Professional Documents
Culture Documents
KELAS X
JAGAT RAYA
DAN TATA SURYA
KERANGKA KONSEP
1
Modul Geografi Kelas X, SMA Negeri 3 Surakarta
JAGAT RAYA
A. Pengertian Jagat Raya
Jagat Raya merupakan ruang yang sangat luas tak terbatas. Jagat raya terdiri
atas bermilyar-milyar galaksi, dan setiap galaksi terdiri atas bermilyar-milyar
bintang. Benda-benda langit yang bertebaran di jagat raya sebenarnya masingmasing terikat pada suatu susunan atau kumpulan-kumpulan tertentu, dan bendabenda langit ini ada yang bisa terlihat secara langsung dengan mata telanjang
maupun dengan teropong yang besar. Besar kecilnya ukuran benda-benda langit
yang terlihat bisa disebabkan jarak antara benda-benda langit yang sangat jauh.
Apabila langit dalam keadaan cerah, kita akan melihat bintang-bintang di langit
yang jumlahnya sangat banyak. Disamping itu, kita akan melihat kenampakan
seperti embun tipis yang membentang dari utara ke selatan. Embun atau kabut tipis
ini ternyata merupakan kumpulan bintang-bintang yang jumlahnya banyak sekali,
sebagai bagian daerah galaksi kita yakni Bima Sakti atau Kabut Susu (Milky Way).
Galaksi kita ini berbentuk cakram (spiral). Bagian tengah galaksi Bima Sakti lebih
tebal, terdiri sekitar 80 milyar bintang, dan bagian tepinya semakin menipis terdiri
sekitar 20 milyar bintang. Dengan melihat galaksi Bima Sakti, sesungguhnya kita
berada di tengah-tengah rapatnya bintang-bintang.
B. Jagat Raya Mengembang
Edwin Hubble seorang astronom Amerika Serikat melakukan pengamatan
terhadap galaksi, yaitu dengan pengukuran jarak berdasarkan spektrum. Panjang
gelombang galaksi-galaksi banyak yang bergeser dari panjang gelombang yang
seharusnya. Pergeseran panjang gelombang ini dikenal dengan nama efek Doppler.
Hasil pengamatan Hubble menunjukkan bahwa spektrum galaksi bergeser ke arah
panjang gelombang merah, yang berarti galaksi bergerak menjauhi pengamat.
Makin besar pergeseran merahnya makin cepat gerakannya. Jika galaksi-galaksi
saling menjauh maka konsekuensi logisnya dulu saling berdekatan. Dengan
menghitung mundur pergerakan galaksi-galaksi di alam semesta, maka dahulu
galaksi-galaksi tentulah saling berdekatan, bahkan menyatu, dengan kerapatan
massanya yang sangat besar. Pada kondisi ini tentunya temperatur dan energi
jagad raya ini amat sangat tinggi. Hal ini berarti bahwa galaksi-galaksi bergerak
saling menjauh dan jagat raya mengembang menjadi lebih luas.
2
Modul Geografi Kelas X, SMA Negeri 3 Surakarta
3
Modul Geografi Kelas X, SMA Negeri 3 Surakarta
Untuk lebih mengenal beberapa anggapan atau pandangan manusis mengenai jagat
raya, kita kenal pandangan beberapa ahli berikut:
1. Eodoxus
Eodoxus
mengamati
adanya
gerakan rektograde benda-benda langit.
Dia berpendapat bahwa bumi diam dan
berada di tengah-tengah jagat raya. Di
jagat raya terdapat beberapa lapisan bola
kaca atau bola langit dimana bintangbintang berada pada bola kaca paling luar
atau paling jauh, kemudian disusul bola
Sumber: www.zulkifliamma.blogspot.com
Sumber: http://astrofunclub.wordpress.com
4
Modul Geografi Kelas X, SMA Negeri 3 Surakarta
Sumber: http://astrofunclub.wordpress.com
6
Modul Geografi Kelas X, SMA Negeri 3 Surakarta
tan p = R/d
atau d = 1/p,
dimana d dalam satuan parsec
dan p dalam satuan detik busur
karena p adalah sudut yang sangat kecil sehingga tan p ~ p.
Jarak d dihitung dalam AU dan sudut p dihitung dalam radian. Apabila
kita gunakan detik busur sebagai satuan dari sudut paralaks (p), maka kita akan
peroleh d adalah 206.265 SA atau 3,09 x 10 13 km. Jarak sebesar ini kemudian
didefinisikan sebagai 1 pc (parsec, parsek), yaitu jarak bintang yang
mempunyai paralaks 1 detik busur. Kita akan mendapatkan persamaan 1 pc =
206265 AU = 3,086 x 1018 cm = 3,26 tahun cahaya
7
Modul Geografi Kelas X, SMA Negeri 3 Surakarta
8
Modul Geografi Kelas X, SMA Negeri 3 Surakarta
10
Modul Geografi Kelas X, SMA Negeri 3 Surakarta
11
Modul Geografi Kelas X, SMA Negeri 3 Surakarta
12
Modul Geografi Kelas X, SMA Negeri 3 Surakarta
sehingga terbentuklah
piringan
seperti
cakram. Inti cakram
yang menggelembung menjadi matahari, sedangkan
bagian pinggirnya berubah menjadi planet-planet. Ahli
astronomi lainnya yang mengemukakan teori awan debu
antara lain, F.L Whippel dari Amerika Serikat dan Hannes
Alven dari Swedia. Menurutnya, tata surya berawal dari
matahari yang berputar dengan cepat dengan piringan
Gerald P. Kuiper
gas di sekelingnya yang kemudian membentuk planetplanet yang beredar mengelilingi matahari.
I.
13
Modul Geografi Kelas X, SMA Negeri 3 Surakarta
2.
3.
4.
5.
6.
pemecahan atom-atom menjadi elektron, proton, dan neutron. Neutron yang tidak
bermuatan akan meninggalkan inti menuju bagian matahari yang lebih luar.
Zona Radiatif
Zona ini adalah daerah yang menyelubungi inti matahari. Energi dari inti dalam
bentuk radiasi berkumpul di daerah ini sebelum diteruskan ke bagian matahari
yang lebih luar. Kepadatan zona radiatif adalah sekitar 20 g/cm 3 dengan suhu dari
bagian dalam ke luar antara 7 juta hingga 2 juta derajat Celcius. Suhu dan densitas
zona radiatif masih cukup tinggi, namun tidak memungkinkan terjadinya reaksi fusi
nuklir.
Zona Konvektif
Zona ini adalah lapisan di mana suhu mulai menurun. Suhunya sekitar 2 juta derajat
Celcius (3.5 juta derajat Fahrenheit). Setelah keluar dari zona radiatif, atom-atom
berenergi dari inti matahari akan bergerak menuju lapisan lebih luar yang memiliki
suhu lebih rendah. Penurunan suhu tersebut menyebabkan terjadinya perlambatan
gerakan atom sehingga pergerakan secara radiasi menjadi kurang efisien lagi.
Energi dari inti matahari membutuhkan waktu 170.000 tahun untuk mencapai zona
konvektif. Saat berada di zona konvektif, pergerakan atom akan terjadi secara
konveksi di area sepanjang beberapa ratus kilometer yang tersusun atas sel-sel gas
raksasa yang terus bersirkulasi. Atom-atom bersuhu tinggi yang baru keluar dari
zona radiatif akan bergerak dengan lambat mencapai lapisan terluar zona konvektif
yang lebih dingin menyebabakan atom-atom tersebut "jatuh" kembali ke lapisan
teratas zona radiatif yang panas yang kemudian kembali naik lagi. Peristiwa ini
terus berulang menyebabkan adanya pergerakan bolak-balik yang menyebabakan
transfer energi seperti yang terjadi saat memanaskan air dalam panci. Oleh sebab
itu, zona konvektif dikenal juga dengan nama zona pendidihan (the boiling zone).
Materi energi akan mencapai bagian atas zona konvektif dalam waktu beberapa
minggu.
Fotosfer
Fotosfer merupakan permukaan matahari yang meliputi wilayah setebal 500
kilometer dengan suhu sekitar 5.500 derajat Celcius (10.000 derajat Fahrenheit).
Sebagian besar radiasi matahari yang dilepaskan keluar berasal dari fotosfer.
Energi tersebut diobservasi sebagai sinar matahari di bumi, 8 menit setelah
meninggalkan matahari.
Kromosfer
Kromosfer adalah lapisan di atas fotosfer. Warna dari kromosfer biasanya tidak
terlihat karena tertutup cahaya yang begitu terang yang dihasilkan fotosfer. Namun
saat terjadi gerhana matahari total, di mana bulan menutupi fotosfer, bagian
kromosfer akan terlihat sebagai bingkai berwarna merah di sekeliling
matahari.Warna merah tersebut disebabkan oleh tingginya kandungan helium di
sana.
Korona
Korona merupakan lapisan terluar dari matahari. Lapisan ini berwarna putih,
namun hanya dapat dilihat saat terjadi gerhana karena cahaya yang dipancarkan
tidak sekuat bagian matahari yang lebih dalam. Saat gerhana total terjadi, korona
terlihat membentuk mahkota cahaya berwarna putih di sekeliling matahari. Lapisan
korona memiliki suhu yang lebih tinggi dari bagian dalam matahari dengan ratarata 2 juta derajat Fahrenheit, namun di beberapa bagian bisa mencapai suhu 5 juta
derajat Fahrenheit.
15
Modul Geografi Kelas X, SMA Negeri 3 Surakarta
Angin Matahari
Angin matahari adalah suatu aliran partikel bermuatan (yakni plasma) yang
menyebar ke segala arah dari atmosfer terluar matahari yang dikenal dengan
korona. Kecepatan alirnya sekitar 400 km/dt, dengan waktu tempuh dari
matahari ke bumi selama 4-5 hari. Angin matahari tersusun terutama oleh
elektron ber-energi tinggi dan proton, yang mampu melepaskan diri dari
gravitasi sebuah bintang karena energi termalnya yang sangat tinggi. Banyak
fenomena yang diakibatkan oleh angin matahari, termasuk badai geomagnetik,
aurora (cahaya utara), sebagai penyebab mengapa arah ekor komet selalu
menjauhi matahari, serta formasi bintang-bintang jauh.
d. Badai Matahari
Badai matahari adalah ledakan besar di atmosfer matahari yang dapat
melepaskan energi sebesar 6 1025 joule. Istilah ini juga digunakan untuk
fenomena yang mirip di bintang lain. Badai matahari mempengaruhi semua
lapisan atmosfer matahari (fotosfer, korona dan kromosfer). Kebanyakan badai
terjadi di wilayah aktif disekitar bintik matahari. Sinar X dan radiasi ultraviolet
yang dikeluarkan oleh badai matahari dapat mempengaruhi ionosfer Bumi dan
mengganggu komunikasi radio.
16
Modul Geografi Kelas X, SMA Negeri 3 Surakarta
Hukum Kepler II
Garis yang menghubungkan planet dan matahari selama revolusi planet,
melewati bidang yang sama luasnya dalam jangka waktu yang sama.
Suatu planet berada paling dekat dengan matahari, gerakannya paling cepat.
Begitu pula sebaliknya.
17
Modul Geografi Kelas X, SMA Negeri 3 Surakarta
2. Hukum Titius-Bode
Hukum Titius-Bode (1766) berbunyi:
Jarak antara planet-planet dan matahari merupakan deret ukur: 0, 3, 6, 12, 24, 48
dan seterusnya (dengan mengecualikan suku pertama) dengan perbandingan dua,
kemudian tiap-tiap suku ditambah dengan 4.
3. Hukum Newton
Dua buah benda tarik-menarik dengan kekuatan berbanding lurus dengan hasil
perbanyakan kedua massanya dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua
benda itu.
J.
18
Modul Geografi Kelas X, SMA Negeri 3 Surakarta
2) Venus
Venus adalah planet terdekat kedua dari Matahari.
Venus memiliki jarak terhadap matahari tidak tetap.
Jarak rata-rata antara Venus dengan matahari
adalah 108 juta km. Diameter Venus mencapai
12.100 km, sedangkan massanya sekitar 0,815 kali
massa bumi. Periode rotasinya adalah 243,2 hari,
sedangkan periode revolusinya adalah 225 hari.
Bentuk planet ini mirip Bumi dengan permukaan
berupa awan tebal dengan suhu permukaan 4800C. Komposisi pembentuk
planet ini terdiri atas besi dan unsur berat lain.
3) Bumi
Bumi adalah planet terdekat ketiga matahari. Jarak
rata-rata Bumi dengan Matahari adalah 150 juta km.
Diameter bumi adalah 12.760 km. Periode rotasinya
adalah 24 jam, sedangkan periode revolusinya
365,25 hari. Bumi terdiri dari tiga bagian: udara, air,
dan bagian padat (atmosfer, hidrosfer, dan litosfer).
Udara yang mengelilingi Bumi terdiri dari 78%
nitrogen, 21% oksigen, dan 1% gas-gas lain. Air di
Bumi hampir 96% tersusun dari hidrogen dan oksigen. Bagian gunung berapi,
batuan endapan, dan batuan metamorfik serta tanah. Bumi memiliki 1 buah
satelit yakni bulan.
4) Mars
Mars merupakan planet keempat dalam urutan tata
surya. Jarak rata-rata dari matahari adalah 1,52 AU
atau 228 juta km. Diameter Mars mencapai 6.780
km, sedangkan massanya 0,11 kali massa bumi.
Periode rotasinya 24,6 jam, sedangkan periode
revolusinya adalah 687 hari. Bentuk planet ini mirip
Bumi dengan atmosfer mengandung CO, sedikit N ,
Ar, CO, Ne, Kr, dan Xe. Jumlah satelit Mars adalah 2
buah yaitu Phobos dan Deimos.
5) Jupiter
Jupiter adalah planet terbesar dalam tata surya.
Mempunyai jarak rata-rata dari matahari 5,2 AU
atau 778,3 juta km. Diameternya 14.980 km dan
memiliki massa 318 kali massa bumi. Periode
rotasinya 9,8 jam, sedangkan periode revolusinya
adalah 11,86 tahun. Atmosfer Jupiter mengandung
19
Modul Geografi Kelas X, SMA Negeri 3 Surakarta
hidrogen (H), helium (He), metana (CH), amonia (NH ). Jupiter memiliki 66
satelit, juga mempunyai empat cincin.
6) Saturnus
Saturnus adalah planet terdekat keenam setelah
Jupiter. Jarak rata-rata dari matahari adalah
9,54 AU atau 1.429,4 juta km. Diameternya
mencapai 120.540 km dan memiliki massa 59,2
kali dari massa bumi. Periode rotasi nya 10,7
jam, sedangkan periode revolusinya adalah 29,5
tahun. Saturnus merupakan satu-satunya planet yang memiliki cincin yang
khas, berjumlah lebih dari 1000 buah namun tampak seperti satu kesatuan.
Atmosfer mengandung helium (He). Planet ini memiliki 62 satelit.
7) Uranus
Uranus memiliki jarak rata-rata dengan matahari 19,18
AU atau 2.875 juta km. Diameternya 51.118 km dan
memiliki massa 14,54 massa bumi. Periode rotasinya
17,25 jam, sedangkan periode revolusinya 84 tahun.
Bentuk planet ini mirip dengan bulan dengan
permukaan berwarna hijau dan biru, dibungkus
atmosfer yang mengandung hidrogen (H), helium (He),
metana (CH ), dan etana. Uranus memiliki 27 satelit dan 18 buah cincin.
8. Neptunus
Neptunus memiliki jarak rata-rata dari matahari
30,1 AU atau 4.450 juta km. Diameternya 49.530
km dan memiliki massa 17,2 kali massa bumi.
Periode rotasinya 16,1 jam, Sedangkan periode
revolusinya 164,8 tahun. Bentuk planet ini mirip
dengan bulan dengan permukaan terdapat lapisan
silikat. Planet Neptunus memiliki 13 buah satelit.
2. Satelit
Satelit adalah anggota tata surya yang ukurannya lebih kegil daripada planet,
berputar pada porosnya, beredar mengelilingi planet, kemudian bersama-sama
dengan planet, berputar mengelilingi matahari. Satelit melakukan tiga gerakan,
yaitu berputar pada porosnya, berevolusi mengelilingi planet, dan berevolusi
bersama planet mengelilingi matahari. Satelit ada dua macam yaitu :
a. Satelit alamiah
Satelit alamiah sudah ada dalam tata surya dan bukan buatan manusia,
misalnya bulan sebagai satelit alamiah bumi.
b. Satelit buatan
20
Modul Geografi Kelas X, SMA Negeri 3 Surakarta
21
Modul Geografi Kelas X, SMA Negeri 3 Surakarta
22
Modul Geografi Kelas X, SMA Negeri 3 Surakarta
REFERENSI
Endarto, Danang. 2009. Pengantar Kosmografi. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press.
Gautama,
S.
Eka.
2010.
Astronomi
http://paradoks77.blogspot.com.
dan
Astrofisika
Revisi
ketiga.
Sudibyo, Marufin. 2012. Ensiklopedia Fenomena Alam dalam Al-Quran. Surakarta: Tinta
Medina.
Wardiyatmoko, K. 2012. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Internet:
http://zulkifliamma.blogspot.com/2009_01_01_archive.html
http://astrofunclub.wordpress.com/2011/08/14/model-jagat-raya/
http://www.lcsd.gov.hk/CE/Museum/Space/EducationResource/Universe/framed_e/lect
ure/ch04/ch04.html
http://www.lcsd.gov.hk/CE/Museum/Space/EducationResource/Universe/framed_e/lect
ure/ch03/ch03.html
http://www.lcsd.gov.hk/CE/Museum/Space/EducationResource/Universe/framed_e/lect
ure/ch07/ch07.html
http://commons.wikimedia.org/wiki/File:1st_Kepler%C2%B4s_law.svg
http://www.lcsd.gov.hk/CE/Museum/Space/EducationResource/Universe/framed_e/lect
ure/ch18/ch18.html
http://www.lcsd.gov.hk/CE/Museum/Space/EducationResource/Universe/framed_e/lect
ure/ch19/ch19.html
23
Modul Geografi Kelas X, SMA Negeri 3 Surakarta