You are on page 1of 9

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Endoskopi Gastrointestinal (EGI) adalah suatu tehnik dalam bidang Ilmu Gastroenterologi-Hepatologi untuk melihat secara langsung keadaan didalam saluran cerna
bagian atas (SCBA), disebut Esofagogastroduodenokopi (EGD) dan saluran cerna bagian
bawah (SCBB) disebut kolonoskopi, serta saluran organ padat pankreohepatobilier
disebut

ERCP

(Endoskopic

Retrograde

Cholangio

Pancreatography)dengan

menggunakan alat endoskopi . ( Syafruddin AR. Lelosutan, 2004)


ERCP merupakan suatu perpaduan antara pemeriksaan endoskopi dan radiologi
untuk mendapatkan anatomi dari sistem traktus biliaris (kolangiogram) dan sekaligus
duktus pankreas (pankreatogram). Metode ini memerlukan alat radiologi dengan
kemampuan tinggi, monitor televisi serta ketrampilan khusus dari ahli endoskopi.
Dewasa ini dokter telah menjadikan alat endoskopi sebagai alat diagnostik dan
terapeutik yang handal, sehingga mampu menyederhanakan beberapa tindakan terapi
operatif. Hampir setiap Rumah Sakit besar memiliki dan menjadikan alat endoskopi
sebagi sarana penunjang yang menjanjikan pada pasien yang akan menjalankan
pemeriksaan kolonoskopi. Kemudahan yang didapat dengan tindakan endoskopi
menjadikan diagnosis berbagai penyakit saluran cerna dapat ditegakkan dengan lebih
akurat serta, memudahkan pengobatan dan mempercepat masa penyembuhan pasien.
Dari uraian diatas maka dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut tentang
ERCP (Endoscopic Retrograde Choledocopancreatography).

1.2 Rumusan Masalah


1.

Apa yang dimaksud dengan ERCP ?

2.

Apa saja indikasi pemeriksaan ERCP ?

3.

Apa saja kontraindikasi pemeriksaan ERCP ?

4.

Apa tujuan dari pemeriksaan ERCP ?

5.

Apa manfaat dari pemeriksaan ERCP ?

6.

Apa kelebihan dan kekurangan dari ERCP ?

7.

Bagaimana perawatan alat dan pasien sebelum pemeriksaan ERCP ?

8.

Bagaimana perawatan pasien sesudah pemeriksaan ERCP ?

9.

Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum dan sesudah pemeriksaan ERCP
?

1.3 Tujuan
1.

Untuk mengetahui definisi ERCP

2.

Untuk mengetahui indikasi pemeriksaan ERCP

3.

Untuk mengetahui kontraindikasi pemeriksaan ERCP

4.

Untuk mengetahui tujuan dari pemeriksaan ERCP

5.

Untuk mengetahui manfaat dari pemeriksaan ERCP

6.

Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari ERCP

7.

Untuk mengetahui bagaimana perawatan alat dan pasien sebelum pemeriksaan


ERCP

8.

Untuk mengetahui bagaimana perawatan pasien sesudah pemeriksaan ERCP

9.

Untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum dan sesudah


pemeriksaan ERCP

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian ERCP


ERCP (Endoscopic Retrograde Choledocopancreatography) merupakan suatu
perpaduan antara pemeriksaan endoskopi dan radiologi untuk mendapatkan anatomi dari
sistem traktus biliaris (kolangiogram) dan sekaligus duktus pankreas (pankreatogram)
dengan bantuan media kontras positif dan menggunakan peralatan fiber optik endoskopi
untuk menegakkan diagnosa. Atau suatu teknik yang mengkombinasikan endoskopi dan
flouroscopy untuk mendiagnosa dan menangani masalah yang berkaitan dengan duktus
biliaris dan duktus pankreatikus.
Metode ini memerlukan alat radiologi dengan kemampuan tinggi, monitor televisi
serta ketrampilan khusus dari ahli endoskopi. Prinsip teknik ERCP adalah mula-mula
memasukkan endoskop "optik samping" sampai duodenum dan mencari papila Vateri
yang merupakan muara bersama dari duktus koledokus dan dari duktus pankreatikus.
Kemudian dilakukan kanulasi dari muara papila dengan kateter yang dimasukkan melalui
kanal skop. Selanjutnya media kontras disuntikkan melalui kateter tersebut sehingga
didapatkan kolangiogram atau pankreatogram yang akan terlihat pada monitor televisi.
Peran endoskopi yakni masuk dan melihat bagian dalam gaster dan duodenum dan
peran flouroscopy yakni menginjeksikan zat radio kontras ke dalam duktus biliaris dan
pankreatikus agar bisa dilihat X-ray.
Untuk kasus tertentu seperti endoscopic sphincterotomy, pengangkatan batu,
pemasangan stent dan dilatation of stricture dilakukan ERCP terapeutik. Prinsip dari
ERCP terapeutik adalah memotong sfingter papila Vateri dengan kawat yang dialiri arus
listrik sehingga muara papila menjadi besar (spingterotomi endoskopik).
Kebanyakan tumor ganas yang menyebabkan obstruksi biliaris sering sekali
inoperabel pada saat diagnosis ditegakkan. Tindakan operasi yang dilakukan biasanya
paliatif dengan membuat anastomosis bilio-digestif. Pada penderita dengan usia lanjut
atau dengan penyulit operasi, drainase bilaer dapat dilakukan dengan ERCP terapeutik
yaitu memasang endoprostesis parendoskopik. Prinsip dari teknik ini adalah setelah
dilakukan small sphingterotomy kemudian dimasukkan prostesis yang terbuat dari tenon
dengan bantuan guide wire melalui papila Vateri ke dalam duktus koledokus sehingga
3

ujung proksimal prostesis terletak di bagian proksimal dari lesi obstruksi dan ujung distal
terletak di duodenum. Dengan cara ini akan diperoleh drainase empedu internal melalui
endosprotesis yang mempunyai lubang-lubang di sampingnya (side holes)

2.2 Indikasi Pemeriksaan ERCP


1. Ikterus obstruktif
2. Batu saluran empedu
3. Keganasan pada sistem hepatobilier dan pancreas
4. Pancreas dan kista pancreas
5. Divertikel duodenum sekitar papil
6. Metastase tumor kesistem bilier dan pancreas
7. Gallstone dan Pancreatitis
8. Oral dan intravena cholecystography gagal
9. Pancreatic disease
10. Jaundice obstruktif
11. Batu empedu
12. Tumor saluran empedu
13. Bile Duct Injury (TraumaTerapeutik/Iatrogenik)
14. Disfungsi (Sphincter of Oddi)
15. Tumor pankreas

2.3 Kontraindikasi Pemeriksaan ERCP


1. Infark Miokard
2. Alergi zat radiokontras
3. Penyakit kardiopulmonal
4. Pyloric Stenosis dapt menghalangi endoskopi
5. Acute pancreatitis
6. Glaucoma
7. Pseudocyst

2.4 Tujuan Pemeriksaan ERCP


ERCP digunakan untuk melihat secara langsung keadaan didalam saluran cerna
bagian atas (SCBA) terutama untuk mendiagnosa dan mengobati kondisi saluran
empedu, termasuk batu empedu, penyempitan inflamasi (bekas luka), kebocoran (dari
4

trauma dan operasi), dan kanker. ERCP dapat dilakukan untuk alasan diagnostik dan
terapi, meskipun pengembangan lebih aman dan relatif tidak invasif seperti Magnetic
Resonance Cholangio Pankreatografi (MRCP) dan USG endoskopi berarti bahwa ERCP
sekarang jarang dilakukan tanpa maksud terapi.
Pemeriksaan ERCP juga ditujukan untuk visualisasi secara retrograde dan
mengetahui langsung saluran empedu dan duktus pankreatikus dengan memakai suatu
duodenoskop yang dimasukan melalui mulut dan mempunyai pandangan samping.

2.5 Manfaat Pemeriksaan ERCP


ERCP dapat dipakai untuk pemeriksaan diagnosis maupun terapeutic. Diagnosis
untuk melihat dan mengidentifikasi kelainan pada ductus bilier, sisticus, kandung
empedu dan ductus pankreaticus. Sedangkan untuk terapeutic antara lain untuk :
1. Pemasangan stent bilier dan stent pancreas
2. Sfingterotomi atau papilotomi Endoscopic
3. Ekstrasi batu dan cacing dari Saluran Empedu
4. Pemasangan nasal biliary drainage(NBD)

2.6 Kelebihan Dan Kekurangan ERCP


2.6.1 Kelebihan

ERCP umumnya tidak menimbulkan rasa sakit meskipun masih dapat


merasakan beberapa ketidaknyamanan, dibanding dengan prosedur operasi penuh
(operasi besar). Keuntungannya meliputi:
1.

Sederhana

2.

Resiko rendah

3.

Cepat dalam pemulihannya

4.

Minimally Invasive Method

5.

Dalam situasi tertentu dapat dilaksanakan secara rawat jalan

2.6.2 Kekurangan

Risiko signifikan terkait dengan pemeriksaan ERCP


1. Infeksi
2. Pankreatitis
3. Reaksi alergi terhadap obat penenang
5

4. Perdarahan yang berlebihan, disebut perdarahan


5. Tusukan dari saluran pencernaan atau saluran
a. Kerusakan jaringan dari paparan radiasi
b. Kematian (Dalam prosentase kecil )

6. Perforasi usus
Adalah risiko dari setiap prosedur endoskopi, dan merupakan risiko
tambahan jika sphincterotomy yang dilakukan. Sebagai bagian kedua dari
duodenum secara anatomis di lokasi retroperitoneal (yaitu, di belakang
struktur peritoneal dari perut), perforasi karena sphincterotomies juga
retroperitoneal. Sphincterotomy juga berhubungan dengan risiko perdarahan.
7. Oversedation dapat mengakibatkan tekanan darah sangat rendah, depresi
pernapasan, mual, dan muntah.

2.7 Persiapan Alat Dan Pasien Sebelum Tindakan


2.7.1 Persiapan Alat Pemeriksaan ERCP

1. Pesawat sinar-x dan fluoroskopi


2. Fiber optic endoscope : satu bendel glass fibre disatukan dan xenon light
illuminator ditengah alat ini ada saluran untuk masuk kateter untuk
memasukkan media kontras.
3. Kaset dan film
4. Apron
5. Gonad shield
6. Kateter
7. Media kontras
8. Obat dan peralatan emergensi

2.7.2 Persiapan Pasien Sebelum pemeriksaan ERCP

1) Tanyakan apakah pasien hamil atau tidak


2) Tanyakan apakah pasien mempunyai riwayat asma atau tidak
3) Pasien diminta menginformasikan tentang obat-obatan yang dikonsumsi
4) Pemeriksaan darah lengkap dilakukan 1-2 hari sebelumnya
5) Pasien puasa 5-6 jam sebelum pemeriksaan dimulai
6) Bila diperlukan, pasien dapat diberikan antibiotik
7) Penandatanganan informed consent
6

8) Plain foto abdomen


9) Premidikasi ameltocaine lozenge 30 mg
10) Media kontras : untuk panceatic duct diberikan angiografin 65% atau
sejenisnya dan untuk billiary duct diberikan Conray 280 atau sejenisnya

2.8 Perawatan Pasien Post Tindakan ERCP


1. Pasien dimonitor hingga efek dari obat-obatan hilang
2. Setelah pemeriksaan pasien mungkin akan mengalami perasaan tidak nyaman pada
tenggorokan, kembunga dan nausea (udara yang masuk)
3. Komplikasi yang mungkin muncul seperti pancreatitis, perforasi, pendarahan ataupun
reaksi alergi akibat sedative
4. Informasikan pada pasien untuk melaporkan apabila muncul fever, nyeri yang hebat
ataupun pendarahan

2.9 Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum dan Sesudah Tindakan ERCP
1. ERCP adalah prosedur yang menggabungkan pencernaan bagian atas (GI) endoskopi
dan sinar x untuk mengobati masalah empedu dan saluran pankreas
2. saluran empedu dan saluran utama pankreas harus dikosongkan sampai duodenum
sebelum dilakukan pemeriksaan
3. Penyedia layanan kesehatan biasanya memberikan instruksi tertulis tentang cara
mempersiapkan ERCP dan menginformasikan kepada pasien apa saja yang harus
dilakukan setelah tindakan ERCP
4. Selama

ERCP

dokter

memasukkan

endoskop

ke

kerongkongan,

melalui perut, dan ke duodenum


5. Dilarang Mengemudi 12 sampai

24 jam setelah ERCP untuk memungkinkan

obat penenang waktu untuk benar-benar hilang


6. Risiko yang signifikan terkait dengan ERCP termasuk infeksi, pankreatitis, alergi
reaksi terhadap obat penenang, perdarahan yang berlebihan, tusukan dari saluran
pencernaan atau saluran, jaringan merusak dari paparan radiasi, dan, dalam keadaan
langka, kematian
\

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
ERCP (Endoscopic Retrograde Choledocopancreatography) merupakan suatu
perpaduan antara pemeriksaan endoskopi dan radiologi untuk mendapatkan anatomi
dari sistem traktus biliaris (kolangiogram) dan sekaligus duktus pankreas
(pankreatogram) dengan bantuan media kontras positif dan menggunakan peralatan
fiber optik endoskopi untuk menegakkan diagnosa. Atau suatu teknik yang
mengkombinasikan endoskopi dan flouroscopy untuk mendiagnosa dan menangani
masalah yang berkaitan dengan duktus biliaris dan duktus pankreatikus. Indikasi
Pemeriksaan ERCP antara lain Ikterus obstruktif, Batu saluran empedu, Keganasan
pada sistem hepatobilier dan pancreas.
ERCP digunakan terutama untuk mendiagnosa dan mengobati kondisi saluran
empedu, termasuk batu empedu , penyempitan inflamasi (bekas luka), kebocoran (dari
trauma dan operasi), dan kanker. ERCP dapat dilakukan untuk alasan diagnostik dan
terapi, meskipun pengembangan lebih aman dan relatif tidak invasif seperti Magnetic
Resonance Cholangio Pankreatografi (MRCP) dan USG endoskopi berarti bahwa
ERCP sekarang jarang dilakukan tanpa maksud terapi. ERCP umumnya tidak
menimbulkan

rasa

sakit

meskipun

masih

dapat

merasakan

beberapa

ketidaknyamanan, dibanding dengan prosedur operasi penuh (operasi besar).


3.2 Saran
Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan mahasiswa dapat memahami apa
yang dimaksud beserta unsur-unsur yang ada didalamnya ERCP. Makalah ini tidak
sepenuhnya sempurna, kami harap kritik dan saran dari pembaca

DAFTAR PUSTAKA

Pott,G,Schrameyer,B.1995.Atlas ERCP.Jakarta:EGC.
R Catur Budi Santoso,S.ST.2012.Endoscopic retrograde cholangiopancreatography
(ERCP) (http://caturrontgen.blogspot.com/2012/05/endoscopic-retrograde.html)
RS. Usada Insani.2013.Endoscopic Retrograde Cholangio Pancreatography.

( http://www.rs-usadainsani.com/product/detail/31)

You might also like