukkan adanya
kesinambungan dalam kehidupan manusia. Kesinambungan itu terjadi karena manusia dalam
kehidupannya diikat oleh waktu dan ruang. Ada masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan
datang, ketiga-tiganya menunjukkan adanya kesinambungan. Masa lalu akan menentukan masa
sekarang, dan masa sekarang akan menentukan masa depan.
Waktu dalam pengertian ini dapat diartikan jam, hari, minggu, bulan, tahun, dan bentuk waktu
yang lainnya. Ruang adalah tempat di mana manusia itu tinggal, misalkan di desa, kota,
kampung, dusun, dan lain-lain. Dengan uraian contoh tersebut, dapatlah dinyatakan bahwa ciri
penting dari sejarah adalah adanya konsep waktu dan ruang. Jadi, sejarah pada dasarnya bukan
hanya bicara masa lalu, sejarah pada dasarnya berbicara kehidupan manusia dalam konteks
waktu dan ruang.

Manusia Hidup Dalam Perubahan dan Berkelanjutan.


konsep tentang kelangsungan waktu itu lalu dibatasi dengan awal dan akhir
atas dasar kesadaran manusia yang disebut periode atau kurun waktu atau babakan waktu.
Babakan waktu juga dinamai penzaman, seralisasi, periodesasi dan masa.
Perubahan merupakan gejala yang umum terjadi pada masyarakat manusia, tidak ada
satu masyarakat pun yang benar-benar statis, cepat atau lambat semua masyarakat akan
mengalami perubahan.
Panta Rei, artinya tidak ada yang tidak berubah, semuanya mengalir, masyarakat
sewaktu-waktu bergerak dan berubah (Herclitus). Semua sisi kehidupan terus bergerak
seiring dengan perjalanan waktu dari masa lampau kemasa kini menuju masa yang akan
dating. Selama itu pula terjadi perubahan-perubahan. Sehingga setiap peristiwa sejarah tidak
berdiri sendiri atau terpisah. Dengan demikian, mempelajari sejarah bukan berarti
mempelajari sesuatu yang terpencil pada masa lampau, melainkan mempelajari sesuatu yang
terus berjalan dengan pijakan masa lampau, menarik garis ke masa sekarang dan ke masa
yang akan datang.

Ada dua macam perubahan, yaitu perubahan sosial dankebudayaan. Perubahan sosial
adalah perubahan lembaga-lembaga, kemasyarakatan didalam suatu masyarakat, yang sistem
sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai sikap dan pola perilaku di antara kelompokkelompok
dalam masyarakat.
Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan. Perubahan
kebudayaan mencakup semua bagiannya, yaitu kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi,
filsafat, dan sejenisnya bahkan perubahan-perubahandalam bentuk dan aliran-aliran
organisasi sosial.
Perubahan sosial dan kebudayaan mempunyai aspek yang sama, yaitu kedua-duanya
bersangkut paut dengan penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan dari cara-cara
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Perubahan itu ada yang
berjalan lambat (evolusi) ada juga yang berjalan cepat (revolusi).
Di samping itu ada perubahan yang kecil pengaruhnyadan ada yang besar, serta ada
perubahan yang dikehendaki dan ada pula, perubahan yang tidak dikehendaki dan tidak
direncanakan.
Sebab-sebab terjadinya perubahan ada yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri
dan ada yang berasal dari luar masyarakat. Di samping itu ada juga sejumlah faktor yang
mendorong jalanya perubahan dan ada juga sejumlah faktor yang menghalangi terjadinya
perubahan.
1. Faktor-faktor dari dalam :
a. Bertambah atau berkurangnya penduduk
b. Penemuan-penemuan baru
c. Pertentangan dalam masyarakat
d. Terjadinya pemberontakanatau revolusi dari dalam
2. Faktor-faktor dari luar :
a. Sebab-sebab yang berasaldari lingkungan alam fisik
b. Peperangan
c. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
.
Faktor-Faktor yang menyebabkan Terjadinya Perubahan
1. Faktor yang mendorong jalannya perubahan
a) Kontak dengan budaya lain
b) Sistem pendidikan yang maju
c) Sikap mengharagai hasil kerja orang lain dan memiliki keinginan untuk maju
d) Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang (deviation) yang bukan
merupakan tindak pidana (delik)
e) Sistem lapisan masyarakat yang terbuka.
f) Penduduk yang heterogen
g) Ketidak-puasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu dan ada
hambatan untuk memperbaiki.
h) Terjadinya disorganisasi dalam masyarakat.
i) Sikap mudah menerima hal-hal baru.
j) Orientasi ke masa depan.
k) Pandangan/nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk memperbaiki
hidupnya.
2. Faktor-faktor yang menghalangi terjadinya perubahan
a) Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.
b) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terlambat.
c) Sikap masyarakat yang tradisional yaitu sikap yang mengagung-agungkan tradisi

nenek moyang dan enggan menerima inovasi atau pemabaruan.


d) Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat sekali, mialnya
masyarakat feudal.
e) Rasa takut akan terjadinya kegoyahan dalam integrasi kebudayaan.
f) Prasangka terhadap hal-hal yang baru dan asing.
g) Hambatan-hambatan yang bersifat idologis.
h) Adat atau kebiasaan yang menolak inovasi atau pembaruan.
i) Pandangan/nilai bahwa hidup ini pada hakekatnya buruk dan tidak mungkin
diperbaiki.
Manusia adalah makhluk individu yang tidak dapat melepaskan diri dari hubungan
dengan manusia lain. Sebagai akbat dari hubungan yang terjadi di antara individu-individu
(manusia) kemudian lahirlah kelompok-kelompok sosial (social group) yang dilandasi oleh
kesamaan-kesamaan kepentingan bersama. Namun bukan berarti semua himpunan manusia
dapat dikatakan kelompok sosial.

Kehidupan Manusia Masa Kini merupakan Akibat Perubahan DI Masa Lalu.


Peninggalan itu Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau yang disusun
berdasarkan peninggalan-peninggalan berbagai peristiwa. Peninggalan disebut sumber sejarah.
Ada tiga aspek dalam sejarah, yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang. Masa
lampau dijadikan titik tolak untuk masa yang akan datang sehingga sejarah mengandung
pelajaran tentang nilai dan moral. Pada masa kini, sejarah akan dapat dipahami oleh generasi
penerus dari masyarakat yang terdahulu sebagai suatu cermin untuk menuju kemajuan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Peristiwa yang terjadi pada masa lampau
akan memberi kita gambaran tentang kehidupan manusia dan kebudayaannya di masa lampau
sehingga dapat merumuskan hubungan sebab akibat mengapa suatu peristiwa dapat terjadi
dalam kehidupan tersebut, walaupun belum tentu setiap peristiwa atau kejadian akan tercatat
dalam sejarah.

Sejarah terus berkesinambungan sehingga merupakan rentang peristiwa yang panjang. Oleh
karena itu, sejarah mencakup:

1. Masa lalu yang dilukiskan berdasarkan urutan waktu (kronologis);


2. Ada hubungannya dengan sebab akibat;
3. Kebenarannya bersifat subjektif sebab masih perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk
mencari Kebenaran yang hakiki;
4. Peristiwa sejarah menyangkut masa lampau, masakini, dan masa yang akan datang.

Cara berpikir sejarah akan selalu berkaitan dengan masa lampau dan akan meneliti sepanjang
kehidupan manusia. Berikut bagan sifat-sifat peristiwa dalam kehidupan manusia yang
merupakan peristiwa sejarah.

Ada tiga aspek dalam sejarah, yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan
datang. Masa lampau dijadikan titik tolak untuk masa yang akan datang sehingga sejarah
mengandung pelajaran tentang nilai dan moral. Pada masa kini, sejarah akan dapat
dipahami oleh generasi penerus dari masyarakat yang terdahulu sebagai suatu cermin
untuk menuju kemajuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Peristiwa yang terjadi pada masa lampau akan memberi kita gambaran tentang
kehidupan manusia dan kebudayaannya di masa lampau sehingga dapat merumuskan
hubungan sebab akibat mengapa suatu peristiwa dapat terjadi dalam kehidupan
tersebut, walaupun belum tentu setiap peristiwa atau kejadian akan tercatat dalam
sejarah.

Sejarah terus berkesinambungan sehingga merupakan rentang peristiwa yang panjang.


Oleh
karena itu, sejarah mencakup:

1. Masa lalu yang dilukiskan berdasarkan urutan waktu (kronologis);


2. Ada hubungannya dengan sebab akibat;
3. Kebenarannya bersifat subjektif sebab masih perlu adanya penelitian lebih lanjut
untuk mencari Kebenaran yang hakiki;
4. Peristiwa sejarah menyangkut masa lampau, masakini, dan masa yang akan
datang.

Cara berpikir sejarah akan selalu berkaitan dengan masa lampau dan akan meneliti
sepanjang kehidupan manusia. Berikut bagan sifat-sifat peristiwa dalam kehidupan
manusia yang merupakan peristiwa sejarah.

You might also like