You are on page 1of 9

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Observasi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam
mengetahui berbagai hal. Dalam hal ini saya akan melakukan observasi
tentang pencemaran lingkungan di area sekitar Perpustakaan Institut
Teknologi Sepuluh Nopember sebagai salah satu tugas yang diberikan oleh
dosen mata kuliah Wawasan Teknologi dan Komunikasi Ilmiah.
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil
aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis
(Istilah Lingkungan untuk Manajemen, Ecolink, 1996). ITS sebagai kampus
yang memiliki prinsip eco campus seharusnya memiliki lingkungan yang
bersih dan bebas dari sampah. Akan tetapi, banyak saya lihat sampah
berserakan di area ITS, khususnya area Perpustakaan ITS. Dan sering kali
berserakan benda-benda sampah seperti, plastik, sampah organik, botol-botol
dan sebagainya. Keadaan seperti ini dapat menyebabkan dampak negatif bagi
masyarakat dan mahasiswa, dari situlah saya sebagai mahasiswa merasa
tertarik untuk meneliti jauh mengenai seberapa tinggi tingkat pencemaran
yang telah terjadi pada area sekitar Perpustakaan ITS.
Dewasa ini, pencemaran lingkungan menjadi fenomena yang paling sering
terjadi. Kondisi ini mengakibatkan banyak dampak negatif , seperti berikut
ini:
a. Dampak terhadap kesehatan
Kenyataan membuktikan sering orang terserang penyakit dari lingkungan
sekitar yang kurang bersih. Dikarenakan tumpukan sampah mengandung
berbagai macam bakteri. Selain itu, tumpukan sampah juga dapat
menyebabkan munculnya nyamuk. Dampak akhirnya yaitu dapat
menyebabkan atau menimbulkan penyakit.
b. Dampak terhadap lingkungan
Sampah dapat membahayakan lingkungan.

Sebuah

penelitian

menyimpulkan, sampah memang menjadi salah satu penyumbang gas


rumah kaca. Maka dari itu, pembuangan sampah di tempat pembuangan
akhir (TPA) harus diperhatikan. Sampah organik yang tertimbun
mengalami dekomposisi secara anaerobik. Proses itu menghasilkan gas

2
metana (CH4). Sampah yang dibakar juga akan menghasilkan gas
karbondioksida (CO2). Gas CH4 mempunyai kekuatan merusak 20 kali
lipat dari gas CO2.
Selain itu, sampah juga dapat mencemari tanah. Pencemaran tanah dapat
diakibatkan oleh sampah organik dan anorganik, misalnya dari kegiatan
rumah tangga, pasar, industri, kegiatan pertanian, dan peternakan. Ditinjau
dari

kepentingan

kelestarian

lingkungan,

sampah

organik

lebih

menguntungkan karena lebih mudah terdegradasi oleh mikroorganisme


dan menyatu kembali dengan alam. Sedangkan sampah anorganik seperti
sampah plastik dan berbagai jenis botol, kaleng, dll merupakan sampah
yang

sukar

sekali

mengalami

degradasi

sehingga

menimbulkan

penumpukan dan pencemaran. (Surtikanti, 2009).


Timbunan sampah akan menutupi permukaan tanah sehingga tanah tidak
bisa dimanfaatkan. Selain itu, timbunan sampah dapat menghasilkan gas
nitrogen dan asam sulfida, adanya zat merkuri, krom dan arsen pada
timbunan sampah dapat menimbulkan gangguan terhadap bio tanah,
tumbuhan, merusak struktur permukaan dan tekstur tanah. Sampah
anorganik tidak ter-biodegradasi, yang menyebabkan lapisan tanah tidak
dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air sehingga
peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan
jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun akan berkurang akibatnya
tanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh makanan
untuk berkembang. Hal tersebut menjadikan masalah sampah menjadi
sangat penting. Dengan membuang sampah sembarangan, kita tidak saja
melakukan pencemaran lingkungan, melainkan juga melakukan hal yang
sangat merusak bumi.
c. Gangguan terhadap keindahan
Perpustakaan sebagai tempat yang sering dikunjungi oleh mahasiswa ITS
untuk menyelesaikan tugas, mencari informasi, dan melakukan aktivitas
lainnya. Akan sangat mengganggu jika mereka memandang sekelilingnya dan
terdapat banyak sampah.
Pengujian

dilakukan

untuk

mengetahui

komposisi

sampah

yang

mencemari lingkungan. Ada dua jenis sampah yaitu sampah organik dan

3
anorganik. Sampah organik adalah sampah yang bisa mengalami pelapukan
(dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau
(sering disebut dengan kompos) (Sofian, 2006). Sampah anorganik yaitu
sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara biologis.
Proses penghancurannya membutuhkan penanganan lebih lanjut di tempat
khusus, misalnya plastik, kaleng dan styrofoam. Sampah jenis ini juga biasa
disebut sampah kering (Alex, S. 2012). Selain itu pengujian juga dilakukan
untuk mengetahui dampak apa saja yang disebabkan oleh sampah organik
dan dampak apa saja yang disebabkan oleh sampah anorganik.
Tujuan
Karya tulis ini bertujuan untuk :

Untuk mengetahui solusi baru yang efektif dalam menghadapi

masalah sampah
Untuk mengetahui cara menanggulangi pencemaran lingkungan
skala ITS dan skala global

Manfaat
Kontribusi keilmuan:

Mengetahui bahan apa saja yang dapat mencemari lingkungan


Mengetahui dampak apa saja yang dapat ditimbulkan dari

pencemaran lingkungan
Mengetahui kualitas tanah yang tercemar dan tidak tercemar
Menghimbau mahasiswa tentang bahaya pencemaran lingkungan
Kontribusi bagi masyarakat khususnya bagi penyelesaian masalah kampus
ITS:
Meningkatkan kepedulian dalam menjaga kelestarian lingkungan
Mencegah pencemaran lingkungan ini sebelum berdampak lebih buruk

lagi
Melakukan aktivitas di area sekitar Perpustakaan ITS dengan nyaman

GAGASAN
Kondisi Kekinian

4
ITS sebagai universitas yang tergolong baik di jajaran universitas se Indonesia
seharusnya memiliki kampus yang bersih, indah dan nyaman. Bahkan ITS
memiliki slogan eco campus. Namun pada kenyataannya, di ITS sendiri masih
banyak daerah/area yang kotor dan tercemari oleh sampah. Salah satunya yang
paling terlihat adalah area sekitar Perpustakaan ITS yang ramai dikunjungi oleh
mahasiswa baik mahasiswa ITS maupun mahasiswa dari universitas lain. Hal ini
tentunya sangat tidak baik karena ITS dikenal dengan eco campus nya. Berikut ini
adalah gambar dari pencemaran lingkungan yang terjadi di area sekitar
Perpustakaan ITS.

Gambar 1.1 : Sampah anorganik yang terdapatGambar 1.2 : Sampah organik yang terdapat di
di area sekitar Perpustakaan ITS
area sekitar Perpustakaan ITS

Ini adalah kondisi lingkungan di area sekitar Perpustakaan ITS. Di area tersebut
telah tercemar oleh sampah organik maupun non organik, diantaranya adalah
daun, plastik, botol, kertas, dan lain-lain, sehingga menimbulkan nyamuk dan
membuat kenyamanan untuk beraktivitas di daerah tersebut menjadi berkurang.
Solusi yang Pernah Ditawarkan
a. Luar kampus (di kampus lain atau daerah lain)
Masalah pencemaran adalah hal yang sudah lama terjadi di negara kita.
Banyak upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah pencemaran
lingkungan ini, seperti contoh di Surabaya, yang dilakukan oleh Bu Tri

5
Rismaharini

yaitu

mengadakan

gerakan

peduli

sampah

melalui

pelaksanaan 3R yaitu reduce, reuse, recycle. Reduce artinya mengurangi,


reuse

artinya

menggunakan

kembali,

dan

recycle

artinya

mengolah/mendaur ulang.
Selain itu, ada beberapa cara yang sering dilakukan oleh warga perumahan
dalam memberantas tumpukan sampah yaitu kerja bakti. Cara ini
sebenarnya baik dan efektif, akan tetapi pemilihan waktu pelaksanaan
harus benar-benar tepat.
b. Kampus ITS
ITS sendiri telah melakukan langkah yang tepat yaitu memilah tempat
sampah berdasar jenisnya. Hanya saja, jumlah dari tempat sampah masih
kurang. Maka dari itu, upaya yang dilakukan oleh ITS dirasa belum
maksimal.
Gagasan Baru yang Ditawarkan
Tabel 1. Gagasan yang ditawarkan
No. Gagasan yang Ditawarkan Uraian

atau

(Berasal dari pemikiran Gagasan


masing-masing
1

Deskripsi Pustaka

(meliputi: anggota kelompok

anggota Uraian Cara Kerja secara yang

kelompok)
detail )
Tambahkan lebih banyak ITS menyediakan

mengusulkan)
satu Velda
Rifka

tempat sampah dan daur tempat sampah setiap 15 Almira


ulang sampah.

(Nama

meter. Sehingga, warga


ITS

dapat

membuang

sampah pada tempatnya


dengan mudah. Selain itu,
daur ulang sampah. Daur
ulang

sampah

dapat

dilakukan oleh warga ITS


khususnya jurusan Teknik
Lingkungan agar dapat

6
menciptakan barang yang
2

memiliki nilai guna.


Gunakan tempat sampah Dengan bantuan dari
yang berbentuk unik

jurusan desain produk,


ITS menciptakan tempat
sampah
desain

baru
yang

dengan
menarik

sehingga orang akan lebih


tertarik untuk membuang
3

Membuat
tentang

sampah pada tempatnya.


peraturan ITS membuat peraturan Velda
membuang tentang

sampah (make some rules)

Rifka

membuang Almira

sampah

sembarangan.

Beri sanksi tegas untuk


orang yang membuang
sampah

tidak

pada

tempatnya. Hal ini akan


menimbulkan efek jera
pada

orang

membuang
4

yang
sampah

sembarangan
Kegiatan rutin kerja bakti Adakan kerja bakti warga Cheryko Adimas
minimal tiap bulan

ITS rutin setiap bulan.


Beri nama yang menarik
seperti contoh Earths
heroes

competition

Dan beri hadiah menarik


untuk pengumpul sampah
terbanyak.
Tabel 2. Tinjauan gagasan berdasarkan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan.
No.

Gagasan

yang

Ditawarkan
(Berasal

dari

Aspek yang Ditinjau

7
pemikiran

masing-

masing

anggota

kelompok)
1

Ekonomi
Sosial
lebih Secara ekonomi Meningkatnya

Tambahkan

Lingkungan
Tentunya

banyak tempat sampah sangat

kesadaran warga sangat

baik

dan daur ulang sampah menguntungkan

ITS

akan

menjadi barang yang karena


berguna

ulang

untuk karena

mendaur membuang
hal

tidak

yang sampah

minim
pada terjadinya

berguna tempatnya

dan pembuangan

menjadi hal yang daur ulang dapat sampah


memiliki

nilai meningkatkan

guna.

sembarangan.

kreativitas
mahasiswa
bahkan

dapat

menciptakan
2

Gunakan

tempat Kurang

sampah

yang untuk

berbentuk unik

ekonomi

lapangan kerja.
baik Menarik

Ditinjau secara

aspek perhatian orang aspek


karena sehingga

orang lingkungan

akan

akan

mengeluarkan

berinisiatif untuk karena dengan

banyak
untuk
produk

dana membuang
mencetak sampah
dengan tempatnya.

lebih tentunya

baik

meningkatnya
pada minat

orang

untuk

desain sedemikian

membuang

rupa.

sampah

pada

tempatnya
akan
mengurangi
pencemaran
3

Membuat

peraturan Tidak

perlu Timbulnya

lingkungan.
rasa Mengurangi

8
tentang

membuang mengerluarkan

sampah

banyak

biaya ITS

sehingga

cukup membuang

efektif

untuk lingkungan

jika sampah

ditinjau

secara sembarangan

aspek ekonomi.
4

takut dari warga pencemaran

dikarenakan

karena

warga

ITS

takut

untuk
melanggar

adanya sanksi.
Kegiatan rutin kerja Akan dikeluarkan Akan

peraturan.
Lingkungan

bakti

akan

minimal

bulan

tiap banyak

biaya meningkatkan

untuk pengadaan semangat dalam dari

terjaga
sampah.

kegiatan, dan juga membersihkan

Namun hanya

untuk

pada saat acara

hadiah- lingkungan

hadiah, dan untuk karena dijanjikan berlangsung.


hal lainnya.

hadiah.

Berdasarkan tinjauan 3 aspek di atas, saya simpulkan bahwa menambah lebih


banyak tempat sampah dan daur ulang sampah menjadi barang yang berguna
adalah cara yang paling tepat untuk diterapkan di Kampus ITS. Karena kondisi di
ITS masih sangat kekurangan tempat sampah dan daur ulang dapat menggerakkan
kreativitas mahasiswa ITS. Dengan ditambahnya jumlah tempat sampah di ITS,
pencemaran lingkungan pun dapat diatasi dan dengan dilakukannya daur ulang,
terciptanya barang yang memiliki nilai guna dengan berdasar bahan yang tidak
memiliki nilai guna.

KESIMPULAN
Dengan menerapkan ide penambahan jumlah tempat sampah dan daur ulang
sampah, akan sangat efektif untuk diterapkan karena tidak memerlukan banyak
biaya dan menghasilkan barang yang berguna. Selain itu, cara ini juga efektif
untuk diterapkan di skala global.
DAFTAR PUSTAKA

9
Alex S. 2012. Sukses Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Anonim. 1996. Istilah Lingkungan untuk Manajemen, Ecolink. Bandung : Institut
Teknologi Bandung.
Sofian. 2006. Sukses Membuat Kompos dari Sampah. Jakarta: Agro Media.
Surtikanti, Hertien. 2009. Biologi Lingkungan. Bandung : Prisma Press
Prodaktama.

You might also like