Professional Documents
Culture Documents
Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
Tutorial Klinik
Disusun oleh:
ACHMAD AIDIL
TAZAKKA
0910015006
FORESTA DIPO NUGRAHA
0910015025
Pembimbing:
dr. William S. Tjeng, Sp.A
LEMBAR PENGESAHAN
TUTORIAL KLINIK
TERAPI KELASI PADA PASIEN THALASSEMIA
Juni 2014
Disusun oleh :
ACHMAD AIDIL TAZAKKA
0910015006
FORESTA DIPO NUGRAHA
0910015025
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Definisi
Pembimbing,
Thalassemia berasal dari kata Yunani, yaitu talassa yang berarti laut. Yang
dimaksud dengan laut tersebut ialah Laut Tengah, oleh karena penyakit ini
pertama kali dikenal di daerah sekitar Laut Tengah. Penyakit ini pertama sekali
dr. William
S. Tjeng,
Sp.Abernama Thomas B.Cooley
ditemukan oleh seorang dokter
di Detroit
USA yang
pada tahun 1925. Beliau menjumpai anak-anak yang menderita anemia dengan
pembesaran limpa setelah berusia satu tahun. Selanjutnya, anemia ini dinamakan
ii
anemia splenic atau eritroblastosis atau anemia mediteranean atau anemia Cooley
sesuai dengan nama penemunya.
Thalassemia adalah sekelompok penyakit keturunan yang merupakan akibat
dari ketidakseimbangan pembuatan salah satu dari keempat rantai asam amino
yang membentuk hemoglobin (komponen darah).Thalassemia adalah sekumpulan
heterogenus penyakit akibat dari gangguan sintesis hemoglobin yang diturunkan
secara autosom resesif.
Thalassemia merupakan penyakit anemia hemolitik herediter yang diturunkan
dari kedua orang tua kepada anak-anaknya secara resesif, menurut hukum
Mendel. Di Indonesia thalassemia merupakan penyakit terbanyak di antara
golongan anemia hemolitik dengan penyebab intrakorpuskuler.
1.2 Epidemiologi
Thalassemia ditemukan secara terbatas di daerah Mediterania, tetapi sekarang
ini sudah ditemukan di seluruh dunia. Saat ini thalassemia diidentifikasi telah
ditemukan di daerah Eropa Selatan dari Portugal ke Spanyol, Italia dan Yunani,
serta beberapa kasus di daerah Eropa Tengah dan sebagian di daerah bekas Uni
Soviet . Thalassemia juga ditemukan di derah Asia Tengah seperti Iran, Pakistan,
India, Bangladesh, Thailand, Malasyia, Indonesia, dan Cina Selatan, sama halnya
juga di daerah Pantai Afrika Utara dan Amerika Serikat.
Carrier thalassemia ditemukan di seluruh dunia, tapi thalassemia pada
umumnya terdapat pada penduduk Asia Tenggara (Vietnam, Laos, Thailand,
Singapura, Filipina, Kamboja, Malaysia, Burma dan Indonesia), Cina, India
bagian selatan, Afrika, Mediterania, Yunani, dan Italia.
Thalassemia- ditemukan dalam jumlah yang besar di Asia Tenggara
(Thailand, Semenanjung Melayu, dan Indonesia), Mediterania dan Afrika Barat.
Thalassemia-
ditemukan di daerah sekitar Mediterania dan beberapa bagian dari Timur Tengah,
India, Pakistan, dan Asia Tenggara di daerah ini frekuensi pembawa gen
thalassemia bervariasi antara 2 dan 30 %.
iii
iv
mengatur kecepatan sintesis rantai globin . Rantai polipeptida alfa terdiri atas 141
asam amino dan rantai beta, delta, dan gamma terdiri dari 146 asam amino. Rantai
globin dapat dibagi menjadi dua kelompok:
1. Kelompok (Alpha like) terdiri dari rantai alfa dan rantai zeta.
2. Kelompok (Beta like) terdiri dari rantai beta, gamma, delta, dan epsilon.
Thalassemia
diartikan
sebagai
sekumpulan
gangguan
genetik
yang
mengakibatkan berkurang atau tidak adanya sama sekali sintesis satu atau lebih
rantai globin. Abnormalitas dapat terjadi pada setiap gen yang menyandi sintesis
rantai polipeptid globin, tetapi yang mempunyai arti klinis hanya gen- dan gen-.
Karena ada 2 pasang gen- maka dalam pewrisannya akan terjadi kombinasi gen
yang sangat bervariasi. Bila terdapat kelainan pada keempat gen- maka akan
timbul manifestasi klinis dan masalah. Adanya kelainan gen- lebih kompleks
dibandingkan dengan kelainan gen- yang hanya terdapat satu pasang. Gangguan
pada sintesis rantai- dikenal dengan penyakit thalassemia-, sedangkan pada
gangguan sintesis rantai - disebut thalassemia -.
Secara klinis thalassemia dibagi dalam 2 golongan yaitu :
1. Thalassemia mayor (bentuk homozigot). Memberikan gejala klinis yang jelas
2. Thalassemia minor. Biasanya tidak memberikan gejala klinis
Berdasarkan gangguan pada rantai globin yang terbentuk, thalassemia
dibagi menjadi :
1. Thalassemia-
-globin adalah sebuah komponen (subunit) dari protein yang lebih besar
yang disebut hemoglobin, yang merupakan protein dalam sel darah merah yang
membawa oksigen ke sel dan jaringan di seluruh tubuh.Hemoglobin terdiri dari
empat subunit: dua subunit alfa-globin dan dua subunit jenis lain globin.
HBA1 (Hemoglobin, - 1) adalah gen yang memberikan instruksi untuk
membuat protein yang disebut -globin. Protein ini juga diproduksi dari gen yang
hampir identik yang disebut HBA2 (Hemoglobin, -2). Kedua gen globin alphaterletak dekat bersama-sama dalam sebuah wilayah kromosom 16 yang dikenal
sebagai lokus globin alfa.
vi
- Thalassaemia Trait. Pada jenis ini penderita memiliki satu gen normal dan
satu gen yang bermutasi. Penderita mungkin mengalami anemia ringan yang
ditandai dengan sel darah merah yang mengecil (mikrositer).
- Thalassaemia Intermedia. Pada kondisi ini kedua gen mengalami mutasi tetapi
masih bisa memproduksi sedikit rantai beta globin. Penderita biasanya
mengalami anemia yang derajatnya tergantung dari derajat mutasi gen yang
terjadi.
- Thalassaemia Major (Cooleys Anemia). Pada kondisi ini kedua gen mengalami
mutasi sehingga tidak dapat memproduksi rantai beta globin. Biasanya gejala
muncul pada bayi ketika berumur 3 bulan berupa anemia yang berat.
Gangguan yang terjadi pada sintesis rantai globin-alfa ataupun -beta jika
terjadi pada satu atau dua gen saja tidak menimbulkan masalah yang serius hanya
sebatas pengemban sifat (trait/carrier). Thalassemia trait disebut juga thalassemia
minor tidak menunjukkan gejala klinis yang berarti sama halnnya seperti orang
normal kalaupun ada hanya berupa anemia ringan. Kadar Hb normal pada lakilaki: 13,5-17,5 g/dl, dan pada wanita: 12-14 g/dl. Namun demikian nilai indeks
hematologis, yaitu nilai MCV dan MCH berada di bawah nilai rentang normal.
Rentang normal MCV: 80-100 g/dl, MCH : 27-34 gl/dl. Pemeriksaan sedimen
darah tepi (Blood film) dijumpai bentuk eritrosit tidak sama besar (anisositosis)
dan bervariasi (poikilositosis). Bentuk sel darah merah pada penderita thalassemia
berbeda dengan bentuk eritrosit pada orang normal.
1.4 Patofisiologi
Penyebab anemia pada thalassemia bersifat primer dan sekunder. Primer
adalah berkurangnya sintesis HbA dan eritropoesis yang tidak efektif disertai
penghancuran sel-sel eritrosit intramedular. Sedangkan yang sekunder ialah
karena defisiensi asam folat, bertambahnya volume plasma intravaskular yang
mengakibatkan hemodilusi, dan destruksi eritrosit oleh sistem retikuloendotelial
dalam limpa dan hati.Penelitian biomolekular menunjukkan adanya mutasi DNA
pada
gen
sehingga
produksi
rantai
alfa
atau
beta
dari
hemoglobin
vii
berulang, peningkatan absorbsi besi dalam usus karena eritropoesis yang tidak
efektif, anemia kronis, serta proses hemolisis.
1.5 Diagnosis
I. Anamnesis
Keluhan timbul karena anemia: pucat, gangguan nafsu makan, gangguan
tumbuh kembang dan perut membesar karena pembesaran lien dan hati. Pada
umumnya keluh kesah ini mulai timbul pada usia 6 bulan.
II. Pemeriksaan fisik
o Pucat
o Bentuk muka mongoloid (facies Cooley)
o
berat
dengan
makroovalositosis,
mikrosferosit,
viii
ix
kebutuhan suspensi eritrosit (PRC) melebihi 250 ml/kg berat badan dalam satu
tahun.
-Transplantasi sumsum tulang telah memberi harapan baru bagi penderita
thalasemia dengan lebih dari seribu penderita thalasemia mayor berhasil
tersembuhkan
dengan
tanpa
ditemukannya
akumulasi
besi
dan
xi
xii