You are on page 1of 2

Panduan Umum WHO tentang MPASI

Oleh Aimi pada 16 Januari 2013 pukul 23:43

Poin-poin penting Infant and Young Child Feeding dari WHO terbagi atas 7 aspek: Age, Frequency, Amount,
Texture, Variety, Active/Responsive dan Hygiene (disingkat AFATVAH). Mari kita bahas bersama-sama setiap
aspeknya berikut ini ya :)
AGE atau USIA: MPASI diberikan pada saat yg tepat, yaitu usia 6 bulan. Jika MPASI diberikan sebelum usia 6
bulan resikonya antara lain adalah sebagai berikut:
1.

2.
3.

4.

5.
6.

Pemberian makan setelah bayi berumur 6 bulan memberikan perlindungan besar dari berbagai
penyakit. Hal ini disebabkan sistem imun bayi kurang dari 6 bulan belum sempurna. Pemberian
MPASI dini sama saja dengan membuka pintu gerbang masuknya berbagai jenis kuman, apalagi jika
tidak disajikan higienis. Hasil riset terakhir di Indonesia menunjukkan bahwa bayi yang mendapatkan
MPASI sebelum ia berumur 6 bulan, lebih banyak terserang diare, sembelit, batuk-pilek, dan panas
dibandingkan bayi yang hanya mendapatkan ASI Eksklusif.
Menyulitkan ibu mempertahankan produksi ASI karena bayi yang sudah mendapatkan MPASI
biasanya akan berkurang kebutuhan menyusunya
Saat bayi berumur 6 bulan keatas, sistem pencernaannya sudah relatif sempurna dan siap menerima
MPASI. Beberapa enzim pemecah protein seperti asam lambung, pepsin, lipase, enzim amilase, dsb
baru akan diproduksi sempurna pada saat ia berumur 6 bulan.
Mengurangi resiko terkena alergi akibat pada makanan. Saat bayi berumur kurang dari 6 bulan, sel-sel
di sekitar usus belum siap untuk kandungan dari makanan. Sehingga makanan yg masuk dapat
menyebabkan reaksi imun dan terjadi alergi.
Pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan akan mencegah potensi obesitas pada anak
Menunda pemberian MPASI hingga 6 bulan melindungi bayi dari obesitas di kemudian hari. Proses
pemecahan sari-sari makanan yg belum sempurna. Pada beberapa kasus yg ekstrim ada juga yg
perlu tindakan bedah akibat pemberian MPASi terlalu dini. Dan banyak sekali alasan lainnya mengapa
MPASI baru boleh diperkenalkan pada anak setelah ia berumur 6 bulan

Kalau MPASI diberikan terlambat resikonya: bayi tidak mendapat cukup nutrisi untuk pertumbuhan, tumbuh
kembang lebih lambat lambat, malnutrisi dan defisiensi gizi seperti zat besi.
FREQUENCY atau FREKUENSI: Perhatikan frekuensi pemberian MPASI. Di awal mulai makan (umur 6
bulan),1-2 kali makan /hari. Lalu ditambah jadi 2-3 kali makan plus 1-2 kali makanan ringan. Sejak umur 9
bulan berikan 3 kali makan dan 2 kali selingan makanan ringan. Umur 1 tahun ke atas, berikan 3-4 kali makan
dan 2 kali selingan.
AMOUNT atau JUMLAH: Jumlah makanan tentu harus diperhatikan. Saat baru mulai makan, mulai dgn sesuai
selera bayi, lalu tingkatkan secara bertahap.Umur 6 bulan mulai dengan 2-3 sendok makan setiap kali makan.
Perhatikan petunjuk yang diberikan bayi Anda untuk tahu kapan harus menurunkan atau meningkatkan porsi.
Tingkatkan secara bertahap sampai setengah mangkok ukuran 250 ml utk usia 6-9 bulan. Setelah umur 1
tahun, porsi rata-rata 1 mangkok ukuran 250 ml.
TEXTURE atau TEKSTUR: Tekstur makanan sangat penting. Anak yang sedang dalam tahap MPASI berarti
sedang belajar makan, maka kenaikan tekstur harus dilakukan bertahap hingga mampu makan makanan

keluarga. Tahapan tekstur ini jangan terlalu cepat dan jangan terlalu lambat pula.. Waktu mulai makan umur 6
bulan, berikan bubur kental atau puree. Jangan terlalu encer atau terlalu kental. Patokannya jika diletakkan di
sendok, sendoknya dimiringkan, puree atau bubur itu tidak langsung tumpah. Setelah mulai makan beberapa
minggu, sampai umur 9 bulan berikan bubur yang lebih kental atau bubur saring. Mulai umur 9 bulan sudah
bisa diberikan makanan cincang halus, yang penting tidak keras, dan mudah dijumput anak. Umur 1 tahun,
anak sudah bisa makan makanan keluarga. Cincang jika perlu bagian-bagian yang sulit dikunyah seperti
daging sapi.
VARIETY atau KERAGAMAN. Keberagaman makanan adalah kunci gizi seimbang. Karena tidak ada satu
pun bahan makanan yang mengandung semua gizi. MPASI boleh dimulai dgn bubur serealia atau puree buah,
terserah mana yang ibu pilih. Yang penting, secepatnya kenalkan bahan makanan yg bervariasi. Ingat bahwa
kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat terus, sedangkan cadangan zat besi menurun drastis di usia 6
bulan. Jadi, sejak umur 6 bulan mulai kenalkan semua variasi makanan: pangan pokok (serealia, ubi-ubian),
buah dan sayuran, kacang-kacangan, dan sumber hewani. Jadi, variasi sama di semua umur alias sevariatif
mungkin, yang berubah cuma tekstur, jumlah, dan frekuensi yang meningkat.
ACTIVE/RESPONSIVE atau AKTIF/RESPONSIF: Pemberian makan secara aktif dan responsif terhadap
bayi/anak. Tidak ada lagi acara menghidupkan TV atau jalan keliling kompleks agar anak mau makan. Respon
anak dengan senyum, jaga eye contact, jangan lupa berikan kata-kata positif yg menyemangati. Suapi pelanpelan, sabar, ceria, penuh humor. Bisa juga dengan memberi makanan yang bisa dia pegang (seukuran jari,
lunak) jadi dia akan ikut makan sendiri. Jangan ada distraction, agar iar anak tetap tertarik sama makanannya.
Boleh dipangku kalau dia merasa lebih nyaman, tapi jangan digendong jalan-jalan.
HYGIENE atau HIGIENIS. Pastikan makanan bebas patogen. Jangan lupa cuci tangan ibu dan bayi sebelum
makan (untuk ibu juga harus mencuci tangan sebelum mempersiapkan makanan), pilih makanan yang segar,
simpan dan masak dengan baik. Pastikan juga MPASI bebas toksin/racun, tidak ada bahan kimia berbahaya,
tidak ada bagian tulang keras yang bisa membuat bayi tersedak dan tidak diberikan dalam keadaan terlalu
panas

You might also like